Bahan Penelitian Alat penelitian

92

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan berlangsung selama ± 3 bulan. Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat, yaitu di rumah industri pengecoran logam yang terletak di Krakatau untuk mengerjakan peleburan dan tempat dilaksanakannya penelitian adalah di Laboratorium Noise and Vibration Control program Magister dan Doktoral Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Tabel 3.1. Lokasi dan aktifitas penelitian No Kegiatan Lokasi 1. 2. Pembuatan Propeller pesawat Pengujian Eksperimental kebisingan pesawat Rumah Industri Pengecoran Aluminium di Krakatau Laboratorium Noise and Vibration Control program Magister dan Doktoral Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Sumber: Fadli, 2013

3.2. Bahan dan Alat Penelitian

3.2.1. Bahan Penelitian

1. Aluminium Aluminium merupakan logam ringan yang mempunyai ketahanan korosi yang baik. Aluminium yang digunakan adalah aluminum batangan ingot. Aluminium yang di dapat berdasarkan daur ulang oleh perusahaaan industri aluminium Universitas Sumatera Utara 93 Gambar 3.1.Aluminium 2. Magnesium Magnesium salah satu dari beberapa unsur yang dapat dicampur dengan aluminium. Karena magnesium memiliki massa jenis lebih ringan dari pada aluminium sehingga dapat meningkatkan efisiensi pada perpaduan kedua material. Magnesium Terdiri dari unsur 9 Al, 0.5 Zn, 0.13 Mn, 0.5 Si, 0.3 Cu, 0.03 Ni dan sisanya Mg. Magnesium memiliki titik cair yang lebih rendah. Gambar 3.2. Magnesium Universitas Sumatera Utara 94

3.2.2. Alat penelitian

Dalam proses penelitian ini banyak alat-alat teknik yang digunakan. Alat-alat yang digunakan memiliki fungsi dan kegunaan masing – masing dalam proses penelitian ini. Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Jig Saw Jig saw atau mesin gergaji merupakan alat perkakas yang berrguna untuk memotong benda kerja triplek . Gambar 3.3. Jetsu 2. Dempul Dempul atau putty merupaka bahan finishing yang digunakan untuk mengisi celah dan lubang pada triplek. Dempul diaplikasikan dengan cara diisikan pada celah atau lubang dengan menggunakan scrap atau kape. Setelah itu baru dilakukan pengamplasan agar permukaannya menjadi lebih rata dan lebih halus. Universitas Sumatera Utara 95 Gambar 3.4. dempul 3. Dapur lebur Dapur lebur berfungsi sebagai alat pelebur logam yang berbahan bakar kayu bakar dan oli bekas. Dapur lebur terbuat dari batu bata dan semen tahan api, hasil pembakaran mencapai hingga temperatur 700 C – 800 C. Dapur lebur ini menggunakan blower untuk menghasilkan temperatur panas yang stabil. Volume dapur lebur bervariasi tergantung pada jumlah bahan yang akan dilebur. Dapur lebur yang digunakan pada penelitian ini memiliki volume ± 98 dm 3 . Gambar 3.5. Dapur Peleburan Universitas Sumatera Utara 96 4. Ladel Ladel merupakan alat penuang dalam peleburan. Aluminium cair yang memiliki suhu tinggi diambil dari dalam crucible dan dituangkan ke dalam cetakan. Ladel terbuat dari besi yang titik leburnya lebih tinggi dari Aluminum sehingga tidak memungkinkan ladel akan terlebur. Ukuran dari alat ini disesuaikan dengan volume cetakan yang digunakan. Gambar 3.6. Ladel 5. Crucib Crucible adalah tempat yang berfungsi untuk mencairkan Aluminium- Magnesium. Proses peleburan lebih efisien jika diberikan penutup pada bagian atasnya. Dimensi dari crucible bergantung pada volume cairan yang diinginkan. Volume dari alat ini adalah 27 dm 3 ±26 Liter Aluminium cair. Universitas Sumatera Utara 97 Gambar 3.7. Crucible Dan Penutupnya 6. Blower Blower berfungsi untuk menjaga temperatur peleburan yang dihasilkan dari panas pembakaran pada kayu bakar. Tanpa alat ini, maka panas yang dihasilkan dari proses pembakaran tidak terdistribusi dengan baik dan panas yang dihasilkan tidak maksimal. Gambar 3.8. Blower 7. Cetakan Pasir Cetakan pasir dibuat dengan membentuk pasir kemudian dipadatkan agar hasil cetakan tidak berubah bentuk. Pasir yang digunakan adalah pasir alam atau Universitas Sumatera Utara 98 pasir buatan 50 yang mengandung tanah lempeng. Pasir ini dicampur pengikat khusus seperti air 15 , bentonit 4 , semen 25 , resin ferol 4 , minyak pengering 2 . Bahan tersebut akan memperkuat dan mempermudah operasi pembuatan cetakan. Gambar 3.9. Cetakan Pasir 8 Mesin gerinda Mesin gerinda yang digunakan adalah gerinda tangan bermerek Hitachi. Mesin gerinda berfungsi untuk menghaluskan permukaan pada fuselage, untuk mendapatkan dimensi yang diinginkan. Mata gerinda yang digunakan berbentuk kertas pasir dengan ukuran kekasaran 400 dan 800. Gambar 3.10. Mesin Gerinda 9. Sound level meter Universitas Sumatera Utara 99 Sound Level Meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar suara bising mempengaruhi pekerja dalam melaksanakan tugasnya. Fungsi alat ini untuk mengukur intensitas kebisingan antara 30 – 130dB dan dari frekuensi 20 – 20.000Hz. Gambar 3.11. Sound Level Meter 10. Tripod Tripod adalah alat stan untuk membantu agar badan kamera bisa berdiri dengan tegak dan tegar. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kelelahan fotografer dalam mengambil gambar dan mengurangi noise yang ditimbulkan oleh guncangan tangan fotografer. Tripod yang digunakan dalam penelitian ini bermerek Ouyama. Gambar 3.12. Tripod 11. Inverter Inverter adalah suatu rangkaian yang mengubah sistem tegangan DC menjadi sistem tegangan AC dengan nilai tegangan dan frekwensi dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Inverter berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan yang artinya tegangan output yang di hasilkan akan naik sesuai Universitas Sumatera Utara 100 pengaturan yang diinginkan. Inverter yang digunakan dalam penelitian ini bermerek LSIS dan memiliki kapasitas tegangan AC 380 – 480V. Gambar 3.13. Inverter 12. Motor listrik Motor listrik adalah sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor listrik berfungsi sebagai alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor listrik yang digunakan dalam penelitian ini memiliki kapasitas putaran 2900 rpm. Gambar 3.14. Motor listrik 13. Kunci pas Kunci pas digunakan untuk mengunci baut pada saat pemasangan benda kerja. Gambar 3.15. Kunci pas Universitas Sumatera Utara 101 14. Meteran Meteran digunakan untuk mengukur jarak sound level meter ke alat yang akan kita uji. Gambar 3.16. Meteran 3.3. Proses Pembuatan Pola Material yang digunakan untuk membuat pola adalah triplek. Triplek dipilih karena memiliki sifat yang kuat dan ringan. pola berfungsi untuk membuat pola pada cetakan pasir, pola dibuat secara manual. Gambar 3.17. Pembuatan pola Universitas Sumatera Utara 102 Permukaan pola dibuat sehalus mungkin, spasi-spasi triplek di tutup dengan dempul sehingga permukaan rata dan tidak berlubang. Kerataan permukaan pola menentukan kerataan hasil coran karena ketika pembuatan pola permukaan pasir akan mengikuti permukaan pola.

3.4. Pembuatan Cetakan