Hubungan antara variable independent dengan variable dependent

56

2.14 Hubungan antara variable independent dengan variable dependent

1. Hubungan antara jumlah tabungan haji dengan pendapatan perkapita Pendapatan merupakan suatu gambaran tingkat kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan materinya dalam satuan waktu tertentu yang umum digunakan biasanya satu bulan. Besar kecilnya pendapatan yang diterima oleh seseorang biasanya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dimiliki. Adanya perbedaan distribusi demikian faktor-faktor ekonomi tersebut dapat menyebabkan kesimpulan dalam jumlah pendapatan yang diterima masing-masing individu, karena balas jasa yang diterima dari berbagai faktor ekonomi seperti keahlian, modal dan tanah akan berbeda satu sama lain. Jadi secara logika semakin meningkat pendapatan per kapita maka akan semakin tinggi keinginan untuk menabungn dan juga akan mempengaruhi jumlah tabungan haji. 2. Hubungan antara jumlah tabungan haji dengan jumlah penduduk muslim di Medan. Garis-garis Besar Haluan Negara menyatakan bahwa jumlah penduduk yang besar dan berkualitas akan menjadi modal dasar yang efektif bagi pembangunan nasional. Namun dengan pertumbuhan yang pesat sulit untuk meningkatkan mutu kehidupan dan kesejahteraan secara layak dan merata. Hal ini berarti bahwa penduduk yang besar dengan kualitas yang tinggi tidak akan mudah untuk dicapai. Jumlah penduduk muslim yang hampir sebesar 70 dari total keseluruhan jumlah penduduk di Medan. Sehingga kesempatan untuk jumlah tabungan haji meningkat semakin besar. 3. Hubungan antara jumlah tabungan haji dengan tingkat inflasi kota Medan Universitas Sumatera Utara 57 Efek terhadap pendapatan sifatnya tidak merata, ada yang dirugikan tetapi ada pula yang diuntungkan dengan adanya inflasi. Pihak-pihak yang mendapat keuntungan dengan adanya inflasi adalah mereka yang memperoleh kenaikan pendapatan dengan persentase yang lebih besar dari laju inflasi atau mereka yang mempunyai kekayaan dalam bentuk uang dimana nilainya naik dengan persentase yang lebih besar dari laju inflasi. Tetapi dalam hal ini jika inflasi semakin meningkat maka akan berpengaruh negative terhadap jumlah tabungan haji. Karena jika iflasi meningkat maka akan meningkat pula ONH. Sehingga memberi dampak pada jumlah tabungan haji. 4. Hubungan antara jumlah tabungan haji pada jumlah ongkos naik haji ONH. Ongkos naik haji yang berbeda-beda setiap tahunnya dikarenakan kurs Dollar. Nilai tukar Rupiah yang tidak stabil terhadap Dollar mengakibatkan keadaan ekonomi yang tidak bisa diprediksi. Jumlah ongkos haji yang semakin meningkat setiap tahunnya akan berpengaruh negatif terhadap jumlah tabungan haji. Pada tahun 1998 ONH mencapai angka tertinggi yakni sebesar Rp. 27.373.000 sehingga jumlah jemaah haji menurun drastis. Ini dikarenakan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dollar yakni mencapai Rp. 10.000. 5. Hubungan antara jumlah tabungan haji pada jumlah kuota haji. Antusias umat Islam untuk menunaikan ibadah haji sangatlah tinggi. Ini dibuktikan selalu saja ada jamaah haji yang menunggu sampai 2 atau 3 tahun bahkan lebih untuk mendapatkan porsi haji. Jumlah jamaah yang ingin menunaikan tidak sesuai dengan kuota haji sehingga banyak dari jamaah yang kecewa karena tidak dapat berangkat pada tahun yang diinginkan. Kuota haji yang Universitas Sumatera Utara 58 terbatas akan berpengaruh negatif terhadap jumlah tabungan haji. Kuota haji masing-masing daerah telah ditetapkan oleh negara. Sehingga kalau porsi haji pada tahun yang diinginkan telah penuh maka calon jamaah haji harus menunggu sampai tahun berikutnya. Universitas Sumatera Utara 59

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian dilakukan di Medan dengan mengamati dan menganalisa “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah tabungan haji di kota Medan 1985-2009”. Faktor-faktor itu adalah pendapatan per kapita kota Medan, jumlah penduduk muslim kota Medan, tingkat inflasi kota Medan, ongkos naik haji, dan kuota haji Medan.

3.2 Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk urut waktu time series yaitu berupa angka-angka kuantitatif. Sedangkan data diperoleh melalui Bank Sumut Syariah cabang Medan, Badan Pusat Statistik BPS Kota Medan, Bidang Hawzwa Kantor Wilayah Sumatera Utara dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan penelitian.

3.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan melakukan pencatatan langsung berupa data tahunan, selama kurun waktu 25 tahun yaitu dari tahun anggaran 1985-2009.

3.4 Pengolahan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pengolahan data dengan menggunakan program computer Eviews 5.1 dan Microsoft Excel 2007 sebagai program pembantu untuk meminimalkan kesalahan dalam pencatatan data jika dibandingkan dengan pencatatan ulang secara manual. Universitas Sumatera Utara