Penyakit asal jamur sistemik pada periode larva maupun post larva dapat menyebabkan angka kematian yang serius pada P. monodon. Penyakit serius yang
disebabkan oleh jamur salah satunya Aphanomyces astaci yang menyebabkan plak pada udang karang crayfish di Eropa dan Australia. Juvenil dan udang dewasa dapat
diinfeksi oleh Fusarium sp. yang menyebabkan lesi atau abrasi pada kutikulanya. Respons inang terhadap infeksi menghasilkan daerah dark melanised yang
dikarakterisasi seperti black gill disease. Beberapa fungi menghasilkan toksin yang menghambat osmoregulasi dan meningkatkan kematian udang pada saat moulting
Wickins Lee 2002.
Pada udang Penaeid, protozoa menyebabkan cotton or milk shrimp disease tubuh tidak dapat tembus cahaya atau buram. Mikrosporidia tidak selalu
menyebabkan kematian, namun menyebabkan pertumbuhan udang yang relatif rendah. Infeksi secara langsung terjadi pada udang karena mengkonsumsi spora yang
menempel pada lapisan eksoskleton. Setelah fungi membentuk plak, infeksi yang disebabkan protozoa menjadi serius dan telah mempengaruhi kehidupan udang
karang crayfish di seluruh dunia. Protozoa ini juga sering ditemukan pada saluran pencernaan udang penaeid tetapi tidak berbahaya. Infeksi histopagus dapat terjadi
pada Crustaceae laut dan air tawar Wickins Lee 2002.
2.3 Bakteri Vibrio sp.
Vibrio sp. merupakan bakteri yang tergolong famili Vibrionaceae bersifat Gram negatif, biasanya berbentuk batang, bergerak, mesofilik, kemoorganotropik, fakultatif
anaerob, dan umumnya oksidase positif. Vibrio sp. tumbuh baik pada suhu 15
○
C sampai 30
○
C Thompson et al. 2004. Vibrio sp. dapat dijumpai dalam jumlah yang melimpah di lingkungan aquatik dan berasosiasi dengan eukariotik Barbieri et al.
1999 contohnya pada permukaan tubuh dan usus hewan-hewan laut.
Universitas Sumatera Utara
Formasi biofilm Vibrio sp. pada eksoskleton Crustaceae atau organisme laut yang lain merupakan strategi untuk bertahan dalam kondisi kelaparan dan ketika
mendapat tekanan dari lingkungan. Dalam biofilm bakteri Vibrio sp. dapat memperangkap dan menyerap nutrien, resisten terhadap antibiotik serta berasosiasi
dengan baik terhadap bakteri lain atau inangnya. Vibrio cholera menempel pada permukaan dengan menggunakan flagel dan pili secara adhesi Wai et al. 1999.
Beberapa Vibrio sp. merupakan bakteri patogen terhadap hewan-hewan perairan. Bakteri V. anguillarum, V. salmonicida, dan V. vulnificus merupakan
patogen terhadap beberapa spesies ikan sedangkan V. harveyi merupakan patogen utama pada udang contohnya pada Litopenaeus vannamei dan P. monodon. Kematian
massal pada fase larva dan juvenil P. monodon diasosiasikan dengan luminous Vibrio sp. Mortalitas yang disebabkan Vibrio sp. pada ikan dan udang sangat sering terjadi
pada fase larva secara tiba-tiba Austin et al. 2003.
Komunikasi antara sel dengan sel atau quorum sensing berperan penting dalam memonitor kerapatan sel bakteri dan regulasi faktor virulensi V. harveyi. V.
harveyi menggunakan 3 saluran dalam sistem quorum sensing yaitu saluran 1 dimediasi oleh autoinducer 1 HAL-1 sebagai acyl homoserine lactone, saluran 2
dimediasi oleh Al-2 furanosyl borate diester signal yang dimiliki bakteri gram negatif dan saluran 3 autoinducer yang disebut cholera autoinducer 1 CAI-1 yang
masih belum diketahui kandungannya Taga Bassler 2003; Defoirdt et al. 2008. Sebagian spesies Vibrio merupakan flora normal di laut dan pada hewan-hewan
perairan. Namun dapat bersifat oportunistik, yaitu menjadi patogen ketika terjadi ketidakseimbangan antara inang dan bakteri Rao 2000. Menurut Oxley et al. 2002
Vibrio luminous merupakan flora normal pada udang jika kepadatannya tidak melebihi 10
4
-10
5
cfug di usus.
Universitas Sumatera Utara
Dalam siklus nutrisi Vibrio sp. berperan penting dalam mengambil bahan organik terlarut. Vibrio sp. menyediakan asam lemak tak jenuh rantai panjang
esensial pada rantai makanan aquatik. Vibrio sp. juga dapat mendegradasi kitin, yaitu sebuah homopolimer N-acetyl-glucosamin gula amino yang banyak ditemui di lautan
Cottrell Kirchman 2003. Beberapa Vibrio sp. juga mampu mendegradasi senyawa toksik polisiklik hidrokarbon aromatik yang mencemari sedimen laut Svitil et al.
1997.
Vibrio sp. dapat memproduksi antibiotik diantara bakteri laut yang lain. Komponen inhibitor yang dihasilkan Vibrio sp. tertentu mampu mereduksi jumlah
organisme lain contohnya Alfaproteo-bacteria dan Alteromonas Long Azam 2001. Menurut Sharma et al. 2010 spesies V. alginolyticus ternyata memiliki
potensial sebagai imunostimulan terhadap udang sehingga spesies ini dapat digunakan sebagai agen biokontrol pada budidaya udang dan dapat mengurangi
penggunaan antibiotik.
2.4 Penggunaan Antibiotik Pada Budidaya Perairan