Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

2 2004, prevalensi perokok usia 5–9 tahun meningkat drastis dari 0,6 tahun 1995 jadi 2,8 2004. Berdasarkan survey oleh Global Tobacco Youth Survey GTYS yang dilakukan di Jakarta, Bekasi dan Medan pada tahun 2006, didapatkan bahwa prevalensi merokok di Jakarta sebanyak 34 murid disekolah usia SMP yang pernah merokok dan 16,6 diantaranya masih merokok, di Bekasi didapatkan 33 murid usia SMP pernah merokok dan 17,1 diantaranya masih merokok, dan di Medan didapatkan 34,9 sekolah usia SMP pernah merokok dan 20,9 diantaranya masih merokok Aditama, 2011. Kebiasaan remaja yang sulit dihindari adalah merokok,karena banyak dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain karena masa perkembangan anak yang mencari identitas diri dan selalu ingin teman sebaya merokok, maka sangat memungkinkan untuk diikuti oleh remaja, selain itu tayangan mencoba hal baru yang ada dilingkungannya. Oleh karena itu, keluarga dan teman sebaya adalah orang-orang yang sangat mempengaruhi kebiasaan remaja. Jika orang tua dan yang menyayangkan tokoh idola remaja yang menghisap rokok akan mendorong remaja untuk mengikutinya. Kebiasaan merokok antara lain berhubungan dengan media Peterson, 2003. Merokok bagi sebagian remaja merupakan perilaku proyeksi dari rasa sakit baik psikis maupun fisik. Walaupun disisi lain, saat pertama kali mengkomsumsi rokok dirasakan ketidak enakan. Hal ini sejalan dengan perkataan Helmi yang berpendapat bahwa saat pertama kali mengkonsumsi rokok, kebanyakan remaja mungkin mengalami gejala- gejala batuk, lidah terasa getir dan perut mual. Namun demikian, sebagian dari para pemula tersebut mengabaikan 3 pengalaman perasaan tersebut, biasanya berlanjut menjadi kebiasaan dan akhirnya menjadi ketergantungan. Ketergantungan ini dipersepsikan sebagai kenikmatan yang memberikan kepuasan psikologis. Sehingga tidak jarang perokok mendapatkan kenikmatan yang dapat menghilangkan ketidaknyamanan yang sedang dialaminya. Gejala ini apat djelaskan dari konsep tobacco dependency ketergantungan rokok. Artinya, perilaku merokok meruakan perilaku menyenangkan dan dapat menghilangkan ketidaknyamanan dan bergeser menjadi aktivitas yang bersifat obsesif. Hal ini disebabkan sifat nikotin aalah adiktif dan anti-depressan, jika dihentikan tiba-tiba akan menimbulkan stress. Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang dapat memberikan kenikmatan bagi siperokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk baik bagi siperokok itu sendiri maupun orang-orang disekitarnya. Bila telah kecanduan sangatlah susah untuk menghentikan kebiasaan merokok angka kejadiannya pada remaja-remaja di Amerika Serikat pada tahun 2000 melebihi 25 persen dari angka kejadian merokok pada orang dewasa dan dikatakan terdapat peningkatan sekitar 50 persen dari tahun1988. Lebih dari 80 persen perokok mulai sebelum umur 18 tahun serta diperkirakan sekitar 3000 remaja mulai morokok setiap hari. Angka kejadian merokok pada remaja lebih tinggi dipedesaan dari pada di perkotaan. Variasi etnis dan budaya dalam hal merokok mencerminkan interaksi yang majemuk antara pendapatan harga rokok, ketersediaan rokok, budaya, stres, keturunan, umur, jenis kelamin, dan reklame rokok Soetjiningsih, 2004. 4 Berdasarkan penelitian Indri 2007 Perilaku Merokok pada Remaja bahwa seseorang merokok karena faktor- faktor sosiokultural seperti kebiasaan budaya, kelas sosial, gengsi dan tingkat pendidikan. Menurut Komalasari dan Helmi 2000 mengatakan bahwa tiga faktor penyebab remaja merokok yaitu kepuasan psikologis, sikap permisif, orangtua terhadap perilaku merokok remaja dan pengaruh teman sebaya. Mengamati fenomena merokok memang sangat menarik dan fenomenal kerena meskipun masyarakat sadar dampak negatif dari perilaku merokok, jumlah perokok bukan semakin menurun, tetapi justru semakin meningkat dan usia merokok pun semakin muda Tukiran ,dkk 2010. Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti, di Desa Tanjung Anom didapatkan jumlah remaja usia sekolah adalah sebanyak 545 remaja didesa tanjung anom. Bisa dibayangkan jika remaja tersebut adalah perokok, maka kemungkinan tidaklah bisa remaja tersebut menjadi penerus bangsa ini. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik melaksanakan penelitian tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Remaja Merokok di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu 2012.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis ingin mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi Remaja Merokok di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu. 5

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum Untuk mengetahui Faktor- faktor yang mempengaruhi Remaja Merokok di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu. 1.3.2 Tujuan khusus 1. Untuk mengetahui Faktor psikologi yang mempengaruhi Remaja Merokok 2. Untuk mengetahui Faktor biologik yang mempengaruhi Remaja Merokok 3. Untuk mengetahui Faktor lingkungan yang mempengaruhi Remaja Merokok 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti Penelitian ini dapat bermamfaat sebagai pengalaman dan menambah wawasan tentang faktor yang mempengaruhi remaja merokok. 1.4.2 Bagi Pendidikan Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan masukan bagi mahasiswa dalam melaksanakan penelitian selanjutnya.

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Tidak Menggunakan Hak Pilihnya Pada Pemilihan Umum Bupati Dan Wakil Bupati Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008 Di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Ketua Departemen Ilmu Politik

3 68 129

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Remaja Merokok Di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Tahun 2012

0 32 71

Pengaruh Ibu Bayi/Balita Tentang Penyakit Diare Dan Program Pencegahan Diare Terhadap Tindakan Pencegahannya Di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Tahun 2012

14 99 93

Analisis Pemasaran Jambu Biji (Studi kasus di Desa Sembahe Baru, Tanjung Anom, Durin Jangak, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara)

3 78 88

Identifikasi Yodium pada Garam Dapur di Desa Tengah, Desa Hulu dan Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Tahun 2011

1 55 69

Evaluasi Kesesuaian Lahan di Kebun Bekala Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang untuk Tanaman Pepaya ( Carica papaya L. ) dan Pisang ( Musa acuminata COLLA )

0 62 66

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pasangan Usia Subur (PUS) Tidak Menggunakan Alat Kontrasepsi Di Dusun II Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang

7 110 68

Pengetahuan dan Sikap Suami Terhadap Kesehatan Reproduksi Wanita di Dusun III Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010

0 27 83

Karateristik Tersangka Penderita Rabies Di Puskesmas Pancur Batu Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2007

1 29 100

KORELASI PERILAKU CLIPERDIK DETERMINAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DIABETES MELETUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANCUR BATU DESA TANJUNG ANOM KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DI SERDANG

0 0 15