Analisis Data Persetujuan Komite Etik Penelitian Gambaran Penderita Diabetes Melitus Berdasarkan Jenis Kelamin Gambaran Penderita Diabetes Melitus Berdasarkan Kontrol Gula Darah

b. Dagu dan kening pasien diletakkan pada tempatnya sehingga tinggi mata sesuai dengan alat pemeriksaan. c. Pasien dalam posisi yang nyaman, relaks, tidak tegang, dan tidak menahan nafas. d. Mesin diposisikan sesuai posisi pasien melalui knob oleh operator secara manual sampai jarak alat dengan kornea ± 8‐10 mm. e. Titik fokus mata ditentukan dengan menuntun pasien untuk melihat cahaya kuning‐hijau di dalam alat sambil operator melihat titik fokus mata di layar monitor. f. Setelah mata fokus pada titik yang ditentukan, operator akan menekan knob pengambilan foto fundus mata yang diperiksa. Secara otomatis foto funfus terekam dan hasil foto dapat dicetak.

3.7 Analisis Data

Pada penelitian ini data yang diperoleh dianalisis menggunakan SPSS.

3.8 Persetujuan Komite Etik Penelitian

Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu diminta persetujuan Komite Etik Penelitian Kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan penelitian terhadap penderita DM tipe 2 di Sumatera Eye Centre dengan sampel 30 orang maka didapat hasil sebagai berikut.

4.1 Gambaran Penderita Diabetes Melitus Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah penderita DM pada penelitian ini yang paling banyak adalah perempuan yaitu sebanyak 24 orang 80 dan penderita laki‐laki sebanyak 6 orang 20 Tabel 4.1. Tabel 4.1 Distribusi jenis kelamin penderita diabetes melitus

4.2 Gambaran Penderita Diabetes Melitus Berdasarkan Kontrol Gula Darah

dengan Parameter HbA1c Berdasarkan nilai HbA1c dan distribusi penderita DM terkait kontrol gula darah terdapat 15 orang 50 penderita DM terkontrol dan 15 orang 50 penderita DM tidak terkontrol. Tabel 4.2 menunjukkan nilai HbA1c masing‐ masing penderita DM. Sedangkan Tabel 4.3 menunjukkan pengelompokan penderita DM menjadi kelompok DM terkontrol dan tidak terkontrol Jenis kelamin Frekwensi Persentase Laki ‐laki 6 20 Perempuan 24 80 Total 30 100 Universitas Sumatera Utara berdasarkan nilai HbA1c. Tabel 4.2 Nilai HbA1c penderita diabetes melitus No Nama penderita Nilai HbA1c Keterangan 1. Ny. S 1 6,2 DM terkontrol 2. Ny. S 2 6,2 DM terkontrol 3. Ny. A 1 8,0 DM terkontrol 4. Tn. I 7,3 DM terkontrol 5. Ny. R 1 5,7 DM terkontrol 6. Ny. R 2 7,6 DM terkontrol 7. Ny. N 5,7 DM terkontrol 8. Ny. S 3 5,5 DM terkontrol 9. Ny. A 2 7,5 DM terkontrol 10. Ny. F 8,0 DM terkontrol 11. Ny. R 3 6,0 DM terkontrol 12. Ny. M 1 5,4 DM terkontrol 13. Ny. K 7,7 DM terkontrol 14. Tn. A 1 6,5 DM terkontrol 15. Tn. M 7,8 DM terkontrol 16. Ny. T 11,7 DM tidak terkontrol 17. Ny. L 8,7 DM tidak terkontrol 18. Tn. A 2 10,1 DM tidak terkontrol 19. Tn. H 8,7 DM tidak terkontrol 20. Ny. S 4 10,1 DM tidak terkontrol 21. Ny. M 2 10,7 DM tidak terkontrol 22. Ny. R 4 8,2 DM tidak terkontrol 23. Ny. M3 13,0 DM tidak terkontrol 24. Ny. S 5 9,5 DM tidak terkontrol 25. Tn. S 11,3 DM tidak terkontrol 26. Ny. S 6 11,3 DM tidak terkontrol 27. Tn. A 2 17,1 DM tidak terkontrol 28. Ny. S 7 11,0 DM tidak terkontrol 29. Ny. S 8 11,4 DM tidak terkontrol 30. Ny. S 9 13,0 DM tidak terkontrol Keterangan : a. Nilai HbA1c: i. Normal = 3,5 ‐5,5. ii. Kontrol glukosa baik = 3,5 – 6 iii. Kontrol glukosa sedang = 7,0 – 8,0 iv. Kontrol glukosa buruk = 8,0 b. Kontrol glukosa baik dan sedang termasuk kelompok DM terkontrol. Universitas Sumatera Utara c. Kontrol glukosa buruk termasuk kelompok DM tidak terkontrol. Tabel 4.3 Distribusi penderita diabetes melitus berdasarkan kontrol gula darah Kontrol DM Frekwensi Persentase Terkontrol 15 50 Tidak terkontrol 15 50 Total 30 100

4.3 Gambaran Penderita Diabetes Melitus Berdasarkan Umur