Ketentuan Penagihan Piutang Metode Penagihan Piutang

menggambarkan obyektivitas penilaian yang wajar atas agunan kredit dimaksud. Jenis agunan dalam PT Bank NISP, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan terdiri dari, pertama, agunan pokok yaitu agunan yang pengadaannya bersumber dari dana kredit bank berupa barang proyek atau hak tagih yang meliputi asset perusahaan baik yang langsung dibiayai dengan kredit maupun yang tidak langsung dibiayai kredit, kedua, agunan tambahan yaitu agunan yang tidak termasuk dalam batasan pengertian proyek atau hak tagih, seperti surat berharga, lembaga penjamin, jaminan pemerintah, ketiga, adalah agunan kredit konsumsi yaitu bersumber dari gaji, gaji pensiun, penghasilan lain, maupun aktiva tetap lainnya.

F. Sistem Penagihan Piutang

1. Ketentuan Penagihan Piutang

Setelah pemberian kredit dilaksanakan maka pihak bank harus melakukan pembinaan berkesinambungan terhadap fasilitas kredit termasuk debiturnya menyangkut penilaian perkembangan usaha debitur, penggunaan kredit maupun perlindungan kepentingan bank. Pembinaan kredit merupakan rangkaian kegiatan yang cukup luas yang harus dilakukan secara teratur, sejak pencairan kredit sampai dengan kredit dibayar lunas, termasuk pemecahan permasalahannya tindakan perbaikan kredit. Universitas Sumatera Utara PT Bank NISP, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan dalam melakukan penagihan piutang kredit melalui beberapa tahapan yaitu: a. Melakukan surat-menyurat terhadap debitur PT Bank NISP, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan pertama sekali melakukan panggilan surat kepada debitur untuk memperingatkan atas apa yang menjadi kewajibannya. b. Pendekatan kepada debitur. PT Bank NISP, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan melakukan pendekatan kepada debitur dengan mendeteksi secara dini kemungkinan adanya masalah yang timbul yang beresiko bagi keamanan kredit yang diberikan dan melihat apa yang menjadi kendala dalam hal keterlambatan pengembalian pelunasan kredit. c. Pola Wawancara Penjualan. Wawancara penjualan digunakan karena pada dasarnya menagih piutang juga merupakan aktivitas wawancara yang mirip dengan penjualan, namun yang dijual adalah ide, usul, partisipasi, dan alternatif pemecahan masalah debitur. d. Likuidasi atau Penjualan atas Barang Agunan Collateral Setelah diketahui apa yang menjadi kendala pihak debitur dan dinyatakan sebagai kredit bermasalah, maka pihak Bank dalam penyelesaian penagihan piutang dapat menganjurkan untuk melakukan penjualan atas agunan atau barang jaminan yang diterima pihak Bank dan untuk selanjutnya pihak Bank dapat melakukan penyitaan atas agunan tersebut. Universitas Sumatera Utara

2. Metode Penagihan Piutang

Menagih piutang adalah suatu proses mewawancarai penunggak dengan tujuan agar yang bersangkutan mau melunasi. Pada keadaan ini kedudukan bank ada pada pihak yang lemah, yaitu dalam posisi “memohon” kepada penunggak untuk membayar pinjamannya oleh karena itu, maka perlu suatu tata cara atau prosedur yang “aman” dalam arti kata tidak membuat pihak yang kuat mengabaikan “permohonan” kepada penunggak untuk membayar pinjamannya. PT Bank NISP, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan di dalam melakukan prosedur penagihan piutang kredit bermasalah yaitu: a. Positive Approach Yang dimaksud menagih piutang dengan positive approach ialah upaya penagihan yang dilakukan dengan tetap menjaga hubungan baik dengan nasabah dicirikan antara lain: 1 Menagih piutang dengan memperhatikan keinginan dan kebutuhan nasabah sebagaimana layaknya keinginan dan kebutuhan manusia yaitu senang dihargai, senang diperhatikan, tidak ingin dipojokkan. 2 Perilaku penagih yang menagih piutang dengan berupaya memenuhi keinginan dan kebutuhan nasabah di satu segi, namun harus tetap tidak boleh larut atau melanggar aturan, sisdur, dsb. 3 Tujuan akhir dari penagihan piutang agar piutang dapat masuk, namun hubungan dengan nasabah tetap baik bahkan bank tetap dapat memberikan layanan perbankan sesuai aturan yang berlaku. Universitas Sumatera Utara b. Managih Piutang dengan Positive Approach Dalam prakteknya, banyak cara yang dapat ditempuh untuk menagih piutang dengan Positive approach. Beberapa cara dan hal-hal yang perlu diperhatikan diantaranya ialah: 1 Menagih piutang dengan tetap sensitif terhadap nilai-nilai kebudayaan. Tidak boleh menyinggung unsur-unsur SARA, memojokkan nasabah dan harus memperhatikan adat-istiadat setempat. 2 Menerapkan prinsip keikut sertaan dalam menagih piutang, antara lain: a. Memperhatikan dengan sungguh-sungguh keluhan nasabah. b. Menyampaikan kata-kata yang isinya dapat dirasakan oelh nasabah bahwa penagih dapat memahami kesulitan nasabah. c. Memenuhi permintaan nasabah “menyatakanmelihat langsung” sesuatu yang menurut nasabah merupakan bukti pembicaraannya. d. Dengan sungguh-sungguh mellibatkan diri memikirkan dan memberikan alternatif jalan keluar atas kesulitan nasabah. 3 Menekankan pada kepentingan nasabah, tanpa larut dalam proses wawancara. a. Sepanjang pertemuan dengan nasabah, semua tingkah laku penagih semuanya dikesankan untuk terpusat kepada nasabah. b. Bersikap selalu menghargai pendapat nasabah dan sangat hati-hati mengemukakan pendapat penagih yang berbeda dengannya. c. Mampu menahan diri untuk tidak mendominasi pembicaraan dengan memberi kesempatan nasabah berbicara sepuasnya. Universitas Sumatera Utara d. Dalam menegosiasikan alternatif carawaktutempat membayar, harus selalu mengesankan semuanya untuk manfaat nasabah. e. Mampu menahan diri untuk tidak marah apabila nasabah mengemukakan pendapat yang merugikan PT Bank NISP, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan. 4 Meyakinkan bahwa nasabah akan lebih beruntung apabila segera membayar hutangnya. a. Mengajak nasabah meninjau kerugian yang diderita nasabah dengan ia terlambat membayar, dari berbagai segi: psikologis, sosiologis, bisniskeuangan, keluarga. b. Mengajak nasabah menganalisis logika terjadinya bermacam kerugian yang mungkin terjadi jika nasabah terlambat membayar. c. Mengajak nasabah melihat pecahnya beberapa masalah dan terhindarnya kehilangan peluang apabila nasabah membayar tunggakannya. 5 Memberikan reinforcement terhadap nasabah yang sudah menyelesaikan semua kesanggupannya. a. Menampakkan ekspresi wajah yang gembira secara sangat wajar, jauh dari overacting b. Mengucapkan terima kasih dan menjabat tangannya dengan hangat kepada nasabah yang bersangkutan. c. Mengemukakan keyakinan penagih bahwa pelaksanaan kesanggupan tersebut adalah berkat kemauan, keberanian, dan ketetapan nasabah mengambil keputusan untuk membayar tinggi. Universitas Sumatera Utara d. Mengemukakan bahwa dengan nasabah memenuhi seluruh kesanggupannya, dampaknya sangat baik bagi pelaksanaan tugas pokok PT Bank NISP, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan. e. Mengemukakan bahwa sebagai kewajiban PT Bank NISP, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan sesuai dengan peraturan yang ada untuk selalu melayani masalah. 6 Memberikan negative reinforcement kepada nasabah yang baru sebagian memenuhi kesanggupannya. a Menampakkan ekspresi wajah yangn gembira secara sangat wajar, jauh dari overacting. b Mengucapkan terima kasih dengan menjabat tangannya dengan hangat kepada nasabah yang bersangkutan. c Menanyakan kepada nasabah tanpa mengurangi rasa penghargaan atas prestasinya- penyebab dari yang bersangkutan belum dapat memenuhi semua kesanggupannya. d Mengatakan bahwa penagih dapat mengerti, mengapa nasabah baru memenuhi sebagian dari kesanggupannya. e Mengatakan bahwa penagih akan lebih senang sekali kalau nasabah dalam waktu yang tidak terlalu lama dapat memenuhi seluruh kesanggupannya. f Dengan hati-hari melaksanakan negoisasi ulang guna menentukan waktu pemenuhan seluruh janji nasabah. Universitas Sumatera Utara c. Penjadwalan Kembali Rescheduling Pihak bank memberikan penyelesaian piutang kredit bermasalah dengan penjadwalan kembali pembayaran kredit yaitu memberi keleluasaan debitur menunda masa jatuh tempo kredit atau penjadwalan kembali pembayaran angsuran kredit.

3. Penetapan Strategi Penanganan Piutang Kredit bermasalah.