letak dan derajat retinopatinya. Tanpa penatalaksanaan, retinopati diabetik akan
semakin parah dan akan mengawali hilangnya penglihatan kebutaan
Waspadji, 1996. Identifikasi dan penanganan retinopati proliferatif atau edema
makular dengan pembedahan dan teknik medis lain akan mengurangi kebutaan
hingga 90 Fonseca et.al., 1996; Inzucchi et.al., 2005.
1.2 Kerangka Pikir Penelitian
Berdasarkan pemaparan latar belakang penelitian, retinopati merupakan salah satu komplikasi DM pada mata yang paling umum terjadi dan potensial
menyebabkan kebutaan. Penelitian ini dilakukan pada pasien DM tipe 2 dengan melakukan beberapa pemeriksaan, yaitu pemeriksaan tekanan darah, tekanan
intra-okuler, visus, kadar gula darah, dan pemeriksaan fundus mata penderita. Secara skematis kerangka pikir penelitian ditunjukkan pada Gambar 1.1.
Variable Bebas Variable Terikat
Parameter
HbA1c Kelainan fundus
Gambar 1.1 Kerangka pikir penelitian
1.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
a. Kriteria inklusi:
i. Pasien
DM tipe 2. ii.
Menderita DM 5 tahun.
iii. Laki
‐ laki dan perempuan.
DM terkontrolDM tidak
terkontrol Retinopati
diabetik
Universitas Sumatera Utara
iv. Usia
40 tahun. b.
Kriteria eksklusi: i.
Menderita DM 5 tahun. Usia 40 tahun. ii.
Hipertensi berat. iii.
Katarak matur. iv.
Riwayat glaukoma. v.
Menggunakan obat yang mempengaruhi terjadinya retinopati diabetik:
Kortikosteroid.
1.4 Perumusan
Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas yang menjadi
rumusan masalah penelitian adalah:
a. apakah
ada hubungan kontrol gula darah penderita DM tipe 2 dengan HbA1c
sebagai parameter kontrol gula darah dengan retinopati diabetik? b.
apakah ada hubungan lama menderita DM tipe 2 dengan retinopati
diabetik? c.
apakah ada hubungan antara umur dengan retinopati diabetik pada
DM tipe 2?
1.5 Hipotesis
Ada pun hipotesis penelitian ini adalah:
a. ada
hubungan antara kontrol gula darah penderita DM tipe 2 dengan HbA1c
sebagai parameter kontrol gula darah dengan retinopati diabetik.
Universitas Sumatera Utara
b. semakin
lama menderita DM semakin tinggi menderita retinopati diabetik.
c. semakin
meningkat umur penderita semakin tinggi menderita retinopati diabetik.
1.6 Tujuan
Penelitian
Ada pun tujuan penelitian ini adalah untuk:
a. mengetahui
hubungan kontrol gula darah penderita DM tipe 2 dengan HbA1c
sebagai parameter kontrol gula darah dengan retinopati diabetik. b.
mengetahui hubungan lama menderita DM dengan retinopati diabetik.
c. mengetahui
hubungan umur dengan retinopati diabetik.
1.7 Manfaat Penelitian