Noise pada Propeler Kebisingan Pada Propeller 1. Suara

75 Sound Souces Noise Sound Pressure Level Examples with distance dB Jet Aircraft, 50 m Away Threshold of pain 140 130 Threhold of discomfort Chainsaw, 1 m distance 120 110 Disco, 1 m from speaker Diesel truck, 10 m away 100 90 kerbside of busy road, 5 m vacuum cleaner, 1 m distance 80 70 conversational speech 1 m avarage home 60 50 quiet library quiet bedroom at night 40 30 background in tv studio rustling leaves 20 10 threshold of hearing Sumber: http:www.sengpielaudio.comTableOfSoundPressureLevels.htm

2.3.5 Noise pada Propeler

Pada pesawat terbang dengan propeler sebagai penggerak memiliki prilaku yang berbeda dibandingkan dengan turbofan atau turbojet sebagai pendorong. Pada pesawat yang menggunakan propeller, aliran kebisingan relatif menyebar, sedangkan pada turbofan atau turbo jet, telah memiliki cerobong pendorong yang berfungsi sebagai pendorong atau bisa dikatakan pengarah gaya dorong sehingga dapat juga dipergunakan sebagai pengarah kebisingan. Noise yang bersumber dari propeller merupakan noise yang diakibatkan oleh konfigurasi dan kondisi operasi dari propeler. Struktur dan lokasi propeller yang menimbulkan noise disebabkan oleh getaran pada baling-baling dan aliran asimetrik yang terinduksi terjadi secara tidak normal. Universitas Sumatera Utara 76 Menurut Harris, Cyrill M didalam bukunya Handbook of Noise Control, menyebutkan bahwa noise dari propeller yang menggerakkan pesawat terbagi menjadi dua jenis sumber bising yang utama. Yakni kebisingan yang bersumber dari motor penggerak dan kebisingan yang bersumber dari propeller itu sendiri. Kebanyakan dari orang orang yang belum mendalami permasalahan kebisingan pada propeller pesawat selalu beranggapan bahwa kebisingan itu disebabkan oleh adanya suara motor yang berisik. Padahal dari kondisi praktik, kebisingan yang diakibatkan oleh propeller merupakan sumber kebisingan yang paling penting yang secara umum melampaui kebisingan yang dihasilkan oleh motor penggerak Harris, 1957. Propeller yang berputar dapat menghasilkan kebisingan melalui tiga Noise generation mechanisme yang berbeda. Yang pertama dihasilkan melalui bending vibration dari bilah propeller. Dikatakan oleh Harris, Cyril bahwa kebisingan yang dihasilkan oleh bending vibration ini tidak begitu penting karena tidak begitu mempengaruhi total kebisingan pada kenyataannya. Yang kedua dan mekanisme penghasil kebisingan yang paling penting adalah noise dari rotasi propeller yang dihasilkan oleh tekanan bidang yang mengelilingi setiap blade sebagai konsekuensi dari setiap pergerakannya. Keadaan ini sangat dipengaruhi oleh sudut dari blade atau bilah propeller dan chamber pada airfoil. Noise generation mekanisme yang ketiga adalah kebisingan yang dihasilkan oleh vortex noise yang dihasilkan oleh vortisitas udara pada aliran lintasan baling yang terkumpul pada bilah propeler selama perputaran. Vortisitas juga terjadi sebagai akibat dari adanya pembentukan aliran udara setalah melewati profil airfoil dari propeller. Secara skematik, penjabaran tentang mekanisme pembentukan kebisingan dapat dilihat pada gambar 2.12. Universitas Sumatera Utara 77 Gambar 2.12. Noise Generation Mechanisme pada propeler Perhitungan level kebisingan pada mekanisme Presure field merupakan perhitungan berdasarkan laju aliran volumetrik dan tekanan fluida yang terjadi pada permukaan bilah propeler. Sound power level untuk setiap oktav band dapat di estimasikan dengan mengikuti korelasi Graham Barron,Randall F. 2001. L w = L w B + 10 log 10 � � � � + 20 log 10 � � � � + B T 2.5 Dimana L w B = basic sound level diperoleh dari tabel Q = laju aliran volumetric Q = laju aliran volumetric referensi = 0,47195 dm 3 s P = tekanan melalui Propeler P = tekanan referensi = 248,8 Pa B T = Blade tone komponen diperoleh dari table 2.2 Setiap baling baling menghasilkan bunyi tone berdasarkan Blade pass frequency BPF yang di peroleh dari persamaan BPF = N b x RPM 60 2.6 Diman N b adalah jumlah bilah propeller. Sumber: Baron, 2001 Universitas Sumatera Utara 78 Karena propeler pesawat beroperasi ketika pesawat terbang di udara, maka noise yang dihasilkan pada kondisi kerja propeller tergolong kedalam jenis transmisi outdoor. untuk menghitung level tekanan suara tersebut dapat di peroleh dari persamaan Barron, 2001 Lp = Lw + DI – 20 log 10 r + 10log 10 � -mr – 10log 10 � 4 �.� ��� 2 �.� ��� � 2.7 Dimana DI = directivity index r = jarak penentuan tingkat tekanan suara m = 2 � dimana � = koefisien energi attenuation � = Karakteristik impedansi

2.3.6. Disain Propeler untuk Noise Reduction