Perkembangan Obyek Wisata Goa Tabuhan

commit to user menikmati 4 lagu Jawa yang dimainkan oleh para penabuh dan dinyanyikan oleh 3 orang Waranggono wawancara, 19 Desember. Selain menikmati bebatuan serta musik gamelan batu, menurut Susilo, wisatawan juga dapat menikmati seluk beluk goa hingga ke rongga paling dalam. Panjang Goa Tabuhan mencapai lebih dari 300 meter dengan bagian terdalam adalah rongga tempat semedi atau bertapa Sentot Alibasyah Prawirodirjo. Letaknya agak tinggi, yakni setinggi pinggang orang dewasa. Ruangannya sempit, hanya muat satu orang, dan tidak memungkinkan untuk berdiri. Berkunjung ke Goa Tabuhan selain menikmati fenomena alam berupa bebatuan, sekaligus menikmati simponi gamelan yang tercipta dari bebatuan. Obyek wisata Goa Tabuhan selalu dijaga dan dirawat, hal ini dilakukan agar tetap menjaga keaslian batuan goa sendiri, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

C. Perkembangan Obyek Wisata Goa Tabuhan

Perkembangan obyek wisata Goa Tabuhan dapat dibedakan menjadi dua tahap, yaitu tahap pembangunan dan tahap perkembangan. Berikut ini kami uraikan bagaimana perkembangan obyek wisata Goa Tabuhan dari awal pembentukannya sampai perkembangannya dari tahun 2000 sampai tahun 2010.

1. Tahap Pembukaan

Obyek wisata Goa Tabuhan merupakan salah satu jenis wisata alam yang terletak di Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan. Obyek wisata ini berjarak 30 km ke arah barat dari kota Pacitan. Transportasi langsung menuju kearah obyek wisata Goa Tabuhan ini cukup mudah, karena letaknya yang tidak jauh dari jalan raya. Dari arah Timur yaitu Kabupaten Pacitan Jawa Timur, kita bisa naik bus umum jurusan Pacitan-Solo, lalu turun dipertigaan Kota Kecamatan Punung. Untuk menuju kearah obyek wisata Goa Tabuhan, dari kota Kecamatan Punung ke arah selatan bisa naik ANGKUDES atau bisa juga ojek yang sudah disediakan oleh warga sekitar dan hanya ditempuh dalam waktu kurang lebih commit to user sekitar 15 menit saja. Obyek wisata Goa Tabuhan bisa juga dijangkau dari beberapa daerah, yang diantaranya ialah sebagai berikut : a. Dari arah Barat, melalui Kabupaten Wonogiri-Batu-Punung-Goa Tabuhan dengan jarak 70 km. b. Dari arah Selatan, melalui Kota Yogyakarta-Wonosari-Pracimantoro- Giriwoyo-Punung, dengan jarak 100 km. Para pengunjung baik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk menuju obyek wisata Goa Tabuhan tidak terlalu jauh dari beberapa obyek-obyek wisata lain di sekitarnya, seperti Pantai Teleng Ria dan obyek wisata Pemandian Banyu Anget yang berada di kota Pacitan yang berjarak 25 km dan obyek wisata Goa Gong yang letaknya tidak jauh dari Goa Tabuhan yaitu di Desa Bomo sebelah timur Desa Wareng, maka obyek wisata Goa Tabuhan memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Daerah ini mulai dibuka sebagai obyek wisata setelah diadakan penelitian oleh pemerintah daerah Kabupaten Pacitan melalui Dinas Pariwisata. Pada awalnya lokasi Goa Tabuhan merupakan milik perseorangan atau milik masyarakat, yaitu milik Kyai Sentiko seorang yang pada jamannya dulu merupakan sesepuh desa setempat. Luas wilayah obyek wisata Goa Tabuhan sendiri tidak begitu luas, hanya kurang lebih 3,5 hektar. Sebagian tanah-tanah yang ada di sekitar Goa Tabuhan oleh masyarakat dijadikan sebagai areal pertanian ladang tandus tegalan, karena memang struktur tanahnya sendiri adalah tanah tandus dan batuan kapur. Sejak tahun 1950 sekitar daerah Goa Tabuhan diteliti oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Pacitan. Pada tahun 1955 oleh Pemerintah Kabupaten Pacitan dibuka secara resmi sebagai obyek wisata wawancara dengan Bapak Pamuji, 9 November 2010. Setelah diadakan penelitian dan studi kelayakan oleh pemerintah melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Pacitan, daerah tersebut dinyatakan layak untuk dijadikan pengembangan wisata alam, maka tanah tersebut dibebaskan. Oleh pemiliknya Kyai Sentiko, tanah tersebut diberikan dengan cuma-cuma atau dengan kata lain dihibahkan kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Pacitan. Tetapi dari pihak Dinas Pariwisata sendiri tidak tinggal diam begitu saja tetapi juga commit to user memberikan ganti rugi atas pembebasan lahan tersebut, walaupun oleh pemiknya sendiri tanah tersebut sudah dihibahkan kepada Pemerintah Daerah setempat. Obyek wisata Goa Tabuhan mutlak menjadi milik Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan, setelah adanya pembebasan tanah dari milik warga masyarakatnya mutlak menjadi milik Pemerintah Daerah. Setelah proses pembebasan tanah selesai, maka pemerintah daerah Kabupaten Pacitan melalui Dinas Pariwisata melakukan pembangunan secara fisik di daerah sekitar Goa Tabuhan. Oleh karena itu setelah tahun 1955 Goa Tabuhan dibuka untuk obyek wisata wawancara dengan Bapak Purwowidodo, 9 November 2010.

2. Tahap Perkembangan

Sejak tahun 1955, setelah lokasi Goa Tabuhan seluas 3,5 hektar resmi menjadi milik Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan, maka diadakan pembangunan. Pembangunan obyek wisata Goa Tabuhan ini didanai dari dana APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, baik Pemerintah Kabupaten maupun Propinsi. Dana untuk melakukan pembangunan obyek wisata Goa Tabuhan adalah 1 milyar, sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Bapak Pamuji menyatakan bahwa pembangunan obyek wisata Goa Tabuhan ini didanai oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan dan Pemerintah Propinsi Jawa Timur. Dana yang disediakan mencapai 1 milyar, yang dipergunakan untuk membangun obyek wisata dan melengkapi sarana dan prasarana obyek wisata Goa Tabuhan. Pelaksanaannya dilakukan oleh Dinas Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan melalui Dinas Pariwisata wawancara dengan Bapak Pamuji, 9 November 2010. Pembangunan dilakukan bukan hanya pada Goa Tabuhan saja sebagai obyek wisata, namun juga pada sarana dan prasarana termasuk pengaspalan jalan. Pengaspalan dilakukan dari jalur utama yaitu kota Kecamatan Punung sampai ke lokasi obyek wisata yaitu di Desa Wareng. Pengaspalan jalan dilakukan agar alat transportasi bisa sampai ke lokasi obyek wisata Goa Tabuhan tanpa ada hambatan, seperti batu kerikil ataupun jalanan yang becek saat musim penghujan tiba. Lancarnya sarana jalan juga akan memperlancar arus wisatawan yang akan commit to user berkunjung ke obyek wisata Goa Tabuhan dan akan membawa dampak semakin lancarnya roda perekonomian masyarakat sekitar obyek wisata Goa Tabuhan. Pihak pengelola dan pemerintah juga membangun areal parkir yang luas dan nyaman. Areal parkir dibangun dan ditata sedemikian rupa sehingga membuat kenyamanan bagi para pengunjung. Selain itu dibangun pula Masjid atau Mushola untuk tempat beribadah bagi umat Islam. Masjid yang dibangun ini disediakan untuk para pengunjung atau wisatawan yang berkunjung ke sana. Selain itu juga menyediakan tempat bagi para pegawai, karyawan, para pedagang kaki lima sendiri yang mayoritas beragama Islam. Juga dibangun lapak-lapak atau kios-kios kecil untuk para pedagang kaki lima yang menjajakabn arang dagangannya seperti makanan dan minuman. Ada juga yang menjual cinderamata khas daerah pacitan yaitu batu mulia yang berupa akik, gelang, kalung dan sebagainya. Disitu juga terdapat industri kecil proses pembuatan logam batu mulia dan bagi pengunjung atau wisatawan yang penasaran bisa melihat sendiri cara pembuatannya, wawancara dengan Bapak Trijoyo, 9 November 2010. Pembangunan yang utama ialah pembangunan Goa Tabuhan itu sendiri. Goa Tabuhan merupakan sebuah bangunan alami yang berada di dalam tanah dan terdiri dari bebatuan. Untuk memasuki Goa Tabuhan dibangun jalan-jalan yang representative dan menjaga keselamatan dengan baik. Jalan dibuat dengan menggunakan cor pengeras dari semen yang dicampur dengan kerikil dan pasir. Hal ini disampaikan oleh Bapak Susilo yang mengemukakan bahwa untuk membuat aman dan nyaman bagi para pengunjung Goa Tabuhan, maka dibuatkan jalanan yang cukup aman. Jalan dibuat dari anak tangga menuju mulut goa dan dari mulut goa sampai ujung goa itu sendiri dan dibuat menggunakan cor semen wawancara, 9 November 2010. Selain itu juga penerangan di dalam goa. Goa yang merupakan terowongan di dalam tanah tentunya tidak ada cahaya yang masuk selain dari pintu masuk goa, oleh karena itu di dalam goa sangat gelap. Agar di dalam goa tidak gelap, maka perlu diberi penerangan. Penerangan di dalam goa dilakukan dengan memasang beberapa lampu yang mempunyai nyala yang terang. Dengan nyala lampu yang commit to user terang tersebut maka pengunjung dapat mengetahui jalanan mana yang bisa dilewati ketika akan masuk ke dalam goa. Selain dapat berjalan dengan tenang karena pencahayaan yang cukup para pengunjung juga dapat menikmati keindahan di dalam goa. Pengunjung dapat menyaksikan bebatuan kapur yang indah, stalakmit dan stalaktit yang indah dengan rasa nyaman dan tanpa rasa takut atau khawatir akan terpeleset karena di dalam Goa Tabuhan sudah dibuatkan jalan yang berupa anak tangga yang terbuat dari cor semen serta penerangan listrik yang cukup. Hal ini seperti penuturan Bapak Agus salah satu pengunjung Goa Tabuhan menyatakan bahwa keadaan di dalam Goa Tabuhan sekarang sudah jauh berbeda dengan waktu pertama kali saya datang kesini, dulu belum dibuatkan anak tangga dari cor semen seperti ini dan jalanan untuk menyusuri kedalam goa masih sangat licin, selain itu juga belum ada penerangan sama sekali, hanya menggunakan lampu petromak atau senter saja. Tetapi sekarang sepertinya dari Pemerintah sudah memperhatikan kondisi di dalam goa dan memberikan penerangan listrik wawancara, 19 Desember 2010. Pembangunan obyek wisata Goa Tabuhan dilakukan secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang tidak begitu lama pembangunan selesai. Selesainya pembangunan obyek wisata Goa Tabuhan, saat itu juga obyek wisata Goa Tabuhan dibuka untuk wisatawan. Para wisatawan yang datang ke Goa Tabuhan ini berasal dari beberapa daerah di Kabupaten Pacitan. Selain itu juga ada yang berasal dari Propinsi Jawa Tengah karena letaknya yang dekat, yaitu berada diperbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Begitu banyaknya pengunjung obyek wisata Goa Tabuhan pada tahun 2007 yaitu mencapai 26.600 pengunjung, maka menjadikan tahun ini merupakan tahun terbesar pengunjung yang datang. Hal ini sesuai dengan keterangan yang disampaikan oleh Bapak Pamuji menyatakan bahwa obyek wisata Goa Tabuhan yang merupakan jenis wisata alam ini setelah dibuka untuk pengunjung mengalami kemajuan yang sangat pesat. Pengunjung yang paling banyak terjadi pada tahun 2007, pengunjung pada tahun ini benar-benar banyak jumlahnya. Sehingga pendapatan dari tahun ini juga meningkat dibandingkan dari tahun sebelumnya. Perhatian pemerintah semakin commit to user besar, karena memberikan inkam atau pemasukkan yang besar pula terhadap Pemerintah Daerah wawancara, 9 November 2010.

3. Perkembangan Tahun 2005-2009

Obyek wisata Goa Tabuhan dari tahun ke tahun terus dibenahi dan dikembangkan. Ada beberapa hal yang perlu dibenahi dan dikembangkan. Pengembangan obyek wisata Goa Tabuhan dilakukan dengan pembangunan- pembangunan, penambahan-penambahan baru, perawatan dan perbaikan sarana dan prasarana Berikut ini perkembangan obyek wisata Goa Tabuhan dari tahun 2005- 2009. Sejak tahun 2005 pihak Dinas Pariwisata melakukan pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana yang telah ada. Tahun 2006 melakukan perbaikan dan penyempurnaan secara fisik yang meliputi : memperbaiki jalan menuju goa, menambah sarana trasnportasi untuk menuju goa, dan juga membangun kios-kios baru untuk para pedagang dan mengadakan perbaikan terhadap bangunan yang sudah ada. Pada tahun 2007 dan tahun 2008 anggaran difokuskan pada proyek peningkatan fasilitas obyek wisata Goa Tabuhan. Peningkatan fasilitas ini sama seperti tahun sebelumnya yaitu memperbaiki sarana-sarana yang telah rusak, pemeliharaan jalan, penambahan kios-kios para pedagang dan pengecatan kembali bangunan-bangunan yang sudah ada. Tahun 2007 adalah tahun dimana ditetapkan sebagai tahun terbanyak jumlah pengunjung ke obyek wisata Goa Tabuhan sebelum tahun-tahun sebelumnya, yakni mencapai 26.600 pengunjung. Pada tahun 2008 pengembangan masih terfokus pada operasional pemeliharaan obyek wisata Goa Tabuhan. Pada tahun ini jumlah pengunjung yang datang ke obyek wisata Goa Tabuhan mengalami penurunan yang sangat drastis. Hal itu dikarenakan adanya tsunami di Aceh dan gempa di DIY. Jumlah pengunjung menjadi 20.242 pengunjung saja, jauh dari pada tahun 2007. Tetapi pada tahun 2008 ini, di dalam obyek wisata Goa Tabuhan ditemukan beberapa kerangka manusia dan binatang dari jaman purba. Penemuan ini berdasarkan commit to user penelitian yang dilakukan oleh seorang arkeolog dari Perancis yang bernama Mr. Frans. Tidak hanya sampai disitu saja, penelitian juga berhasil menemukan kerangka manusia dan hewan purba di sebelah selatan Goa Tabuhan yaitu di Situs Song Terus dan Situs Song Keplek. Disitus Song Terus ditemukan kerangka hewan purba sedangkan di Song Keplek ditemukan kerangka manusia purba beserta perkakas rumah tangga pada jamannya. Penelitian terus dilakukan di dalam Goa Tabuhan, penelitian pertama dilakukan dengan menggali tanah sedalam 16 meter tetapi pada penelitian pertama ini tidak membuahkan hasil. Baru pada penelitian kedua dilakukan dengan menggali tanah sedalam 5 meter dan ditemukan kerangka hewan purba yang berupa sejenis dalam kelompok Mollusca hewan lunak yang hidup di sungai atau laut , beberapa batu-batuan yaitu batu Gendik dan Batu Rijang yang konon katanya bisa digunakan untuk membuat api. Kedua temuan tersebut merupakan sisa makanan dan alat perkakas rumah tangga manusia purba pada jaman dahulu. Hal ini sesuai dengan keterangan yang disampaikan oleh Bapak Susilo wawancara, 9 November 2010 berikut ini : Pada tahun 2008 pengembangan di obyek wisata Goa Tabuhan terus dilakukan. Pembangunan tetap difokuskan pada operasional dan pemeliharaan obyek wisata Goa Tabuhan. Selain itu didukung pula dengan penelitian yang dilakukan oleh seorang arkeolog berkebangsaan Perancis yang melakukan penelitannya di dalam dan di sekitar Goa Tabuhan. Penelitian dilakukan pada tahun 2008 pada tanggal 15 Juli-15 Agustus dan seterusnya akan dilakukan penelitian satu tahun sekali dan berlangsung selama satu bulan setiap tanggal tersebut. ”Dengan adanya penemuan kerangka manusia ataupun hewan purba di dalam dan disekitar Goa Tabuhan yaitu di Situs Song Terus dan Song Keplek maka akan menambah daya tarik pengunjung yang datang ke obyek wisata Goa Tabuhan ini, karena selain melihat keindahan di dalam goa juga sekaligus bisa belajar tentang sejarah purbakala”, terang Bapak Agus salah satu pengunjung obyek wisata Goa Tabuhan wawancara, 19 Desember 2010. Pada tahun 2009 pembangunan sarana Goa Tabuhan ditingkatkan dengan melebarkan jalan utama atau jalan besar menuju goa, diadakan penambalan aspal- commit to user aspal yang telah rusak karena guyuran air hujan ataupun karena seringnya dilalui kendaraan-kendaraan dengan beban berat. Selain pengembangan secara fisik, pemeliharaan dan operasional, pada tahun ini ada program khusus yaitu melakukan pembangunan Gapura depan. Gapura depan yang dimaksud adalah tempat untuk penjualan karcis atau tiket masuk. Selain itu juga sedang melakukan rencana pembangunan taman dan arena bermain. Dengan adanya pembangunan arena bermain ini diharapkan akan menambah minat pengunjung untuk datang ke obyek wisata Goa Tabuhan, khususnya bagi pengunjung anak-anak. Arena bermain yang rencananya akan dibangun pada saat ini merupakan arena bermain untuk semua kalangan. Artinya alat-alat bermain yang dibangun dapat dimanfaatkan bagi anak-anak dan orang dewasa. Tetapi sampai pada tahun 2010 ini rencana tersebut belum terealisasikan. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Bapak Pamuji yang meyatakan bahwa pembangunan di obyek wisata Goa Tabuhan terus menerus dilakukan. Pembangunan dilakukan selain menambah sarana dan prasarana juga dilakukan untuk penunjang obyek wisata Goa Tabuhan. Jadi selain obyek wisata Goa Tabuhan sendiri kami punyai, kami juga akan memiliki obyek wisata bermain. Arena bermain ini bisa dipergunakan untuk semua kalangan dari anak-anak sampai orang dewasa. Tetapi sampai pada tahun 2010 ini, rencana pembangunan tersebut belum terealisasikan wawancara, 9 November 2010. Pembangunan obyek wisata Goa Tabuhan terus dilakukan agar menjadi lebih baik. Diharapkan dengan adanya pembangunan dan perbaikan-perbaikan fasilitas yang ada, maka akan dapat menambah daya tarik wisatawan yang akan berkunjung ke obyek wisata Goa Tabuhan. Faktor yang lain yang dapat menambah keberhasilan dalam meningkatkan jumlah pengunjung ialah promosi. Oleh karena itu Dinas Pariwisata juga dengan giat melakukan promosi. Selain itu, kerjasama dengan masyarakat sekitar obyek wisata Goa Tabuhan juga merupakan salah satu penunjang keberhasilan peningkatan obyek wisata Goa Tabuhan. Masyarakat merupakan faktor penunjang dalam pembangunan obyek wisata. Oleh karena itu pemerintah juga memberikan perhatian dan pembinaan terhadap masyarakat sekitar. commit to user Masyarakat sekitar bisa mendapatkan keuntungan melalui usaha-usaha yang mereka jalankan. Semakin banyaknya jumlah pengunjung yang datang ke obyek wisata Goa Tabuhan maka akan sangat berpengaruh dengan penghasilan masyarakat sekitar yang berdagang di kawasan obyek wisata Goa Tabuhan. Usaha-usaha yang dijalankan oleh masyarakat sekitar diantaranya ialah berjualan souvenir-souvenir aneka produk khas Kabupaten Pacitan khususnya batu mulia, tukang parkir dan tukang poto. Bagi masyarakat yang membuka usaha di sekitar obyek wisata Goa Tabuhan, dengan semakin banyaknya pengunjung maka akan membuka kesempatan untuk mendapatkan penghasilan.

D. Peran Dinas Pariwisata Kabupaten Pacitan dalam Mengembangkan Obyek Wisata Goa Tabuhan