Manfaat Penelitian Asumsi Penelitian

13 Amalia Rizki Pautina, 2012 Bimbingan Kelompok Dengan Pendekatan Analisis Transaksional Untuk Mengembangkan Konsep Diri Siswa : Studi Eksperimen Semu di Kelas X SMA Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 20112012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu peningkatan konsep diri adalah membantu siswa sehingga memiliki persepsi yang positif terhadap gambaran tentang dirinya body image, memiliki harapan yang positif terhadap diri idealnya ideal self, mampu menilai dirinya secara rasional berdasarkan penilaian orang lain terhadapnya social self dan memiliki harga diri self esteem yang positif.

b. Bimbingan Kelompok dengan pendekatan Analisis Transaksional

Dalam penelitian ini, layanan bimbingan kelompok dengan pendekatan analisis transaksional didefinisikan sebagai layanan bimbingan melalui serangkaian kegiatan pemberian bantuan dari peneliti sebagai konselor kepada sekelompok siswa konseli secara berkesinambungan selama 9 kali pertemuan dengan menggunakan teknik-teknik analisis transaksional seperti analisis struktural, analisis transaksional, kursi kosong dan analisis skrip yang bertujuan untuk mengembangkan konsep diri siswa SMA Negeri 6 Bandung kelas X. Adapun sistematika pengembangan layanan mencakup: 1 rasional, 2 tujuan, 3 asumsi, 4 sasaran bimbingan, 5 kompetensi konselor, 6 struktur dan isi bimbingan, dan 7 evaluasi dan indikator keberhasilan.

E. Manfaat Penelitian

Secara teoretis, manfaat penelitian ini memperkaya khasanah keilmuan Bimbingan dan Konseling dalam pengembangan layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan konsep diri siswa. Sedangkan manfaat praktis yang diperoleh sebagai berikut. 14 Amalia Rizki Pautina, 2012 Bimbingan Kelompok Dengan Pendekatan Analisis Transaksional Untuk Mengembangkan Konsep Diri Siswa : Studi Eksperimen Semu di Kelas X SMA Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 20112012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Bagi guru Bimbingan dan KonselingKonselor, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu strategi dalam memberikan layanan bimbingan kelompok terutama dalam mengembangkan konsep diri negatif menjadi konsep diri positif. 2. Bagi kepala sekolah, layanan bimbingan kelompok ini hendaknya dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan terhadap pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah, khususnya untuk mengembangkan konsep diri siswa. 3. Bagi akademisi dan peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi dan acuan bagi peneliti selanjutnya untuk berbagai implikasi masalah konsep diri siswa.

F. Asumsi Penelitian

Penelitian ini berdasarkan pada asumsi-asumsi dasar sebagai berikut. 1. Konsep diri bukan merupakan faktor genetik, konsep diri juga mengalami perkembangan seiring dengan bertambahnya pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh individu melalui interaksi individu dengan lingkungan, baik lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya. 2. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi konsep diri individu yaitu, harapan orang tua, kondisi fisik, kematangan biologis, dampak media massa, 15 Amalia Rizki Pautina, 2012 Bimbingan Kelompok Dengan Pendekatan Analisis Transaksional Untuk Mengembangkan Konsep Diri Siswa : Studi Eksperimen Semu di Kelas X SMA Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 20112012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu tuntutan sekolah, pengalaman ajaran agama, masalah ekonomi keluarga, serta hubungan dalam keluarga. Dengan demikian konsep diri yang dimiliki setiap individu akan berbeda-beda. 3. Layanan bimbingan kelompok dapat menjadi media penyampaian informasi serta dapat membantu siswa menyusun rencana dalam membuat keputusan tepat yang diharapkan akan berdampak positif bagi siswa dalam mengembangkan konsep diri yang positif. 4. Analisis Transaksional menekankan aspek kognitif rasional-behavioral dan berorientasi kepada peningkatan kesadaran sehingga konseli akan mampu membuat putusan-putusan baru dan mengubah cara hidupnya. 5. Analisis Transaksional merupakan pendekatan yang direktif sehingga proses intervensinya tidak membutuhkan waktu yang lama..

G. Metodologi Penelitian 1.

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN UNTUK MENINGKATKAN SELF ESTEEM SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA

0 29 28

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Studi Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 15 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 18 51

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN (Studi Eksperimen Semu Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 6 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/201

0 9 48

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN MODEL GALLERY WALK (GW) TERHADAP PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI (Studi Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 13 Bandar Lampung Tahun P

3 14 60

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK PROTISTA (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas X SMA N 12 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013)

1 9 52

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KOTAGAJAH LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 77

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAM BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LABUHAN RATU LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 79

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH (Penelitian Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Surakarta Tahun Pelajaran 20152016)

0 5 31

KONFORMITAS DAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN KONSEP DIRI PADA SISWA SMA X DI BEKASI

0 0 7

1 PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 5 PONTIANAK

0 2 10