2. Perumusan Masalah 3. Pembatasan Masalah 4. Tujuan Penelitian

5 popularitas mereka lebih baik dari Softan Tan-Nelly” 2 . Selain itu menurut Rizal, “Faktor kekalahan yang paling tampak yaitu, Softan Tan dinilai gagal menyatukan kaum minoritas yaitu etnis Tionghoa dengan pribumi”. 3 2 ibi 3 http:waspada.co.idindex.php?option=com_contentview=articleid=124813:larispa-softan-tan-tak-bisa-satukan- minoritas-dengan-mayoritascatid=165:pilkada-medanItemid=94. Larispa: Softan Tan tak bisa satukan minoritas dengan mayoritas. Diambil Tanggal 1 Juli 2011 Sebagian pendapat dari Rizal sangat benar dan masuk akal, namun sebagian yang lain tidak sepenuhnya benar. Mengapa? Kalau ternyata benar kekalahan pasangan dr. Sofyan Tan dan Nelly Armayanti pada Pemilukada Kota Medan Tahun 2010 putaran kedua tersebut disebabkan oleh faktor-faktor yang diutarakan oleh Rizal di atas, mengapa pada Pemilukada Kota Medan putaran pertama tahun 2010 dr. Sofyan Tan sebagai satu-satunya calon Walikota Medan yang non-pribumi mampu menyingkirkan delapan pasangan calon lain yang memiliki massa pendukung yang tidak kalah banyak pula. Pasti ada faktor-faktor lain yang menyebabkan dr. pasangan dr. Sofyan Tan dan Nelly Armayanti, SP. MSP kalah pada Pilkada Kota Medan Tahun 2010 putaran kedua tersebut. Namun, fokus penelitian kali ini tidak akan berbicara mengenai faktor-faktor kekalahan pasangan dr. Sofyan Tan dan Nelly Armayanti, SP. MSP kalah pada Pemilukada Kota Medan Tahun 2010 putaran kedua tersebut. Akan tetapi, fokus penelitian kali ini adalah mengamati dan melihat faktor-faktor kesuksesan pasangan dr. Sofyan Tan dan Nelly Armayanti yang berhasil menyingkirkan delapan pasangan calon lain dan maju ke putaran kedua Pemilukada Kota Medan Tahun 2010 melawan pasangan Rahudman Harahap dan Dzulmi Eldin.

I. 2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka penulis dapat membuat perumusan masalah, yaitu Universitas Sumatera Utara 6 • Bagaimana perencanaan dan strategi kampanye yang dijalankan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sumatera Utara dalam mengusung pasangan Calon Walikota Dan Calon Wakil Walikota Medan, dr. Sofyan Tan – Nelly Armayanti pada Pilkada Kota Medan Tahun 2010 Putaran Pertama. • Apa saja faktor yang membuat pasangan dr. Sofyan Tan dan Nelly Armayanti, SP. MSP memperoleh banyak suara, sehingga pasangan calon tersebut berhasil maju ke putaran kedua Pemilukada Kota Medan tahun 2010 melawan pasangan Rahudman Harahap dan Dzulmi Eldin.

I. 3. Pembatasan Masalah

Sebuah penelitian membutuhkan ruang pembatasan masalah agar tidak melebar dan meluas, sehingga kiranya dapat memberikan hasil yang memuaskan sesuai dengan maksud tujuan penelitian. Maka penelitian ini mempunyai batasan masalah: • Difokuskan hanya pada kasus Pemilukada Kota Medan tahun 2010 putaran pertama saja. • Difokuskan pada inti dari penelitian ini, yaitu strategi kampanye pasangan dr. Sofyan Tan dan Nelly Armayanti, SP. MSP beserta Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang berkoalisi dengan Partai Damai Sejahtera sebagai tim kampanye kendaraan politik pasangan tersebut, dan faktor – faktor yang membuat dr. Sofyan Tan dan Nelly Armayanti, SP. MSP meraih banyak suara pada Pemilukada Kota Medan Putaran Pertama Tahun 2010. Universitas Sumatera Utara 7

I. 4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: • Untuk mengetahui bagaimana sebenarnya perencanaan dan strategi kampanye yang dijalankan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Medan dalam mengusung pasangan Calon Walikota Dan Calon Wakil Walikota Medan, dr. Sofyan Tan – Nelly Armayanti pada Pemilukada Kota Medan Tahun 2010 putaran pertama. • Untuk mengetahui apa sajakah faktor yang membuat pasangan dr. Sofyan Tan dan Nelly Armayanti, SP. MSP memperoleh banyak suara sehingga pasangan Calon Walikota Dan Calon Wakil Walikota Medan, dr. Sofyan Tan – Nelly Armayanti pada Pilkada Kota Medan Tahun 2010 tersebut maju ke Pemilukada Kota Medan Tahun 2010 putaran kedua dengan menyingkirkan delapan pasangan calon yang lain yang juga tidak kalah hebatnya.

I. 5. Manfaat Penelitian