Suzana Paranita, 2015 TRANSFORMASI NILAI-NILAI RELIGI SEBAGAI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT PANJI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
masyarakat. Kearifan lokal adalah koleksi fakta, konsep, keyakinan, dan persepsi masyarakat terhadap lingkungan mereka.
3.4 Penjelasan Istilah
Penjelasan istilah merupakan penjelasan mengenai konsep-konsep pokok dalam sebuah penelitian. Adapun yang menjadi konsep pokok dalam penelitian ini
yaitu transformasi nilai-nilai religi sebagai kearifan lokal masyarakat Panji berupa sistem religi atau kepercayaan masyarakat Panji yang merupakan kearifan lokal
setempat. Berikut ini dijabarkan konsep pokok dalam penelitian ini sebagai berikut:
3.4.1 Kebudayaan Masyarakat Panji
Kebudayaan masyarakat Panji berpendirian terhadap beberapa aspek diantaranya keyakinan, adat istiadat, sistem hukum serta kebiasaan lainnya yang
diperoleh sebagai anggota masyarakat Panji. Kepercayaan masyarakat Panji akan adanya Tuhan telah ada sejak dulu dan kepercayaan akan adanya satu Tuhan
sebagai pencipta bumi dan alam jagat raya termaktub dalam lantra –lantra.
Masyarakat Panji juga menyakini akan adanya hari-hari yang baik untuk memulai suatu aktifitas seperti acara pernikahan, bertani dan sebagainya. Sealin itu terdapat
upacara-upacara adat diantaranya; seperti Nuju Jerami, taber kampung, bulan purnama ke-15 dan Taber Laut. Berdasarkan beberapa konsep tentang
kebudayaan masyarakat Panji, maka peneliti mengidentifikasi budaya masyarakat Panji bewujud upacara ritual adat.
Dari beberapa penjelasan tersebut, peneliti mengatakan bahwa dari keseluruhan berkaitan dengan sistem religi dan mengandung nilai-nilai religi yang
akan digali dan dijadikan landasan penelitian ini.
3.4.2 Kearifan Lokal
Menurut Wales 1961, hlm.18 local genius diberikan pengertian yakni: “The sum of the cultural characteristic which the vast majority of a people have in
common as a result of their experience in early life ”.
Soebadio dalam ayatrohaedi, 1986, hlm.18 memberikan pengertian local genius yakni:
Secara keseluruhan meliputi, dan mungkin malahan dapat dianggap sama dengan apa yang dewasa ini terkenal dengan cutural identity dan yag
diartikan sebagai identitas atai kepribadian budaya suatu bangsa, yang mengakibatkan bahwa bangsa brsangkutan menjadi lebih mampu
Suzana Paranita, 2015 TRANSFORMASI NILAI-NILAI RELIGI SEBAGAI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT PANJI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
menyerap dan mengolah pengaruh kebudayaan yang mendatanginya dari luar wilayah sendiri sesuai dengan watak dan kebuthan pribadinya.
Moendardjito dalam Ayatrohaedi, 1986, hlm.40 mengatakan bahwa unsur budaya daerah potensial sebagai local genius karena telah teruji kemampuannya
untuk bertahan sampai sekarang. Ciri-cirinya adalah: 1.
Mampu bertahan terhadap budaya luar 2.
Memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar 3.
Mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli
4. Mempunyai kemampuan mengendalikan
5. Mampu memberi arah pada perkembangan budaya
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata 2011, hlm.7 mengatakan mengenai kearifan lokal bahwa:
Nilai yang hanya dapat disimpulkan dan ditafsirkan dari ucapan, perbuatan dan materi yang dibuat manusia yang diturunkan melalui suatu aktivitas
ritual atau pendidikan. Karena itu, fungsi langsung nilai adalah untuk mengarahkan tingkah laku individu dalam situasi sehari-hari, sedangkan
fungsi tidak langsungnya adalah untuk mengekspresikan kebutuhan dasar yang berupa motivasional.
Berdasarkan beberapa konsep mengenai kearifan lokal, maka penulis mengidentifikasi beberapa indikator kearifan lokal sebagai berikut:
1. Pengetahuan
2. Kemampuan
3. Ucapan
4. Perbuatan
5. Pemanfaatan ruang dan waktu
6. Perpaduan antara nilai budaya dan kepercayaan
7. Pengalaman sudah teruji secara turun temurun
3.4.3 Sistem Religi