Subjek Penelitian Lokasi dan Subjek

Suzana Paranita, 2015 TRANSFORMASI NILAI-NILAI RELIGI SEBAGAI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT PANJI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu teknologi, sistem mata pencaharian dan kesenian. Sehingga peneliti mengangkat sistem religi yang berkaitan dengan nilai Ketuhanan, sebab saat kearifan lokal dicanangkan untuk dipertahankan sebagai identitas nasional dan pemerkaya khasanah budaya Indonesia tetapi kenapa ada kearifan lokal yang mengandung unsur religi dan tetap mempertahankannya mendapat kritikan padahal kearifan lokal yang ada dalam suatu budaya lokal merupakan identitas dan jati diri bangsa yang merupakan causa prima sebab keberadaan dari nilai-nilai luhur Pancasila termasuk sila pertama yang berkaitan dengan nilai Ketuhanan. Keempat, Masyarakat Panji saat ini sedang menagalami kebingungan, untuk tetap dapat melestarikan budaya lokal sebagai kearifan lokal mereka. Selain itu, peneliti menjadikan desa Riding Panjang sebagai lokasi penelitian karena belum adanya penelitian terdahulu yang melakukan penelitian pada masyarakat Panji. Kelima, alasan peneliti memilih SMPN 5 Belinyu sebagai lokasi penelitian karena di desa Riding Panjang hanya ada satu Sekolah Menengah Pertama sedangkan dua sekoah lainnnya adalah Sekolah Dasar. Sementara untuk melihat transformasi nilai-nilai religi sebagai kearifan lokal masyarakat Panji peneliti lebih memilih SMPN 5 sebab sekolah ini masih tergolong baru karena baru empat tahun berdiri dan berhasil mengeluarkan lulusan pertaanya pada tahun 2014. Sehingga, dapat melihat bagaimana pengaruh SMPN 5 terhadap masyarakat Panji di Desa Riding Panjang. Selain itu, siswasiswi yang bersekolah di SMPN 5 Belinyu merupakan anak-anak dari masyarakat Panji yang tinggal di Desa Riding Panjang.

3.1.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah pihak-pihak yang dapat memberikan informasi secara detail dan mendalam mengenai hal-hal yang akan dicari informasinya oleh peneliti. Adapun peneliti memilih secara sengaja dengan pertimbangan bahwa data yang diberikan dapat menjawab pertanyaan penelitian yang ada. Sebagaimana yang dikemukakan Kuntjara 2006, hlm. 55 “Dalam Penelitian kebudayan yang penting bukan jumlahnya tetapi mutu sampel yang dipakai, apakah sampel tersebut dapat memberi informasi yang banyak dan mendalam Suzana Paranita, 2015 TRANSFORMASI NILAI-NILAI RELIGI SEBAGAI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT PANJI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tentang masalah yang dihadapi”. Adapun menurut Sprandley 2007, hlm.68 ada lima persyaratan minimal untuk memilih informan yang baik, yakni: aEnkulturasi penuh, artinya mengetahui budaya miliknya dengan baik, bKeterlibatan langsung, artinya ketika informan terlibat dalam suasana budaya, informan mengguanakan pengetahannya untuk membimbing tindakannya, informan meninjau hal-hal yang diketahuinya dan informan menerapkannya setiap hari cSuasana budaya yang tidak dikenal, biasanya akan semakin menerima tindak budaya sebagaimana adanya, dia tidak akan basa basi, dMemiliki waktu yang cukup, eNon-analitis, dimana informan menggunakan bahasa mereka untuk menggambarkan berbagai kejadian dan tindakan dengan cara yang hampir tanpa analisis. Untuk subjek penelitian ini yaitu masyarakat Panji, Desa Riding Panjang, Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Peneliti mendatangi subjek secara langsung dan mewawancara subjek penelitian. Peneliti melaukan wawancara dengan mereka melalui pendektan-pendekatan secara khusus agar mereka dapat memberikan data yang akurat. Adapun subjek penelitian difokuskan pada masyarakat Desa Riding Panjang yang masih menjaga warisan budayanya yakni berkaitan dengan sistem religi atau kepercayaan masyarakat setempat dibandingkan dengan masyarakat Panji di desa-desa lain. Diantaranya, tetua adat atau orang yang dituakan, masyarakat Panji yang masih melakukan atau melaksanakan budayanya, pemuka agama desa Riding Panjang, Budayawan Bangka, wakil dari Pemerintah Kabupaten Bangka, dalam hal ini Dinas pariwisata dan kebudayaan Bangka, masyarakat Bangka serta guru di SMP Negeri 5 Belinyu serta beberapa masyarakat Panji lainnya yang ikut terlibat dalam perayaan budaya lokalnya sebagai data pembanding. Adapun, peneliti dengan sengaja memilih informan tersebut sebagai subjek penelitian karena peneliti menganggap jika mereka cukup banyak memiliki pengetahuan dan informasi yang dapat peneliti gunakan untuk menggali informasi yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang ada.

3.2 Desain Penelitian