Pembuatan Pola Pembuatan Cetakan

89

2.5. Pengecoran Logam

Pengecoran casting adalah suatu proses penuangan materi cair seperti logam atau plastik yang dimasukan dalam cetakan, kemudian dibiarkan membeku didalam cetakan tersebut, dan kemudian dikeluarkan atau di pecah-pecah untuk dijadikan komponen mesin. Pengecoran digunakan untuk membuat bagian mesin dengan bentuk yang kompleks. Pengecoran digunakan untuk membentuk logam dalam kondisi panas sesuai dengan bentuk cetakan yg telah dibuat. Pengecoran meterial logam cair atau plastik yang mudah meleleh termoplastik, juga material yang larut air misalnya beton atau gips, dan materi lain yang mudah mencair atau pasta ketika dalam kondisi kering akan berubah menjadi keras dalam cetakan, dan terbakar dalam perapian. Proses pengecoran dibagi menjadi dua : expandeble dapat diperluas dan non expandeble tidak dapat diperluas mold casting. Aplikasi dari proses pengecoran sangat banyak salah satunya dapat ditemukan dalam pembuatan komponen permesinan. Proses pengecoran dilakukan melalui beberapa tahap mulai dari pembuatan pola, pembuatan cetakan, persiapan dan peleburan logam, penuangan logam cair ke dalam cetakan, pembersihan coran dan proses daur ulang pasir cetakan. Hasil pengecoran disebut dengan coran atau benda cor. Proses pengecoran bisa dibedakan atas 2 yaitu proses pengecoran dan proses pencetakan. Proses pengecoran tidak menggunakan tekanan sewaktu mengisi rongga cetakan sedangkan proses pencetakan adalah logam cair ditekan agar mengisi rongga cetakan. Cetakan untuk kedua proses ini berbeda dimana proses pengecoran cetakan biasanya dibuat dari pasir sedangkan proses pencetakan, cetakannya dibuat dari logam.

2.5.1. Pembuatan Pola

Universitas Sumatera Utara 90 Sebelum melakukan pengecoran, dimana proses pembuatan pola terlebih dahulu dilakukan. Proses ini adalah dimana benda yang akan dicor dibuat sebagai pola. pola ini dibuat dengan material yang berbeda. Biasanya material yang digunakan untuk membuat malpada proses pengecoran berasal dari bahan non logam seperti; gypsum, semen, dan kayu. Mal ini berfungsi untuk membuat pola pada cetakan pasir. Pembuatan pola hanya dilakukan pada proses pengecoran yang menggunakan cetakan pasir. Pembuatan pola bisa dikatakan lebih sulit dibandingkan dengan proses pengecorannya. Proses pembuatan pola dilakukan dengan cara manual atau pun tradisional.

2.5.2. Pembuatan Cetakan

Pembuatan Cetakan menentukan baik buruknya hasil coran. Ada berbagai jeniscetakan yang sering digunakan pada proses pengecoran logam yaitu : a. Cetakan Pasir Cetakan dibuat dengan jalan memadatkan pasir, pasir yang akan digunakan adalah pasir alam atau pasir buatan yang mengandung tanah lempeng. Pasir ini biasanya dicampur pengikat khusus, seperti air, kaca, bentonit, semen, resin ferol, minyak pengering. Bahan tersebut akan memperkuat dan mempermudah operasi pembuatan cetakan Tata Surdia, 1992. b. Cetakan Logam Cetakan ini dibuat dengan menggunakan bahan yang terbuat dari logam. Cetakan jenis logam biasanya dipakai untuk industri-industri besar yang jumlah produksinya sangat banyak, sehingga sekali membuat cetakan dapat dipakai untuk selamanya. Cetakan logam harus terbuat dari bahan yang lebih baik dan lebih kuat dari logam coran, karena dengan adanya bahan yang lebih kuat maka cetakan tidak akan terkikis oleh logam coran yang akan di tuang. Membuat coran harus dilakukan proses-proses seperti : pencairan logam, membuat pola, membuat cetakan, menuang, membongkar dan membersihkan coran. Universitas Sumatera Utara 91 Proses pencairkan logam dilakukan dengan menggunakan bermacam-macam tanur yang dipakai. Umumnya kupola atau tanur induksi frekwensi rendah dipergunakan untuk besi cor, tanur busur listrik atau tanur induksi frekwensi tinggi digunakan untuk baja tuang dan tanur krus untuk paduan tembaga atau coran paduan ringan. Tanur- tanur ini dapat memberikan logam cair yang baik dan sangat ekonomis untuk logam- logam tersebut.

2.5.3 Proses Pengecoran