Pembahasan .1 Faktor Psikologi HASIL DAN PEMBAHASAN

35 bahwa alasan remaja merokok yaitu adanya rasa ingin tahu atau coba-coba hingga ketergantungan, adanya hasrat untuk berkelompok dengan kawan senasib dan sebaya dimana dalam hal ini remaja merokok cenderung mengikuti teman- temannya yang merokok, apabila remaja tidak merokok dianggap tidak solider dengan lingkungannya. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Hakim 2004 bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan teman-teman remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi perokok Lebih dari setengah 53,7 remaja tidak merokok setiap mengahadapi masalah dan sebagian besar 62,9 remaja tidak ada keinginan merokok saat sedang sendiri. Hal ini bertentangan dengan pernyataan Soetjiningsih 2004 bahwa penyebab lain remaja merokok dikarenakan kecemasan dan depresi yang dialami oleh remaja. Gejala cemas dan depresi mempunyai resiko lebih tinggi untuk memulai meroko pada remaja. Menurut Atkinson 1999 bahwa faktor kepribadian orang mencoba merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan termasuk merokok ialah konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang memilki skor yang rendah. 36

5.2.3 Faktor Biologis

Berdasarkan hasil penelitian 35,5 remaja merokok dipengaruhi oleh faktor biologis. Dimana seluruh 100 zat-zat kimia yang terdapat dalam rokok berbahaya dan mayoritas 98,1 nikotin membuat remaja ketagihan merokok. Ini menggambarkan bahwa remaja yang merokok menjadi ketagihan karena kecanduan akibat adanya nikotin yang terkandung didalam rokok sehingga sulit untuk berhenti merokok karena kebutuhan tubuh akan nikotin. Sesuai dengan pernyataan Soetjiningsih 2004 bahwa depriasi nikotin pada dewasa perokok dapat mengganggu perhatian dan kemampuan kognitif, tetapi hal ini akan berkurang bila mereka diberi nikotin atau rokok. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan yang dijelaskan oleh Depkes 2004 yaitu rokok pada dasarnya merupakan pabrik bahan kimia berbahaya. Mayoritas 87,1 remaja menyatakan tidak seperti laki- lakijantan jika tidak merokok dan sebagian besar 61.6 wanita tertarik pada pria yang merokok.

5.2.4 Faktor Lingkungan

Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa sebagian besar remaja merokok berdasarkan faktor lingkungan mayoritas karena ada masalahkonflik di keluarga atau teman-teman, merokok menjadi suatu kebutuhan bagi remaja saat sedang berkumpul dengan teman-teman dan lingkungan tempat tinggal remaja lebh banyak merokok. Hal ini disebabkan karena lingkungan tempat tinggal remaja 37 terutama orangtua. Dari remaja merokok didapatkan 75 salah satu atau kedua orangtuanya merokok. Pengaruh keluarga merupakan salah satu bentuk dari faktor lingkungan sosial yang menyebabkan seorang remaja berperilaku merokok. Pengaruh keluarga meliputi meniru perilaku salah satu anggota keluarga dan hubungan keluarga yang tidak harmonis. Dengan mencontoh perilaku merokok yang dilakukan oleh salah satu anggota keluarga, khususnya orang tua, dapat menyebabkan seorang anak atau remaja menjadi seorang perokok. Remaja juga menjadikan perilaku merokok sebagai bentuk pelampiasan perasaannya yang kurang mendapatkan perhatian dari anggota keluarganya. Menurut Afriyani 2009 bahwa dalam mengatasi kenakalan remaja yang paling dominan adalah dari keluarga yang merupakan lingkungan yang paling pertama ditemui seorang anak. Didalam menghadapi kenakalan anak pihak orang tua hendaknya mengambil dua sikap bicara yaitu, sikap atau cara yang bersifat prefentif, dan cara yang bersifat represif. Situasi kebudayaan bisu ini mampu mematikan kehidupan itu sendiri dan pada sisi yang sama dialog mempunyai peranan yang sangat penting. Kenakalan remaja dapat berakar pada kurangnya dialog pada masa kanak-kanak dan masa berikutnya, karena orang tua terlalu menyibukkan diri sehingga kebutuhan yang lebih mendasar yaitu perhatian dan kasih sayang tiak diperoleh oleh anak. Perhatian orang tua dengan memberikan kesenangan berupa material ternyata belum mampu menyentuh kemanusiaan anak. 38 Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orangtua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia Baer Corado dalam Atkinson, 1999. Hal ini juga sejalan dengan teori yang menyatakan melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut Mari Juniarti, 1999. 39

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai Faktor-faktor yang mempengaruhi Remaja Merokok di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Tahun 2012 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, faktor-faktor yang mempengaruhi remaja merokok berdasarkan faktor psikologis ,didapati dari kuesioner keinginan untuk merokok berasal dari diri sendiri sebanyak 29 orang 53,7 , setiap menghadapi masalah remaja merokok sebanyak 25 orang 46,3,dengan merokok merasa lebih percaya diri sebanyak 43 orang 79,6, dengan merokok membuat remaja lebih diakui teman- teman sebanyak 33 orang 61,1,pada saat sedang sendiri ada keinginan untuk merokok sebanyak 20 orang 37,1 Ini menunjukkan bahwa remaja merokok agar lebih percaya diri. 2. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, faktor-faktor yang mempengaruhi remaja merokok berdasarkan faktor biologis didapati dari kuesioner, remaja akan lebih konsentrasi seperti bekerja,belajar jika sudah merokok sebanyak 20 orang 37,1,Zat-zat kimia yang terdapat dalam rokok berbahaya bagi tubuh sebanyak 54 orang 100,tidak seperti laki- lakijantan jika tidak merokok sebanyak 7 orang 12,9,wanita lebih tertarik pada pria yang merokok sebanyak 3 orang 5,6,nikotin dapat 40 3. membuat orang ketagihan merokok sebanyak 53 orang 98,1 . Ini menunjukkan bahwa remaja mengetahui bahwa dalam rokok terdapat zat- zat yang berbahaya bagi tubuh. 4. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, faktor-faktor yang mempengaruhi remaja merokok berdasarkan faktor lingkungan didapati kuesioner,keinginan merokok dikarenakan teman-teman sebanyak 25 orang 46,3,iklan dan reklame memberikan pengaruh pada remaja untuk merokok sebanyak 20 orang 37,1,jika ada masalah konflik dikeluarga atau teman,peralihan masalah dengan merokok sebanyak 27 orang 50,merokok menjadi suatu kebutuhan yang harus ada saat sedang berkumpul dengan teman-teman sebanyak 33 orang 61,1,lingkungan tempat tinggal remaja lebih banyak merokok sebanyak 43orang 79,6 . Ini menunjukkan bahwa remaja merokok karena lingkungan tempat tingal remaja banyak yang merokok.

6.2 Rekomendasi

Setelah penelitian dilakukan ada beberapa saran peneliti untuk mengurangi Remaja merokok di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Tahun 2012 sebagai berikut: 1. Diharapkan kepada orangtua untuk lebih mengawasi kegiatan remaja di luar rumah dan membuat kesibukan yang positif bagi remaja saat waktu luang dan diharapkan orangtua dapat menjadi contoh dan model kepada anak dan remaja karena remaja memiliki karakteristik ingin mencoba apa

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Tidak Menggunakan Hak Pilihnya Pada Pemilihan Umum Bupati Dan Wakil Bupati Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008 Di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Ketua Departemen Ilmu Politik

3 68 129

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Remaja Merokok Di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Tahun 2012

0 32 71

Pengaruh Ibu Bayi/Balita Tentang Penyakit Diare Dan Program Pencegahan Diare Terhadap Tindakan Pencegahannya Di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Tahun 2012

14 99 93

Analisis Pemasaran Jambu Biji (Studi kasus di Desa Sembahe Baru, Tanjung Anom, Durin Jangak, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara)

3 78 88

Identifikasi Yodium pada Garam Dapur di Desa Tengah, Desa Hulu dan Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Tahun 2011

1 55 69

Evaluasi Kesesuaian Lahan di Kebun Bekala Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang untuk Tanaman Pepaya ( Carica papaya L. ) dan Pisang ( Musa acuminata COLLA )

0 62 66

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pasangan Usia Subur (PUS) Tidak Menggunakan Alat Kontrasepsi Di Dusun II Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang

7 110 68

Pengetahuan dan Sikap Suami Terhadap Kesehatan Reproduksi Wanita di Dusun III Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010

0 27 83

Karateristik Tersangka Penderita Rabies Di Puskesmas Pancur Batu Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2007

1 29 100

KORELASI PERILAKU CLIPERDIK DETERMINAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DIABETES MELETUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANCUR BATU DESA TANJUNG ANOM KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DI SERDANG

0 0 15