b. Peka terhadap rasa dingin karena aliran darah ke ekstremitas tidak adekuat.
c. Perubahan warna kulit karena berkurangnya aliran darah ke suatu daerah area
tubuh. Akibat iskemia, area daerah tersebut menjadi pucat. Hal ini diikuti respons autoregulasi lokal sehingga hiperemia peningkatan aliran darah dan kulit merona
merah. d.
Dapat diraba penurunan denyut arteri di sebelah hilir dari lesi aterosklerotik. Apabila aliran darah tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
metabolik, dapat terjadi nekrosis sel dan gangren.
2.3.4. Pembentukan Aterosklerosis
Aterosklerosis diawali dengan masuknya kolesterol ke robekan kecil pada bagian dalam dinding arteri endotelium sehingga kolesterol dan zat lain
terperangkap di area yang rusak tersebut. Kolesterol LDL mengalami perubahan kimiawi melalui proses oksidasi. Kemudian monosit jenis sel darah putih terbesar
tertarik ke area yang luka tersebut. Monosit berkembang menjadi makrofag sel berukuran besar yang memakan partikel asing. Makrofag menyerap kolesterol LDL
yang telah mengalami perubahan dan makrofag berubah menjadi sel busa foam cell di bagian dalam dinding arteri. Sel busa kemudian mati, melepaskan kolesterol yang
terlihat sebagai deposit lemak di bagian dalam dinding arteri. Selanjutnya sel otot mensekresi jaringan fibrosa sebagai usaha untuk menutupi deposit kolesterol. Seiring
waktu, garis deposit lemak berkembang menjadi plak struktur ‘fibro-fatty’ dan mulai menghambat aliran darah dalam arteri. Plak akhirnya dapat pecah atau ruptur
akibat tekanan mekanik dari luar dan akibat proses kimiawi yang terjadi di dalam plak tersebut. Kemudian trombosit tertarik ke area tersebut dan mulai membentuk
bekuan darah. Lesi tersebut dapat menyumbat secara total aliran darah dalam arteri atau disebut dengan aterosklerosis Morrell, 2005.
Universitas Sumatera Utara
2.3.5. Aterosklerosis dan Radikal Bebas
Kolesterol dan bahan lemak lainnya diangkut keliling aliran darah dalam bentuk badan-badan lemak kecil yang disebut dengan lipoprotein. Lipoprotein adalah
kombinasi kimia longgar dari protein dan lemak. Ada dua bentuk utamanya yaitu lipoprotein berkepadatan rendah LDL dan lipoprotein berkepadatan tinggi HDL.
Tingkat kepadatan ini berasal dari proporsi kandungan protein. HDL memiliki banyak protein dan sedikit kolesterol, sedangkan LDL memiliki sedikit protein dan banyak
kolesterol. Selain itu, LDL membawa kolesterol dan lemak lain dari hati ke jaringan termasuk arteri, sedangkan HDL membawa kolesterol dan lemak dari jaringan ke
hati. Lipoprotein tidak dapat menembus jaringan yang utuh. Cara kerjanya adalah lipoprotein dibawa ke suatu tempat dimana kebutuhan pembuluh darah akan bahan ini
begitu kecil sehingga LDL dapat berkontak langsung dengan sel targetnya. LDL yang telah diserang radikal bebas dan dioksidasi akan jauh lebih ganas dibandingkan LDL
normal yang jinak. LDL yang telah teroksidasi dapat mencari jalan sendiri melalui lapisan dalam dinding arteri sedemikian rupa sehingga dapat mendepositkan
bebannya di bawah lapisan permukaan. Selain itu, radikal bebas juga dapat bereaksi dengan cara lain yaitu dengan mencederai sel-sel lapisan dalam arteri endotelium
dan sel-sel otot polos di dalam dinding pembuluh darah melalui dua cara yaitu mencegah sel pemakan fagosit melakukan tugasnya dengan benar dan dengan
mendorong pembentukan sel fagosit busa yang besar yang mengandung plak kolesterol Youngson, 1998.
2.4. Kanker