Pengaruh Faktor Pengaruh Faktor Reinforcing dengan Pemanfaatan buku KIA

5.3. Pengaruh Faktor

Enabling terhadap pemanfaatan buku KIA Faktor enabling dalam penelitian ini adalah ketersediaan sarana buku KIA di Puskesmas berdasarkan pengamatan dan persepsi bidan. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel ketersediaan sarana buku KIA mempunyai hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan buku KIA p= 0,039 pada bidan dalam memberikan pelayanan antenatal care di Puskesmas Kota Alam. Berdasarkan proporsinya 73,3 responden mengatakan ketersediaan sarana buku KIA termasuk kategori baik, di bandingkan dengan responden yang mengatakan ketersediaan sarana buku KIA kategori kurang baik hanya 26,7. Artinya ketersediaan sarana buku KIA menjadi faktor yang mempengaruhi bidan untuk memanfaatkan buku KIA dalam melaksanakan pelayanaan antenatal care di Puskesmas. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Laksmono dan Tirto, bahwa sarana buku KIA tersedia dengan baik. Hal senada juga dikemukakan Wahyuni bahwa sarana buku KIA tersedia dengan sangat baik di Aceh Tengah. Berdasarkan hasil peninjauan ke bagian KIA di Puskesmas Kota Alam, perlengkapan sarana dalam hal ini buku KIA sudah tersedia, yakni secara kuantitas buku KIA tersebut sudah diperuntukkan dalam setiap tindakan pelayanan antenatal care oleh bidan di puskesmas.

5.4. Pengaruh Faktor Reinforcing dengan Pemanfaatan buku KIA

Faktor reinforcing atau faktor pendukung adalah faktor yang bersumber dari ekternal yang mendukung bidan dalam memanfaatkan buku KIA dalam melakukan Universitas Sumatera Utara pelayanan antenatal, dan biasanya dari manajemen puskesmas, dan didukung rekan kerja. Dalam penelitian ini variabel yang diambil adalah supervisi penilaian dari pihak manajemen terhadap pemanfaatan buku KIA bagi bidan. Supervisi adalah melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan untuk kemudian apabila ditemukan masalah, segera diberi petujuk atau bantuan yang bersifat langsung guna mengatasinya Azwar, 1996. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel penilaian mempunyai mempunyai hubungan signifikan dengan pemanfaatan buku KIA p=0,000, dan diketahui responden yang memanfaatkan buku KIA 63,3 merupakan responden yang memperoleh penilaian secara baik dari manajemen dibandingkan dengan responden yang memperoleh penilaian kategori kurang baik yaitu hanya 36,7. Hal ini menunjukan bahwa jika responden memperoleh penilaian secara baik dan tegas akan berdampak terhadap keinginan mereka untuk memanfaatkan buku KIA secara disiplin dan sesuai dengan peruntukan, bukan atas dasar keterpaksaan. Dimana semakin baik penilaian yang dilakukan oleh manajemen puskesmas, maka semakin baik dan disiplinnya bidan memanfaatkan buku KIA dalam pelayanan antenatal. Penilaian tersebut berdasarkan peninjauan ulang, pemantauan berkala, pengawasan, dan penyuluhan berkala tentang pemanfaatan buku khususnya. Supervisi yang efektif akan membantu peningkatan produktivitas pekerja melalui penyelenggaraan kerja yang baik, pemberian petunjuk-petunjuk yang nyata sesuai standar kerja, dan perlengkapan pembekalan yang memadai serta dukungan- dukungan lainnya. Tanggung jawab utama seorang supervisor adalah mencapai hasil Universitas Sumatera Utara sebaik mungkin dengan mengkoordinasikan sistem kerja pada unit kerjanya secara efektif. Supervisor mengkoordinasikan sistem kerjanya itu dalam tiga hal penting yaitu: melakukan dengan memberi petunjukpengarahan, memantau proses pelaksanaan pekerjaan, dan menilai hasil dari sistem kerja yang diikuti dengan melakukan umpan balik feed back Syamsudin, 2003. Secara teori dan hasil penelitian yang dilakukan, telah membuktikan bahwa supervisi akan membantu bidan untuk bekerja lebih baik termasuk dalam pemanfaatan buku KIA bagi bidan. Hasil penelitian Rosidin dalam Putra 2008 di Kabupaten Karawang menyimpulkan bahwa supervisi yang baik adalah enam kali dalam satu tahun. Menurut Sulastini yang dikutip Putra 2008 juga menemukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara supervisi dengan kinerja bidan dimana bidan yang kurang mendapat supervisi mempunyai resiko sebanyak 9,2 kali untuk berkinerja kurang. Kemudian hasil penelitian Elytha dalam Putra 2008 bahwa bidan yang mendapat pembinaan atau bimbingan teknis atau supervisi satu sampai lima kali dalam enam bulan mempunyai tingkat kinerja dua kali lebih baik dibanding yang tidak mendapat pembinaan

5.5. Faktor Paling dominan Berpengaruh dengan Pemanfaatan buku KIA

Dokumen yang terkait

Pengaruh Predisposing Factor, Enabling Factor dan Reinforcing Factor Terhadap Penggunaan Jamban di Desa Gunungtua Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2014

0 68 162

Pengaruh Faktor Predisposing, Enabling dan Reinforcing Terhadap Pemberian Imunisasi Hepatitis B pada bayi di Puskesmas Bagan Batu Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir

1 62 115

Pengaruh Faktor Predisposing, Enabling, Reinforcing Terhadap Perilaku Pengurus Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di PT Semen Andalas Indonesia Belawan Tahun 2004

1 43 125

Pengaruh Faktor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Ibu Balita Terhadap Pencegahan Penyakit Pneumonia Pada Balita Di Kelurahan Batangberuh Kecamatan Sidikalang Tahun 2011

1 51 111

Pengaruh Faktor Predisposing Dan Reinforcing Terhadap Keterampilan Berkomunikasi Waria Dalam Menawarkan Kondom Di Kota Medan

1 32 135

Faktor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri Dalam Asuhan Persalinan Normal Di Rumah Sakit Meuraxa Banda Aceh Tahun 2008

3 82 81

HUBUNGAN FAKTOR PREDISPOSING,ENABLING DAN REINFORCING TERHADAP PEMAKAIN ALAT PELINDUNG DIRI MASKER DI CV.KALIMA ART JEPARA TAHUN 2013.

0 3 15

Effects of Predisposing, Enabling, and Reinforcing Factors on Completeness of Child Immunization in Pamekasan, Madura

0 0 13

HUBUNGAN PREDISPOSING, ENABLING DAN REINFORCING FAKTOR DENGAN PENGGUNAAN APD (ALAT PELINDUNG DIRI) PADA BIDAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN DI RUMAH SAKIT KIA SADEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Predisposing Enabling dan Einforcing Faktor

0 0 15

Analisis Jalur Tentang Hubungan Antara Faktor Predisposing, Enabling, dan Reinforcing dengan Sanitasi Rumah di Kota Bengkulu - UNS Institutional Repository

0 0 14