Simpulan Khusus Simpulan .1 Simpulan Umum

Suzana Paranita, 2015 TRANSFORMASI NILAI-NILAI RELIGI SEBAGAI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT PANJI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu masyarakat Panji akan memiliki karakter dan budaya yang kuat sehingga akan semakin memperkuat eksistensinya.

5.1.2 Simpulan Khusus

Merujuk pada sub masalah penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dirumuskan simpulan sebagai berikut; 1. Masyarakat Panji memaknai sistem religi sebagai kearifan lokal mereka yang terwujud dalam aktifitas upacara ritual adat salah satunya upacara ritual adat Nuju Jerami. Namun, saat ini upacara ritual adat Nuju Jerami bukanlah sesuatu yang sakral, hanya dimaknai sebagai sedekah biasa sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dimana masyarakat Panji saat ini telah memahami syariat agama walaupun belum sepenuhnya menjalankan syariat dengan baik dan taat sebab dalam ritual adat tersebut tidak terlepas dari unsur lantra dan simbol-simbol sebagai peninggalan leluhur mereka. Hal inilah yang membuat upacara ritual Nuju Jerami masyarakat Panji memiliki nilai lokal dan adat tersendiri terkait sistem religi yang berhubungan dengan identitas keimananya. Adapun secara religius fungsi upacara ritual Nuju Jerami bagi masyarakat Panji yakni terjadinya hubungan baik antara manusia dengan Tuhan yang terwujud dalam tindakan kerjasama, gotong royong, tenggang rasa, saling menghormati, kebersamaan, kekeluargaan, toleransi, solidaritas dan kerukunan, dimana nilai tersebut dianggap baik serta dijadikan pedoman bagi masyarakat Panji untuk bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh sebab itu, sampai saat ini sebagian masyarakat Panji berusaha tetap mempertahankan kearifan lokal mereka sebagai penghormatan terhadap leluhur dan juga sebagai identitas masyarakat Panji. 2. Sampai saat ini transformasi nilai-nilai Ketuhanan sebagai kearifan lokal masyarakat Panji yang terdapat dalam upacara ritual Nuju Jerami belum disosialisasikan di dalam pendidikan formal karena belum adanya koordinasi antara tetua adat, pemerintah dan juga sekolah dalam melestarikan nilai Ketuhanan sebagai kearifan lokal Panji. Padahal Nuju Jerami kaya akan nilai yang harus disosialisasikan. Sementara di lingkungan masyarakat dan keluarga, transformasi nilai-nilai Ketuhanan masyarakat Panji dapat terlihat pada acara Suzana Paranita, 2015 TRANSFORMASI NILAI-NILAI RELIGI SEBAGAI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT PANJI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nuju Jerami. Keluarga dan masyarakat mengingatkan kepada generasi muda agar selalu pandai bersyukur kepada Tuhan yang pada prosesnya diwujudkan dalam bentuk pemahaman, keteladanan dan pembiasaan dalam kerjasama, gotong royong, tenggang rasa, saling menghormati, kebersamaan, kekeluargaan, toleransi dan kerukunan sebagai wujud dari sikap religius mereka , selain itu a gar Nuju Jerami dapat terus dinikmati oleh generasi berikutnya . 3. Tarik ulur persepsi budaya masyarakat Panji dalam mentrasformasikan nilai- nilai Ketuhanan terlihat dalam upacara ritual adat Nuju Jerami. Dimana sebagian masyarakat Panji menganggap Nuju Jerami bukan lagi sesuatu yang sakral tapi lebih kepada pesta adat biasa sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan tanpa ada unsur lantra dan simbol kemenyan gaharuh dan sesaji lainnya. Karena masyarakat panji mayoritas beragam Islam. Sementara sebagian masyarakat Panji beranggapan saat ini Nuju Jerami merupakan upacara ritual biasa, hanya saja unsur lantra dan simbol pada Nuju Jerami yang merupakan warisan leluhur mereka tidak bisa dihilangkan dari bagian upacara tersebut. Adapun makna dari simbol dan lantra tersebut merupakan ungkapan syukur kepada Tuhan, tetapi jika dikaitan dengan agama Islam hal tersebut tidak dibenarkan.

5.2 Implikasi