commit to user 25
Peningkatan volume pemberian air juga akan meningkatkan kelembaban udara dan menurunkan suhu udara. Semakin banyak air yang diberikan,
semakin banyak air yang menguap di udara, sehingga kelembaban udara bertambah. Kelembaban yang tinggi di udara juga menghambat pertumbuhan
tanaman. Menurut Baver 1951 cit. Hanafiah 2005 media dengan aerasi buruk
akan mengakibatkan penghambatan pertumbuhan tanaman akibat tertekannya pertumbuhan dan perkembangan akar, respirasi akar, absorbsi akar dan unsur
hara. Menurut Karsono et al. 2007 kelembaban udara yang tinggi menyebabkan evapotranspirasi yang berlangsung cukup kecil, sehingga hanya
sedikit unsur hara yang terserap ke atas. Unsur yang terserap ke atas hanya yang ringan, unsur yang berat hanya sedikit yang terangkat, sehingga
pembentukan sel tidak sempurna, pertumbuhan tanaman menjadi terhambat.
4. Luas daun cm
2
Pengamatan daun dapat didasarkan atas fungsinya sebagai penerima cahaya dan alat fotosintesis. Atas dasar ini, luas daun akan menjadi pilihan
parameter utama, karena laju fotosintesis per satuan tanaman pada kebanyakan kasus ditentukan sebagian besar oleh luas daun. Dengan pengertian lain,
informasi mengenai kemampuan fotosintesis tanaman akan dapat diperoleh Sitompul dan Guritno, 1995.
Luas daun berkaitan dengan luas permukaan penyerapan sinar matahari. Sinar matahari digunakan sebagai sumber energi dalam pelaksanaan
fotosintesis. Daun tanaman dapat menyerap karbondioksida dan memproduksi fotosintat Gardner et al., 1991. Luas daun erat hubungannya dengan
kemampuan tumbuhan untuk menghasilkan asimilat yang sifatnya berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman Bahar dan Widiastoety, 1994.
commit to user 26
Tabel 4. Rerata Luas daun cm
2
Baby Kailan Umur 4 MST Hasil Budidaya Hidroponik ebb and flow dengan Berbagai Frekuensi dan Tinggi
Penggenangan Larutan Nutrisi Tinggi Genangan
Frekuensi Penggenangan per 2 hari 1 2
4 Rerata Luas Daun cm
2
50 216,3 a
277,3 a 233,4 a
233,0 a 196,5 b
212,5 a 185,3 a
194,9 b 162,5 b
70 90
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama dalam satu baris dan kolom dinyatakan tidak berbeda nyata berdasarkan perbandingan uji T pada taraf
α 5 1 = Frekuensi penggenangan 2 hari sekali
2 = Frekuensi penggenangan 1 kali sehari 4 = Frekuensi penggenangan 2 kali sehari
Pada ketinggian genangan 50, hasil rerata luas daun tertinggi terdapat pada frekuensi penggenangan 1 kali sehari yaitu 233,0 cm
2
. Pada ketinggian genangan 70 , hasil rerata luas daun tertinggi terdapat pada frekuensi
penggenangan 2 hari sekali yaitu 277,3 cm
2
. Pada ketinggian genangan 90 hasil rerata luas daun tertinggi pada frekuensi penggenangan 2 hari sekali
yaitu 233,4 cm
2
. Pada frekuensi penggenangan 2 hari sekali rerata luas daun tertinggi terdapat pada tinggi genangan 70 yaitu sebesar 277,3 cm
2
. Pada frekuensi penggenangan 1 hari sekali rerata luas daun tertinggi terdapat pada
ketinggian genangan 50 yaitu sebesar 233,0 cm
2
. Pada frekuensi penggenangan 2 kali sehari rerata luas daun tertinggi pada ketinggian
genangan 70 yaitu sebesar 194,9 cm
2
lihat Tabel 4. Pada ketinggian 70, frekuensi penggenangan 2 hari sekali 277,3 cm
2
menunjukkan hasil rerata luas daun yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan perlakuan penggenangan 1 kali sehari 196,5 cm
2
dan 2 kali sehari 194,9 cm
2
. Pada ketinggian 90, frekuensi penggenangan 2 kali sehari 162,5 cm
2
menunjukkan hasil rerata luas daun yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan perlakuan 2 hari sekali 233,4 cm
2
dan 1 kali sehari 212,5 cm
2
. Dari data di atas diketahui bahwa pada ketinggian genangan 70,
frekuensi penggenangan 2 hari sekali menunjukkan rerata luas daun yang berbeda nyata dibandingkan frekuensi penggenangan 1 kali sehari dan 2 kali
commit to user 27
sehari. Frekuensi penggenangan 2 hari sekali memberikan luas daun yang lebih besar dari perlakuan penggenangan 1 kali sehari dan 2 kali sehari. Pada
ketinggian genangan 90, frekuensi penggenangan 2 kali sehari menunjukkan rerata luas daun yang berbeda nyata dibandingkan frekuensi
penggenangan 2 hari sekali dan 1 kali sehari. Luas daun pada frekuensi penggenangan 2 kali sehari cenderung memberikan luas daun yang lebih
rendah bila dibandingkan dengan penggenangan 2 hari sekali dan 1 kali sehari. Pada penggenangan 2 kali sehari, menyebabkan media tanam menjadi
jenuh air. Media tanam yang jenuh akan terganggu aerasinya dan menghambat proses penyerapan hara pada tanaman. Proses penyerapan hara
yang terhambat, akan berpengaruh terhadap rendahnya hasil fotosintat tanaman tersebut. Menurut Anwaruddin et al. 1996 fungsi daun itu sendiri
sebagai penghasil fotosintat sebagai sumber energi dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Urnemi 2001 menambahkan bahwa
akumulasi fotosintat yang tinggi mengakibatkan pembesaran dan diferensiasi sel yang dinyatakan dalam perubahan ukuran luas daun, pertumbuhan tinggi
dan pembesaran diameter batang.
5. Berat Segar per Tanaman g