enzimatik dan bersifat reversibel. Pada pasien DM, glikosilasi hemoglobin
meningkat secara proporsional dengan kadar rerata glukosa darah selama
2 ‐3 bulan sebelumnya. Bila kadar glukosa darah berada pada kisaran normal
antara 70‐140 mg selama 2‐3 bulan terakhir, maka hasil tes HbA1c akan
menunjukkan nilai normal. Karena pergantian hemoglobin yang lambat, nilai
HbA1c yang tinggi menunjukkan bahwa kadar glukosa darah tinggi selama 4‐
8 minggu. Nilai normal glikat hemoglobin bergantung pada metode pengukuran
yang digunakan, namun berkisar antara 3,5‐5,5 Tabel 1.1. Pemeriksaan
HbA1c merupakan pemeriksaan tunggal yang sangat akurat untuk menilai status
glikemik jangka panjang Waspadji, 1996.
Tabel 1.1 Kadar glikat hemoglobin pada penderita diabetes melitus
Price dan Wilson. 2002
NormalKontrol glukosa
HbA1c Nilai
normal 3,5
‐5,5 Kontrol
glukosa baik 3,5
‐6 Kontrol
glukosa sedang 7,0
‐8,0 Kontrol
glukosa buruk 8
2.2 Anatomi Retina
Retina merupakan lembaran jaringan neural terdiri atas sebaran serabut
saraf optik, letaknya antara badan kaca dan koroid Gambar 2.1
httpwebvision.med.utah.edusretina.html
. Bagian anterior retina melekat erat
pada epitel pigmen. Di bagian belakang, saraf optik merekatkan retina ke dinding
Universitas Sumatera Utara
bola mata. Di lain tempat retina mudah dipisahkan dari epitel pigmen. Pada
orang dewasa, ora serata bagian ujung depan retina yang bergerigi di bagian
temporal bola mata letaknya kira‐kira 6,5 mm di belakang garis Schwalbe,
sedangkan di bagian nasalnya kira‐kira 5,7 mm di belakang garis tersebut. Di ora
serata tebal retina 0,1 mm, sedangkan di polus posterior 0,23 mm. Yang paling
tipis adalah di fovea sentralis yaitu bagian tengah makula. Retina normal bening
dan sebagian cahaya dipantulkan di batas vitreo‐retina. Fovea sentralis terletak
kira ‐kira 3,5 mm di sebelah lateral papil optik khusus untuk membedakan
penglihatan yang halus. Semua reseptor di fovea adalah sel kerucut. Hampir di
seluruh retina akson sel‐sel reseptor melintas langsung ke bagian dalam lapisan
pleksiform luar berhubungan dengan dendrit sel‐sel horizontal dan sel‐sel bipolar
yang menuju ke luar dari lapisan nuklear dalam. Tetapi di makula akson sel‐sel
reseptor arahnya miring dinamakan serabut Henle. Dalam keadaan normal,
rongga ekstraseluler di retina kosong, rongga yang paling besar ada di makula.
Penyakit yang menyebabkan penimbunan bahan ekstraseluler akan
mengakibatkan penebalan yang cukup besar di daerah ini. Akson sel bipolar
berhubungan dengan sel amakrin dan sel ganglion di lapisan pleksiform dalam
yang teranyam rapat. Akson panjang sel ganglion berjalan melalui serabut saraf
ke saraf optik Kadarisman, 1996. Kira‐kira 3 mm ke arah nasal kutub belakang
bola mata terdapat daerah bulat putih kemerah‐merahan dinamakan papil
saraf optik, di bagian tengahnya melekuk dinamakan ekskavasi faali. Arteri retina
sentral bersama vena masuk ke dalam bola mata di tengah papil saraf optik.
Universitas Sumatera Utara
Arteri retina merupakan pembuluh darah terminal Gambar 2.2
www.retinopaty diabeticfundus normal. html.
Gambar 2.1 Anatomi retina
Gambar 2.2 Fundus okuli normal
Retina mempunyai ketebalan sekitar 1 mm, terdiri atas lapisan Ilyas, 2008:
Universitas Sumatera Utara
a. lapisan
fotoreseptor merupakan lapisan terluar retina terdiri atas sel batang
dan sel kerucut dan merupakan lapisan penangkap sinar. b.
membran limitan eksterna outer limited membrane merupakan
membran ilusi.
c. lapisan
nukleus luar outer nucleic layer terutama terdiri atas nuklei sel
‐sel visual atau sel kerucut dan batang. Ketiga lapisan diatas avaskular dan
mendapat metabolisme dari kapiler koroid. d.
lapisan pleksiform luar outer plexiform layer merupakan lapisan aselular
dan merupakan tempat sinapsis sel fotoreseptor dengan sel bipolar dan
sel horizontal.
e. lapisan
nukleus dalam inner nucleic layer merupakan tubuh sel bipolar, sel
horizontal, dan sel Muller. Lapisan ini mendapat metabolisme dari arteri
retina sentral. f.
lapisan pleksiform dalam inner plexiform layer merupakan lapisan
aselular, tempat sinaps sel bipolar, sel amakrin dengan sel ganglion.
g. lapisan
sel ganglion ganglion cell layer merupakan lapisan sel saraf bercabang.
h. lapisan
serabut saraf merupakan lapisan akson sel ganglion menuju ke arah
saraf optik, dan di dalam lapisan ini dapat terletak sebagian besar pembuluh
darah retina. i.
membran limitan interna inner limited membrane merupakan membran
hialin antara
retina dan
badan kaca
Gambar 2.3
www.webvision.med.utah.edusretina.html
.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3 Lapisan retina
2.2.1 Sirkulasi Retina
2.2.1.1 Sistem
Arteri
a. Arteri
retina sentralis. Arteri
retina sentralis merupakan end artery yang memasuki nervus optikus
kira‐kira 1 cm di belakang bola mata. Lapisan arteri retina sentralis
sama dengan arteri lain yang terdiri atas lapisan intima, terletak paling
dalam terdiri atas 1 lapisan endotel yang terletak pada daerah kolagen,
lamina elastik interna memisahkan lapisan intima dari lapisan media.
Lapisan media terutama mengandung otot polos dan lapisan adventitia
terletak paling luar arteri dan terdiri atas jaringan penyokong longgar
loose connective tissue. b.
Arteriol retina.
Universitas Sumatera Utara
Arteriol retina muncul dari arteri retina sentralis, terdiri dari otot polos
Kanski, 2007.
2.2.1.2 Kapiler
Kapiler retina membekalkan darah ke lapisan dalam kedua dan ketiga
retina. Bagian luar lapisan ketiga disuplai oleh kapiler korio. Jalinan kapiler
bagian dalam terletak di dalam lapisan sel ganglion dan jalinan kapiler bagian
luar terletak di dalam lapisan nuklear bagian dalam. Daerah bebas kapiler
terletak mengelilingi arteriol dan pada fovea. Dinding kapiler retina terdiri atas
sel endotel dan perisit. Sel endotel membentuk lapisan tunggal pada basement
membrane dan dihubungkan dengan tight junction yang membentuk suatu inner
blood ‐retinal barrier. Perisit terletak di luar sel endotel dan memiliki proses
pseudopodia multipel untuk mengembangkan kapiler. Perisit memiliki bagian
kontraktil sehingga berperan di dalam autoregulasi sirkulasi mikrovaskular
Kanski, 2007.
2.2.1.3 Sistem Vena.
Venula retina dan vena mengalirkan darah dari kapiler. Sistem vena
terdiri atas :
a. venula
kecil merupakan pembuluh darah yang lebih besar dari kapiler dengan
struktur yang sama dengan kapiler. b.
venula besar terdiri dari otot polos dan kemudian bersatu untuk
membentuk vena.
Universitas Sumatera Utara
c. vena
terdiri dari sejumlah kecil otot polos dan jaringan elastik pada dindingnya
dan relatif dapat mengembang Kanski, 2007.
2.3 Retinopati Diabetik