commit to user
2. Faktor Penentu Pengembalian Saham
Tingkat pengembalian merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor
menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya Tandelilin, 2001:47. Tingkat pengembalian atau keuntungan yang minus berarti investasi tersebut
mengalami kerugian, sedangkan tingkat pengembalian yang positif berarti untung. Apabila dilakukan suatu pengamatan, maka akan tampak bahwa pada
saat pasar membaik yang ditunjukkan oleh indeks pasar yaitu indeks harga saham-saham individual juga meningkat, demikian pula sebaliknya pada saat
harga saham-saham turun. Hal ini menunjukkan tingkat keuntungan suatu saham nampaknya berkorelasi dengan perubahan pasar, perubahan pasar dapat
dinyatakan sebagai tingkat indeks pasar atau IHSG Husnan dan Pujdiati, 2003:84.
Pemilihan dari indeks pasar tidak tergantung dari suatu teori tetapi lebih tergantung dari hasil empirisnya, indeks pasar yang dapat dipilih untuk
pasar BEI misalnya adalah IHSG Indeks Harga Saham Gabungan atau indeks untuk saham-saham yang aktif saja, misalnya LQ-45. IHSG adalah
gabungan berbagai jenis saham yang nilainya telah dirata-rata, dalam periode tertentu IHSG dapat digunakan untuk membaca situasi pasar, jika digunakan
IHSG, return pasar dapat dihitung Jogiyanto, 2000:204.
commit to user
x100 IHSG
IHSG IHSG
R
1 -
t 1
- t
t m
- =
Keterangan ;
m
R = Tingkat pengembalian modal
t
IHSG = Indeks harga saham gabungan pada periode yang bersangkutan
1 -
t
IHSG = Indeks harga saham gabungan pada periode sebelumnya
Risiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi dari outcome yang diterima dengan yang diekspektasi Jogiyanto, 2000:124.
Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, semakin besar risiko yang harus ditanggung, semakin besar return yang harus dikompensasikan
dan begitu juga sebaliknya. Husnan 2003:53 menyatakan deviasi standar adalah pengukuran
statistik terhadap varians atau penyimpangan suatu distribusi di sekitar rata- ratanya juga merupakan akar kuadrat dari varians. Semakin besar deviasi
standar pengembalian, semakin besar penyimpangan hasil pengembalian dan semakin besar risiko investasi, untuk menghitung risiko menggunakan deviasi
standar yang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
[ ]
å
=
- =
n 1
i 2
m m
m
n R
E R
R
s
Keterangan :
m
R s
= Deviasi standar
commit to user
2 m
R s
= Varians
m
R = Tingkat pengembalian pasar modal
ER
m
= Tingkat pengembalian rata-rata pasar modal n
= Banyaknya periode pengamatan
Sumber risiko dapat dibagi menjadi dua kelompok Husnan, 2003:200 : a. Risiko sistematis yaitu risiko yang timbul karena faktor-faktor yang
bersifat makro dan mempengaruhi semua perusahaan atau industri serta tidak dapat dikurangi walaupun dengan cara diversivikasi. Faktor-faktor
tersebut antara lain pertumbuhan ekonomi, tingkat bunga deposito, tingkat inflasi dan kebijakan pemerintah dibidang ekonomi.
b. Risiko tidak sistematis yaitu risiko yang timbul karena faktor-faktor mikro yang dijumpai pada perusahaan atau industri tertentu, sehingga
pengaruhnya terbatas pada perusahaan atau industri tersebut. Faktor-faktor tersebut nampak antara lain pada struktur modal, struktur aktiva dan
tingkat likuiditas perusahaan.
3. Dasar Keputusan Investasi dan Pengembalian Saham