commit to user 9
D. Hipotesa
Diduga pada frekuensi dan tinggi penggenangan larutan nutrisi tertentu dapat memaksimalkan pertumbuhan dan hasil baby kailan Brassica oleraceae
var. alboglabra secara hidroponik ebb and flow.
commit to user 10
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2010 bertempat di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
B. Bahan dan Alat
1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : benih tanaman baby kailan, nutrisi AB mix Parung Farm, air berasal dari sumber mata
air Kemuning, batang pakis cacah sebagai substrat 2.
Alat Alat yang digunakan, antara lain pot berukuran 10 cm, tandon larutan
nutrisi, EC Meter, pH meter, timbangan digital, timbangan analitik, ember, Termometer infrared, Hygrometer, oven, rangka bambu, plastik UV,
solder, pompa submersible dan selang.
C. Cara Kerja Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini disusun dengan rancangan perlakuan terdiri dari 9 perlakuan yang meliputi :
a. Ketinggian genangan nutisi 50 dari tinggi pot dengan frekuensi
penggenangan 1 kali sehari 2 kali per 2 hari b.
Ketinggian genangan nutisi 50 dari tinggi pot dengan frekuensi penggenangan 2 kali sehari 4 kali per 2 hari
c. Ketinggian genangan nutisi 50 dari tinggi pot dengan frekuensi
penggenangan 2 hari sekali 1 kali per 2 hari d.
Ketinggian genangan nutisi 70 dari tinggi pot dengan frekuensi penggenangan 1 kali sehari 2 kali per 2 hari
e. Ketinggian genangan nutisi 70 dari tinggi pot dengan frekuensi
penggenangan 2 kali sehari 4 kali per 2 hari
10
commit to user 11
f. Ketinggian genangan nutisi 70 dari tinggi pot dengan frekuensi
penggenangan 2 hari sekali 1 kali per 2 hari g.
Ketinggian genangan nutisi 90 dari tinggi pot dengan frekuensi penggenangan 1 kali sehari 2 kali per 2 hari
h. Ketinggian genangan nutisi 90 dari tinggi pot dengan frekuensi
penggenangan 2 kali sehari 4 kali per 2 hari i.
Ketinggian genangan nutisi 90 dari tinggi pot dengan frekuensi penggenangan 2 hari sekali 1 kali per 2 hari
Pada masing – masing perlakuan ditanam 25 tanaman, kemudian ditetapkan 5 tanaman contoh yang dipilih secara acak untuk diamati.
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Pembuatan Konstruksi
1 Pembuatan rangka bambu ukuran 1m x 1m, tinggi 15 cm, di dalam
satu perangkat terdapat 25 pot tempat produksi tanaman. 2
Memasang plastik UV sebagai alas di atas rangka bambu, kemudian melubangi pada bagian pinggir plastik seukuran selang.
3 Memasang selang di tepi plastik
4 Menghubungkan selang dengan pompa submersible yang berada di
dalam ember nutrisi untuk dapat mendorong larutan nutrisi ke atas konstruksi.
b. Pembuatan Nutrisi
1 Melarutkan 9 kg mix A ke dalam 70 liter air pekatan A.
2 Melarutkan 9 kg mix B ke dalam 70 liter air pekatan B
3 Melarutkan 3 liter pekatan A dan 3 liter pekatan B kedalam 574
liter air sehingga diperoleh 600 liter larutan nutrisi AB mix. c.
Persemaian Persemaian merupakan rangkaian kegiatan budidaya yang bertujuan
untuk menyediakan bibit tanaman yang berkualitas. Media yang digunakan adalah tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1
kemudian dimasukkan ke dalam plastik pembibitan. Kemudian benih tanaman kailan ditanam di atasnya, setiap plastik dimasukkan 5 benih
commit to user 12
tanaman. Lalu disiram setiap hari dengan air. Setelah 2 minggu, bibit kailan siap dipindahkan.
d. Persiapan Media Tanam
Media tanam hidroponik disiapkan bersamaan dengan pembibitan agar media tidak kosong terlalu lama. Media hidroponik yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pakis yang telah dicacah sepanjang 1 cm. e.
Penanaman 1
Penanaman dilakukan setelah bibit berumur 2 minggu dengan memilih bibit yang baik, yaitu bibit yang sehat dan berukuran
seragam. 2
Meletakkan pot yang telah dilubangi dengan solder ke dalam bak. Pot diisi dengan media tanam kemudian bibit tanaman dimasukkan
kedalam pot kemudian ditutup dengan media secara hati-hati. f.
Pemeliharaan Kegiatan pemeliharaan meliputi pemberian larutan nutrisi dengan cara
menggenangi konstruksi dengan larutan nutrisi sesuai ketinggian genangan yang ditentukan selama beberapa waktu kemudian
menyurutkannya kembali dan pengendalian hama penyakit. g.
Panen Baby kailan dipanen pada umur 4 minggu setelah tanam
3. Variabel Pengamatan
a. Variabel pengamatan
1 Tinggi Tanaman cmminggu
Tinggi tanaman diukur dari pangkal batang sampai ujung daun tertinggi, pengukuran dilakukan selang satu minggu setelah tanam
hingga panen. 2
Jumlah Daun per Tanaman per minggu Jumlah daun per tanaman dihitung dari daun yang sudah membuka
sempurna, pada saat tanaman selang satu minggu setelah tanam hingga panen.
commit to user 13
3 Diameter Batang Tanaman
Diukur dengan cara mengukur diameter leher akar tanaman. Pengukuran dilakukan selang satu minggu setelah tanam hingga
panen. 4
Luas Daun Diamati pada saat panen dengan mengukur luas helaian daun
menggunakan metode gravimetri yaitu melalui perbandingan berat daun total dengan berat suatu subsample daun yang diketahui
luasnya. 5
Berat Segar per Tanaman Berat segar tanaman dihitung dengan cara menimbang tanaman
dan akarnya. Pengukuran dilakukan setelah panen. 6
Berat Kering per Tanaman Berat kering tanaman dihitung dengan cara menimbang tanaman
yang telah dikeringkan dalam oven hingga berat kering konstan menggunakan timbangan digital. Pengukuran dilakukan setelah
panen. 7
Berat Kering Akar per Tanaman Berat kering akar tanaman dihitung dengan cara menimbang akar
tanaman yang telah di keringkan dan di oven hingga berat kering konstan menggunakan timbangan digital. Pengukuran dilakukan
setelah panen. 8
Berat Segar Tanaman per Bak 25 Tanaman Berat segar tanaman dihitung dengan cara menimbang 25 tanaman
pada tiap perlakuan dan akarnya. Perlakuan dilakukan setelah panen.
b. Variabel Pemantauan
1 Nilai EC Electrical Conductivity
Pengukuran EC menggunakan EC meter dilakukan pada saat awal dan akhir pergantian nutrisi.
commit to user 14
2 Nilai Derajat Keasaman pH
Pengukuran pH menggunakan pH meter dilakukan pada saat awal dan akhir pergantian nutrisi.
3 Suhu Lingkungan
Pengukuran suhu lingkungan dilakukan setiap 1 minggu sekali. 4
Suhu Larutan Nutrisi Pengukuran suhu larutan nutrisi dilakukan setiap 1 minggu sekali.
5 Kelembaban Udara
Pengukuran kelembaban udara dilakukan setiap 1 minggu sekali.
D. Analisis Data