82
berusaha, tidak mampu untuk mensejahterakan dirinya sendiri dan meningkatkan kemandirian ekonominya. Karena apa? Belum berusaha
sudah habis modalnya, kapitalnya sudah habis diserap oleh benalu – benalu ekonomi yang berlindung di bawah baju birokrasi. Ini yang saat itu
mau PDIP tawarkan kepada masyarakat. Kota Medan kan kota perdagangan dan jasa. Masyarakatnya adalah masyarakat pedagang dan
masyarakat yang menawarkan jasa – jasa. Yang sudah mampu ya silahkan. Tidak perlu PDIP bantu lagi. Tidak perlu PDIP ganggu. Tapi yang perlu
PDIP angkat adalah masyarakat golongan mikro kecil itu supaya mereka bisa mandiri. Pada kenyataannya, ketika mereka sudah mau untuk
memulai usaha, mereka sudah dibebani oleh beban – beban dan lain – lain. Kemudian akses ke bank juga belum apa – apa harus ini, harus begitu
segala macam. Untuk bisa meminjam ke bank aja, mereka sudah habis sekitar 7 sampai 8 juta rupiah untuk mengurus izin baru dapat kredit di
bank. Kena lagi provisi, kena lagi segala macam. Misalnya meminjam 50 juta, terakhir malah tinggal terima bersih 40 juta. Inilah yang mau PDIP
perbaiki dulu di kota Medan. Mereka kan sudah digaji oleh negara, perlakuan dan pekerjaan mereka sudah ditanggulangi oleh negara.
Mengapa mereka mengutip – ngutip uang lagi. Mereka bilang itu biaya retribusi. Memang iya, tapi kan tidak besar. Iya kan? Untuk mengurus ke
kantor lurah aja harus bayar 500 ribu. Itulah isu yang diangkat. Disamping ada program – program kesehatan itu tetap di setiap kelurahan ada mobil
kesehatan keliling, ada dokternya, perawatnya, segala macam. Jadi pengobatannya itu tidak hanya sekedar masyarakat itu datang ke
puskesmas. Tapi si petugas kesehatannya ini yang mendatangi si masyarakat. Karena terus terang, PDIP membebaskan biaya pengobatan.
Ternyata, dari rumah ke puskesmas itu si masyarakat bisa menghabiskan uang 20 ribu untuk ongkos saja. Bagaimana masyarakat yang udah susah,
tidak bisa apa – apa, digotong – gotong lagi naik becak naik angkutan umum segala macam. Kan, susah sekali itu. Makanya PDIP mengusahakan
mendatangi si masyarakat. Itulah program kesehatannya.
III. 2. Kebijakan Dan Strategi Umum Partai
Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sumatera Utara mempunyai strategi yang diyakini oleh Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan bisa meraih banyak suara pada pemilukada kota Medan Tahun 2010, agar masyarakat kota Medan memilih pasangan calon yang diusung
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yaitu dr. Sofyan Tan dan Nelly Armayanti, SP. MSP. Namun sebelum bertarung pada pemilukada kota Medan
Universitas Sumatera Utara
83
Tahun 2010, tentu saja Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mempunyai kebijakan untuk memulai langkah awal perjuangan partai, yaitu:
• Konsolidasi internal
Yang dimaksud dengan konsolidasi internal adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan melakukan penataan internal dulu, yang mana
internal itu adalah struktur partai sebagai mesin partai, mulai dari basis Dewan Pimpinan Cabang DPC, lalu Pimpinan Anak Cabang PAC,
Ranting, sampai dengan Anak Ranting. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mempunyai pandangan bahwa sebelum Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan bertarung dalam pemilukada kota Medan tahun 2010, tentu sebagai partai harus solid dulu. Yang paling utama dan yang
pertama itu mensolidkan faktor struktur internal partai dulu, baik menyangkut struktur partai maupun tokoh – tokoh ataupun individu –
individu yang ada di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu terlebih dahulu.
• Konsolidasi eksternal
Yang dimaksud dengan konsolidasi eksternal itu adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan berkonsolidasi dengan banyaknya elemen – elemen
masyarakat yang di luar partai yang berbeda – beda. • Pemetaan
Yang dimaksud dengan pemetaan adalah ketika mau memenangkan pemilukada, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan akan melakukan
pemetaan mengenai apa yang menjadi tingkat kebutuhan dan keinginan
Universitas Sumatera Utara
84
rakyat ketika itu, baik dari sisi sosiokultural maupun dari sisi yang lain. Apa yang menjadi keinginan masyarakat kota Medan pada saat itu harus
diketahui oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan terlebih dahulu, dalam arti potensi – potensi itu harus dipetakan dulu ketika harus
memasuki basis wilayah tertentu. Tentu saja pemetaan yang dilakukan adalah pemetaan pada basis – basis sosiokultural, basis ekonomi, dan basis
dukungan kepada Partai Demokrasi Indonesia perjuangan. Sehingga Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tahu di mana partai harus
memaksimalkan program – program kegiatan. Hingga pada akhirnya, partai akan bisa menentukan tema masalah apa yang akan dikampanyekan
di dalam setiap kegiatan tim pemenangan sofyan tan dan nelly kepada masyarakat kota Medan ketika itu.
Hal tersebut diutarakan oleh Drs. Soetarto, MS.i, ketika diwawancarai di kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sumatera
Utara lalu,
48
PDIP ini kan mengusung Sofyan Tan sebagai kader partai dan Nelly Armayanti yang non – kader tapi juga dari aktivis perempuan. Asumsi
PDIP, Sofyan Tan dan Nelly masing – masing punya basis dukunganbasis pendukung massa. Apa yang dilakukan PDIP tentu yang dilakukan yang
pertama melakukan penataan internal dulu, yang mana internal itu adalah struktur partai sebagai mesin partai, itu kita tata dulu. Dari basis DPC, lalu
PAC, ranting, sampai dengan anak ranting, itu memang dari sejak awal PDIP melakukan penataan dulu. Jadi sebelum PDIP berperang atau dengan
kata lain ibaratnya kita bermain, tentu sebagai partai harus solid dulu. Yang paling utama dan yang pertama itu mensolidkan faktor struktur
internal partai dulu, baik menyangkut struktur partai maupun tokoh – tokoh ataupun individu – individu yang ada di PDIP itu dulu. Maka
dengan demikian yang pertama kali dilakukan oleh PDIP itu adalah konsolidasi. Asumsinya adalah PDIP tidak akan melakukan konsolidasi di
luar sebelum yang di dalam internal partai itu solid. Yang kedua adalah konsolidasi di tingkat eksternal. Eksternal itu adalah banyaknya elemen –
elemen masyarakat yang di luar partai yang berbeda – beda itu harus kita
48
Wawancara dengan Bapak Drs. Soetarto, MS.i selaku Wakil Sekretaris Bidang Internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DPD Sumatera Utara. Tanggal 16 April 2012.
Universitas Sumatera Utara
85
lakukan konsolidasi. Sehingga konsolidasi yang dilakukan di internal partai mantap, maka konsolidasi eksternal pun juga akan semakin mantap.
Jadi dua hal tersebut harus dilakukan konsolidasi internal dan konsolidasi eksternal terlebih dahulu. Lalu selanjutnya PDIP akan melakukan
pemetaan mengenai apa yang menjadi tingkat kebutuhan dan keinginan rakyat. Jadi, kesimpulannya PDIP harus bisa memetakan agar bisa
mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat sekarang ketika itu. Ketika mau memenangkan pemilukada, PDIP melakukan pemetaan itu dulu baik
dari sisi sosiokultural maupun dari sisi yang lain. Jadi apa yang menjadi keinginan masyarakat saat itu PDIP harus ketahui dulu, dalam arti potensi
– potensi itu harus dipetakan dulu ketika harus memasuki basis wilayah tertentu, tentu pemetaan basis – basis sosiokultural kita petakan, basis
ekonomi kita petakan, basis dukungan pun kita petakan sehingga PDIP tahu di mana kita harus memaksimalkan program – program kegiatan. Dari
situ, kita akan bisa menentukan tema masalah apa yang akan kita kampanyekan di dalam setiap kegiatan tim pemenangan sofyan tan dan
nelly ketika itu.
Bapak Ir. Akhyar Nasution, MSi pun memberikan pandangan yang serupa dengan pendapat dari bapak Drs. Soetarto, MSi. Beliau memaparkan bahwa,
49
49
Wawancara dengan Bapak Ir, Akhyar Nasuition MS.i selaku Wakil Sekretaris Bidang Program Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dewan Pimpinan Daerah Sumatera Utara. Tanggal 2 Juli 2012.
Intinya adalah memaksimalkan infrasktukrur partai, yaitu PDI Perjuangan adalah partai ideologi, partai kader yang memiliki struktur partai dari
tingkat pusat hingga tingkat anak ranting. Jadi semua mesin partai itu difungsikan. Kemudian masing – masing mesin partai tersebut bekerja,
dalam arti semuanya menjadi juru kampanye. Walaupun ada yang namanya spanduk dan baliho yang difungsikan untuk memperkenalkan
Sofyan Tan kepada masyarakat, tapi esensinya adalah infrastruktur partai yang bekerja. Di samping ada juga sebagai seorang individu dan sebagai
calon, dr. Sofyan Tan juga punya jaringan di luar infrastuktur partai. Hal itulah yang dimaksimalkan. Jadi ada dua strategi. Strategi internal partai
adalah memaksimalkan peran dan fungsi infrastuktur partai, sehingga PDI Perjuangan begitu solid dan efektif dari segi mesin partai. Kedua adalah
memberdayakan potensi – potensi jaringan yang ada dari dr. Sofyan Tan dan Nelly Armayanti di samping jaringan – jaringan yang lain. Di samping
isu – isu politik, terutama isu keunggulan. Nah. Itulah strategi utamanya.
Universitas Sumatera Utara
86
Selain kebijakan umum partai, ada beberapa hal yang menjadi kegiatan strategi kampanye Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam tim pemenangan
dr. Sofyan Tan dan Nelly Armayanti, SP, MSP, yaitu: • Strategi Direct Selling
Strategi direct selling merupakan salah satu strategi yang selalu dilakukan oleh partai politik manapun. Strategi ini dilakukan sebagai upaya
konstruksi penguatan basis maupun kader partai. Model kampanye seperti ini sangatlah menguntungkan, murah, mudah, dan langsung ke sasaran
adalah kelebihan metode direct selling. Program direct selling ini merupakan program ekspansi berbasiskan kader yang bertujuan
berinteraksi dan mempengaruhi pilihan pemilih. Hanya saja untuk kasus pemilukada kota Medan tahun 2010 putaran pertama lalu, Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan tidak terlalu sulit untuk memperkenalkan dr. Sofyan Tan kepada masyarakat kota Medan, karena jauh sebelum dr.
Sofyan Tan menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dr. Sofyan Tan sudah melakukan banyak sekali kegiatan sosial
kemasyarakatan. Sehingga bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dapat disadari bahwa kedekatan dan keterkenalan masyarakat dengan dr.
Sofyan Tan sudah cukup baik. Hal tersebut diutarakan Drs. Soetarto MSi,
50
Masyarakat Sumatera Utara ini kan dari sisi sosiokultural kan memang pluralberbeda-beda dari segi agama, dari segi suku. Juga dari sisi ekonomi
yang berbeda-beda. Tadi saya ingatkan bahwa Sofyan Tan di awal sebelum masuk ke partai, dia ini kan sudah berbuat banyak untuk
masyarakat. Sehingga bagi partai dapat disadari bahwa kedekatan dan keterkenalan masyarakat dengan Sofyan Tan sudah cukup baik. Baik dari
etnis tionghoa, dari kalangan yang beragama Islam, yang beragama Kristen, yang beragama Budha, dan yang lain – lain dari segi sosiokultural,
50
Wawancara dengan Bapak Drs. Soetarto, MS.i selaku Wakil Sekretaris Bidang Internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DPD Sumatera Utara. Tanggal 16 April 2012.
Universitas Sumatera Utara
87
tentu Sofyan Tan sudah cukup dikenal. Jadi, bagi PDIP ini sebenarnya juga tidak terlalu sulit untuk memperkenalkan Sofyan Tan ke basis – basis
yang barangkali bisa dikatakan bukan basisnya PDIP dan Sofyan Tan. Tapi kan Sofyan Tan sudah melakukan banyak sekali kegiatan – kegiatan
sosial. Bagi PDIP, hal ini tidaklah sulit untuk hal itu.
Sedangkan bapak Ir. Akhyar Nasution, MS.i juga memberikan pendapat yang hampir sama dengan pendapat bapak Drs. Soetarto, MSi, tapi dengan
pemaparan yang lebih sederhana. Beliau mengatakan bahwa,
51
Pelaksanaan direct selling yang dilakukan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dilakukan dengan beberapa tahap. Pertama adalah
pembukaan, yaitu sebuah proses pengenalan yang dilakukan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam rangka memperkenalkan calon
yang diusung oleh partai, dr. Sofyan Tan, kepada masyarakat yg terutama adalah masyarakat yang sama sekali belum mengenal sosok dr. Sofyan
Tan. Hal yang dilakukan dalam proses ini adalah pengenalan mengenai siapa dr. Sofyan Tan, mengapa dr. Sofyan Tan harus didukung dan dipilih,
apa yang membedakan dr. Sofyan Tan dengan kandidat calon walikota Medan yang lain, bagaimana kiprah dr. Sofyan Tan selama ini, serta apa
sajakah program – program yang ditawarkan oleh dr. Sofyan Tan. Kedua adalah proses pengenalan, yaitu proses pengenalan calon yang diusung
oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dilakukan secara lebih dekat dengan menggunakan brosur, baliho, spanduk, poster, serta terjun
langsung ke lapangan mengambil masukan dari masyarakat melalui dialog Sofyan Tan kan sudah punya jaringan massa pendukung, sehingga beliau
terkenal di masyarakat. Beliau pun juga punya pengetahuan luas mengenai kota Medan. Hasil karya nyatanya kepada masyarakat juga ada. Jadi, PDIP
maju terus saja dalam berkampanye. Tidak harus menggunakan cara khusus untuk meyakinkan pemilih yang bukan di daerah basis massa,
dikarenakan faktor ketokohan dari Sofyan Tan itu sendiri.
51
Wawancara dengan Bapak Ir, Akhyar Nasuition MS.i selaku Wakil Sekretaris Bidang Program Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dewan Pimpinan Daerah Sumatera Utara. Tanggal 2 Juli 2012.
Universitas Sumatera Utara
88
langsung yang dilakukan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan agar calon yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan semakin
dikenal masyarakat, meskipun hal tersebut tidak begitu sulit bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk memperkenalkan dr. Sofyan Tan
kepada masyarakat kota Medan. Ketiga adalah evaluasi dan analisis, yaitu sebagai upaya mengkaji kembali seberapa efektif kampanye tersebut
mampu memperkenalkan, mendekatkan, dan menjadikan partai dan calon yang diusung sebagai bagian dari masyarakat. Apakah proses – proses
tersebut diatas telah dilakukan dengan baik dan tepat sasaran. • Pendekatan Tokoh
Strategi ini lebih dimaksudkan kepada pemanfaatan jaringan dan pencitraan partai. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebagai partai
nasionalis yang memiliki karakter kebangsaan dan berwawasan nasional menyadari bahwasanya cukup besar peran dari para tokoh yang berasal
dari berbagai lapisan masyarakat khususnya di kota Medan. Sosok pemimpin dalam masyarakat ternyata sangat mempengaruhi warga.
Pendekatan tokoh yang dilakukan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan beserta dr. Sofyan Tan dan Nelly Armayanti, SP, MSP ini
awalnya hanya membentuk basis massa dalam masyarakat. Pendekatan tokoh yang dilakukan yaitu tokoh masyarakat dari berbagai kalangan.
Setelah disadari bahwa kondisi masyarakat Kota Medan yang secara sosiokultural amat sangat beragam, maka pendekatan tokoh ini dilakukan
dengan cara pendekatan secara horizontal. Di dalam pendekatan ini, dengan kemampuan kader, diharapkan komunikasi dengan tokoh
masyarakat ini berjalan dengan baik. Pendekatan horizontal ini adalah pendekatan dengan tokoh masyarakat, baik tokoh pemuka agama, tokoh
masyarakat yang dituakan atau yang disegani dalam masyarakat tersebut, maupun tokoh masyarakat yang berasal dari kelompok – kelompok
Universitas Sumatera Utara
89
masyarakat tertentu. Hal tersebut dilakukan karena memang segmentasinya ke arah sana. Apalagi ditambah faktor dr. Sofyan Tan
adalah tokoh masyarakat pembauran yang membaur dengan seluruh lapisan masyarakat. Pendekatan horizontal ini yang merupakan faktor
kunci kesuksesan dr. Sofyan Tan meraih banyak suara pada pemilukada kota Medan Tahun 2010 lalu.
• Bantuan Sosial Dan Kemanusiaan
Program bantuan sosial dan kemanusiaan sebenarnya sudah menjadi agenda rutin dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Namun di saat
pemilukada kota Medan tahun 2010, terutama pada putaran pertama lalu, tetap menjadi satu agenda penting dan harus terprogram dengan baik. Hal
tersebut disebabkan karena dr. Sofyan Tan sebagai kader partai sekaligus calon walikota Medan dan fungsionaris Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan selalu memperhatikan kondisi basis konstituennya. Banyak sudah agenda bantuan sosial dirasakan dampaknya oleh
masyarakat kota Medan. Mulai dari bantuan kesehatan gratis, pendidikan gratis, dan bantuan kesejahteraan masyarakat bagi masyarakat kurang
mampu. Hal tersebut juga sebagai salah satu program dari dr. Sofyan Tan dan Nelly Armayanti, SP, MSP dalam kampanye pemilukada kota Medan
tahun 2010 putaran pertama ketika itu. Apalagi figur Sofyan Tan di bidang pendidikan juga cukup bagus. Sehingga program – program kesehatan,
program – program pendidikan, program – program kesejahteraan masyarakat secara ekonomi bagi yang lemah begitu mengena di publik.
Jadi hal tersebut memang sejalan dengan ideologi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dan sejalan dengan program – program partai serta
visi misi partai.
Universitas Sumatera Utara
90
Strategi pendekatan tokoh secara horizontal dan bantuan sosial kemanusiaan yang dilakukan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada
pemilukada kota Medan tahun 2010 putaran pertama lalu juga diakui oleh Drs. Soetarto, MSi dalam wawancara lalu,
52
Tadi saya katakan di awal tadi bahwa melalui pemetaan, PDIP mengetahui apa yang menjadi keinginan masyarakat. Setelah PDIP tahu, baru
ditentukan agenda – agenda mengenai tema apa yang diinginkan oleh masyarakat. PDIP itu kan partai nasionalis. PDIP tidak mengusung soal
agama atau suku. Yang kita usung saat itu adalah yang dikehendaki rakyat itu apa. Maka dari itu PDIP berbicara tentang bagaimana
mengimplementasikan ekonomi kerakyatan. Jadi kegiatan – kegiatan ataupun program – program kampanye ketika itu adalah bagaimana
memberdayakan potensi – potensi ekonomi kerakyatan di tingkat UKM dan lain sebagainya itu bisa diberdayakan dan bisa bangkit. Karena dengan
sistem dan metode itu maka rakyat diajak PDIP untuk berbincang – bincang apa dan bagaimana permasalahan mereka dan akhirnya PDIP tahu
yang diinginkan rakyat itu apa sebenarnya. Ternyata mereka itu begini, ekonominya kurang mampu, lalu akses ke perbankan lemah, akses modal
juga lemah, akses ke birokrasi juga lemah. Nah ini kan perlu kita bantu. Tema tersebut ekonomi kerakyatan ternyata menarik bagi mereka
masyarakat. Kemudian implementasinya apa? PDIP membantu mereka apa yang bisa dibantu. Ternyata mereka berobat sulit, mau berobat biaya
besartinggi. Maka PDIP memberikan bantuan dalam bentuk pengobatan gratis pada mereka, PDIP bantu dalam hal biaya operasi, PDIP bantu
dalam hal kesehatan masyarakat. Dan masyarakat melihat hal tersebut sebagai sesuatu hal yang memang dibutuhkan oleh mereka. Kemudian
PDIP juga membantu persoalan di bidang pendidikan. Anak tidak bisa sekolah karena kurang mampu. Hal tersebut juga sebagai salah satu
program Sofyan Tan dan Nelly ketika itu. Apalagi figur Sofyan Tan di bidang pendidikan juga cukup bagus. Sehingga program – program
kesehatan, program – program pendidikan, program – program kesejahteraan masyarakat secara ekonomi bagi yang lemah kita
berdayakan, hal itu mengena di publik. Jadi hal tersebut memang sejalan dengan ideologi partai, dan sejalan dengan program – program partai serta
visi misi partai. Boleh dikatakan partainya wong cilik yang akan selalu memperjuangkan aspirasi masyarakat. Nah, tema itu yang PDIP angkat
ketika PDIP mengupayakan untuk memenangkan pasangan Sofyan Tan dan Nelly Armayanti pada pemilukada kota Medan tahun 2010 ketika itu.
52
Wawancara dengan Bapak Drs. Soetarto, MS.i selaku Wakil Sekretaris Bidang Internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DPD Sumatera Utara. Tanggal 16 April 2012.
Universitas Sumatera Utara
91
Di samping itu PDIP juga merekrut dan mengakomodir seluruh potensi dan elemen – elemen masyarakat dari segi suku, agama, itu PDIP rangkul
bersama. Tokoh masyarakat PDIP rangkul, tokoh – tokoh agama kita rangkul, semua yang lintas agama PDIP rangkul. PDIP punya suatu
kesamaan pandangan dengan Tokoh – tokoh masyarakat yang menilai programnya sofyan tan dan nelly armayanti kok cocok, makanya mereka
mendukung kita PDIP beserta Sofyan Tan dan Nelly Armayanti. Sehingga PDIP memperoleh suara yang signifikan pada putaran yang
pertama.
Beberapa hal di atas adalah bentuk – bentuk strategi pemenangan pemilukada yang dibentuk oleh Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan Sumatera Utara dan seluruh kerangka internal partai, disamping program yang ditawarkan Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan Sumatera Utara kepada masyarakat kota Medan mengenai konsep ekonomi kerakyatan yang berpihak kepada rakyat kecil.
III. 3. Langkah – Langkah Melibatkan Struktur Partai Dalam Kampanye