34 tinggalnya berdekatan dengan kota Mekah, syarat-syarat tersebut tentu
berkurang, misalnya tidak terhalang dengan kenderaan, perongkosan, biaya makan dan lain-lain.
2.3.6 Rukun-rukun haji dan Wajib Haji
Rukun-rukun haji adalah perbuatan-perbuatan yang wajib diperbuat selama dalam masa melaksanakan ibadah haji. Satu saja dari rukun-rukun itu
tertinggal maka ibadah haji menjadi tidak sah. Rukun-rukun haji adalah : 1.
Ihram, yaitu mengenakan pakaian ihram dengan niat untuk haji atau umrah di Miqat Makani
2. Wuquf di ‘Arafah, yaitu berdiam diri, zikir dan berdoa di Arafah pada
tanggal 9 Zulhijjah. 3.
Thawaf thawaf ifadhah, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali ,dilakukan sesudah melontar jumrah Aqabah pada tanggal 10 Zulhijjah.
4. Sa’i antara Shafa dan Marwah, yaitu ber jalan atau berlari-lari kecil antara
Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali dilakukan sesudah Tawaf Ifadah 5.
Tahallul, yaitu mencukur rambut kepala atau memotongnya 6.
Tertib Sedangkan wajib haji yakni :
1. Ihram dengan Miqat setelah berpakain ihram
2. Melempar jumrah pada tanggal 10 Zulhijah
3. Mabit bermalam di Muzdalifah
4. Mabit di Mina
Universitas Sumatera Utara
35 5.
Thawaf wada, yaitu melakukan tawaf perpisahan sebelum meninggalkan kota Mekah.
Gambar 2.3.6 Pakaian Ihram
Perbedaan antara wajib-wajib haji dengan rukun-rukun haji adalah bahwa jika wajib-wajib haji tertinggal terlanggar maka ibadah haji yang melaksanakan tetap
sah, tetapi orangnya terkena kewajiban membayar dam denda. Jika rukun haji yang tertinggal terlanggar maka hajinya menjadi tidak sah.
2.3.7 Macam-macam Haji
1. Haji Ifrad
Kata ifrad berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad, jika seseorang bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan haji maupun
menyendirikan umrah. Dalam hal ini, yang didahulukan adalah ibadah haji. Artinya ketika mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, orang tersebut berniat
melaksanakan ibadah haji dahulu. Apabila ibadah haji sudah selesai maka orang tersebut mengenakan ihram lagi untuk melaksanakan umrah. Atau boleh juga
Universitas Sumatera Utara
36 sebaliknya yaitu ia melaksanakan umrah terlebih dahulu secara tersendiri.
Kemudian ia, mengenakan pakaian ihram lagi untuk mnelaksanakan ibadah haji pada waktunya, di tahun yang sama.
2. Haji Tamattu’
Kata tamattu’ mempunyai arti bersenang-senang atau bersantai-santai dengan melakukan umrah terlebih dahulu di bulan-bulan haji, lain bertahallul.
Kemudian mengenakan pakaian ihram lagi untuk melaksanakan ibadah haji, di tahun yang sama.
Tamattu’ dapat juga berarti melaksanakan ibadah didalam bulan-bulan serta di dalam tahun yang sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal. Dua
ibadah tersebut adalah haji dan umrah. Cara melaksanakan haji tamattu’ adalah bahwa para anggita jama’ah mengenakan pakaian ihram di miqat makani dan
berniat melaksanakan umrah serta mengucapkan talbiyah. 3.
Haji Qiran Kta qiran mengandung arti menggabungkan, menyatukan atau
menyekaliguskan. Yang dimaksud disini adalah menyatukan atau menyekaliguskan berihram utnuk melaksanakan ibadah haji dan umrah.
Haji qiran dilakukan dengan tetap berpakaian ihram sejak dari miqat makani dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai selesai, meskipun
mungkin akan memakan waktu lama. Dan karena tetap berpakaian ihram, baik siang maupun malam maka semua larangan tidak boleh dilakukan atau terlakukan.
Nogarsyah, 2007.
Universitas Sumatera Utara
37
2.4 Konsep Pendapatan