commit to user
mengetahui masalahnya secara mendalam. Namun demikian informan yang dipilih dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan manfaat dalam
memperoleh data. Berdasarkan pendapat di atas, maka peneliti cenderung memilih informasi
dari orang yang benar-benar mengetaui pokok permasalahan secara mendalam, sehingga dapat dijadikan informasi kunci yang dapat dipercaya. Dalam penelitian
ini sampelnya adalah Dinas Pariwisata, Tokoh Masyarakat, pedagang, masyarakat sekitar obyek wisata dan pengunjung atau wisatawan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah wawancara, observasi dan
analisis data. 1. Wawancara
Metode wawancara adalah suatu cara untuk memperoleh data dengan menggunakan wawancara antara peneliti dengan narasumber atau dapat pula
dilakukan terhadap informan kunci. Persiapan yang dilakukan penulis sebelum melakukan wawancara adalah membuat pedoman wawancara berupa seperangkat
daftar pertanyaan-pertanyaan dengan tujuan : a. Agar data yang diperoleh sesuai dengan pokok permasalahan yang diajukan.
b. Agar tidak ada pokok-pokok persoalan yang tertinggal yang akan diselidiki. c. Agar dalam pencatatan wawancara lebih sistematis dan rinci.
Adapun pelaksanaan wawancara ini ditempuh dengan prosedur sebagai berikut :
1 Terlebih dahulu memberikan pedoman wawancara dua hari sebelumnya kepada subyek penelitian dengan tujuan agar informan
dapat mempersiapkan dirinya dalam menjawab permasalahan yang diajukan. Pada kesempatan ini sekaligus digunakan untuk membuat
janji dengan informan mengenai waktu dan wawancara.
commit to user
2 Wawancara dilakukan secara spontan dan subyek penelitian tanpa harus mempelajari pedoman wawancara dengan lama Hadi,
1989:204. Cara kedua ini sebagai bahan untuk menutupi kelemahan sistem pertama
yang mempunyai banyak kemungkinan hasilnya telah direkayasa terlebih dahulu. Pewawancara langsung menemui subyek penelitian di rumah atau di kantor
kerjanya pada jam-jam istirahat atau waktu senggang agar tidak mengganggu aktifitasnya. Setelah terlebih dahulu memperkenalkan diri dan menjelaskan
maksudnya, maka wawancara dengan subyek penelitian dimulai. Meskipun dilakukan secara spontan namun tidak banyak mengalami kesulitan karena
terlebih dahulu melakukan studi pendahuluan. Menurut
Hadi, 1986:207-208
dalam pelaksanaan
wawancara menggunakan 3 model yaitu :
a Wawancara Bebas Wawancara bebas atau unguited interview dilakukan secara bebas, di mana
pewawancara bebas menanyakan apa saja tetapi tidak mengingat akan data apa yang akan dikumpulkan. Dengan tujuan agar hasil yang didapatkan
berupa informasi dari subyek penelitian dapat digali secara lebih mendalam serta untuk dapat membedakan antara informasi yang sesungguhnya dengan
informasi yang semu, maka wawancara dilakukan secara terbuka, akrab dan penuh rasa kekeluargaan.
b Wawancara Terpimpin Wawancara atau interview terpimpin, yaitu interview yang dilakukan
pewawancara dengan membawa sederet pertanyaan lengkap dan terperinci seperti yang dimaksud
dalam interview
terstruktur. Interview terpimpin ini banyak dilakukan terhadap tokoh masyarakat di desa
penelitian. c
Wawancara Bebas Terpimpin Yaitu kombinasi antara wawancara bebas dengan wawancara terpimpin
dengan cara pewawancara menanyakan sederet pertanyaan yang terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut.
commit to user
Dalam pelaksanaan wawancara, peneliti menggunakan model wawancara bebas terpimpin. Model ini dipilih untuk memperoleh data secara menyeluruh dan
lebih mendalam. Model ini juga memungkinkan munculnya informasi dan permasalahan baru yang tidak diketahui oleh peneliti.
2. Observasi H.B. Sutopo 2002:64 menjelaskan “Teknik observasi digunakan untuk
menggali data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda serta rekaman gambar-gambar”. Menurut Kartini Kartono 1996:182-188, kegiatan observasi
ditinjau dari cara pelaksanaan dan tujuannya dibedakan menjadi tiga, yaitu : a. Teknik observasi partisipatif dan non partisipatif. Teknik observasi partisipatif
dimana observer ikut berpartisipasi dalam bebagai kegiatan yang dilakukan oleh para subyek yang diobservasi. Dan teknik non partisipatif adalah teknik
observasi dimana observer tidak terlibat langsung dalam kegiatan. b. Teknik observasi sistematis, yaitu untuk menemukan dan merumuskan
permaslahan, sekaligus menyusun kategori permasalahan, teknik observasi sistematis sering dilengkapi alat-alat pencatat mekanis, seperti kamera foto,
pita perekam, tape recorder dan lain sebagainya. c. Teknik observasi eksperimental, yaitu merupakan teknik observasi yang
dilakukan secara non-partisipasif namun berstruktur dan sistematis dalam pelaksanaannya.
Sehubungan dengan penelitian ini, maka peneliti menggunakan teknik observasi sistematis.
3. Analisis
Dokumen dan Arsip Dokumen dan arsip yang diperoleh secara langsung sebagai sumber data,
kemudian dianalisa dan diteliti serta disesuaikan dengan penelitian yang dilakukan. Dokumen dan arsip yang dianalisa adalah yang berhubungan dengan
penelitian. Dokumen dan arsip sangat berharga untuk memahami aktifitas yang dilakukan oleh sekelompok populasi tertentu yang faktanya tersimpan dalam
dokumen dan arsip. Dokumen dan arsip merupakan sumber data yang sangat
commit to user
penting dalam penelitian kualitatif. Memanfaatkan suatu dokumen yang padat isinya bisaanya menggunakan teknik tertentu, teknik yang paling umum
digunakan adalah content analysis atau kajian analisis yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang sah dari sebuah buku atau
dokumen Lexy J. Moleong, 2002:163. Dalam penelitian ini teknik yang dilakukan adalah menganalisis dokumen
dengan cara mengamati, mencatat dan meyimpulkan dari apa yang tersirat dan tertulis dalam setiap dokumen dan arsip yang menjadi sumber data. Langkah yang
dilakukan oleh peneliti dalam menganalisis dokumen dan arsip yaitu dengan cara mengamati dokumen dan arsip yang ada baik di Dinas Pariwisata dan di Obyek
Wisata Goa Tabuhan.
F. Validitas Data