Uji Sensitivitas Bakteri Terhadap Antibiotik Karakterisasi Bakteri Resisten Antibiotik Isolasi Bakteri Vibrio sp. Uji Patogenitas Bakteri Resisten Antibiotik Terhadap Larva Udang

suhu 30±2 ○ C. Masing-masing koloni dengan sifat fisik yang berbeda di kultur kembali pada media NA untuk digunakan selanjutnya. Sampel tanah sebanyak 1 g dihomogenisasi dalam 10 ml air tambak steril. Sampel yang telah homogen diencerkan hingga 10 -4 . Sebanyak 0.1 ml sampel yang diencerkan disebarkan pada media NA kemudian diinkubasi selama 24-72 jam pada suhu 30±2 ○

3.4 Uji Sensitivitas Bakteri Terhadap Antibiotik

C. Masing-masing koloni yang berbeda dipisahkan dan dipurifikasi pada media NA berikutnya Tendencia et al. 2001. Alur kerja isolasi bakteri resisten antibiotik dari tambak udang dapat dilihat pada Lampiran 1 hlm 34. Uji sensitivitas bakteri terhadap antibiotik menggunakan metode difusi agar. Isolat uji disesuaikan kepadatan populasinya dengan menggunakan standar McFarland 10 8 cfuml. Alur kerja pembuatan standar McFarland dapat dilihat pada lampiran 2 hlm 35. Media yang digunakan untuk pengujian adalah MHA yang dilarutkan dengan air tambak. Suspensi bakteri yang telah standar kemudian diinokulasi pada media MHA menggunakan cotton swab. Setelah ± 10 menit cakram yang berisi antibiotik ukuran diameter disk 6 mm diletakkan pada permukaan agar yang telah diinokulasi dengan bakteri yang akan diuji. Cakram antibiotik yang digunakan antara lain; 25 μg amoksisilin, 25 μg sulfametoksazoltrimetropim, 30 μg kloramfenikol, dan 15 μg eritromisin. Selanjutnya kultur diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu 30±2 ○ C. Setelah diinkubasi zona hambat diukur dengan menggunakan jangka sorong Tendencia et al. 2001. Alur kerja uji sensitivitas isolat bakteri terhadap antibiotik dapat dilihat pada Lampiran 3 hlm 36. Universitas Sumatera Utara

3.5 Karakterisasi Bakteri Resisten Antibiotik

Isolat bakteri resisten terhadap antibiotik dikultur pada media NA kemudian kultur yang berumur ± 24 jam diidentifikasi menggunakan uji biokimia secara sederhana. Uji biokimia yang dilakukan antara lain pewarnaan Gram, uji sitrat, uji katalase, uji motilitas, uji gelatin, dan uji TSIA.

3.6 Isolasi Bakteri Vibrio sp.

Vibrio sp. diisolasi dari sampel air tambak udang PT. Budi, Serdang Bedagai. Media yang digunakan adalah TCBSA. Inkubasi dilakukan pada suhu 30±2 ○

3.7 Uji Patogenitas Bakteri Resisten Antibiotik Terhadap Larva Udang

C selama 24-48 jam. Isolat yang diperoleh dikarakterisasi di Laboratorium Mikrobiologi FMIPA, Universitas Sumatera Utara. Alur kerja isolasi bakteri Vibrio sp. dapat dilihat pada Lampiran 4 hlm37. Uji patogenitas dilakukan dalam wadah berkapasitas 2 liter yang diisi dengan air laut yang memiliki kadar garam ± 28 ppt sebanyak 1 liter kemudian ditebari larva udang PL 10 sebanyak 20 ekorwadah dengan metode perendaman. Konsentrasi bakteri resisten dalam wadah dibuat sampai mencapai jumlah sel 10 8 cfuml sesuai dengan standar kekeruhan McFarland. Masing-masing wadah diberi aerasi yang berasal dari blower. Suhu air dalam wadah 30 ○ C dan pH air 7,9. Pemberian pakan dilakukan setiap 12 jam. Patogenitas bakteri resisten diamati melalui kematian larva udang setiap 12 jam selama 96 jam perendaman dan dibandingkan dengan kontrol negatif tanpa pemberian bakteri resisten. Uji patogenitas ini dilakukan dengan 3 kali ulangan. Alur kerja uji patogenitas bakteri resisten antibiotik dapat dilihat pada Lampiran 5 hlm 38. Universitas Sumatera Utara

3.8 Uji Daya Hambat Bakteri Resisten Antibiotik terhadap Vibrio sp. Secara In Vitro