Hasil Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN
30
Tabel 5.1.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Tahun 2012
Karakteristik Frekuensi
Persentasi Jenis Kelamin
Laki- laki 54
100 Perempuan
- -
Total 54
100
Umur
Remaja Awal 10-13 tahun 4
7,4 Remaja Tengah 11-16 tahun
Remaja Akhir 17-19 tahun 37
13 68,5
24,1 Total
54 100
Tempat Berkumpul Remaja Warnet
Warung Doorsmeer
Bengkel 20
18 8
8 37
33,3 14,8
14,8 Total
35 100
Sumber Informasi Bahaya Rokok Televisi
Radio KoranMajalah
Sekolah
Baliho
22 -
- 30
2 40,7
- -
55,6 3,7
Total 35
100
31
5.1.2 Distribusi Faktor Psikologis Tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Remaja Merokok di Desa Tanjung Anom Kecamatan
Pancur Batu Tahun 2012
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pernyataan faktor-faktor yang mempengaruhi remaja merokok berdasarkan faktor psikologis mayoritas
responden menjawab dengan merokok responden merasa lebih percaya diri sebanyak 43 responden 79,6. Hal ini dapat dilihat dari table 5.12
Tabel 5.1.2 Distribusi Frekuensi Faktor- faktor yang mempengaruhi Remaja Merokok di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Tahun
2012 berdasarkan Faktor Psikologis
Faktor Psikologis Ya
Tidak
- Keinginan untuk merokok berasal
dari diri anda sendiri -
Anda akan merokok setiap anda menghadapi masalah
- Dengan Merokok Anda merasa
lebih percaya diri 29 53,7
25 46,3
43 79,6 25 46,3
29 53,7
11 20,4
- Dengan merokok membuat Anda
lebih diakui dengan teman-teman 33 61,1
21 38,9 -
Pada saat sedang sendiri ada keinginan untuk merokok
20 37,1 34 62,9
32
5.1.3 Distribusi Faktor Biologis Tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Remaja Merokok di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu
Tahun 2012
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pernyataan faktor-faktor yang mempengaruhi remaja merokok berdasarkan faktor biologis mayoritas responden
menjawab zat-zat kimia yang terdapat dalam rokok berbahaya bagi tubuh
sebanyak 54 responden 100. Hal ini dapat dilihat dari table 5.13
Tabel 5.1.3 Distribusi Frekuensi Faktor- faktor yang mempengaruhi Remaja Merokok di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Tahun
2012 berdasarkan Faktor Biologis
Faktor Biologis Ya
Tidak
- Anda akan lebih konsentrasi
seperti bekerja, belajar jika sudah merokok
- Zat-zat kimia yang terdapat dalam
rokok berbahaya bagi tubuh -
Tidak seperti laki-lakijantan jika tidak merokok
20 37,1
54 100
7 12,9 34 62,9
- -
47 87,1 -
Wanita lebih tertarik pada pria yang merokok
3 5,6 51 94,4
- Nikotin dapat membuat orang
ketagihan merokok 53 98,1
1 1,9
33
5.1.4 Distribusi Faktor Lingkungan Tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Remaja Merokok di Desa Tanjung Anom Kecamatan
Pancur Batu Tahun 2012
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pernyataan faktor-faktor yang mempengaruhi remaja merokok berdasarkan faktor lingkungan mayoritas
responden menjawab lingkungan tempat tinggal responden lebih banyak merokok sebanyak 43 responden 79,6. Hal ini dapat dilihat dari table 5.14
Tabel 5.1.4 Distribusi Frekuensi Faktor- faktor yang mempengaruhi Remaja Merokok di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Tahun
2012 berdasarkan Faktor Lingkungan
Faktor Lingkungan Ya
Tidak
- Keinginan merokok dikarenakan
teman-teman -
Iklan dan Reklame memberikan pengaruh pada Anda untuk
merokok -
Jika ada masalahkonflik di keluarga atau teman, peralihan
masalah dengan merokok 25 46,3
20 37,1
27 50 29 53,7
34 62,9
27 50 -
Merokok menjadi suatu kebutuhan yang harus ada saat sedang
berkumpul dengan teman-teman 33 61,1
21 38,9
- Lingkungan tempat tinggal anda
lebih banyak merokok 43 79,6
11 20,4
34
5.1.5 Distribusi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Remaja Merokok di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Tahun 2012
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pernyataan faktor-faktor yang mempengaruhi remaja merokok berdasarkan faktor lingkungan mayoritas
responden menjawab lingkungan tempat tinggal responden lebih banyak merokok sebanyak 43 responden 79,6. Hal ini dapat dilihat dari table 5.1.5.
Tabel 5.1.5 Distribusi Frekuensi Faktor- faktor ya ng mempengaruhi Remaja Merokok di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Tahun
2012
5.2 Pembahasan 5.2.1 Faktor Psikologi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar 34,5 remaja merokok berdasarkan faktor psikologis seperti misalnya lebih dari setengah
53,7 remaja merokok berasal dari diri sendiri, sebagian besar 79,6 remaja merasa lebih percaya diri dan sebagian besar 61,1 remaja merasa lebih diakui
dengan teman-teman. Ini menggambarkan bahwa remaja masih dalam tahap perkembangan, dimana remaja masih membentuk identitas diri, menetapkan
kebebasan dan otonomi, serta perubahan psikososial yang berhubungan dengan maturasi fisik. Sesuai dengan pernyataan Soetjiningsih 2004 yang menyatakan
Faktor – Faktor
- Faktor Psikologis
34,5 32
- Faktor Biologis
31,5 35,5
- Faktor Lingkungan
34 32,5
35
bahwa alasan remaja merokok yaitu adanya rasa ingin tahu atau coba-coba hingga ketergantungan, adanya hasrat untuk berkelompok dengan kawan senasib dan
sebaya dimana dalam hal ini remaja merokok cenderung mengikuti teman- temannya yang merokok, apabila remaja tidak merokok dianggap tidak solider
dengan lingkungannya. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Hakim 2004 bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar kemungkinan
teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi terpengaruh oleh
teman-temannya atau bahkan teman-teman remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi perokok
Lebih dari setengah 53,7 remaja tidak merokok setiap mengahadapi masalah dan sebagian besar 62,9 remaja tidak ada keinginan merokok saat
sedang sendiri. Hal ini bertentangan dengan pernyataan Soetjiningsih 2004 bahwa penyebab lain remaja merokok dikarenakan kecemasan dan depresi yang
dialami oleh remaja. Gejala cemas dan depresi mempunyai resiko lebih tinggi untuk memulai meroko pada remaja.
Menurut Atkinson 1999 bahwa faktor kepribadian orang mencoba merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik
atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan termasuk merokok ialah
konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka
yang memilki skor yang rendah.