Kolektibilitas Kredit GAMBARAN UMUM

tertentu. Pengecualian tersebut harus dilaporkan secara case by case kepada Direktur Bisnis Ritel dan Direktur Pengendalian Kredit.

G. Kolektibilitas Kredit

Kolektibilitas kredit merupakan keadaan pembayaran pokok dan bunga kredit oleh debitur serta tingkat kemungkinan diterimanya kembali kredit yang telah diberikan sesuai ketetapan jangka waktu yang diperjanjikan. Dalam penetapan kolektibilitas, pejabat kredit tidak boleh melakukan pengecualian terhadap kredit kepada pihak-pihak yang terkait denga PT Bank NISP, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan dan debitur-debitur besar tertentu maupun terhadap kredit lainnya serta putusan kolektibilitas harus menetapkan rencana strategi dan tindak lanjut penyelamatan atau penyelesaian kredit bermasalah tersebut. Penggolongan kolektibilitas kualitas kredit yang berlaku di PT Bank NISP, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan sesuai dengan ketentuan dari Bank Indonesia sebagai berikut: 1. Lancar Pass, apabila memenuhi kriteria: a. Pembayaran angsuran pokok danatau bunga tepat waktu b. Memiliki mutasi rekening yang aktif. c. Bagian dari kredit yang dijamin dengan agunan tunai Cash Collateral 2. Dalam Perhatian Khusus Special Mention, apabila memenuhi kriteria: a. Terdapat tunggakan angsuran pokok danatau bunga yang belum melampaui 90 hari. b. Kadang-kadang terjadi cerukan. c. Mutasi rekening relatif aktif. d. Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan. Universitas Sumatera Utara e. Didukung oleh pinjaman baru 3. Kurang Lancar Substandard, apabila memenuhi kriteria: a. Terdapat tunggakan angsuran pokok danatau bunga yang telah melampaui 90 hari. b. Sering terjadi cerukan. c. Frekuensi mutasi rekening relatif rendah. d. Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan lebih dari 90 hari. e. Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur. f. Dokumentasi pinjaman yang lemah. 4. Diragukan Doubtful, apabila memenuhi kriteria: a. Terdapat tunggakan angsuran pokok danatau bunga yang telah melampaui 180 hari. b. Terjadi cerukan yang bersifat permanen. c. Terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari. d. Terjadi kapitalisasi bunga.dokumentasi hukum yang lemah baik untuk perjanjian kredit maupun pengikatan jaminan. 5. Macet Loss, apabila memenuhi kriteria: a. Terdapat tunggakan angsuran pokok danatau bunga yang telah melampaui 270 hari. b. Kerugian operasional ditutup dengan jaminan baru. c. Dari segi hukum maupun kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai wajar. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI

Pada bab-bab sebelumnya telah diuraikan secara jelas mengenai ketentuan pemberian kredit dan penagihan piutang. Secara teoritis juga telah dikemukakan bagaimana kebijakan PT Bank NISP, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan dalam melaksanakan pemberian kredit serta penagihan piutang. Pada bab ini, penulis menganalisis dan mengevaluasi kebijakan kredit dan penagihan piutang yang telah dilakukan oleh PT Bank NISP, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan dengan teori yang dikemukakan, yaitu meliputi:

A. Perkembangan Kredit Yang Disalurkan dan Perkembangan Kredit Macet

1. Perkembangan Kredit Yang Disalurkan

Perkembangan kredit yang dapat dilihat dari laporan perkembangan kredit tahun 2002 – 2006 pada PT Bank NISP, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan mengalami peningkatan yang cukup baik. Peningkatan ini menunjukkan bahwa PT Bank NISP, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan berkembang dengan baik. Universitas Sumatera Utara