Latar Belakang KAJIAN FREKUENSI DAN TINGGI PENGGENANGAN LARUTAN NUTRISI PADA BUDIDAYA BABY KAILAN (Brassica oleraceae var. alboglabra) DENGAN HIDROPONIK EBB AND FLOW

commit to user 1 I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masyarakat Indonesia pada umumnya sangat mengenal komoditas sayur sebagai salah satu produk makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari, biasanya berupa sayuran segar maupun olahan. Sayur dapat dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat, tidak mengenal umur, pendidikan, maupun penghasilan. Komoditas sayuran juga dapat digunakan sebagai pelengkap keindahan, cita rasa, dan penyegar pada masakan. Mengingat hal itu, permintaan terhadap komoditas sayuran di Indonesia terus meningkat seiring dengan meningkatnya penduduk dan konsumsi per kapita. Disamping itu, sebagian masyarakat juga menginginkan produk hortikultura yang lebih berkualitas Susila, 2009. Sayur berwarna hijau merupakan sumber kaya karoten provitamin A. Semakin tua warna hijaunya, maka semakin banyak kandungan karotennya. Kandungan beta-karoten membantu memperlambat proses penuaan dini mencegah resiko penyakit kanker, meningkatkan fungsi paru – paru dan menurunkan komplikasi yang berkaitan dengan diabetes Margareth, 2010. Di dalam sayuran juga terdapat vitamin yang bekerja sebagai antioksidan. Antioksidan dalam sayuran bekerja dengan cara mengikat lalu menghancurkan radikal bebas dan mampu melindungi tubuh dari reaksi oksidatif yang menghasilkan racun Anonim, 2010c. Kailan Brassica oleraceae var. alboglabra biasa dikenal dengan nama kale. Kailan masuk di Indonesia pada abad ke -17 namun sayuran ini sudah cukup populer dan diminati kalangan masyarakat. Kandungan gizi serta rasanya yang enak membuat kailan mempunyai potensi dan nilai komersil yang tinggi. Selain itu kailan sebagai salah satu jenis sayuran hijau juga mengandung beta-karoten dan vitamin K, mencegah penyakit jantung, stroke dan Alzheimer Astawan dan Kasih, 2008. 1 commit to user 2 Perubahan kondisi global juga terjadi pada bergesernya pola iklim. Perubahan pola iklim global mengakibatkan berkurangnya ketersediaan air, baik secara kuantitas maupun kualitas, mendorong berkembangnya teknologi produksi tanaman dalam lingkungan terkendali Controled Environment Agriculture . Sementara itu kegiatan produksi hortikultura dituntut harus dapat menghasilkan produk yang dapat memenuhi syarat 4 K yakni kuantitas, kualitas, kontinuitas, dan kompetitif atau daya saing. Konsekuensi dari kondisi tersebut menuntut adanya pengembangan teknologi yang dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi sepanjang tahun Susila, 2009. Salah satu cara untuk menghasilkan produk sayuran yang berkualitas tinggi secara kontinyu adalah budidaya dengan sistem hidroponik. Hidroponik merupakan sistem budidaya pertanian tanpa menggunakan tanah dan menggunakan larutan nutrisi sebagai sumber haranya. Saat ini, teknologi hidroponik telah banyak diadopsi oleh petani di Indonesia terutama untuk produksi sayuran, bunga potong, dan tanaman hias Anonim, 2002. Hidroponik sistem ebb and flow merupakan salah satu metode yang populer dari hidroponik. Sistem ini memiliki prinsip kerja menyediakan larutan nutrisi dengan pola pasang surut. Sistem hidroponik pasang surut bisa diibaratkan sebagai sebuah paru-paru. Saat air menggenang dan membasahi media, maka gas-gas sisa metabolisme yang dikeluarkan oleh akar akan terpompa keluar. Demikian pula sebaliknya, ketika air meninggalkan media dalam pot, maka udara baru dari luar yang banyak mengandung oksigen akan tersedot ke dalam media tanam. Hal itu tentunya menjadikan tanaman semakin tumbuh subur dan sehat Rosliani, 2005. Terdapat beberapa jenis media tanam yang digunakan dalam sistem hidroponik, antara lain pakis, arang sekam, serbuk gergaji, pasir malang, batu bata. Pakis, arang sekam, serbuk gergaji secara umum lebih bagus untuk pertumbuhan tanaman karena kemampuan menyimpan air dan nutrisi lebih tinggi daripada media seperti pasir malang dan batu bata Anonim, 2010b. Prinsip kerja sistem hidroponik tersebut akan mempermudah perawatan pada tanaman, jumlah larutan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman, maupun commit to user 3 kebutuhan tenaga kerja menjadi lebih efisien. Pengembangan hidroponik di Indonesia cukup prospektif mengingat permintaan pasar sayuran berkualitas tinggi terus meningkat, kondisi lingkungan iklim yang tidak menentu, kompetisi penggunaan lahan untuk budidaya sayuran, dan adanya masalah penurunan kesuburan tanah.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Respon Pertumbuhan Dan Produksi Kailan (Brassica oleraceae L.) Pada Pemberian Pupuk Anorganik Dan Berbagai Dosis Pupuk Organik Cair Paitan (Tithonia diversifolia (Hemsl.) Gray)

3 105 96

PENGARUH AERASI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BABY KAILAN (Brassica oleraceae var. Achepala) PADA TEKNOLOGI HIDROPONIK SISTEM TERAPUNG DI DALAM DAN DI LUAR GREENHOUSE

7 42 52

PENGARUH AERASI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BABY KAILAN (Brassica oleraceae var. Achepala) PADA TEKNOLOGI HIDROPONIK SISTEM TERAPUNG DI DALAM DAN DI LUAR GREENHOUSE

6 68 52

RANCANG BANGUN SISTEM HIDROPONIK PASANG SURUT UNTUK TANAMAN BABY KAILAN (Brassica oleraceae) DENGAN MEDIA TANAM COCOPEAT

2 29 45

Pemanfaatan Limbah Air Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Sebagai Sumber Hara Untuk Budidaya Kailan (Brassica Oleraceae Var. Alboglabra) Organik Secara Hidroponik

1 13 34

KAJIAN KOMPOSISI BAHAN DASAR DAN KEPEKATAN LARUTAN NUTRISI ORGANIK UNTUK BUDIDAYA BABY KAILAN (Brassica oleraceae var. alboglabra) DENGAN SISTEM HIDROPONIK SUBSTRAT

13 44 50

KAJIAN KOMPOSISI BAHAN ORGANIK DAN PENGGUNAAN BIOAKTIFATOR EM 4 PADA PEMBUATAN LARUTAN NUTRISI ORGANIK UNTUK BUDIDAYA BABY KAILAN DENGAN SISTEM HIDROPONIK SUBSTRAT

1 12 47

PEMANFAATAN LIMBAH BAGLOG JAMUR TIRAM DENGAN PENAMBAHAN ARANG SEKAM PADA HIDROPONIK SUBSTRAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BABY KAILAN (Brassica oleraceae var. alboglabra).

0 1 19

PENGARUH NAUNGAN DAN PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KAILAN (Brassica oleraceae L. var Alboglabra) DALAM TEKNOLOGI HIDROPONIK SISTEM TERAPUNG (THST)

0 0 13

RANCANG BANGUN SISTEM HIDROPONIK PASANG SURUT UNTUK TANAMAN BABY KAILAN (Brassica oleraceae) DENGAN MEDIA TANAM SERBUK SERABUT KELAPA DESIGN OF EBB AND FLOW HYDROPONICS SYSTEM FOR BABY KAILAN (Brassica oleracea) WITH COCOPEAT AS GROWING MEDIA

0 0 12