Analisis Multivariat HASIL PENELITIAN

4.4. Analisis Multivariat

Analisis multivariat merupakan kelanjutan dari analisis bivariat, dengan ketentuan variabel-variabel independen pada analisis bivariat menunjukan nilai p0,25 dengan tujuan melihat pengaruh antara variabel independen terhadap dependen. Hasil analisis bivariat menunjukan terdapat empat variabel independen yang mempunyai nilai signifikan p0,25, yaitu 1 variabel pengetahuan, 2 Sikap 3 Sarana, 4 Supervisi Adapun hasil pengujian keempat variabel tersebut dengan mengunakan uji regresi berganda seperti pada Tabel 4.9. Tabel 4.9. Analisis Multivariat Uji Regresi Berganda antara Variabel Independen Terhadap Dependen Variabel Exp B P Pengetahuan Sikap Sarana Supervisipenilaian Konstanta 0,140 9,930 20,876 0,032 3,615 0,126 0,083 0,408 0,024 Dari tabel 4.9. diatas menunjukan bahwa variabel sarana menunjukan adanya pengaruh dengan nilai Exp B 20,876, namun karena nilai p 0,408 tidak signifikan maka variabel sarana harus dikeluarkan, sedangkan variabel pengetahuan, sikap dan supervisi akan diuji kembali dalam analisis multivariat. Hasil uji dapat dilihat pada Tabel 4.10. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10. Analisis Multivariat Uji Regresi Berganda antara Variabel Independen Terhadap Dependen Variabel Exp B P Pengetahuan Sikap Supervisipenilaian Konstanta 0,107 12,115 0,022 174,684 0,067 0,041 0,016 Berdasarkan Tabel 4.10, diketahui Hasil uji regresi berganda menunjukan bahwa terdapat dua faktor yang mempunyai pengaruh signifikan dengan pemanfaatan buku KIA, yaitu faktor predisposing sikap p=0,041, dan faktor reinforcing penilaian p=0,016, artinya kedua faktor mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan buku KIA, dimana adanya faktor predisposing sikap yang baik dari dalam diri bidan dan faktor reinforcing penilaian dari kepala Puskesmas, maka akan besar pula kemungkinan bidan memanfaatkan buku KIA. Sedangkan faktor predisposing sikap paling dominan berpengaruh yang ditunjukan oleh nilai expB tertinggi 12,115. Artinya semakin baik faktor predisposing sikap pada bidan, semakin besar pula pemanfaatan buku KIA. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Pemanfaatan buku KIA dalam pelayanan antenatal care

Dalam melaksanakan pelayanan antenatal care di Puskesmas bidan wajib memanfaatkan buku KIA. Buku KIA adalah Kartu Ibu Hamil yang berisi pencatatan kesehatan ibu dan anak setelah dilakukanya pelayanan antenatal care. Buku KIA diharapkan bisa mendidik ibukeluarga tentang perawatan dan pemeliharaan Kesehatan Ibu Anak di rumah, serta menjembatani komunikasi antara ibu dan bidan dalam meningkatkan jangkauan pelayanan KIA yang berkualitas, mampu berkontribusi terhadap cakupan dan frekwensi kunjungan ibu hamil. Berdasarkan hasil penelitian terhadap pemanfaatan buku KIA, menunjukan bahwa 46,7 bidan memanfaatkan buku KIA, namun demikian masih ada 53,3 lagi yang tidak memanfaatkan buku KIA. Pemanfaatan buku KIA tersebut dipengaruhi oleh Faktor Predisposing pengetahuan, sikap, faktor Enablingsarana, dan Reinforcing penilaian berkala dan rutin terhadap perilaku bidan terhadap pemanfaatan buku KIA dalam melaksanakan pelayanan antenatal care. Faktor Predisposing pengetahuan, sikap dan pendidikan dimana, bidan tahu manfaat buku KIA untuk memantau berat badan, mampu mendeteksi secara dini dan tindak lanjut KEP, bisa menjelaskan jenis-jenis makanan tambahan, cara pencegahan diare dan cara pembuatan oralit. Bidan merasa materi yang terdapat didalam buku KIA bidan sudah paham yaitu pada tindakan 7T, Timbang berat badan, ukur Tekanan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Predisposing Factor, Enabling Factor dan Reinforcing Factor Terhadap Penggunaan Jamban di Desa Gunungtua Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2014

0 68 162

Pengaruh Faktor Predisposing, Enabling dan Reinforcing Terhadap Pemberian Imunisasi Hepatitis B pada bayi di Puskesmas Bagan Batu Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir

1 62 115

Pengaruh Faktor Predisposing, Enabling, Reinforcing Terhadap Perilaku Pengurus Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di PT Semen Andalas Indonesia Belawan Tahun 2004

1 43 125

Pengaruh Faktor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Ibu Balita Terhadap Pencegahan Penyakit Pneumonia Pada Balita Di Kelurahan Batangberuh Kecamatan Sidikalang Tahun 2011

1 51 111

Pengaruh Faktor Predisposing Dan Reinforcing Terhadap Keterampilan Berkomunikasi Waria Dalam Menawarkan Kondom Di Kota Medan

1 32 135

Faktor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri Dalam Asuhan Persalinan Normal Di Rumah Sakit Meuraxa Banda Aceh Tahun 2008

3 82 81

HUBUNGAN FAKTOR PREDISPOSING,ENABLING DAN REINFORCING TERHADAP PEMAKAIN ALAT PELINDUNG DIRI MASKER DI CV.KALIMA ART JEPARA TAHUN 2013.

0 3 15

Effects of Predisposing, Enabling, and Reinforcing Factors on Completeness of Child Immunization in Pamekasan, Madura

0 0 13

HUBUNGAN PREDISPOSING, ENABLING DAN REINFORCING FAKTOR DENGAN PENGGUNAAN APD (ALAT PELINDUNG DIRI) PADA BIDAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN DI RUMAH SAKIT KIA SADEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Predisposing Enabling dan Einforcing Faktor

0 0 15

Analisis Jalur Tentang Hubungan Antara Faktor Predisposing, Enabling, dan Reinforcing dengan Sanitasi Rumah di Kota Bengkulu - UNS Institutional Repository

0 0 14