Tujuan Penelitian Hipotesis Penelitian Manfaat Penelitian Budidaya Udang

Berdasarkan uraian di atas perumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut: 1. Apakah bakteri resisten antibiotik dapat diperoleh pada tambak udang? 2. Bagaimana efektivitas bakteri resisten antibiotik dalam menghambat pertumbuhan bakteri patogen Vibrio sp. penyebab vibriosis? 3. Apakah bakteri resisten antibiotik mampu menurunkan serangan penyakit vibriosis pada larva udang windu Penaeus monodon?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan bertujuan antara lain : 1. Untuk mendapatkan isolat bakteri yang resisten terhadap beberapa antibiotik yang umum digunakan pada tambak udang. 2. Untuk menguji aktivitas bakteri resisten antibiotik terhadap patogen udang yaitu Vibrio sp. 3. Untuk mengetahui kemampuan bakteri resisten antibiotik dalam menurunkan serangan penyakit vibriosis pada larva udang.

1.4 Hipotesis Penelitian

1. Bakteri yang bersifat resisten antibiotik diperoleh dari tambak udang. 2. Bakteri resisten antibiotik mampu menghambat pertumbuhan Vibrio sp. 3. Bakteri resisten antibiotik mampu menurunkan serangan penyakit vibriosis pada larva udang.

1.5 Manfaat Penelitian

Setelah dilakukan penelitian ini maka diharapkan dapat diperoleh manfaat antara lain: 1. Mendapatkan isolat bakteri resisten antibiotik yang potensial sebagai agen pengendali hayati terhadap penyakit vibriosis dalam tambak udang. 2. Menambah koleksi biodiversitas mikroba di Laboratorium Mikrobiologi FMIPA, Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Budidaya Udang

Bisnis aquakultur khususnya budidaya udang tambak udang dirancang untuk meningkatkan dan memproduksi udang laut untuk konsumsi. Lokasi yang cocok untuk budidaya udang adalah daerah sepanjang pantai beberapa meter dari permukaan air laut dengan suhu rata-rata 28-32 ○ C. Daerah pasang surut dengan fluktuasi pasang surut 2-3 meter dan salinitas 25-30 ppt. Tanah yang ideal untuk budidaya udang adalah yang bertekstur liat atau liat berpasir, karena dapat menahan air dan tanah kemudian tanah lebih mudah dipadatkan serta tidak pecah-pecah. Tipe budidaya udang dapat dikategorikan atas tipe ekstensif dengan hasil panen 1.000 kgha, semi-intensif dan intensif dengan hasil panen 500-15.000 kgha, serta super intensif dengan 10.000-50.000 kgha hasil panen Wickins Lee 2002. Letak geografis Kabupaten Serdang Bedagai sangat potensial bagi usaha perikanan dan kelautan baik perikanan payau maupun tawar. Kabupaten Serdang Bedagai memiliki luas ±1.900,22 km 2 dengan 17 Kecamatan, dan 5 kecamatan diantaranya yakni Pantai Cermin, Perbaungan, Teluk Mengkudu, Tanjung Beringin dan Bandar Khalifah merupakan kecamatan-kecamatan yang berada di pesisir pantai dengan panjang garis pantai ± 95 km, memiliki potensi perikanan dan kelautan yang sangat besar. Potensi lahan budidaya air payau seluas ± 4.500 ha dan telah dimanfaatkan sekitar 80 , sedangkan yang beroperasi saat ini hanya sekitar ± 15. Jenis yang paling banyak dibudidayakan adalah udang windu, udang putih, udang vanamei dan kepiting Direktorat Jenderal Perikanan Daerah 2010. Universitas Sumatera Utara

2.2 Penyakit Udang