commit to user
b.Trianggulasi metode, yaitu trianggulasi yang dilakukan dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan teknik atau metode
pengumpulan data yang berbeda. c. Trianggulasi peneliti, yaitu hasil penelitian baik data ataupun simpulan
mengenai bagian tertentu ataupun keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti.
d.Trianggulasi teori, yaitu trianggulasi dengan menggunakan perpektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji H.B. Sutopo,
2007:78-82.
Penulis dalam penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi data sumber dan trianggulasi metode, dengan cara membandingkan suatu informasi
yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sumber data yang berbeda seperti
informan, tempat dan peristiwa, serta dokumen dan arsip. Dengan cara pengumpulan data tersebut, data yang diperoleh diperbandingkan antara data yang
satu dengan yang lain sehingga diperoleh data yang valid.
2. Informan Review
Selain teknik pemeriksaan data dengan trianggulasi data, digunakan pula review informan
. Review informan merupakan pencocokan data atau informasi yang sama kepada informan yang berbeda. Laporan peneliti direview oleh
informan khususnya key informant untuk mengetahui apakah laporan yang ditulis tersebut merupakan pernyataan atau deskripsi sajian yang bisa disetujui
mereka. Hal ini kadang-kadang menyebabkan diskusi untuk mendapatkan pengertian dari kedua belah pihak.
G. Analisis Data
Patton yang dikutip Lexy J. Moleong 2002:103, memberikan pengertian ”Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke
dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar”. Model analisa data yang
commit to user
digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif. Menurut Milles dan Huberman yang dikutip H.B Sutopo 2002:91-93 ”Terdapat tiga komponen
utama dalam analisis data yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan”.
Proses analisis penelitian ini dilakukan dengan cara mereduksi data yang terkumpul. Setelah data direduksi kemudian melakukan penyajian data yang
dirakit dalam suatu organisasi data. Selanjutnya data tersaji itu dianalisis untuk memperoleh jawaban atas kesimpulan penelitian. Untuk memperjelas uraian
diatas perlu disimak skema analisis interaktif menurut pendapat H.B Sutopo 2002:96, yaitu :
Gambar 2. Model Analisis Interaktif
H. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan prosedur atau langkah-langkah sebagai berikut :
1. Pemilihan Masalah 2. Penulisan Proposal dan Persiapan
3. Pengumpulan Data 4. Analisis Data
5. Penarikan Kesimpulan 6. Penulisan Hasil Penelitian
Pengumpulan Data
Penarikan KesimpulanVerifikasi
Sajian Data Reduksi Data
commit to user
Dalam penelitian ini dimulai dengan pemilihan masalah penelitian kemudian dilanjutkan dengan penulisan proposal penelitian. Dalam proposal
penelitian memuat tentang latar belakang masalah, kajian teori dan metodologi. Langkah selanjutnya adalah pengumpulan data dengan metode yang telah
ditetapkan dan dilanjutkan dengan melakukan analisis data yang telah dikumpulkan.
Analisis data yang dimaksud adalah mengorganisasikan data yang telah diperoleh. Analisis data dalam hal ini adalah mengatur data, mengurutkan data,
mengelompokkan data agar dapat menjelaskan tentang apa yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Pada tahap analisis data ini bila dirasa perlu untuk
memantapkan data pendukung yang lebih kuat yang belum terdapat dalam data yang belum terkumpul maka dapat kembali pada proses pengumpulan data untuk
mencari data yang diperlukan. Tahap selanjutnya adalah melakukan penarikan kesimpulan yang dilanjutkan dengan tahap penulisan laporan penelitian.
Untuk lebih memudahkan peneliti dalam melangkah, berikut penulis sajikan bagan proses penelitian sebagai berikut :
Gambar 3. Prosedur Penelitian Pemilihan masalah
penelitian
Pengumpulan data
Persiapan pelaksanaan
Analisis data
Penarikan kesimpulan
Penulisan hasil penelitian
Perbanyakan hasil penelitian
Pengujian kesimpulan
commit to user
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Wilayah Goa Tabuhan
1. Kondisi Geografis
a. Kondisi Fisik Wilayah Goa Tabuhan terletak di Desa Wareng Kecamatan Punung sebelah barat
Kabupaten Kota Pacitan. Kondisi fisik alamnya sebagian terdiri dari perbukitan berupa gunung-gunung kecil dan selebihnya merupakan dataran rendah. Bila
ditinjau dari struktur tanah dan jenis tanah terdiri dari Assosiasi Litosol Mediteran Merah, Aluvial kelabu endapan liat yang di dalamnya banyak mengandung
potensi bahan galian mineral. Letak geografis Desa Wareng Kecamatan Punung berada antara 110,55’-
111,25’ BT dan 7,55’-8,17’ LS. Batas-batas administrasi atau batas wilayahnya antara lain : Sebelah Timur : Kecamatan Pringkuku, sebelah Utara : Kabupaten
Wonogiri, sebelah Barat : Kecamatan Donorojo, sebelah Selatan : Kecamatan Pringkuku dan Donorojo.
Transportasi untuk menuju wilayah Desa Wareng ini bisa ditempuh menggunakan jalur darat dengan beberapa alternatif. Dari Kota Surakarta, bisa
menggunakan angkutan umum, begitu juga dari Kota Yogyakarta, dan jalur dari arah barat. Bila menempuh dari arah Timur, dapat ditempuh dari Ponorogo,
kemudian menuju Kecamatan Punung dan menuju ke Desa Wareng, sebelum transit di terminal Pacitan.
Pada umumnya daerah ini mempunyai karakter perbukitan yang menyebar keseluruh wilayahnya dan karakter alam seperti inilah yang menjadikan Desa
Wareng Kecamatan Punung mempunyai hasil pertanian yang beraneka ragam, diantaranya : padi, kacang, singkong, melinjo, kelapa, jahe. Hasil pertaniannya
sebagian besar dipasarkan ke wilayah Jawa Tengah. Untuk menunjang perkonomian disini dibangun sebuah pasar yang terletak di kota kecamatan yang
menjadi jantung perniagaan seluruh desa-desa di kecamatan Punung.
36