Pengaruh Obyek Wisata Goa Tabuhan terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar

commit to user b. Media cetak, dengan membuat brosur, leafflat dan booklet. Selain itu Obyek wisata Goa Tabuhan juga sering dimuat di dalam majalah atau tabloid mingguan ataupun Koran harian khususnya cetakan pada hari Minggu. c. Pameran potensi wisata yang diselenggarakan pada saat Ulang Tahun atau hari jadi Kabupaten Pacitan. d. Atraksi seni, melalui kegiatan tahunan. Hal ini dilakukan pada saat-saat tertentu misalnya pementasan seni Reog dan jaranan atau kuda lumping. Pada saat Hari Pendidikan Nasional diadakan Lomba Tari Tingkat Kabupaten. e. Kerjasama lintas Provinsi yang dikenal dengan wisata Pawonsari yaitu Pacitan, Wonogiri, Wonosari. Kerjasama ini sudah dirintis sejak akhir 2009. f. Pemilihan Putra Putri Kabupaten Pacitan sebagai, Duta Wisata Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

E. Pengaruh Obyek Wisata Goa Tabuhan terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar

Keberadaan obyek wisata Goa Tabuhan di Desa Wareng, ternyata berpengaruh terhadap perkembangan sosial ekonomi masyarakat sekitar. Perkembangan obyek wisata Goa Tabuhan juga akan berpengaruh terhadap masyarakat Desa Wareng. Sarana jalan untuk menuju obyek wisata Goa Tabuhan juga dibangun dengan bagus. Pembangunan jalan yang baik, berpengaruh bagi perkembangan ekonomi masyarakat. Dengan lancarnya perekonomian masyarakat Desa Wareng maka akan berpebgaruh terhadap peningkatan sosial ekonomi masyarakat sekitar. s

1. Pengaruh Sosial

Dibukanya obyek wisata Goa Tabuhan tentunya akan menambah pendapatan Daerah Kabupaten Pacitan. Sejak dibukanya obyek wisata ini, commit to user pemerintah selalu menargetkan pemasukan untuk pertahunnya. Target sebesar 120 juta per tahun selalu terpenuhi, berikut ini penuturan dari Pamuji wawancara, 9 November 2010 “Kami ditargetkan untuk mampu memberi pemasukan sebesar 120 juta pertahun, jadi target bukan perbulan tapi pertahun, dan selama ini kami mampu untuk memenuhinya”. Pendapatan dari obyek wisata Goa Tabuhan merupakan pendapatan asli daerah, sehingga termasuk ke dalam RAPBD Kabupaten Pacitan. Pemasukan dari obyek wisata Goa Tabuhan kemudian dipergunakan untuk pembangunan Kabupaten Pacitan. Termasuk diantaranya adalah untuk membiayai pemeliharaan dan pengembangan obyek wisata Goa Tabuhan sendiri. Selain itu dengan dibukanya Goa Tabuhan sebagai obyek wisata, maka akan sangat membantu masyarakat. Hal ini seperti penuturan Susilo yang menyatakan bahwa dengan dibukanya obyek wisata Goa Tabuhan sebagai salah satu obyek wisata goa di Kabupaten Pacitan sangat membantu masyarakat, terutama dalam hal lapangan pekerjaan. Pada saat obyek wisata ini belum dibuka dulunya banyak masyarakat yang menganggur, tetapi setelah dibukanya obyek wisata ini sekarang banyak masyarakat yang sudah mempunyai lapangan pekerjaan. Misanya ada yang menjadi tukang poto, pemandu wisata, berjualan aneka macam kerajinan khas daerah setempat, tukang parkir, petugas kebersihan wawancara, 9 November 2010. Adanya lapangan pekerjaan yang didapatkan oleh masyarakat, berarti akan meningkatkan pendapatan bagi keluarganya. pendapatan tersebut mampu untuk memenuhi dan membiayai kebutuhan rumah tangganya dan untuk membiayai sekolah anak-anaknya. Hal ini seperti yang diutarakan oleh salah satu pedagang kerajinan Batu Mulia Ibu Sutarni 40th wawancara, 9 November 2010 mengatakan “ Penghasilan saya setiap harinya memang tidak seberapa, tetapi saya bisa membiayai kehidupan sehari-hari dan membiayai sekolah kedua anak saya. Sebelum bekerja disini, saya hanya buruh tani yang hanya mengandalkan pendapatan suami saya”. Pendapatan yang didapat oleh masyarakat selain mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari juga untuk membiayai sekolah sampai kejenjang commit to user SMA bahkan juga ada yang sampai ke Perguruan Tinggi. Hal itu menjadi suatu kebanggaan sendiri bagi orang tua yang mampu menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang Perguruan Tinggi. Meningkatnya pendidikan masyarakat berarti semakin meningkat pula status sosial masyarakat. Dari uraian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa dengan dibukanya Goa Tabuhan sebagai obyek wisata goa mempunyai pengaruh sosial terhadap masyarakat sekitar. Pengaruh tersebut diantaranya adalah : a. Mengubah status sosial masyarakat yang tadinya pengangguran menjadi tidak pengangguran lagi punya pekerjaan. b. Membuka peluang usaha bagi masyarakat, yang tadinya tidak mempunyai usaha akhirnya memiliki usaha sendiri seperti warung makan, toko souvenir, usaha kerajinan batu mulia, persewaan kamar mandiWC, dan sebagainya. c. Meningkatnya pendidikan bagi masyarakat. Adanya pekerjaan bagi masyarakat, berarti menambah penghasilan orang tua, dengan demikian anak-anaknya dapat melanjutkan sekolah sampai jenjang yang lebih tinggi. d. Bisa menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih luas lagi bagi masyarakat sekitar tentang Goa khususnya tentang latar belakang atau seluk beluk dari Goa Tabuhan sendiri.

2. Pengaruh Ekonomi

Obyek wisata Goa Tabuhan juga berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat, salah satunya ialah membawa peluang kerja bagi masyarakat sekitar. Dengan dibukanya peluang usaha tentunya akan membawa pengaruh terhadap pendapatan masyarakat sekitar yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan juga untuk kegiatan sosial dalam masyarakat. Meskipun penghasilan yang didapat tidak begitu besar tetapi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Menurut Bapak Susilo, dengan adanya wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata Goa Tabuhan ini maka akan memberikan kesempatan pekerjaan, terutama adanya warung makan, para pedagang kerajinan. Di samping itu juga adanya Home Stay penginapan rumah penduduk bagi para wisatawan yang commit to user mungkin datangnya malam hari untuk melakukan ritual “ngalab berkah” yang memungkinkan mereka untuk menginap wawancara, 9 November 2010. Pengaruh positif ini juga dirasakan sendiri oleh Bapak Paidi 45 th, yang mengatakan adanya obyek wisata Goa Tabuhan ini dapat bekerja dengan membuka usaha kerajinan batu mulia yang dikelolanya sendiri dan hasilnya djajakan oleh para pedagang disekitar obyek wisata Goa Tabuhan. Selain itu Bapak Paidi juga membuka sendiri kios yang menjual barang kerajinannya dan bagi para pengunjung yang berminat melihat cara pembuatannya dapat melihatnya sendiri. Di samping itu masyarakat menjadi baik dan desa menjadi maju. Pengunjung ramai terutama pada malam selasa kliwon ataupun jumat kliwon ataupun bulan Syuro, sehingga dagangannya laris dan pendapatan perhari semakin meningkat dibanding hari-hari biasa wawancara, 9 November 2010. Di kawasan obyek wisata Goa Tabuhan sendiri ada sekitar 4 orang sebagai tukang parkir. Parkir di sekitar obyek wisata dikelola oleh Dinas Pariwisata sendiri yang sekaligus dimasukkan ke dalam pendapatan. Pelaksanaan perparkiran dijalankan oleh masyarakat sekitar. Empat orang petugas parkir tersebut harus siap setiap saat dan selalu datang setiap hari. Sedangkan pada hari-hari tertentu atau hari-hari libur sekolah biasanya petugas parkir ditambah jumlahnya. Hal ini seperti penuturan Bapak Rosyid wawancara, 9 November 2010 bahwa “Pada musim-musim ramai seperti hari libur sekolah ataupun libur hari besar atau hari raya, petugas parkir ditambah jumlahnya, karena kalau tidak ditambah akan kerepotan karena jumlah kendaraan yang datang meningkat yang datang kesini”. Ada 1 orang yang bekerja sebagai petugas peron atau penjual karcis. Pengunjung yang datang ke Goa Tabuhan harus membeli karcis terlebih dahulu sebelum memasuki goa. Selain itu juga ada beberapa yang bekerja sebagai tukang foto. Tukang foto di daerah obyek wisata Goa Tabuhan memiliki organisasi. Organisasi dikelola oleh Dinas Pariwisata. Hal ini dilakukan agr tidak terjadi persaingan yang tidak sehat. Adanya organisasi maka semua fotografer tertata dengan rapi dan saling bersaing secara sehat Obyek Wisata Goa Tabuhan dan Perkembangannya, 1988:5. commit to user Menurut penuturan dari Mbak Susi 35 th salah seorang pedagang yang mengatakan dia sudah berjualan selama kurang lebih 5 tahun. Barang-barang yang dijajakan antara lain asesoris, bunga, kerajinan khas Pacitan, dan sebagainya. Barang-barang dagangannya tersebut ada yang diperoleh dari kulakan sendiri dari Pasar Pacitan kota ataupun dari luar daerah seperti di Pusat Grosir Solo Jawa Tengah, dan ada pula yang setoran. Pada hari Minggu atau hari libur Nasional tertentu biasanya banyak pengunjung yang datang, dan bisa menambah keuntungan rata-rata per hari tidak bisa dihitung karena tidak tentu, wawancara, 9 November 2010. Ada juga beberapa orang yang bekerja sebagai persewaan senter. Mengingat di dalam Goa Tabuhan walaupun sudah ada penerangan listrik tapi masih terlihat remang-remang dan pengunjung membutuhkan senter untuk menerangi jalan. Dari pekerjaan sebagai tukang sewa senter sangat lumayan untuk menambah penghasilan untuk kebutuhan hidup sehari-hari, terang Joko salah satu tukang sewa senter di obyek wisata Goa Tabuhan wawancara, 9 November 2010. Hal serupa juga dikatakan oleh pedagang lain yaitu Heri 16 th. Heri ini adalah seorang anak dari pedagang bakso yang menempati salah satu kios di kawasan obyek wisata Goa Tabuhan ini. Pada hari Minggu dia libur sekolah dan membantu orang tuanya menjual bakso di tempat ini. Keuntungan yang didapat lumayan banyak karena pada hari tersebut banyak pengunjung yang datang. Heri mengaku senang dapat membantu orang tuanya berjualan bakso. Dia mempunyai cita-cita, jika kelak sudah lulus SMA, dia akan melanjutkan usaha yang sudah dirintis kedua orang tuanya sejak 10 tahun yang lalu, wawancara, 9 November 2010. Para penjual atau pedagang ini campuran dari desa-desa tetangga. Pada umumnya yang mempunyai warungtokokios sendiri adalah warga Wareng sendiri dan yang dari luar desa biasanya dipinggir jalan yang menjajakan barang dagangannya yang berupa hasil bumi. Terdapat beberapa kios yang dibangun di areal obyek wisata Goa Tabuhan. Kios-kios tersebut sistemnya sewa dan ada yang hak milik sendiri. Kios-kios tersebut disewakan kepada para pedagang yang ada di commit to user obyek wisata Goa Tabuhan. Uang sewa sebesar Rp.25.000,- perbulannya bagi penduduk Desa Wareng. Sedangkan untuk pedagang yang berasal dari luar desa uang sewa dipatok dengan biaya Rp.50.000,- pada setiap bulannya.Biasanya yang menjaga toko atau kios-kios tersebut bukan pemiknya sendiri namun pegawainya atau anak buahnya. Mereka diberi upah berdasarkan keputusan pemilik kiosnya sendiri. Pada bulan-bulan liburan seperti liburan sekolah atau liburan hari raya pedagang yang berdagang di obyek wisata Goa Tabuhan juga bertambah. Pedagang diijinkan untuk berjualan di sekitar Goa Tabuhan yang tempat sudah disediakan oleh Dinas Pariwisata, dengan sistem sewa. Besarnya uang sewa Rp.20.000,- perbulan bagi penduduk Desa Wareng. Sedangkan bagi penduduk di luar Desa Wareng Rp.35.000,- perbulan. Bagi yang tidak mampu menyewa kios-kios yang disediakan, pedagang bisa menyewa lokasi yang dikapling. Tarif sewanya adalah : untuk penduduk Desa Siwarak sebesar Rp.1.000,-m dan untuk pedagang dari luar desa Wareng sebesar Rp.2.500,-m. Sewa tempat ini hanya berlaku satu bulan. Sedangkan juga ada bagi pedagang yang ingin berjualan di pinggir jalan pintu masuk goa hanya dikenakan biaya karcis retribusi sebesar Rp.1.500,- tiap harinya. Adanya obyek wisata Goa Tabuhan menambah pendapatan bagi masyarakat, terutama bagi para pedagang. Adanya obyek wisata Goa Tabuhan yang bisa mendatangkan banyak pengunjung, sehingga makin banyak memberikan kesempatan kerjalapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar Goa Tabuhan khususnya penduduk Desa Wareng. Selain ada yang membuka usaha kios atau warung, ada juga yang menjadi tukang ojek. Para pengojek ini statusnya ada yang tetap sebagai pengojek tetapi ada juga yang hanya merupakan pekerjaan sampingan karena sudah mempunyai pekerjaan lain seperti petani atau pegawai negeri guru. Tetapi pekerjaan sebagai tukang ojek tidak begitu ramai karena banyaknya pengunjung yang datang ke obyek wisata Goa Tabuhan sudah membawa kendaraan pribadi sendiri. Mereka hanya mengandalkan peruntungan apabila ada pengunjung yang tidak membawa kendaraan pribadi sendiri. Perkumpulan tukang ojek ini dibentuk commit to user suatu kepengurusan lengkap dari ketua sampai seksi-seksi yang mereka standby dijalan raya masuk wilayah kawasan obyek wisata Goa Tabuhan. Di dalam kawasan obyek wisata Goa Tabuhan ada satu orang yang dipercaya sebagai juru kunci sekaligus keamanan, hal ini dilakukan oleh Bapak Susilo. Bapak Susilo bertugas sebagai juru kunci sekaligus keamanan dan beliau merupakan keturunan ke-4 dari orang yang menemukan Goa Tabuhan ini. Dalam menjaga keamanan Bapak Susilo dibantu oleh tiga orang temannya. Tugas keamanan ialah menjaga keamanan di lingkungan obyek wisata Goa Tabuhan. Bapak Susilo setiap harinya selalu datang ke obyek wisata Goa Tabuhan, melayani pengunjung yang ingin mengetahui latar belakang atau seluk beluk Goa Tabuhan. Selain itu Bapak Susilo dan teman-temannya dalam menjaga Goa Tabuhan setiap hari juga menjaga kemanan di lingkungan sekitar Goa Tabuhan dan membuat jadwal keliling setiap malamnya. Kegiatan tersebut rutin dilakukan setiap harinya. Kawasan obyek wisata juga harus dijaga keindahannya, jangan sampai terusak oleh tangan-tangan jahil manusia yang tidak bertanggungjawab. Bapak Susilo bekerja siang malam di obyek wisata Goa Tabuhan ini. Berikut penuturannya : “ Saya sudah terlanjur senang menjalani tugas ini, sebagai juru kunci yang dipercaya untuk menjaga Goa dan merupakan tradisi turun temurun dari kakek buyut saya. Selain itu sebagai petugas keamanan saya dibantu dengan tiga rekan saya, dan kami semua dengan senang hati dan ikhlas menjalankan pekerjaan ini setiap harinya baik siang ataupun malam”. Dari pekerjaan yang dilakukan di sekitar obyek wisata Goa Tabuhan tentunya akan mendapatkan penghasilan. Penghasilan tersebut dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bagi keluarganya. Jadi, dengan dibukanya Goa Tabuhan sebagai obyek wisata berpengaruh langsung terhadap peningkatan ekonomi masyarakat sekitar. commit to user

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Goa Tabuhan terletak di Desa Wareng Kecamatan Punung sebelah barat Kabupaten Kota Pacitan. Kondisi fisik alamnya sebagian terdiri dari perbukitan berupa gunung-gunung kecil dan selebihnya merupakan dataran rendah. Bila ditinjau dari struktur tanah dan jenis tanah terdiri dari Assosiasi Litosol Mediteran Merah, Aluvial kelabu endapan liat yang di dalamnya banyak mengandung potensi bahan galian mineral. Pada umumnya daerah ini mempunyai karakter perbukitan yang menyebar keseluruh wilayahnya dan karakter alam seperti inilah yang menjadikan Desa Wareng Kecamatan Punung mempunyai hasil pertanian yang beraneka ragam, diantaranya : padi, kacang, singkong, melinjo, kelapa, jahe. Hasil pertaniannya sebagian besar dipasarkan ke wilayah Jawa Tengah. Untuk menunjang perkonomian di sini dibangun sebuah pasar yang terletak di kota kecamatan yang menjadi jantung perniagaan seluruh desa-desa di kecamatan Punung. Latar belakang ditemukannya obyek wisata Goa Tabuhan ini ada dua persepsi, yang pertama yaitu berdasarkan cerita turun temurun bahwa goa tersebut dijadikan tempat bertapa para pengawal Pangeran Diponegoro, seperti Sentot Alibasyah Prawirodirjo. Sentot Alibasyah Prawirodirjo bertapa sekaligus bersembunyi dari kejaran Belanda. Pangeran Sambernyawa RM. Said, pendiri Mangkunegara di tahun 1700-an juga pernah bersembunyi dan bertapa di sini. Demikian pula halnya dengan Banteng Wareng yang masih keturunan Sultan Yogyakarta. Di dalam goa, Sentot Alibasyah Prawirodirjo bertapa, dan di daerah goa itu sendiri, masyarakatnya juga bergejolak melawan penjajahan Belanda, maka oleh masyarakat Sentot Alibasyah 62