Srategi pemasaran asuransi takaful keluarga geraha takaful Indonesia pusat dalam meningkatkan jumlah nasabah

(1)

SRATEGI PEMASARAN ASURANSI TAKAFUL

KELUARGA INDONESIA

GRAHA TAKAFUL INDONESIA PUSAT

DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH

Disusun Oleh:

Mulky Sulaeman

102053025742

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

SRATEGI PEMASARAN ASURANSI TAKAFUL INDONESIA

DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Manajemen Dakwah Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ilmu Sosial Islam(S.sos.I)

Oleh

Mulky Sulaeman

NIM: 102053025742

Pembimbing

Drs. Sugiarto, MA NIP. 150277690

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(3)

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul Strategi Pemasaran Asuransi Takaful Keluarga Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah telah diujikan dalam siding munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakrta Pada tanggal 10 Juli 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) pada program studi Manajemen Dakwah

Jakarta, 10 Juli 2008

Sidang Munaqasyah

Ketua Sekretaris

Dr. Arief Subhan, MA Drs. Cecep Castrawijaya, MA

NIP. 150262442 NIP. 150287029

Anggota,

Penguji I Penguji II

Drs. Asep , MA Drs. Hasanudin Ibn Hibban

NIP. 150246393 NIP. 150270815

Pembimbing Drs. Sugiharto, MA


(4)

PERNYATAAN

Yang bertandatangan dibawah ini : Nama : Mulky Sulaeman

NIM : 102053025742

Jurusan : Manajemen Dakwah Fakultas : Dakwah dan Komunikasi

1. Skripsi yang berjudul Strategi Pemasaran Asuransi Takaful Keluarga dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa hasil karya ini bukan hasil karya asli saya maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku.

Ciputat, 20 September 2008 Mulky Sulaeman


(5)

ABSTRAK

Mulky Sulaeman, 102053025742

Strategi Pemasaran Asuransi Takaful Keluarga Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran asuransi takaful keluarga, apakah Asuransi takaful keluarga telah menjalankan dengan baik dan adakah factor yang mempengaruhi dalam kegiatannya terutama dalam meningkatkan jumlah nasabah, penelitian ini dilakukan melalui wawancara dan observasi diketahui bahwa subjek penelitian ini adalah asuransi takful keluarga terutama pada sector marketing, skripsi terdapat dua variable yang pertama yaitu strategi pemasaran asuransi takaful dan variabekl yang kedua yaitu meningkatkan jumlah nasabah dengan menggunakan metode analiss kualitatif dengan pendekatan secara deskriptif dengan menguraikan dan memberikan gambaran menegnai semua data yang diperlukan.

Dalam skripsi ini penulis berupaya menganalisa penerapan marketing mix (bauran pemasaran) seperti place, produk, distribusi dan promosi untuk mengukur itu semua bias dilihat dari jumlah pendapatan dan data dari buku panduan ATK.

Dari hasil tersebut ada bebrapa hipotesis yang mengahsilkan pokok permasalahan terutama pada promosi yang seringkali menjadi hambatan walaupun ada peningkatan pendapatan maupun nasabah namun belum efektif dalam pelaksanaan promosi tersebut yang mengutamakan system personal selling oleh karena itu penulis hanya menambahkan apa yang kurang dari pel;aksaan promosi yang dilakukan ATK.


(6)

KATA PENGANTAR

ْ ﺮ ا

ا

ْ

ﺮ ا

“Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang”

Assalamual’aikum Wr.Wb

Alhamdulillahi rabil ‘alamin adalah kata terindah tiada terkira diawal ucapan sebagai rasa syukur kepada Allah Swt. Tuhan yang Maha Membimbing hambaNya sehingga terselesaikannya karya tulis ini. Semoga Allah Swt memberikan ridhaNya atas usaha hambaNya yang lemah ini.

Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad wa’laa ‘ali sayyidina Muhammad. Semoga shalawat dan salam abadi selalu tercurahkan kepada seorang manusia sempurna yaitu Muhammad Rasulullah Saw, yang dilahirkan sebagai pembawa rahmat sekaligus menyampaikan kabar yang baik bagi hambaNya yang bertaqwa dan kabar buruk bagi yang melanggar aturanNya, beliau bagaikan embun di padang pasir, cahaya di kegelapan, dan penyejuk hati dikala gundah, sehingga memberikan energi dan inspirasi bagi penulis untuk menyelesaikan karya tulis ini.

Suatu kebanggaan tesendiri sebagai seorang anak yang mempunyai orang tua yang senantiasa mengorbankan jiwa dan raganya serta mendukung demi kemajuan akan anak-anaknya, tidak ada yang mampu penulis berikan dan balasan apapun walaupun dunia seisinya, hanya dengan ucapan sejuta terima kasih dan doa semoga Papa dan Mama sehat selalu dan dipanjangkan umurnya. Tidak lupa pula penulis


(7)

haturkan sejuta terimakasih kepada berbagai pihak yang ikut serta membantu penulis menyelesaikan karya tulis ini, diantaranya:

1. DR. Murodi, MA, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. Hasanuddin ibnu Hibban, MA, selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah, atas bimbingannya terhadap penulis.

3. Drs. Cecep Castrawijaya, MA, selaku Sektetaris Jurusan Manajemen Dakwah. 4. Drs. H. Tarmi, MM, selaku Dosen Penasehat Akademik yang dengan sabar

telah membimbing, mengarahkan dan memotivasi penulis dalam melakukakn langkah awal penulisan skripsi ini.

5. Drs. Sugiharto, MA, selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya dan terus membimbing penulis sampai terselesaikan skripsi ini, semoga Allah membalas kebaikan bapak dan memberikan derajat yang tinggi di sisiNya.

6. Seluruh jajaran Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah mengajar dan membimbing penulis dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan.

7. Pimpinan dan jajaran kepengurusan Perpustakaan Utama dan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah serta Perpustakaan Iman Jama Jakarta, yang telah memberikan fasilitas kepada penulis untuk mengadakan studi kepustakaan.

8. Asuransi Takaful Indonesia produk Takaful Keluarga dan seluruh jajaran kepangurusannya, wabil khusus Bpk Agustine yang telah meluangkan


(8)

waktunya untuk memberikan data dan keterangan dalam membantu penulisan skripsi ini, serta Ibu Iis cabang Takaful Keluarga Pondok Indah yang turut serta membantu.

9. Seluruh keluarga tercinta, Ai dan lia (semoga menjadi anak yang sholeh dan sholeha), Emak (semoga nenek sehat selalu dan panjang umur), Encang dan Encing serta sepupu dan keponakanku yang kusayangi (semoga selalu hidup rukun dan damai).

10.My spiritual teacher (Ustd H. Ibrahim, Ustd Kamil Efendi, Ustd Rusdi, Ustd Sayuti, Habib Munzir Al Musawa dan Habib Tholib Alydrus serta guru ngaji lainnya), semoga Allah Swt menjaga dan meridhoinya.

11.Keluarga Besar Mushollah Nurussa’adah.

12.Keluarga Besar Pedagang Bunga (Opik, Hamdi, Pa’e, dll) semoga Allah memajukan usahanya.

13.Keluarga Besar IREMA (Maung, Lili, Edo, Sahli, Revan dll) terus perjuangkan dakwah kalian semoga Allah meridhoi.

14.Sahabat-sahabat Aliyah yang sependeritaan dan seperjuangan (Jamil, Fajri qori, bos Pahrul, bang Juhri dan semuanya)

15.Sahabat-sahabat Manajemen Dakwah yang sependeritaan dan seperjuangan (H. Fahmi, Bang Munat, Dini, Fitriah,Dede, kang Suhe dan semuanya), semoga kalian menjadi orang yang sukses dalam perjalanan hidup.


(9)

16.Seluruh anggota Majelis Rasulullah yang bersama-sama menegakkan dakwah Rasulullah Saw.

17.Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini baik langsung maupun tidak langsung, semoga Allah Swt membalas kebaikan anda semuanya. Jazakumullahu ahsanal jaza’.

Wassalamua’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 23 Juni 2008 Penulis


(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK………. i

KATA PENGANTAR……… ii

DAFTAR ISI………... v

BAB I PENDAHULUAN……… 1

A. Latar Belakang Masalah………. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah………. 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……… 8

D. Metodologi Penelitian……….. 9

1. Lokasi dan Waktu Penelitian……… 9

2. Metode Penelitian………. 9

3. Subyek dan Obyek Penelitian………... 10

4. Teknik Pengumpulan Data……….. 10

5. Teknik Analisis Data………... 13

E. Tinjauan Pustaka………. 13

F. Sistematika Penulisan………... 14

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Strategi Pemasaran………. 16

1 . Pengertian Strategi………... 16


(11)

3. Pengertian Strategi Pemasaran……….. 20

4.. Tujuan Strategi Pemasaran……… 21

5. Jenis-Jenis Strategi Pemasaran………. 21

6. Elemen-Elemen Strategi Pemasaran……… 23

7. Perumusan Strategi Pemasaran……… 24

B. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)………. 26

1. Produk……… 26

2. Harga………... 26

3. Distribusi………. 27

4. Promosi……… 27

C. Asuransi Syariah……… 29

1. Pengertian Asuransi Syariah……… 29

2. Dasar Hukum Asuransi Takaful………. 32

3. Prinsip-Prinsip Dasar Asuransi Syariah……… 34

BAB III GAMBARAN UMUM ASURANSI TAKAFUL KELUARGA… 37

A. Latar Belakang Asuransi Takaful Keluarga……….. 37

B. Visi dan Misi……….. 41

C. Struktur Organisasi……… 41

D. Program Kerja……….. 43

E. Produk Takaful Keluarga………. 48

F. Keunggulan Asuransi Takaful Keluarga………. 52


(12)

A. Strategi Pemasaran Asuransi Takaful Keluarga……… 54

1. Segmentasi Pasar……… 54

2. Target Pasar……… 57

B. Bauran Pemasaran ………. 58

1. Produk……… 58

2. Harga………... 63

3. Distribusi……… 67

4. Promosi……….. 69

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Asuransi Takaful Keluarga….. 72

BAB V PENUTUP………. ……….. 79

A. Kesimpulan………. 79

B. Saran……… 80

DAFTAR PUSTAKA……….. 81 LAMPIRAN


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Dengan bertumbuhnya jumlah penduduk Indonesia yang semakin meluas, secara langsung akan berdampak pada jumlah kebutuhan yang semakin besar pula, keadaan inilah yang akan selalu diprioritaskan oleh perusahaan-perusahaan yang menginginkan produk mereka menjadi pemenuhan akan kebutuhan konsumen terutama dalam memilih produk diantaranya dari segi kualitas, harga dan kegunaan produk tersebut.

Perusahaan asuransi merupakan salah satu dari penyampaian produk atau jasa kepada konsumen sebagai pemenuhan kebutuhan mereka dengan memberikan jaminan perlindungan dari segala resiko yang terjadi karena musibah yang tidak pernah terduga.

Asuransi menjanjikan perlindungan kepada pihak tertanggung terhadap resiko yang dihadapi perorangan maupun resiko yang dihadapi perusahaan,1 dengan demikian asuransi dapat menjadi kebutuhan mendasar bagi para konsumen atau nasabah yang sedang membutuhkan perlindungan baik jiwa maupun harta.

1

Soni Dwi Harsono, Risiko dan Asuransi, (Jakarta: Fakultas Ekonomi UI, 2000), Cet Ke-2 , h.2


(14)

Perusahaan asuransi juga merupakan persediaan yang disiapkan oleh sekelompok orang yang bisa tertimpa kerugian guna menghadapi kejadian yang tidak bisa diramalkan sehingga bila terjadi kerugian akan semakin ringan beban yang ditanggung.2

Asuransi pada awalnya adalah salah satu bentuk kelompok yang bertujuan untuk meringankan beban keuangan individu untuk menghindari kesulitan pembiayaan yang dilandasi dengan konsep saling tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan serta memberikan perlindungan yang baik dengan berdasarkan ukhuwah islamiyah.3

Prinsip dasar asuransi yang bertumpu pada azas tolong-menolong dan ukhuwah Islamiyah,4 dalam hal kebaikan sesuai dengan ajaran agama Islam yang terdapat didalam Al-Qur’an yang berbunyi:

ا

اﻮ او

ناوْﺪ ْاو

ْﺈْا

اﻮ وﺎ

ﺎ و

ىﻮْ او

ﺮ ْا

اﻮ وﺎ و

ا نإ

بﺎ ْا ﺪ ﺪ

.

)

ةﺪﺋﺎ ا

(

Artinya: “…Dan tolong-menolonglah kamu dalam hal (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaNya.” (Al-Maidah ayat 2).

Kebutuhan akan jasa perasuransian makin dirasakan oleh perorangan maupun dunia usaha, di Indonesia asuransi merupakan sarana untuk mengurangi dampak

2

Muhammad Maslehuddin, Menggugat Asuransi Modern, (Jakarta: Lentera Bustritama, 1999), Cet Ke-1, h.3

3

Muhammad Syahir Sula, Asuransi Syariah Konsep daaan Sistem Operasional (Jakarta: Gema Insani, 2004), Cet Ke-1, h.30

4


(15)

financial (keuangan) dari peristiwa tertentu baik dalam menghadapi resiko yang mendasar seperti resiko musibah atau materi, hal inilah yang mengakibatkan asuransi sering digunakan dan perkembangannya semakin meningkat.5

Di Indonesia hingga kini dengan bertambahnya perusahaan asuransi syariah yang baru menjadi bukti semakin banyak dan meningkatnya pangsa pasar asuransi namun demikian masih banyak penduduk muslim yang belum mengenal dan memahami mengenai produk dan jasa asuransi syariah sehingga perlu disosialisasikan tentang keberadaan asuransi syariah.

Dengan adanya sosialiosasi dan promosi yang tepat diharapkan masyarakat akan dapat mengetahui seluk beluk tentang asuransi takaful yang berbasis syariah sehingga akan terjadi peningkatan jumlah peserta asuransi tersebut.

Setiap informasi yang diberikan ketika melakukan promosi diupayakan untuk menarik perhatian target pasar atau calon konsumen sehingga mereka dapat terbujuk yang pada akhirnya akan melakukan transaksi.

Untuk mencapai tujuan tersebut ada hal yang sangat penting bagi asuransi takaful syariah yaitu dengan adanya kegiatan pemasaran memungkinkan adanya penyebaran produk asuransi takaful yang ditawarkan.

Pemasaran merupakan serangkaian kegiatan aktivitas dari bisnis atau perdagangan dengan cara menawarkan produk kepada konsumen sehingga tercapai kebutuhan dan kepuasan konsumen, selain itu juga adanya pengembangan suatu

5


(16)

produk ditujukan upaya untuk menarik minat para pelanggan untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa yang telah diluncurkan.6

Pemasaran juga terlibat dalam dunia perdagangan untuk menjual produk yang ditawarkan dengan adanya jual beli terjadi pertukaran dengan barang secara langsung maupun menggunakan alat-alat pembayaran (mata uang) yang dapat terlaksana di suatu pasar toko melalui aktivitas perdagangan, perhubungan, angkutan, pemasaran (marketing) dan lain sebagainya.7

Dengan adanya pemasaran melalui sebuah strategi yang dikenal dengan strategi pemasaran tersebut akan memudahkan untuk mengukur sejauh mana tingkat kepuasan konsumen serta penyebaran produk yang ditawarkan selain itu juga dapat mengidentifikasi berbagai perubahan gejala dan menghindarkan dari berbagai penyimpangan atau keluar lebih jauh daripada tujuan yang ingin dicapai.8

Strategi pemasaran mempunyai peranan penting untuk keberhasilan usaha perusahaan umumnya dan bidang pemasaran khususnya. Dalam melihat kondisi dan situasi terhadap perkembangan dunia asuransi, apakah sudah optimal atau sebaliknya yang dilakukan oleh perusahaan asuransi tersebut dalam menarik minat para nasabah.

Disamping itu, strategi pemasaran yang ditetapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut dengan demikian, strategi pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang jelas

6

Sondang P Siagian, Manajemen Strategik, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), cet. Ke-5, h. 147

7

H. Hamzah Ya’qub, Kode Etik Dagang Menurut Islam, (Bandung: CV Diponegoro, 1992), h.3

8


(17)

dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dan menggunakan setiap kesempatan atau peluang pada beberapa sasaran.9

Kita ketahui bahwa pada saat sekarang ini persaingan antara asuransi takaful dengan konvensioanl semakin ketat dengan berbagai macam produk yang ditawarkan dalam rangka menarik minat para nasabah, namun disisi lain pada prinsipnya asuransi yang berbasis syariah lebih mengutamakan ukhuwah islamiyah yaitu dengan adanya saling tolong-menolong, sesuai firman Allah SWT :

نﻮ ْﺮ

ْ ﻜ

ا

اﻮ او

ْ ﻜْﻮ أ

ْ

اﻮ ْ ﺄ

ةﻮْ إ

نﻮ ْﺆ ْا

ﺎ إ

)

ةاﺮ ﻮ ا

:

.

1

(

Artinya: “Sesungguhnya orang mu’min itu bersaudara maka damaikanlah keduanya dan bertakwalah kamu kepada Allah agar kamu mendapat kasih sayangnya.” (Al-Hujarat ayat 10)

Penggunaan prinsip saling tolong-menolong dapat terbukti yakni dengan adanya dana tabarru’ (dana sosial) dimana para nasabah dapat menyisihkan sebagian tabungannya secara sukarela terhadap nasabah lainnya dengan perjanjian yang telah disepakati, selain itu kegiatannya diawasi langsung oleh DPS (Dewan Pengawas Syariah) agar tidak ada kecurangan.

Melihat situasi dan kondisi dunia perasuransian yang semakin berkembang dan penuh persaingan maka ditahun 2004, perusahaan melakukan restrukturisasi yang berhasil menyatukan fungsi pemasaran Asuransi Takaful Keluarga dan Asuransi Takaful Umum sehingga lebih efisien serta lebih efektif dalam penetrasi pasar, juga

9


(18)

diikuti dengan peresmian kantor pusat, Graha Takaful Indonesia di Mampang prapatan, Jakarta pada Desember 2004. selain itu, dilakukan pula revitalisasi identitas korporasi termasuk penataan ruang kantor cabang diseluruh Indonesia, untuk memperkuat citra perusahaan.

Perusahaan asuransi takaful keluarga telah berjalan kurang lebih sepuluh tahun dan berdiri pada tanggal 4 Agustus 1994, dan mulai beroperasi pada 25 Agustus 1994, yang ditandai dengan peresmian oleh Menteri Keuangan Mar'ie Muhammad. Diikuti dengan pendirian anak perusahaan yang bergerak di bidang asuransi umum Syariah yaitu PT Asuransi Takaful Umum, yang diresmikan oleh Menristek/Ketua BPPT Prof. Dr. B.J. Habibie pada 2 Juni 1995.

Untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan Perusahaan dan menjaga konsistensinya Asuransi Takaful Keluarga memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2000 dari dari Det Norske Veritas (DNV), Belanda pada April 2004. Selain itu, atas upaya keras seluruh jajaran perusahaan, Asuransi Takaful Keluarga meraih MUI Award 2004 sebagai Asuransi Syariah Terbaik di Indonesia, dan Asuransi Takaful Umum memperoleh penghargaan sebagai asuransi dengan predikat Sangat Bagus dari Majalah InfoBank secara berturut-turut pada tahun 2004 dan 2005.

Landasan operasional asuransi diatur oleh undang-undang No.2 tahun 1992 tentang perasuransian, pasal 1 ayat (1) undang-undang tersebut mengatakan bahwa:

“Asuransi pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada


(19)

tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab yang ditimbulkan dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.” 10

Pada saat sekarang ini asuransi takaful keluarga telah memiliki 37 cabang di Indonesia mulai dari wilayah Jabotabek, pulau Jawa, Sulawesi, Sumatera dan Kalimantan, namun disisi lain masih banyak masyarakat yang belum mengenal lebih dalam mengenai apa itu asuransi Takaful secara menyeluruh karena masyarakat menganggap hal tersebut merupakan sesuatu yang baru dan apa tujuan serta manfaat berinvestasi di asuransi takaful selain itu asuransi takaful lebih identik untuk umat Islam bukan untuk umum, berbeda dengan asuransi konvensional yang telah lama tumbuh dan memimiliki jaringan komunikasi yang luas, oleh karena itu asuransi takaful perlu memperkenalkan lebih jauh dan memperluas jaringannya dalam bersosialisasi untuk menarik minat masyarakat.

Melihat kondisi tersebut betapa pentingnya peranan strategi pemasaran dalam kegiatan asuransi takaful, namun persoalannya bagaimana dan apa strategi yang digunakan dalam memperluas jaringan dan menawarkan produk kepada masyarakat umum, hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai Strategi Pemasaran Asuransi Takaful Keluarga Indonesia Dalam Menarik Minat Nasabah.

10


(20)

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah.

1. Pembatasan masalah

Permasalahan dalam ruang lingkup asuransi takaful syariah memang banyak sekali meliputi antara lain: hukum asuransi syariah, operasional, sistem informasi asuransi takaful, pendanaan, penatausahaan dan manajemen disetiap kegiatan dll. Melihat banyaknya problematika asuransi takaful yang begitu banyak, termasuk dalam memasarkan dan mengembangkan produk, penulis hanya memfokuskan pada masalah strategi pemasaran asuransi takaful keluarga.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas untuk lebih khusus lagi penulis merumuskan permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah mengenai:

a. Bagaimana strategi pemasaran Asuransi Takaful Keluarga ?

b. Apa faktor pendukung dan penghambat Asuransi Takaful Keluarga ?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini pertama untuk mengetahui apa strategi pemasaran Asuransi Takaful Indonesia, kedua untuk mengetahui apa kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan asuransi takaful Indonesia.


(21)

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi peneliti menambah wawasan dan pengetahuan dalam masalah ini. b. Bagi tempat penelitian, hasil penelitian diharapkan dapat memberi

masukan yang bermanfaat dalam menentukan langkah selanjutnya.

c. Bagi jurusan Manajemen Dakwah, hasil penelitian merupakan informasi perihal strategi pemasaran

d. Bagi dunia pustaka, hasil penelitian diharapkan sebagai sumbangan yang berguna dalam memperkaya koleksi dalam ruang lingkungan.

D. Metodologi Penelitian

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan kantor pusat Asuransi Takaful Indonesia Jln. Mampang Prapatan Raya No. 100. Adapun waktunya adalah mulai terhitung September 2007. Alasan dipilihnya kantor pusat Asuransi Takaful Indonesia ini adalah mengingat tempat tersebut merupakan sumber data utama dan lokasinya mudah dijangkau. Penulis ingin mengumpulkan data-data yang diperlukan yaitu mengenai “Strategi Pemasaran Asuransi Takaful keluarga pada Asuransi Takaful Indonesia Kantor Pusat Mampang Prapatan Raya.” 2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi adalah metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dan tertulis melalui informasi dari orang yang terlibat didalam objek tersebut. Penelitian kualitatif dipilih


(22)

karena dilakukan dalam situasi yang wajar dan metode ini dipilih karena peneliti berusaha untuk memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa dalam situasi tertentu.

Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskkriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang atau perilaku yang diamati sedangkan Krilk dan Miller

mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang tergantung pada pengamatan sesuai dengan kemampuannya yang berhubungan langsung dengan orang-orang sekitar objek penelitian.11

3. Subjek dan Objek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah Asuransi Takaful Keluarga yang di dalamnya terdapat pimpinan manajemen terutama divisi marketing serta staf administrasi yang beralamat di Jalan Mampang Prapatan Raya No.100.

Kemudian yang menjadi objeknya adalah strategi pemasaran Asuransi Takaful tersebut.

4. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang menjadi bahan acuan (sumber) dalam penelitian ini, peneliti membaginya dalam 2 kategori yaitu:

11

Lexi J Moleong, Metodelogi Pnelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), Cet Ke-13. h. 3


(23)

a.Data Primer, ialah data yang langsung berkaitan dengan objek penelitian yang menjadi data primer adalah orang-orang yang terlibat dalam asuransi takaful.

b.Data Sekunder, digunakan untuk mendukung data primer dalam hal ini peneeliti menggunakan daata sekunder berupa dokumentasi yaitu hal-hal yang berkaitan dengan konsep strategi pemasaran seperti : buku-buku, hasil penelitian dan lain-lain.

Teknik pengumpulan data penulis menggunakan beberapa tempat penelitian diantaranya:

a.Library Reseach (Penelitiaan Kepustakaan)

Yaitu dengan mengambil bahan-bahan pustaka yang bersifat teoritis, data-data yang diperoleh dikumpulkan, dibaca dan dipelajari dari sumber kepustakaan (buku, jurnal, artikel dan lain-lain) yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas penulis dalam skripsi sebagai bahan rujukan dalam membantu teknik penulisan

b.Field Reseach (Penelitian Lapangan)

Dalam teknik pengambilan data penulis melakukan penelitian lapangan. Sumber data yang diperoleh melalui:

1). Observasi, yaitu pengumpulan data dimana penyelidik mengadakan pengamatan langsung dan terlibat mengenai ssituasi dan kondisi objek penelitian.


(24)

2). Wawancara, yaitu dilakukan dengan menggunakan tanya jawab terhadap responden ditujukan kepada orang yang bekerja pada asuransi dan konsumen. Wawancara dilakukan dengan tidak berstruktur dan tidak terlalu formal karena untuk menghindari kekakuan antara peneliti dengan responden dengan wawancara bersifat pribadi.

3). Angket, yaitu daftar pertanyaan yang dikirim kepada responden baik secara langsung maupun tidak langsung. Keuntungan teknik pengambilan data dengan mnggunakan aangket adalah data mudah diolah, penyisiannya relatif singkat, juga dapat menjaring responden yang relatif banyak.

4). Teknik penulisan

setelah data yang diperoleh diperlukan terkumpul kemudian analisis sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian setelah itu disajuikan dalam laporan ilmiah, adapun teknik dalam penulisan skripsi ini berpedoman kepada buku :

“Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta” pada pedoman yang baru yang diterbitkan CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cetakan ke II, 2007. Dengan pengecualian ayat-ayat Al-Qur’an dan terjemahannya ditulis satu spasi mengacu pada Al-Qur’an dan terjemah yang dikeluarkan oleh Departemen Agama. Al-qur’an tidak memakai


(25)

catatan kaki, akan tetapi cukup dibuatkan diakhir kutipan (dalam kurung) nama atau nomor surat dan ayat serta dibuatkan terjemahannya.

5. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data yang menggunakan metode deskriptif analisis yaitu penulis mnguraikan dan memberikan gambaran mengenai semua data yang diperoleh kemudian membuat analisis komperatif sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.

E.Tinjauan Pustaka

1.Strategi pemasaran produk mudharabah BPRS Amanah Ummah (Skripsi Dede Mahfudzh, MD, 2007), dalam skripsi ini menjabarkan bagaimana pola pemasaran yang menitik beratkan penjualan produk yang ditawarkan seperti mudharabah, syirkah, murabaha, wadi oleh karenanya penulis hanya membatsi bagaimana pengembangan produk tersebut agar dapat sampai kepada para konsumen.

2. Pengelolaan dana haji PT. Asuransi Takaful Keluarga (Afif Amrullah, MD, 2007) dalam skripsi ini penulis lebih menekankan pada bagaiman mekanismecara pengelolahan haji.

3. Pelaksanaan manajemen pemasaran biro haji PT. Fazari, (Asmawi, MD, 2005), dalam skripsi ini penulis menjelaskan bagaimana cara atau penerapan manajemen pada biro haji.


(26)

4. Manajemen Pemasaran ( buku Assauri Sofyan, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2004 cet ke-7, edisi ke I), buku ini membahas pengertian manajemen secara umum.

5. Manajemen pemasaran modern (Basu Swasta, Yogyakarta: Liberti, 1996), buku ini membahas manajemen pemasaran secara umum mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.

Dalam beberapa referensi yang penulis temui memang semuanya membahas mengenai pokok dari pemasaran, namun berbeda dengan skripsi yang saya tulis ada beberapa perbedaan salah satu diantaranya bahwa penulis hanya memfokuskan pada strategi pemasarannya saja dan memfokuskan pada marketing mix selain itu analisa mengenai apa saja faktor pendukung dan hambatan dalam strategi pemasaran yang telah dibuat oleh perusahaan tersebut barulah penulis menganalisa sehingga menemukan jawaban dari pokok permasalahan tersebut.

F. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam karya ilmiyah skripsi, penulis bagi menjadi lima bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini merupakan bab pendahuluan yang meliputi : latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, sistematika penulisan.


(27)

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Merupakan landasan teori yang meliputi : Strategi pemasaran yaitu mengenai pengertian strategi, pengertian pemasaran, pengertian strategi pemasaran, tujuan strategi pemasaran, jenis-jenis strategi pemasaran, elemen-elemen strategi pemasaran, perumusan strategi pemasaran.

Bauran pemasaran, selain itu juga membahas pengertian asuransi takaful syariah, dasar hukum asuransi takaful, prinsip-prinsip dasar asuransi takaful syariah.

BAB III GAMBARAN UMUM ASURANSI TAKAFUL

Asuransi Takaful Keluarga Indonesia yang meliputi sejarah berdiri dan perkembangannya, visi dan misi, struktur organisasi, program kerja, produk-produk asuransi takaful, keunggulan ATK.

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN ASURANSI TAKAFUL Mengemukakan hasil penelitian mengenai strategi pemasaran

asuransi takaful yang meliputi segmentasi pasar, sasaran pasar, bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, distribusi dan promosi, yang terakhir faktor pendukung dan penghambat ATK. BAB V PENUTUP

Penutup merupakan bagian akhir yang terdiri dari kesimpulan bahasan pada bab-bab sebelumnya diserta saran. Bab ini dilengkapi daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang diperlukan.


(28)

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG

STRATEGI PEMASARAN DAN ASURANSI ISLAM

A. Pengertian Strategi

1. Pengertian Strategi

Istilah strategi berasal dari kata Yunani Strategeta (Stratos = militer; dan ag = memimpin), artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang Jenderal. Konsep ini relevan dengan situasi pada zaman dahulu yang sering diwarnai perang, dimana jenderal dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar selalu dapat memenangkan perang.

Strategi juga bisa diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagi dan pengguna kekuatan militer dan material pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.12 Strategi militer didasarkan pada pemahaman akan kekuatan dan penempatan posisi lawan, karakteristik medan perang, kekuatan dan karakter sumber daya yang tersedia, sikap orang-orang yang menempati teritorial tertentu, serta antisipasi terhadap setiap perubahan yang mungkin terjadi.

Konsep strategi militer seringkali diadaptasi dan diterapkan dalam dunia bisnis, mislanya konsep Sun Tzu, Hannibal, dan Carl Van Clausewitz. Dalam konteks bisnis, strategi merupakan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya usaha suatu organisasi.

12


(29)

Setiap organisasi membutuhkan strategi manakala menghadapi situasi berikut (Jain, Iggo):

a. Sumber daya yang dimiliki terbatas.

b. Ada ketidakpastian mengenai kekuatan bersaing organisasi. c. Komitmen terhadap sumber daya tidak dapat diubah lagi.

d.Keputusan-keputusan harus dikoordinasikan antar bagian sepanjang waktu. e. Ada ketidakpastian mengenai pengendalian inisiatif.

Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert, Jr (1995), konsep strategi dapat didefinisikan berdasarkan 2 perspektif yang berbeda, yaitu:

a. Dari perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan (intends to do). Strategi dapat didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya. Di sini para manajer memainkan peranan yang aktif, sadar dan rasional dalam merumuskan strategi organisasi.

b.. Dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventually does). Strategi didefinisikan sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Di sini para manajer bersifat reaktif, yaitu hanya menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan secara pasif manakala dibutuhkan.


(30)

Pernyataan strategi secara eksplisit merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis. Strategi memberikan kesatuan arah bagi semua anggota organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang diambil akan bersifat subyektif atau berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan yang lain.

2.. Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler dan amstrong, pemasaran adalah sebuah proses sosial dan manajerialnya yang dengannya individu-individu dan kelompok-kelompok memproleh apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan dengan menciptakan dan saling mempertukarkan produk-produk dan nilai satu sama lain. 13

Ada tiga konsep alternatif yang dilakukan organisasi dalam menjalankan kegiatan-kegiatan pemasaran,14 yaitu:

a. Konsep Produksi

Konsep produksi menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan (highly Affordable) dan bahwa manajemen sebaiknya memusatkan perhatian pada peningkatan efisiensi produk dan distribusi. Konsep ini merupakan salah satu dari falsafah tertua yang menentukan pra penjual.

Kitab suci Al-Qur’an menggunakan konsep produksi barang dalam artian luas. Al-Qur’an menekankan manfaat dari barang yang diproduksi.

13

Kotler dan Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 1997), Edisi ke-3, Jilid I,h.3

14


(31)

Memproduksi suatu barang harus mempunyai hubungan dengan kebutuhan hidup manusia, berdasarkan firman Allah SWT:

ءْ

آ

ْ

ﺎﻬ

ﺎ ْ ْأو

اور

ﺎﻬ

ﺎ ْ ْأو

ﺎهﺎ ْدﺪ

ضْرﺄْاو

زاﺮ

ْ ْ

ْ و

ﺎﻬ

ْ ﻜ

ﺎ ْ و

نوزْﻮ

)

ﺮ ا

(

Arti: “Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki kepadanya.”

(Q.S. Al-Hijr: 19-20).

Tujuan utama Allah menciptakan bumi ialah untuk diberikan kepada manusia agar dapat menggunakan sumber-sumber yang ada di bumi untuk memperoleh rezeki, dan manusia haruslah berjuang untuk memperolehnya.15

b. Konsep Produk

Gagasan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan mutu, kinerja, dan penampilan terbaik dan bahwa suatu organisasi sebaiknya mencurahkan tenaganya untuk melakukan perbaikan produk secara berkesinambungan. Produk yang ditawarkan adalah produk

15

Fajrul Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, (Jakarta:Dana Bhakti Wakaf,1995) Jilid I, h.208-209


(32)

yang halal dan tidak boleh menghasilkan serta memperjualbelikan produk yang secara tegas dilarang oleh hukum syara. Seperti yang dijelaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:

ْ

ْ ر

مﺎ ْزﺄْاو

بﺎ ْﺄْاو

ﺮ ْ ْاو

ﺮْ ْا

ﺎ إ

اﻮ اء

ﺬ ا

ﺎﻬ أﺎ

نﻮ ْ

ْ ﻜ

ﻮ ْ ﺎ

نﺎ ْ ا

)

ةﺪﺋﺎ ا

:

90

(

.

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (Q.S. Al-Maidah:90).

c. Konsep Penjualan

Gagasan konsumen bahwa tidak akan membeli cukup produk perusahaan kecuali jika perusahaan tersebut melakukan upaya-upaya dan promosi yang gencar.

3. Pengertian Strategi Pemasaran

Menurut Kotler dan Amstrong strategi pemasaran adalah logika pemasaran yang dengannya unit usaha berharap dapat mencapai tujuan pemasarannya.

Bygrave (1996) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai kumpulan petunjuk dan kebijakan yang digunakan secara efektif untuk mencocokkan program pemasaran (produk, harga, promosi, dan distribusi) dengan peluang


(33)

pasar guna mencapai sasaran usaha. Dalam bahasa yang lebih sederhana, suatu strategi pemasaran pada dasarnya menunjukkan bagaimana sasaran pemasaran dapat dicapai.16

Sedangkan menurut Bennet (1998), strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik secaara implisit maupun eksplisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya.17 Sementara itu Tull dan Kahle (1990) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk mencapai pasar sasaran tersebut.

4. Tujuan Strategi Pemasaran

a.Menetapkan arah kegiatan perusahaan

b.Memberikan informasi kepada manajemen puncak dalam meneruskan tujuan

c.Sasaran untuk mengantisipasi berbagai permasalahan dan keadaan yang berubah dimasa mendatang.

5. Jenis- jenis Strategi Pemasaran

a. Strategi Pemimpin Pasar (Market Leader)

16

Ismail Yusanto, M. Karebet Widjayakusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta: GIP, 2002), h. 169

17


(34)

Pemimpin pasar adalah perusahaan yang diakui oleh industri yang bersangkutan sebagai pemimpin. Perusahaan yang dominan selalu ingin tetap nomor satu. Sikap ini mendorongnya untuk mengambil tindakan ke-3 arah, yaitu: mengembangkan pasar keseluruhan, melindungi pangsa pasar, dan memperluas pangsa pasar.

b. Strategi Penantang Pasar (Market Challenger)

Penantang pasar adalah perusahaan “runner up” yang secara konstan mencoba memperbesar pangsa pasar mereka. Yang dalam usaha tersebut mereka berhadapan secara terbuka dan langsung dengan pemimpin pasar. Strategi yang dilakukannya adalah dengan menentukan lawan dan sasaran strategi serta memilih strategi penyerangnya.

c. Strategi pengikut Pasar (Market Follower)

pengikut pasar adalah perusahaan yang mengambil sikap tidak mengusik pemimpin pasar dan hanya puas dengan cara menyesuaikan diri terhadap kondisi-kondisi pasar. Strategi umum yang boasa dimanfaatkan yaitu: Cloner, imitator, dan adapter18.

d. Strategi Penggarap Ceruk Pasar (market Nicher)

Penggarap ceruk pasar adalah perusahaan yang mengkhususkan diri melayani sebagian pasar yang diabaikan perusahaan besar, dan menghindari bentrok dengan perusahaan besar. Strategi yang dilakukan adalah spesialisasi

18


(35)

dalam hal pasar, konsumen, produk, dan sebagainya juga menerapkan

multiple niching (melayani lebih dari satu ceruk pasar). 6. Elemen-elemen Strategi Pemasaran

Dalam merencanakan pemasaran yang akan datang manajer pemasaran sering dihadapkan pada strategi pemasaran apa yang akan ditempuh oleh perusahaan. Hal ini mengingat strategi pemasaran setiap perusahaan merupakan suatu rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Namun demikian penentuan strategi ini dapat dilakukan untuk manajemen pemasaran dengan membuat tiga keputusan, yaitu:

a. Konsumen yang akan dituju

b. Kepuasan yang dinginkan oleh setiap konsumen.

c. Marketing mix (bauran pemasaran) seperti apakah yang dipakai untuk diberikan kepada konsumen.

Ketiga elemen tersebut sangat menentukan arah strategi pemasaran perusahaan, sehingga strategi tersebut menjadi rencana jangka panjang yang digunakan sebagai pedoman bagi aktifitas pemasaran. Oleh karena itu, dengan suatu riset pemasaran, manajemen berusaha untuk menentukan konsumen mana yang akan dituju. Hal ini berarti perusahaan mempunyai atau memiliki konsumen tertentu sebagai sasarannya sebagai tindak lanjut dari rencana tersebut manajemen pemasaran mengidentifikasi keinginan konsumen agar dapat menetukan kombinasi marketing mix yang paling efektif dan paling efisien. Dalam hal ini perusahaan perlu juga memperhatikan berbagai macam


(36)

faktor lingkungan intern maupun ekstern serta kekuatan dan kelemahan organisasi perusahaan.

Adapun elemen-elemen strategi pemasaran beserta hubungan dengan masing-masing elemen, strategi pemasaran sangatlah berguna untuk mengidentifikasi sejauh mana kinerja perrusahaan tersebut, adapun elemen tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut ini:

Gambar 2.1 Elemen-Elemen Strategi Pemasaran.19

7. Perumusan Strategi Pemasaran a. Strategi pasar yang dituju

1) Segmen pasar adalah kelompok individu atau perusahaan yang memiliki satu atau lebih karakteristik yang sama.

19

Basu Swasta, Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta:Liberty,1990), h.70 Memilih

Konsumen

Mengidentifikasi kebutuhan

Menentukan marketing

Produk Harga Distribusi Promosi

Faktor-faktor lingkungan

Riset

pemasaran Pasar


(37)

Setiap pasar mempunyai segmen, tetapi tidak semua cara dalam segmentasi pasar memiliki manfaat yang sama. Strategi pasar yang dituju mengidentifikasikan segmen-segmen pasar yang akan dilayani. Proses ini dimulai dengan analisis peluang pasar.

2) Penentuan pasar sasaran adalah proses untuk mengevaluasi setiap daya tarik segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dimasuki.

3) Penentuan posisi pasar (positioning) adalah mengatur sebuah produk untuk menempati tempat yang jelas, berbeda dan diinginkan relatif terhadap produk-produk saingan didalam pikiran konsumen sasaran. Inti dari pemasaran terdiri dari tiga langkah pokok, yaitu: segmentasi pasar, penentuan pasar sasaran, dan positioning aatau sering disebut STP (Segmenting, Targeting, Positioning).

Secara umum ada tiga segmentasi yang dapat digunakan dalam memilih pasar yang dituju dapat diseleksi dengan membandingkan pasar tersebut dengan seluruh pasar berdasarkan salah satu bauran pemasaran, dengan memusatkan perhatian pada satu segmen, atau membandingkannya dengan beberapa segmen pasar dengan menggunakan beberapa elemen bauran pemasaran.

Setiap segmen pasar yang dituju harus digambarkan secara lengkap. Faktor demografi, psikologi, dan perilaku pembeli harus dipertimbangkan. Jika segmen pasar dibedakan menurut faktor etnis, maka aspeek multicultural dari bauran peemasaran harus dikaji.


(38)

B. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Istilah bauran pemasaran mengacu pada paduan strategi produk, distribusi, promosi, dan harga yang bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju. Distribusi kadangkala dihubungkan dengan tempat, sehingga memberikan kita 4P dari bauran pemasaran: produk (product), tempat (place), promosi (promotion), harga (price).20

1. Produk

Biasanya bauran pemasaran dimulai dengan produk yang mencerminkan tentang barang dan jasa yang ditawarkan. Produk tidak hanya meliputi unit fisiknya saja tetapi juga kemasan, garansi, merek, nama baik perusahaan dan masih banyak lagi faktor lainnya. Inti dari bauran pemasaran yang merupakan langkah awalnyaa aaadalah penawaran produk dan strategi produk. Sangat sulit untuk mendesain suatu strategi distribusi, memutuskan kampanye promosi, atau menentukan harga tanpa mengenali produk yang dihasilkan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pembeli (customer needs and wants).

2. Harga

Adalah apa yang harus diberikan oleh pembeli untuk mendapatkan suatu produk. Hingga sering merupakan elemen yang paling fleksibel. Diantaranya

20

Unsur bauran pemasaran yang terdiri dari atas 4P (Product, Price, Place, Promotion). Dan dipopulerkan oleh E. Jerome Mc. Carthy. Beberapa pakar pemasaran mengemukakan prespektif yang baru sebagai perluasan dari 4P. diantaranya Kotler (1996) dalam artikelnya berjudul “Megamarketing” menambahkan 2P yaitu: politics dan public opinion.


(39)

keempat bauran pemasaran, yaitu elemen yang paling cepat berubah. Strategi dalam menetapkan harga harus berhubungan dengan biaya pembeli (cost of costumer). Biaya yang ditetapkan rendah dan dapat terjangkau konsumen dengan tidak mengurangi kualitas produk yang ditawarkan.

3. Distribusi

Mencerminkan kegiatan-kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia untuk konsumen sasaran. Tujuan dari distribusi adalah untuk memastikan bahwa produk tiba dalam konddisi layak pakai pada tempat yang ditunjuk pada saat yang diperlukan.

Dalam menetapkan langkah sebuah strategi distribusi perusahaan harus membuat langkah-langkah mudah (easy step) untuk memperoleh produk yang ditawarkan.

4. Promosi

Mencerminkan kegiatan-kegiatan yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk konsumen membelinya. Promosi terdiri dari penjualan perseorangan, iklan, promosi, penjualan, damn publikasi. Promosi sangat berhubungan erat dengan komunikasi.

Implementasi syariat dalam variabel-variabel bauran pemasaran dapat dilihat pada produk, barang dan jasa yang ditawarkan berkualitas sesuai dengan yang dijanjikan. Pada variabel harga aaaaakan disajikan dengan harga yang kompetitif, sedangkan pada distribusi pelaku pemasaran tidak melakukan kecurangan dan


(40)

penindasan terhadap pesaing, untuk variabel promosi menghindarkan sifat dusta atau menipu dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan hasil yang besar.

Bisnis jasa sangat kompleks, karena banyak elemen yang mempengaruhinya, seperti sistem internal organisasi, lingkungan fisik, kontak personal, iklan, tagihan, dan pembayaran, komentar dari mulut kemulut, dan sebagainya. Oleh karena itu pemasaran jasa tidak hanya membuthkan pemasaran eksternal tetapi juga pemasaran internal dan pemasaran efektif.

Pemasaran eksternal menggambarkan aktivitas normal yang dilakukan oleh perusahaan dalam mempersiapkan jasa menetapkan harga, melakukan distribusi, dan mempromosikan jasa, yang bernilai superior kepada para pelanggan akan terikat dengan perusahaan, sehingga laba jangka panjang bisa terjamin.

Perumusan internal menggambarkan tugas yang diemban perusahaan dalam rangka melatih dan memotivasi para karyawan (sebagai aset utama perusahaan dan ujung tombak pelayanan) aaaagar dapat melayani para pelanggan dengan baik. Yang tak kalah pentingnya aaaaadalah pemberian penghargaan dan pengakuan yang sepadan dan manusiawi. Aspek ini bisa membangkitkan motivasi, moral kerja, rasa bangga, loyalitas. Setiap orang dalam organisasi pada gilirannya dapat memberikan kontribusi besar bagi perusahaan dan bagi pelanggan yang dilayani.

Pemasaran interaktif menggambarkan interaksi anatara pelanggan dan karyawan. Diharapkan setiap karyawan yang loyal, bermotivasi tinggi, dan diberdayakan (empowered) dapat memberikan total quality service kepada para


(41)

pelanggan dan calon pelanggan. Bila ini teralisasi, maka pelanggan yang puas akan menjalin hubungan berkesinambungan dengan personil dan perusahaan yang bersangkutan.

Secara garis besar, strategi pemasaran jasa yang pokok berkaiatan dengan tiga hal berikut:

a. melakukan difensiasi kompetitif b. mengelola kualitas jasa

c. mengelolah produktivitas.

C. Asuransi Takaful Dalam Islam

1. Pengertian Asuransi

Secara bahasa, takaful berasal dari akar kata kafala yang artinya menolong, memberi nafkah dan mengambil alih perkara seseorang. Kata takaful merupakan bentuk mashdar dari kata :ﻞﻓﺎﻜ – ﻞﻓﺎﻜ ﻳ - ًﻼﻓﺎﻜ

Dalam Kamus Al-Munawir dijelaskan bahwa arti kata kafala yang merupakan kata dasar dari takaful adalah : pertanggungan yang berbalasan, hal saling menanggung.

Istilah kata takaful ini merupakan istilah yang relatif baru, jika dilihat tidak satupun ayat-ayat Al-Qur'an menggunakan istilah takaful ini. Bahkan dalam hadits pun, juga tidak dijumpai kata yang menggunakan istilah takaful ini. Namun secara sistem keukhuwahan, takaful sudah diterapkan sejak zaman Rasulullah.


(42)

Kata 'Takaful' di Dalam lafaz Al-Qur’an tidak dijumpai satu ayatpun yang secara tersurat menggunakan kata ‘takafulÂ’. Demikian juga dalam hadits. Namun demikian, terdapat sejumlah kata (delapan kata dalam delapan ayat) yang menggunakan kata yang seakar dengan kata takaful, yaitu dari kata kafala.

Kata-kata yang berakar dari kata kafala tersebut, secara umum keseluruhannya mengarah pada makna memelihara, memikul (resiko).

Menurut bahasa kata asuransi dalam bahasa Belanda adalah “Vezekering” yang berarti pertanggungan, sedangkan asuransi dalam bahasa Inggris yaitu berasal dari kata “Assurance” artinya jaminan.21

Menurut istilah asuransi adalah suatu akad dimana penajaminan dengan kehendak akad tersebut, berkewajiban membayar kepada si terjamin atau kepada orang yang mendapat laba, disyaratkan ta’min itu bagi kebaikannya, sejumlah dari harta pembayaran secara tertib atau ganti dari harta yang lain. Ketika terjadi suatu kejadian mauppun terbuktinya suatu bahaya yang disyaratkan dalam akad. Dari pengertian menurut bahasa tersebut, maka dapat didefinisikan bahwa asuransi adalah suatu persetujuan pihak yang menjamin berjanji kepada pihak yang dijamin, umtuk menerima sejumlah uang premi

21

Wojowasito, dan W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, (Jakarta:Hasta, 1979), h. 9


(43)

sebagai ganti kerugian, karena akibat dari suatu peristiwa yang belum jelas akan terjadi.22

Definisi asuransi menurut ketentuan pasal 11 butir 1 undang-undang nomor 2 tahun 1992 adalah:

“Perjanjian antara 2 pihak atau lebih, dengan nama pihak penaggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau utnuk memberikan ssuatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan”.23

Setelah memperhatikan beberapa pengertian asuransi, baik dari segi bahasa maupun istilah, maka secara praktis dapat dikatakan bahwa asuransi adalah suatu alat sosial yang mengalihkan resiko pribadi kepada semua anggota kelompoknya dengan memanfaatkan dana yang dikumpulkan bersama dari kelompok itu untuk membayar kerugian yang dialami oleh priobadi dalam hal-hal yang sudah ditentukan.

22

Ibid, h. 16

23

Arif Djohan Tunggal, Peraturan Perundang-undangan Perasuransian Di Indonesia, tahun 1992-1997, (Jakarta: Harvarindo, 1998), h. 3


(44)

2. Dasar Hukum Asuransi Islam

Landasan syariah Asuransi Islam sebenarnya bertumpu pada konsep azas tolong-menolong dalam hal kebaikan dan takwa disertai rasa aman yang menjadikan semua peserta asuransi sebagai keluarga besar yang saling menjamin dan menaggung resiko satu sama lainnya.24

Sedangkan menurut Karnaen A. Perwataatmadja bahwa konsep asuransi islam itu berazaskan takaful yang merupakan perpaduan rasa tanggung jawab dan persaudaraan antara peserta. Dalam hal ini peserta setujua untuk memberikan sumbangan keuangan sebagai derma (tabarru) karena Allah semata untuk membantu peserta yang tertimpa musibah kematian, bencana dan sebagainya.

Landasan syariah asuransi Islam, diantaranya:

a. Konsep tolong-menolong sebagaimana firmaan Allah SWT:

اﻮ او

ناوْﺪ ْاو

ْﺈْا

اﻮ وﺎ

ﺎ و

ىﻮْ او

ﺮ ْا

اﻮ وﺎ و

بﺎ ْا ﺪ ﺪ

ا نإ

ا

)

ةﺪﺋﺎ ا

:

2

(

Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Al-Maidah ayat 2)

24


(45)

b. Konsep saling meridhoi, firman Allah SWT:

ﻜ ْ

ْ ﻜ اﻮْ أ

اﻮ آْﺄ

اﻮ اء

ﺬ ا

ﺎﻬ أﺎ

ةرﺎ

نﻮﻜ

ْنأ

ﺎ إ

ﺎ ْﺎ

ْ

ﺎ ر

ْ ﻜ

نﺎآ

ا

نإ

ْ ﻜ ْأ

اﻮ ْ

ﺎ و

ْ ﻜْ

ضاﺮ

ْ

)

ءﺎ ا

:

29

(

Arti: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (Annisa: ayat 29)

c.Konsep saling memberi manfaat, firman Allah SWT: ar-Ra’ad 17

ﺎ ار

اﺪ ز

ْ ا

ْ ﺎ

ﺎهرﺪ

ﺔ دْوأ

ْ ﺎ

ءﺎ

ءﺎ ا

لﺰْأ

ﻚ ﺬآ

ْ

ﺪ ز

عﺎ

ْوأ

ﺔ ْ

ءﺎﻐ ْا

رﺎ ا

ْ

نوﺪ ﻮ

ﺎ و

ﺰ ا

ﺎ ﺄ

ﺎ ْاو

ْا

ا

بﺮْﻀ

سﺎ ا

ْ

ﺎ أو

ءﺎ

هْﺬ

لﺎ ْ ﺄْا

ا

بﺮْﻀ

ﻚ ﺬآ

ضْرﺄْا

ﻜْ

)

ﺪﺋﺮ ا

:

17

(

Arti : Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan. (Ar-Ra’ad: ayat 17)


(46)

3.Prinsip-prinsip Dasar Asuransi Syariah.

Dalam menjalankan kegiatan asuransi syariah PT. Asuransi Takaful Keluarga mempunyai bebrapa prinsipdasar yang dijadikan sebagai pedoman. Adapun prinsip dasar tersebut adalah:

a. Saling bertanggung jawab

Rasa tanggung jawab warga masyarakat terhadap warga lain merupakan factor yang mempererat rasa persatuan dan persaudaraan yang akan memperkokoh masyarakat yang bersangkutan. Misalnya si fakir akan merasa aman karena terlindungi oleh yang kaya, yang sakit tidak akan sengsara karena mendapat pertolongan dari yang sehat, dan sebaliknya.

PT. Asuransi Takaful Keluarga juga bertanggung jawab atas amanah yang telah dipercayakan secara penuh oleh para peserta. Dengan memiliki jiwa ketarbukaan dan keikhlasan dalam membantu apa yang menjadi kebutuhan para peserta.

b. Sikap saling bekerjasama

Kekayaan hendaklah digunakan untuk meringankan beban penderitaan atau membantu memnuhi kebutuhan keluarga atau masyarakat yang kurang mampu, sama halnya dengan kerjasama antara peserta dalam mengatasi kesulitan yang dihadapinya.

Oleh karena itu seorang muslim harus dapat merasakan bagaimana beban penderitaan yang menimpa saudaranya, dengan demikian akan timbul sikap saling membutuhkan antara sesama muslim.


(47)

c. Saling melindungi dan menjaga keselamatan.

Niat yang ikhlas karena Allah ikut membantu sesame yang mengalami pendeeritaan karena musibah, atau meringankan beban resiko keuangan bagi yang mengalmi musibah, merupakan landasan awal asuransi Islam. Premi yang dibayarikan kepada perusahaan asuransi Islam harus didasarkan kepada kerjasama dan tolong-menolong, salah satunya denga dana tabarru (sedekah) sesuai dengan perintah Allah dan untuk mendapatkan keridhoan.

d. Menghindari unsur-unsur gharar, maisir, dan riba

Unsur gharar, maisir, dan riba sangatlah merugikan terhadap para peserta yang ingin menginvestasikan uangnya kepada PT. Asuransi tersebut, selain itu hal ini sangatlah dilarang dalam hukum islam seperti halnya unsur gharar yang berarti tipuan dimana didalam akad ini terjadi ketidak jelasan dengan meliputi beberapa sesuatu yang diperoleh (ada atau tidak, besar atau kecil), dan tidak diketahui berapa lama kita harus membayar.

Dalam menghindari hal semacam ini asuransi takaful menggunakan perjanjian yang bersifat takafuli yang berarti saling menaggung atau menolong diantara peserta asuransi. Sedangkan untuk pembayaran klaim diambil dari dana tabarru yang dikumpulkan dari setiap peserta yang diniatkan untuk membantu dan menanggung sesame peserta yang terkena musibah.

Dalam asuransi takaful tidak adanya unsur maisir dimana semua dana premi tetap menjadi kepemilikan peserta kecuali dana yang telah dimasukkan kedalam dana tabaarru atau dana bagi hasil, berbeda dengan konvensional


(48)

yang sepenuhnya memiliki dana premi dari tiap peserta yang tidak mengajukan klaim perpanjangan kontrak kembali atau mengundurkan diri. Asuransi takaful selalu menginvestasikan dananya ke dalam pembiayaan atau proyek lainnya dalam bentuk tabarru maupun mudharabah.

Hal inilah yang membedakan antara lembaga keuangan lainnya sehingga tidak merugikan orang lain karena begitulah cara Islam mengajarkan kepada manusia untuk saling mengasihi dan tidak untuk saling menjatuhkan, kalau hal yang demikian itu dapat berjalan dengan baik maka negara Indonesia akan menjadi negara yang makmur, dan adil.

Asuransi Syariah sudah sepatutnya dijadikan bahan untuk rujukan terhadap asuransi lainnya, karena sebagian besar pengelolaan dananya saling menguntungkan hal ini perlu mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah untuk lebih mendorong dan memberikan subsidi dalam memajukan perekonomian umat selain itu masyarakat juga hendaknya menilai lebih jauh besar sekali manfaat yang didapat dalam berasuransi secara syariah.


(49)

BAB III

GAMBARAN UMUM TENTANG

PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA INDONESIA

A. Latar Belakang Berdirinya PT. Asuransi Takaful Keluarga

Takaful Indonesia merupakan pelopor sekaligus salah satu perusahaan yang menyediakan jasa asuransi dan perencanaan keuangan sesuai dengan prinsip syariah untuk memenuhi kebutuhan umat dan masyarakat Indonesia, melalui dua anak perusahaannya yaitu PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi Takaful Umum.

Pada awalnya PT Asuransi Takaful berdiri di Indonesia atas prakasa Tim Pembentukan Asuransi Takaful Indonesia (TEPATI), yang dimotori oleh Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) melalui Yayasan Abdi Bangsa, Bank Muamalat Indonesia Tbk, PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, Departemen Keuangan RI, serta beberapa pengusaha muslim Indonesia. Tim tersebut berupaya merumuskan rancangan awal pembentukan lembaga asuransi yang berlandaskan syari’ah.25

Tim TEPATI terlebih dahulu melakukan beberapa studi banding ke Malaysia sebagai salah satu Negara ASEAN pertama yang telah mempraktekkan asuransi berdasarkan prinsip syaria’h, setelah melakukan studi banding hasil tersebut kemudian diseminarkan di Hotel Indonesia dalam mengupayakan percepatan pembentukan Asuransi takaful.

25

Kutipan Yadi Janwari dari Ahmad Azhar Basyir, “Takaful sebagai Alternatif Asuransi Islam” dalam Ulumul Qur’an: Jurnal Kebudayaan dan Peradaban, Nomor 2/VII/1996 hal. 15-21.


(50)

Dari hasil seminar tersebut pada tanggal 24 Februari 1994 didirikan PT. Syarikat Takaful Indonesia sebagai holding company dimana kepemilikan mayoritas sahamnya pada saat ini dikuasai oleh Syarikat Takaful Malaysia Berhand (56,00 %) dan Islamic Development Bank (26,39 %) sedangkan selebihnya oleh Permodalan Nasional Madani (PNM) dan Bank Muamalat Indonesia Karya Abdi Bangsa lain-lain, PT Asuransi Takaful Indonesia telah membawahi dua buah perusahaan jasa asuransi yakni PT Asuransi Takaful Keluarga (ATK) dan PT. Asuransi Takaful Umum (ATU).

PT Asuransi Takaful Keluarga yang bergerak dibidang jasa asuransi syariah didirikan pada 4 Agustus 1994 dan mulai beroperasi pada 25 Agustus 1994 yang ditandai dengan peresmian oleh Menteri Keuangan Mari’e Muhammad dengan izin operasional Surat Keputusan No. 385/KMK.017/1994. Diikuti dengan pendirian anak perusahaan yang di bidang asuransi umum Syariah yaitu PT Asuransi Takaful Umum dengan izin operasional No. 247/KMK.017/1995 yang diresmikan oleh Menristek/Ketua BPPT Prof. Dr. B. J. Habibie pada 2 Juni 1995.26

Sejak tahun 2004, perusahaan telah beroperasi dikantor pusatnya yang baru, Graha Takaful Indonesia, yang berlokasi di Mampang Prapatan Raya, Jakarta. Pada saat yang sama, melalui serangkaian prakarsa strategis termasuk penyatuan fungsi pemasaran dan fungsi korporasi ATK dan ATU di perusahaan induk, serta revitalisasi dan konsolidasi jaringan kantor cabang dan pemasaran, perusahaan berhasil

26

Dikutip dari situs www.takaful.com tentang Sejarah Berdrinya Asuransi Takaful di Indonesia.


(51)

meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasionalnya yang berdampak pada peningkatan kinerja keuangan dari tahun ke tahun. Sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas layanan yang diberikan dan menjaga konsistensinya, perusahaan telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 untuk sistem ATK telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 dari Det Norske Veritas (DNV), Belanda, pada tahun yang sama.

Komitmen Takaful Indonesia untuk menjadi penyedia jasa asuransi Syariah terkemuka di Indonesia dibuktikan dengan serangkaian penghargaan yang telah diterima sepanjang tahun 2006. Di antaranya adalah tiga buah penghargaan dari Karim Business Consulting sebagai The Best Risk Management Islamic Life Insurance (ATK), Best Risk Management Islamic General Insurance (ATU), Top of Mind Asuransi Syariah (STI), serta dua buah penghargaan dari majalah Investor untuk ATK sebagai Best Performance.

Berbagai upaya telah dilakukan dalam mengembangkan usaha perasuransian dengan melakukakan berbagai kegiatan training dan seminar dengan memanfaatkan potensi atau sumber daya yang dimiliki untuk menjalankan operasional Asuransi Takaful, selain itu dengan melakukan pendirian lembaga-lembaga asuransi yang sejenis di berbagai wilayah dan di daerah Indonesia. Hal ini dilakukan agar sosialisasi dan percepatan pengembangan lembaga keuangan syari’ah tidak hanya terbatas pada bidang jasa keuangan perbankan, tetapi juga mencangkup semua instrument lembaga keuangan baik bank maupun non bank.


(52)

Program pengembangan dan sentralisasi pemasaran Asuransi Takaful telah dimulai pada tahun 2004, diarahkan guna memperluas jamgkauan kepada para pelanggan dan meliputi konsolidasi agen pemasaran untuk mendukung bisnis Takaful Keluarga dan Umum, sehingga perusahaan dapat menawarkan solusi Takaful satu atap.

Lebih jauh perusahaan telah melaksanakan upaya pembenahan jaringan cabang dengan mengevaluasi efektivitas jaringan yang ada serta menambaha kantor cabang yang baru di lokasi potensial di beberapa kota besar di Indonesia. Di tahun 2005 perusahaan telah merevitalisasi 8 kantor cabangnya di Jakarta menjadi 4 kantor cabang, serta membuka cabang lainnya di daerah lainnya dan sampai saat ini telah mencapai 37 cabang di seluruh Indonesia.

Asuransi Takaful memang memiliki potensi yang besar untuk menjangkau konsumen berbagai usaha lainnya telah dilakukan melalui kemitraan dengan perbankan syariah seta instansi lainnya. Program tersebut bertujuan untuk memperluas cakupan pasar dan meningkatkan pendapatan premi, disaat yang sama Takaful Indonesia terus berupaya memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam mendapatkan dalam mendapatkan berbagai layanan produk keuangan.

Perusahaan telah membangun landasan petumbuhan yang kokoh melalui pelaksanaan berbagai inisiatif yang strategis yang berujung pada pencapaian kinerja yang memuaskan. Pencapaian tersebut tentunya juga ditunjang oleh keberadaan lingkungan kerja yang solid dan harmonis di seluruh tingkat organisasi, termasuk dalam hubungan dan komunikasi antara manajemen dan karyawan perusahaan,


(53)

lingkungan kerja yang kondusif tersebut akan menjadi faktor penting dalam pelaksanaan strategi usaha yang telah dikembangkan guna meraih percepatan dan keberlanjutan pertumbuhan usaha bagi Takaful Indonesia.

B. Visi & Misi Perusahaan

Visi PT. Asuransi Takaful Keluarga adalah “menjadi grup asuransi yang menjadi pilihan utama umat dengan jangkauan yang signifikan di seluruh Indonesia secara Islami, amanah dan professional

Adapun misi memberikan solusi dan pelayanan terbaik dalam perencanaan keuangan serta membangun kualitas umat melalui jasa Takaful keluarga .27

Visi dan misi inlah yang menjadi pendorong maupun motivasi bagi perusahaan untuk semakin maju dan terus berkembang di masyarakat, yang akan membuka peluang untuk memasarkan setiap produk kepada para konsumen secara menyeluruh.

C. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi PT Asuransi Takaful Keluarga Islamic (Islamic Life Insurance):

1. Rapat Umum Pemegang Saham 2. Dewan Pengawas Syari’ah

Ketua : Prof. K. H. Alie Yafie

27


(54)

Anggota : Dr. K. H. Didin Hafidhudin, M.Sc.

H. Syafi’i Antonio, M.Sc.

Prof. Dr. Ahmad Shabhari

3. Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Muhammad Arif Abdul Rashid

Anggota : Salman Taufik

: Wien P. Soedjito

: Md. Azmi bin Abu Bakar 4. Direktur Utama : Agus Haryadi

5. Divisi Pemasaran

SM Pemasaran : Mashuri Khamis GM Pemasaran : Basuki Agus

6. Direktur Keuangan : M. Aminuddin Ismail 7. Divisi Support

Kepala Departemen Riset dan Pengembangan : Agus Edi Sumanto Kepala Departemen Teknologi dan Informasi : M. Zamakhsari 8. Divisi Teknik

Koordinator : Agus Edi Sumanto

Agus Haryadi

Syahrial Sakni


(55)

10.Divisi Servies

SM SDM : Endy M. Astiwara

SM Umum : Sundara

SM Info. Tek. : M. Zamakhsari

D. Program Kerja

Asuransi Takaful Indonesia bekerja pada tata kelola perusahaan dengan menerapkan GCG dapat diartikan sebagai komitmen perusahaan untuk mengikuti aturan-aturan yang ada serta menjalankan bisnis secara sehat dan beretika berdasarkan prinsip-prinsip transparasi, akuntabilitas, tanggung jawab dan berkeadilan, yang dilandasi oleh prinsip dan semangat syariah, berikut tatakelolah penerapan GCG di lingkungan perusahaan takaful:28

1. Rapat Umum Pemegang Saham

Rapat Umum Pemegang Saham merupakan organ tertinggi perusahaan. Pada setiap tahun diselenggarakan 1 (satu) kali Rapat Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk masing-masing perusahaan dan satu kali Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang didalamnya membahas mengenai pergantian struktur organisasi maupun beberapa kebijakan lainnya.

28


(56)

2. Dewan Pengawas Syariah

Dewan Pengawas Syariah (DPS) bertanggung jawab atas fungsi pengawasan penerapan prinsip-prinsip syariah serta fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) dengan beranggotakan 6 orang dan melakukan rapat Dewan Pengawas Syariah.

3. Dewan Komisaris

Dewan komisaris bertugas memberikan pengarahan kepada Dewan Direksi dan menjalankan fungsi pengawasan terhadap pengelolaan perusahaan yang dijalankan oleh Dewan Direksi. Dewan Komisaris mewakili kepentingan para pemegang saham dan bertanggung jawab atas RPUS.

Komposisi Dewan Komisaris PT Syarikat Takaful Indonesia (STI) terdiri dari 3 (tiga) orang komisaris, PT Asuransi Takaful Umum (ATU) terdiri 4 orang komisaris, sedangkan Takaful Keluarga berjumlah 5 orang komisaris termasuk Presiden Komisaris dan Independen.

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris Perusahaan mengadakan rapat membahas kebijakan manajemen maupun perkembangan kinerja perusahaan sekurang-kurangnya satu kali dalam sebulan.

4. Dewan Direksi

Dewan Direksi bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan dan arahan yang telah ditetapkan oleh Dewan Komisaris dan menjalankan pengelolaan sehari-hari. Dewan Direksi juga bertanggung jawab untuk


(57)

menerapkan dan mematuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku, serta prinsip syariah yang ada.

5. Komite Audit

Komite Audit bertugas memberikan masukan dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris, menyangkut kepatuhan perusahaan dalam hal informasi keuangan, pengendalian dan sistem pelaporan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dan peraturan yang berlaku. Dalam menjalankan fungsinya tersebut, komite audit mengadakan rapat bulanan serta melakukan koordinasi dan komunikasi yang intensif antara Komite Audit dengan Dewan Direksi dan Audit Internal.

6. Komite Eksekutif

Dalam menjalanakan tugasnya mengelola perusahaan, Dewan Direksi dibantu oleh beberapa komite investasi, manajemen maupun pemasaran yang semuanya bertanggung jawab atas kebijakan dan aktivitas perusahaan tersebut.

7. Sekretaris Perusahaan

Sekretaris perusahaan bertanggung jawab atas penyebarluasan informasi material terkait dengan kinerja perusahaan, termasuk laporan keuangan serta laporan tahunan. Perusahaan senantiasa berupaya meningkatkan kualitas keterbukaan informasi. Para pemegang saham juga dapat memperoleh informasi mengenai perkembangan perusahaan melalui website yang tersedia.


(58)

8. Direktur Utama

Direktur utama bertanggung jawab dan membuat suatu kebijakan terhadap kinerja dari setiap bawahan atau berbagai devisi yang telah dibentuk dan telah disepakati bersama.

9. Divisi Pemasaran

Dalam hal ini divisi pemasaran bertugas terhadap pengembangan produk dalam hal memasarkannya, bagaimana dan strategi apa yang digunakan agar produk yang telah diluncurkan dapat sampai ketangan para konsumen, agar kegiatan pemasaran dapat berjalan dengan lancar divisi pemasaran bekerjasama dengan berbagai divisi baik itu divisi keuangan, divisi teknik, divisi support dan lain sebagainya.

Program kerja bukan hanya dilakukan secara internal namun juga melakukannya secara eksternal dimana Takaful Keluarga senantiasa berupaya untuk lebih peduli terhadap berbagai masalah sosial yang ada disekitar masyarakat. Dalam ajaran Islam, prinsip kepedulian sosial ini diwujudkan melalui konsep zakat, dimana umat harus bertanggung jawab secara material terhadap kemiskinan dan penderitaan yang ada dilingkungannya, dengan cara menyisihkan sebagian dari penghasilannya.

Sebagai perusahaan asuransi yang melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip syariah Islam, takaful juga menyisihkan sebagian keuntungan perusahaan sebagai pembayaran zakat. Dana tersebut dikelola oleh Yayasan Amanah Takaful (YAT) yang sejak tahun 2001 telah memiliki izin dari Departemen Agama sebagai badan amil zakat nasional.


(59)

Takaful keluarga melalui YAT juga memiliki berbagai program rutin, diantaranya adalah program beasiswa bagi pelajar mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Dibidang kesehatan masyarakat, dilaksanakan pula Klinik Kesehatan Cuma-cuma (K2C) setiap dua pekan sekali untuk memberikan perawatan kesehatan dan pengobatan gratis kepada masyarakat yang kurang mampu. Program rutin lainnya adalah penyelenggaraan donor darah setiap tiga bulan sekali baik di kantor pusat maupun kantor cabang lainnya, serta kegiatan sosial lainnya seperti pembagian sembako yang diselenggarakan pada hari-hari besar Islam.

Kepedulian terhadap upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat juga diwujudkan melalui aktivitas operasional sebagai sebuah lembaga asuransi syariah misalnya pengembangan produk Takaful Mikro Sakinah, yang memberikan perlindungan asuransi bagi kredit yang disalurkan oleh bank dan lembaga pembiayaan lainnya kepada pengusaha mikro. Produk ini dapat dipandang sebagai upaya perusahaan untuk membantu usaha mikro dalam pengembangan usaha atau modal kerja.

Dengan adanya kgiatan sosial memberikan bukti bahwa Asuransi Takaful Keluarga bukan hanya mencari keuntungan semata melainkan membantu dalam hal kebaikan sesuai visi dan misi yang berlandaskan pada prinsip syariah.


(60)

Dana Zakat dan Mazbalah Takaful Tahun 2001-2006

(Dalam Jutaan)

Tahun Zakat yang disalurkan Mazbalah yang disalurkan

2001 12,9 54,6

2002 122,5 53

2003 414,4 13,4

2004 481,7 11,6

2005 1.063,1 59,3

2006 880,1 193,4

Gambar 3.2. Tabel Pembiayaan dana Zakat

Sumber. Takaful Indonesia, 2006.

E. Produk-Produk Asuransi Takaful

Produk asuransi takaful pada dasarnya disesuaikan dengan kebutuhan para konsumen dengan memberikan perlindungan dan manfaat dengan berdasarkan pada prinsip syari’ah tanpa adanya unsur penipuan maupun riba. Berikut ini berbagai jenis produk takaful keluarga beserta definisi dan ketentuannya:

1. Takaful Individu dengan unsur tabungan

a. Takaful Dana Siswa

Yaitu suatu produk yang menawarkan dana pendidikan bagi para pelajar sampai pada tingkat sarjana dengan memberikan berbagai manfaat diantaranya:

1) Bila peserta mengundurkan diri sebelum perjanjian, maka peserta akan mendapatkan:


(61)

b. Bagian keuntungan atas hasil investasi rekening tabungan (mudharabah)

2) Bila peserta dalam keadaan meningggal dunia dalam masa perjanjian, maka ahli waris yang akan mendapatkannya seperti: a. Dana rekening tabungan yang telah disetor.

b. Bagian keuntungan atas hasil investasi rekening tabungan

(mudharabah)

c. Selisih dari manfaat takaful awal dan premi yang sudah dibayar.

3) Bila peserta hidup sampai perjanjian berakhir bila anak (sebagai penerima hibah):

a. Hidup sampai dengan 4 tahun diperguruan tinggi, maka penerima akan mendapatkan dana sesuai dengan perjanjian yang telah ditentukan.

b. Meninggal sebelum seluruh dana pendidikannya diterima, maka kepada peserta akan mendapatkan semua saldo rekening tabungan dan bagian keuntungan atas investasi tabungan.

b. Takaful dana investasi

Takaful dana investasi menwarkan kepada individu dalam hal pengumpulan dana sebagai investasi yang diperuntukkan untuk ahli warisnya dengan berbagai manfaat yang akan diperolehnya diantaranya:


(62)

1) Bila peserta mengundurkan diri sebelum perjanjian berakhir, maka akan memperoleh dana tabungan kembali sesuai apa yang disetor dengan sistem mudharabah sesuai perjanjian yang telah disepakati. 2) Bila peserta meninggal dunia dalam masa perjanjian maka dana

investasi akan diserahkan kepada ahli warisnya dengan memperoleh dana rekening yang telah disetor serta keuntungannya akan dikenakan sistem bagi hasil

c. Takaful Dana Haji

Produk asuransi takaful dana haji sama halnya dengan sistem dana investasi namun besarnya investasi dalam bentuk haji, manfaat yang diperoleh dalam investasi haji:

1) Bila peserta mengundurkan diri sebelum perjanjian berakhir, maka akan memperoleh dana tabungan kembali sesuai apa yang disetor dengan system mudharabah sesuai perjanjian yang telah disepakati. 2) Bila peserta meninggal dunia dalam masa perjanjian maka dana

investasi akan diserahkan kepada ahli warisnya dengan memperoleh dana rekening yang telah disetor serta keuntungannya akan dikenakan system bagi hasil.

2. Takaful Individu dengan Unsur Non Tabungan a. Takaful kesehatan Individu

Program ini diperuntukkan untuk penderita (pasien) penyakit yang membutuhkan dana untuk santunan rawat inap dan operasi sesuai perjanjian


(63)

yang berlaku. Apabila peserta tidak mengajukan klaim sampai masa perjanjian berakhir maka peserta akan akan memperoleh bagi hasil atas keuntungan dana yang telah diiinvestasikan.

Seseorang yang ingin mengikuti program tersebut dapat mengajukan kontrak selama setahun dan mengikuti ketentuan yang berlaku, oleh karena itu ketentuan ini bersifat temporer hanya berlaku pada saat peserta menjalani rawat inap maupun operasi.

b. Takaful Kecelakaan Diri Individu

Program ini diperuntukkan bagi perorangan yang bermaksud menyediakan dana untuk ahli waris bila peserta mengalami musibah kematian karena kecelakaan dalam masa perjanjian, maka apabila peserta tidak mengajukan klaim maka akan memperoleh bagi hasil atau dana surplus yang diperoleh perusahaan.

Bila peserta mengalami kematian maka akan memperoleh dana yang telah disetor namun apabila hanya mengalami kecelakaan pada bagian tubuh (cacat) dana hanya akan diperoleh sesuai kondisi tubuh yang mangalami kecelakaan atau mengacu pada ketentuan yang telah disepakati.

Pada program ini peserta hanya berlaku pada usia 18-55 tahun dengan masa kontrak perjanjian selama 60 tahun sesuai ketentuan yang telah disepakati.


(64)

3. Takaful Al-Khairat Individu

Program takaful ini menawarkan kepada individu atau ahli waris apabila mengalami musibah kematian dalam masa perjanjian. Peserta akan memperoleh bagi hasil jika ada klaim sampai batas waktu akhir perjanjian.

Program ini berlaku dengan batas usia maksimal 60 tahun dengan kontrak antara 1 sampai dengan 15 tahun.

Asuransi takaful setiap tahunnya selalu meluncurkan berbagai macam produk asuransi, hal ini dilakukan untuk menarik sebanyak-banyaknya nasabah dengan memperhatikan kebutuhan para konsumen berdasarkan pertimbangan dan kesepakatan bersama.

F. Keunggulan Asuransi Takaful Keluarga

Asuransi merupakan salah satu cara pembayaran ganti rugi kepada pihak yang mengalami musibah, yang dananya diambil dari iuran premi seluruh peserta asuransi, setiap dana peserta asuransi yang telah dikumpulkan akan dikelola dan diinvestasikan. Selama masa pengelolaan dana tersebut, sebagiannya ada yang diserahkan kepada peserta yang mengalami musibah atau resiko tanggungan. Hal demikian disebut dengan klaim asuransi.

Dalam prakteknya asuransi Takaful keluarga memiliki beberapa keunggulan yang dapat menarik minat para nasabah untuk segera membeli atau berinvestasi pada produk yang mereka beli diantara beberapa keunggulannya yaitu:

1. Keberadaan Dewan Pengawas Syariah dalam perusahaan menjadi peran dalam mengawasi manajemen, produk serta kebijakan investasi supaya senantiasa sejalan


(65)

dengan syariat Islam, sehingga menimbulkan kepercayaan dan keamanan terhadap para nasabah.

2. Dana premi yang terkumpul dari nasabah perusahaan selanjutnya akan diinvestasikan berdasarkan syariah melalui sistem bagi hasil sehingga tidak ada unsur kecurangan maupun penipuan.

3. Premi yang terkumpul diperlakukan tetap sebagai pemilik nasabah, perusahaan hanya sebagai pemegang amanah untuk mengelolahnya.

4. Penetapan dana tabarru’ dana sukarela atau dana yang diperuntukkan untuk kepentingan sosial apabila ada pengajuan klaim nasabah yang membuthkannya, dana tersebut diminta secara sukarela dan ikhlas sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati bersama.

5. Pendidikan akan Zakat, Infaq dan Shadaqah selalu diberlakukan dimana nasabah diberikan pengarahan atas dasar mengenai asuransi takaful yang tidak terlepas dari kegiatan ZIS yang telah diatur dalam undang-undang asuransi syariah nomor 38 tahun 1989 tentang pengelolaan zakat.

Dari penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa asuransi takaful pada dasarnya saling tolong-menolong dan berupaya mengajak segenap umat manusia untuk kemabali kepada jalan yang diridhoi oleh Allah melalui kegiatan perekonomian secara halal dan baik.


(66)

BAB IV ANALISIS DATA

A.STRATEGI PEMASARAN PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA

1. Segmentasi Pasar

Para pembeli umumnya berbeda antara yang satu dengan yang lainnya di pasar, baik dalam motif dan perilaku maupun dalam kebiasaan pembeliannya, yang semuanya menunjukkan ciri atau sifat pembeli/konsumen tersebut. Perbedaan ini menunjukkan bahwa pasar suatu produk tidak homogen, tetapi heterogen pada kenyataannya. Dengan dasar ini, maka amatlah sulit bagi suatu perusahaan untuk melayani seluruh pasar yang ada, sehingga dapat memberikan kepuasan konsumen yang berbeda-beda ciri atau sifatnya.

Segmentasi pasar dimaksudkan sebagai kegiatan membagi suatu pasar kedalam kelompok-kelompok yang berbeda. Masing-masing kelompok tersebut terdiri dari konsumen yang mempunyai ciri atau sifat yang sama. Setiap kelompok konsumen dapat dipilih sebagai suatu pasar sasaran (target market) yang akan dicapai dengan strategi pemasaran yang berbeda.

Segmentasi pasar merupakan suatu strategi-strategi pemasaran yang dilakukan dengan sadar dan sengaja untuk membagi pasar kedalam bagian-bagian, sebagai dasar untuk membina bagian-bagian tertentu guna dijadikan pasar sasaran yang akan dilayani.


(1)

PEDOMAN WAWANCARA Interview : H. Agustine

Jenis Kelamin : Laki-laki Jabatan : Kabag Marketing

Tempat : Graha Takaful, Jln Mampang Prapatan No. 1

1. Bagaimana sejarah berdirinya PT. Asuransi Takaful Keluarga Indonesia?

Jawab : Silahkan anda lihat di Annual Report

2. Apa Visi dan Misi PT. Asuransi Takaful Keluarga Indonesia?

Jawab : menjadi grup asuransi yang menjadi pilihan utama umat dengan jangkauan yang signifikan di seluruh Indonesia secara Islami, amanah dan professional dengan memberikan solusi dan pelayanan terbaik dalam perencanaan keuangan serta membangun kualitas umat melalui jasa Takaful keluarga. 3. Bagaimana Struktur Organisasi PT. Asuransi Takaful Keluarga

Indonesia?

Jawab : Silahkan anda lihat di Annual Report, struktur ini bisa berubah jika ada penambahan fungsi baru.

4. Apa saja produk umggulannya?

Jawab : Produk unggulan yang paling diminati adalah produk dana pendidikan dan takaful link lainnya sesaui kebutuhan yang diperoleh para nasabah.


(2)

5. Apakah fungsi pokok Dewan Pengawas Syariah?

Jawab : Dewan Pengawas Syariah (DPS) bertanggung jawab atas fungsi pengawasan penerapan prinsip-prinsip syariah serta fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN).

6. Apakah Fungsi pokok divisi marketing?

Jawab : Dalam hal ini divisi pemasaran bertugas terhadap pengembangan produk dalam hal memasarkannya, bagaimana dan strategi apa yang digunakan agar produk yang telah diluncurkan dapat sampai ketangan para konsumen, agar kegiatan pemasaran dapat berjalan dengan lancar divisi pemasaran bekerjasama dengan berbagai divisi baik itu divisi keuangan, divisi teknik, divisi support dan lain sebagainya.

7. Manfaat apa yang diperoleh dalam berasuransi di PT. Asuransi Takaful Keluarga Indonesia?

Jawab : Dengan adanya dana tabarru’ dana sukarela atau dana yang diperuntukkan untuk kepentingan sosial apabila ada pengajuan klaim nasabah yang membuthkannya, dana tersebut diminta secara sukarela dan ikhlas sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati bersama, sealain itu ada pendidikan akan Zakat, Infaq dan Shadaqah.


(3)

8. Strategi apa yang dipakai oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga Indonesia?

Jawab : Strategi dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, namun lebih mengutamakan kantor-kantor cabang serta agen yang telah bekerjasama.

9.Menurut anad apakah sudah optimal penggunaan strategi yang telah dipakai?

Jawab : Saya rasa belum semuanya terealisasikan karena banyak kendalah yang kita peroleh untuk itu perlu ditingkatkan kembali khususnya sumberdaya yang telah tersedia.

10.Bagaimana segmentasi pasar yang telah dilakukan?

Jawab : Hal ini telah sesuai dengan program kami yakni menempatkan posisi yang mudah dijangkau oleh kalangan banyak, terutama pada kota-kota besar yang mudah ditempuh dengan berbagai fasilitas.

11.Strategi apa yang digunakan dalam target pemasaran Asuransi Takaful Keluarga?

Jawab : Asuransi Takaful Keluarga cenderung melakukan strategi differentianed marketing dengan menghasilkan dan memasarkan produk yang berbeda-beda untuk setiap segmen pasar, siapapun yang mempunyai niat dan kehendak silahkan bergabung.


(4)

12.Langkah alternatif apa yang akan dilakukan jika target tidak tercapai?

Jawab : Semuanya tergantung hasil evaluasi yang telah dikaji selain itu sebelumnya kami melakukan beberapa tahapan dalam meluncurkan produk.

13.Apa saja yang menjadi kekuatan Asuransi Takaful Keluarga? Jawab : faktor utamanya terletak pada memegang teguh prinsip

syariah dan tolong menolong, kejujuran dan amanah yang menjadi dasar kenapa kami masih bisa bertahan.

14.Apa saja yang menjadi kelemahan Asuransi Takaful Keluarga? Jawab : Karena prusahaan ini masih tergolong baru memang kami

membutuhkan sumber daya manusia dan potensi lainnya yang masih terbatas dan belum terstandarisasi secara optimal dan tersertifikasi, dan masih banyak lagi hambatan-hambatan yang kami peroleh.

15.Apa saja yang menjadi peluang Asuransi Takaful Keluarga?

Jawab : Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, dengan begitu akan meningkatkan kesadaran untuk bermuamalah sesuai dengan syariah dan akan menjadikan potensi pasar yang besar, namun kami perlu sosialisasi secara terus menerus.


(5)

Jawab : Sudah barang tentu adanya persaingan antara lembaga keuangan syariah, dalam dunia perbankan persaingan selalu ada baik itu sesama berbasis syariah maupun konvensional, kami menyikapinya dengan keikhlasan dan tolong-menolong dalam kebaikan bukan untuk saling menjatuhkan.

17.Bagaimana prospek kedepannya Asuransi Takaful Keluarga Indonesia?

Jawab : Yang pasti kami akan tampil lebih baik lagi dari yang sudah ada, dengan melakukan perbaikan-perbaikan dengan evaluasi yang kami anggap kurang selain itu kami juga meminta dukungan kepada pihak lainnya yang ingin bergabung untuk menyebarluaskan perusahaan ini.

Pewawancara Terwawancara

Mulky Sulaeman H. Agustine


(6)