commit to user 32
7. Berat Kering Akar per Tanaman g
Peranan akar dalam pertumbuhan tanaman sama pentingnya dengan tajuk. Fungsi akar adalah menyediakan unsur hara dan air yang diperlukan dalam
metabolisme tanaman. Untuk mendapatkan berat kering yang konstan, penimbangan bahan yang sedang dikeringkan perlu dilakukan berulang-ulang
secara berkala Sitompul dan Guritno, 1995. Akar merupakan bagian dari tanaman yang berkembang pertama kali.
Akar merupakan salah satu organ tanaman yang memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman, selain untuk memperkokoh
berdirinya tanaman pada suatu media tanam Goldsworthy dan Fisher, 1992. Berat kering akar merupakan variabel pengamatan akar yang berfungsi
untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan akar. Definisi pertumbuhan sebagai peningkatan bahan kering, dimana terjadi proses
diferensiasi yang besar sumbangannya dalam penimbunan berat kering. Pertumbuhan dan perkembangan akar yang baik dan kuat akan mampu
menopang pertumbuhan bagian – bagian tanaman yang berada di atas tanah Gardner et al., 1991.
Tabel 7. Rerata Berat Kering Akar per Tanaman g Baby Kailan Umur 4 MST Hasil Budidaya Hidroponik ebb and flow dengan Berbagai Frekuensi
dan Tinggi Penggenangan Larutan Nutrisi Tinggi Genangan
Frekuensi Penggenangan per 2 hari 1 2
4 Rerata Berat Kering Akar per Tanaman g
50 0,11 a
0,14 a 0,11 a
0,15 a 0,12 a
0,11 a 0,07 b
0,07 b 0,05 b
70 90
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama dalam satu baris dan kolom dinyatakan tidak berbeda nyata berdasarkan perbandingan uji T pada taraf
α 5 1 = Frekuensi penggenangan 2 hari sekali
2 = Frekuensi penggenangan 1 kali sehari 4 = Frekuensi penggenangan 2 kali sehari
Pada ketinggian genangan 50, hasil rerata berat kering akar per tanaman terbesar pada frekuensi penggenangan 1 kali sehari yaitu 0,15 g.
Pada ketinggian genangan 70, hasil rerata berat kering akar per tanaman terbesar
commit to user 33
pada frekuensi penggenangan 2 hari sekali yaitu 0,14 g. Pada ketinggian genangan 90 hasil rerata berat kering per tanaman terbesar pada frekuensi
penggenangan 1 kali sehari dan 2 hari sekali yaitu 0,11 g. Pada frekuensi penggenangan 2 hari sekali hasil rerata berat kering akar per tanaman terbesar
berada pada ketinggian genangan 70 yaitu sebesar 0,14 g. Pada frekuensi penggenangan 1 kali sehari hasil rerata berat kering akar per tanaman terbesar
berada pada ketinggian genangan 50 sebesar 0,15 g. Pada frekuensi penggenangan 2 kali sehari hasil rerata berat kering per tanaman terbesar
berada pada ketinggian genangan 50 dan 70 yaitu sebesar 0,07 g lihat Tabel 7.
Pada ketinggian genangan 50, frekuensi penggenangan 2 kali sehari 0,07 g menunjukkan hasil rerata berat kering per tanaman yang berbeda
nyata bila dibandingkan dengan frekuensi penggenangan 2 hari sekali 0,11 g dan 1 kali sehari 0,15 g. Pada ketinggian genangan 70, frekuensi
penggenangan 2 kali sehari 0,07 g menunjukkan hasil rerata berat kering per tanaman yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan frekuensi
penggenangan 2 hari sekali 0,14 g dan 1 kali sehari 0,12 g. Pada ketinggian genangan 90, frekuensi penggenangan 2 kali sehari 0,05 g menunjukkan
hasil rerata berat kering per tanaman yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan frekuensi penggenangan 2 hari sekali 0,11 g dan 1 kali sehari 0,11
g. Dari data di atas menunjukkan bahwa pada frekuensi penggenangan 2 kali
sehari berbeda nyata dengan frekuensi penggenangan 1 kali sehari dan 2 hari sekali pada ketinggian genangan 50, 70 dan 90. Frekuensi
penggenangan 2 kali sehari memberikan hasil berat kering akar terendah pada berbagai tinggi genangan dibandingkan frekuensi penggenangan yang lainnya.
Hal ini diduga bahwa tanaman membentuk akar yang lebih banyak apabila tumbuh dalam keadaan kurang air.
Menurut Sitompul dan Guritno 1995 apabila unsur hara dan air tersedia dalam jumlah yang cukup, akar dengan luas permukaan yang relatif sempit
akan mendukung pertumbuhan tanaman. Menurut Islami dan Utomo 1995
commit to user 34
pertumbuhan akar yang meliputi pemanjangan dan pelebaran akar dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan media. Faktor media tanaman berkaitan erat
dengan daya dukungnya terhadap pertumbuhan akar sebagai organ yang berfungsi untuk menyerap air dan unsur hara sehingga semakin baik
pertumbuhan akar maka semakin baik pula pertumbuhan tanaman. Seperti yang dinyatakan Kahn and Stoffella 1986 bahwa akar memiliki fungsi
penting pada budidaya tanaman, meliputi sebagai pencengkeram, penyerap dan pembawa air dan unsur hara, sebagai tempat penampungan untuk
asimilasi dan sintesis fitohormon tertentu.
8. Berat Segar Tanaman per Bak g