Gambaran Klinik Kanker Mekanisme Terjadinya Kanker Kanker dan Radikal Bebas

6. Gangguan keseimbangan hormonal Ada kecenderungan bahwa kelebihan hormon estrogen dan kekurangan progesteron dapat meningkatkan resiko kanker payudara, kanker leher rahim dan kanker rahim pada wanita, serta kanker prostat dan buah zakar pada pria. 7. Radikal bebas

2.4.3. Gambaran Klinik Kanker

Beberapa gejala kanker di antaranya adalah nyeri dapat terjadi akibat tumor yang meluas menekan saraf dan pembuluh darah di sekitarnya, perdarahan atau pengeluaran cairan yang tidak wajar misalnya ludah, batuk, dan muntah yang berdarah, mimisan terus-menerus, darah dalam air kemih atau tinja dan cairan putting susu atau liang senggama yang mengandung darah, perubahan kebiasan buang air besar, penurunan berat badan secara cepat, benjolan pada payudara atau tempat lain, batuk yang menetap, suara serak, gangguan pencernaan, luka yang tidak sembuh, perubahan tahi lalat atau kulit yang mencolok dan anemia Junaidi, 2007.

2.4.4. Mekanisme Terjadinya Kanker

Sel-sel kanker terbentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses kompleks yang disebut transformasi. Yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi. Teori inisiasi-promosi menyatakan bahwa langkah pertama karsinogenesis adalah mutasi menetap dari DNA sel selama transkripsi DNA. Agar kanker dapat terbentuk dari kejadian awal ini, maka harus ada interaksi yang berlangsung lama bagi sel tersebut dengan berbagai zat promotor zat yang merangsang reproduksi dan pembelahan sel. Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan menetap tertentu dalam bahan genetik sel yang memancing sel akan menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi, atau sinar ultraviolet matahari. Promosi merupakan proses induksi Universitas Sumatera Utara tumor pada sel yang sebelumnya telah diinisiasi oleh zat kimia sehingga berubah menjadi ganas Junaidi, 2007. DNA mengandung gugus reaktif yang sensitif terhadap serangan radikal bebas dan kerusakan oksidatif dapat menjurus ke mutasi yang merusak Silalahi, 2006.

2.4.5. Kanker dan Radikal Bebas

Zat radikal bebas mengandung muatan elektron bebas yang dapat merusak sel- sel yang ada di dalam tubuh. Muatan elektron bebas yang tidak stabil ini dapat merusak DNA yang berperan dalam genetika sel tubuh sehingga menyebabkan mutasi sel dan pertumbuhan sel kanker. Setiap sel di dalam tubuh manusia dapat menahan 1.000-10.000 serangan zat radikal bebas yang menyerang DNA setiap hari. Jika tubuh kekurangan antioksidan dalam sistem pertahanannya, kerusakan DNA dapat tidak bisa dihindari dan dapat menyebabkan penyakit kanker Bangun, 2005. 2.5. Diabetes Melitus 2.5.1. Definisi Diabetes Melitus Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat. Jika telah berkembang penuh secara klinis, maka diabetes melitus ditandai dengan hiperglikemia puasa dan postprandial, aterosklerotik dan penyakit vaskular mikroangiopati dan neuropati Schteingart, 2005. Menurut Brunner Suddarth 2002 dalam Cyber 2009 diabetes melitus merupakan suatu kelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. Glukosa dibentuk di hati dari makanan yang dikonsumsi. Diabetes melitus merupakan penyakit endokrin paling lazim yang ditandai oleh kelainan metabolik dan komplikasi jangka panjang yang melibatkan mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah Foster, 2002. Gustaviani 2006 menyatakan bahwa Universitas Sumatera Utara diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua- duanya.

2.5.2. Klasifikasi Diabetes Melitus

Dokumen yang terkait

Perbandingan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Stambuk 2014 Dengan Stambuk 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara mengenai Basic Life Support

7 67 65

Tingkat Pengetahuan Tentang Lensa Kontak Pada Mahasiswa Stambuk 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

12 75 57

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Stambuk 2013-2015 terhadap Radikal Bebas yang Terkandung dalam Rokok pada Tahun2016

0 3 88

Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun Ajaran 2011 2012 Terhadap Penyakit Asma

0 2 14

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Stambuk 2013-2015 terhadap Radikal Bebas yang Terkandung dalam Rokok pada Tahun2016

0 1 14

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Stambuk 2013-2015 terhadap Radikal Bebas yang Terkandung dalam Rokok pada Tahun2016

0 0 2

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Stambuk 2013-2015 terhadap Radikal Bebas yang Terkandung dalam Rokok pada Tahun2016

0 0 3

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Stambuk 2013-2015 terhadap Radikal Bebas yang Terkandung dalam Rokok pada Tahun2016

0 0 18

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Stambuk 2013-2015 terhadap Radikal Bebas yang Terkandung dalam Rokok pada Tahun2016

0 0 3

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Stambuk 2013-2015 terhadap Radikal Bebas yang Terkandung dalam Rokok pada Tahun2016

0 0 31