Cipta Suhud Wiguna, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Poe Predict, Observe, Explain Terhadap Pemahaman Konsep Dan
Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Geografi Kelas X di SMA Negeri Darmaraja Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
POE terhadap pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kreatif peserta didik, sedangkan tujuan khususnya adalah sebagai berikut;
1. Mengetahui perbedaan pemahaman konsep pada kelompok eksperimen yang
menggunakan model pembelajaran POE. 2.
Mengetahui perbedaan pemahaman konsep pada kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
3. Mengetahui perbedaan perbedaan pemahaman konsep pada kelompok
eksperimen yang menggunakan model pembelajaran POE dengan kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
4. Mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada kelompok
eksperimen yang menggunakan model pembelajaran POE dengan kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
D. Signifikansi dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini merupakan sebuah upaya untuk mengatasi kesulitan yang dialami peserta didik dalam pembelajaran geografi, dengan melakukan
eksperimen pembelajaran menggunakan model pembelajaran POE yang secara teoritis serta merujuk pada penelitian sebelumnya memiliki keunggulan dalam
meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir peserta didik. Penelitian ini memiliki manfaat baik secara teoretis maupun praktis,
sebagai berikut: 1.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bukti empiris pengaruh model pembelajaran POE pada materi erosi dalam mengembangkan pemahaman
konsep dan kemampuan berpikir kreatif peserta didik.
Cipta Suhud Wiguna, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Poe Predict, Observe, Explain Terhadap Pemahaman Konsep Dan
Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Geografi Kelas X di SMA Negeri Darmaraja Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Dapat dijadikan dasar kajian bagi penelitian berikutnya.
3. Dapat dijadikan alternatif pilihan guru dalam pembelajaran geografi untuk
mengembangkan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kreatif peserta didik.
4. Bagi peserta didik memberikan nuansa baru dalam pembelajaran.
E. Definisi Operasional
Untuk menghindari terjadinya ambivalensi pengertian dan pemaknaan terhadap beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan
penjelasan sebagai berikut;
1. Pembelajaran POE Predict-Observe-Explain
Model pembelajaran POE Predict-Observe-Explain dilakukan melalui tiga tugas utama, yaitu memprediksi predict, mengamati observasi dan
menjelaskan explain. White dan Gunstone, 1992:44. Pada penelitian ini model POE digunakan untuk mengungkap pemahaman konsep erosi dan kemampuhan
berpikir kreatif peserta didik dengan menuntut peserta didik untuk melakukan tiga tugas yaitu pertama harus memprediksi suatu kejadian atau peristiwa erosi; kedua,
mengamati kejadian erosi dalam multimedia dan menjelaskan apa yang telah mereka amati tersebut; dan ketiga, menjelaskan kesesuaian dan ketidaksesuaian
antara apa yang mereka prediksikan dengan hasil pengamatan. Pembelajaran dengan model POE dilaksanakan di kelas eksperimen.
Cipta Suhud Wiguna, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Poe Predict, Observe, Explain Terhadap Pemahaman Konsep Dan
Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Geografi Kelas X di SMA Negeri Darmaraja Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Model Pembelajaran Konvensional
Mode pembelajaran konvensional adalah proses pembelajaran yang dilakukan sebagai mana umumnya guru mengajarkan materi kepada peserta
didiknya. Guru mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik, sedangkan peserta didik lebih banyak sebagai penerima Wallace 1992: 13 dalam Warpala
2009. Model pembelajaran ini pula yang sering digunakan guru geografi di SMA
Negeri Darmaraja Kabupaten Sumedang yang menjadi tempat penelitian. Pembelajaran ini didominasi oleh metode ceramah dan tanya jawab, dimana guru
cenderung lebih aktif sebagai sumber informasi bagi peserta didik, dan peserta didik cenderung pasif dalam menerima informasi. Guru berperan lebih banyak
dalam hal menerangkan materi pelajaran, memberi contoh-contoh penyelesaian soal, serta menjawab semua permasalahan yang diajukan peserta didik, kemudian
peserta didik diberi tugas untuk mengisi LKS. Pembelajaran dengan model konvensional diamati pada kelas kontrol.
3. Pemahaman Konsep
Pemahaman konsep merupakan kemampuan menangkap arti dari materi seperti mampu mengungkapkan suatu materi yang disajikan ke dalam bentuk yang
lebih dipahami, dan memberikan interpretasi dengan kata-kata sendiri. Bloom, 1978; Baharudin, 1982; Alwi, 2005; Yulaelawati, 2004.
Pemahaman konsep yang diukur terdiri dari tiga kategori, yaitu menterjemahkan, menafsirkan, dan mengekstrapolasi Bloom, 1978:90.
Cipta Suhud Wiguna, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Poe Predict, Observe, Explain Terhadap Pemahaman Konsep Dan
Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Geografi Kelas X di SMA Negeri Darmaraja Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pemahaman konsep peserta didik diukur dengan menggunakan instrumen pemahaman konsep berupa tes tertulis berbentuk pilihan ganda yang mencakup
indikator-indikator pemahaman konsep tersebut.
4. Kemampuan berpikir Kreatif
Kemampuan berpikir kreatif didefinisikan sebagai kemahiran atau kecakapan peserta didik dalam menggunakan berbagai operasi mental, yaitu
kelancaran, kelenturan, keaslian, dan pengungkapan idea untuk menghasilkan sesuatu dalam bentuk barang atau gagasan. Keterampilan berpikir kreatif peserta
didik diperoleh dari penilaian LKS sesuai dengan indikator keterampilan berpikir kreatif dari Munandar 2009:54 yang dibatasi pada kelancaran fluency,
keluwesan flexibility, dan penguraian elaboration.
F. Sistematika Penulisan
Tesis ini terdiri atas lima bab. Bab I berisi gambaran umum mengenai penelitian ini, terdiri atas latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan
penelitian, signifikansi dan manfaat penelitian, penjelasan istilah, dan sistematika penulisan. Bab II menguraikan tentang landasan teoretik mengenai model POE,
pemahaman konsep dan kemampuhan berpikir kreatif, serta posisi teoritik penelitian ini. Bab III mengupas metodologi penelitian, bab IV memaparkan hasil
penelitian dan analisisnya; temuan dan pembahasan; implikasi, keunggulan dan keterbatasan penelitian. Bab V berisikan jawaban terhadap masalah yang
dikemukakan pada Bab I, yang terdiri atas kesimpulan, dan saran.
Cipta Suhud Wiguna, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Poe Predict, Observe, Explain Terhadap Pemahaman Konsep Dan
Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Geografi Kelas X di SMA Negeri Darmaraja Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Dalam bidang pendidikan, suatu eksperimen dimaksudkan untuk
menilai pengaruh suatu tindakan pendidikan terhadap tingkah laku atau menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh. Cresswell 1994:132 menegaskan;
“In this design a popular approach to quasi exsperimental group A and the control B are selected without random assignment. Both groups take a
pretest and posttest and only the exsperimental group received the treatment
”. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diseleksi tanpa penetapan
secara random. Desain eksperimen yang digunakan adalah Pretest-Posttest, Non- Equivalent Control Group Design, dimana kedua kelompok memperoleh pre test
dan post test, dan hanya kelompok eksperimen yang menerima perlakuan. Pada penelitian ini kelas eksperimen diberi treatment dengan model pembelajaran POE
Predict, Observe, Explain, dan kelas yang lain sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran metode konvensional. Variabel yang dilihat dari penerapan
pembelajaran ini adalah peningkatan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kreatif peserta didik pada kedua kelas, kemudian dibandingkan manakah
yang lebih baik peningkatannya. Desain penelitian lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut;
45