Analisis Financial Literacy dan Financial Behavior serta Financial Attitude Mahasiswa Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Kuesioner Penelitian
Analisis Financial Literacy, Financial Behavior dan Financial Attitude
Mahasiswa Universitas Sumatera Utara. No Responden :
Bersama ini saya memohon kesediaan Saudara/i untuk mengisi kuesioner penelitian ini. Informasi yang anda berikan merupakan bantuan yang sangat berarti dalam menyelesaikan penelitian ini. Atas bantuan dan perhatian Anda, saya ucapkan terimakasih.
Karakteristik Responden
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan
Fakultas : 0. FEB 1. Non FEB
Stambuk :
IPK : a. < 2,5 b. 2,50 s.d 3,00 c. ≥ 3,00
Residence : a. Tinggal Sendiri/Kost
b. Tinggal bersama orang tua Jumlah Uang Saku per Bulan : a. Rp1.000.000,- s.d. Rp1.500.000,-
b. Rp1.500.001,- s.d. Rp2.000.000,- c. >Rp2.000.000,-
Tingkat Pendapatan Mahasiswa
per bulan : a. Rp100.000,- s.d. Rp500.000,- b. Rp500.001,- s.d. Rp1.000.000,- c. >Rp1.000.000,-
(2)
Pilihlah salah satu alternatif jawaban untuk setiap pernyataan berdasarkan pendapat anda dengan membubuhkan tanda ( √ ) atau ( X ).
FINANCIAL LITERACY STS = Sangat Tidak Setuju Keterangan :
TS = Tidak Setuju KS = Kurang Setuju S = Setuju
SS = Sangat Setuju
PERNYATAAN STS TS KS S SS
6. Pengetahuan keuangan sangat penting untuk kesejahteraan dan kesuksesan seseorang baik pada masa sekarang maupun pada masa yang akan datang.
7. Upah Minimum Regional (UMR) hanya berlaku untuk pegawai rendahan dalam suatu perusahaan. 8. Aktiva lancar kurang hutang lancar
disebut modal kerja.
9. Pengetahuan saya cukup memadai tentang pinjaman/kredit sehingga terhindar dari keraguan finansial. 10.Secara teori apabila PTKP naik
berarti meningkatkan daya beli wajib pajak.
11.Income Smoothing dapat dilakukan oleh manajer dengan cara memilih prinsip atau metode akuntansi sehingga laba perusahaan stabil antar periode. Perbuatan ini dianggap bukan pelanggaran hukum.
(3)
12.Manfaat penganggaran keuangan adalah penggunaan uang secara terarah dan menghindari pemborosan.
13.Dipsy mendapatkan warisan sebesar Rp. 100 juta hari ini, sementara Lala menerima warisan sebesar Rp. 100 juta, 3 tahun dari sekarang. Dalam waktu 3 tahun, maka yang lebih kaya adalah Lala.
14.Tingkat pendidikan dalam dunia pekerjaan seseorang sangat berpengaruh signifikan terhadap penghasilannya.
15.Jika kita memiliki uang di bank, kemudian melakukan pembayaran atas belanja barang, dapat menggunakan kartu debit.
16.Untuk pembelian barang yang material, saya setuju dengan sumber dana pinjaman, dengan catatan jumlah angsuran kredit ≤ 20% dari jumlah pendapatan bulanan.
17.Pengunaan ATM kurang tepat untuk pembayaran barang yang jumlahnya material.
18.Untuk kelancaran pembayaran pembelian barang atau hutang, instrumen yang lebih sesuai adalah rekening giro daripada tabungan. 19.Jika saya memiliki uang Rp. 1 juta
di rekening tabungan yang memberikan bunga 2% per tahun. Setelah 5 tahun dari sekarang, dan saya tidak mengambil sepeserpun, maka uang saya menjadi lebih dari Rp. 1 juta.
(4)
20.Bentuk instrument di pasar modal disebut efek, yaitu surat berharga antara lain : saham, obligasi dan bukti right.
21.Bursa efek adalah pihak yang
menyelenggarakan dan
menyediakan sistem dan sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka.
22.Waktu pembayaran premi
ditentukan oleh nasabah.
23.Dilihat dari sudut pandang pembangunan ekonomi, perusahaan asuransi dapat disebut sebagai lembaga pengumpul dana, selanjutnya dana tersebut dapat diinvestasikan untuk modal pembangunan ekonomi.
24.Jumlah dari premi asuransi yang dibayarkan sesuai dengan keinginan saya.
25.Dalam asuransi kendaraan, apabila harga pertanggungjawaban dibawah harga mobil, maka jumlah ganti rugi lebih rendah dari nila klaim.
(5)
FINANCIAL BEHAVIOR STS = Sangat Tidak Setuju Keterangan :
TS = Tidak Setuju KS = Kurang Setuju S = Setuju
SS = Sangat Setuju
PERNYATAAN STS TS KS S SS
1. Membuat catatan keuangan yang memadai.
2. Saya mencatat penerimaan dan pengeluaran/belanja harian secara kronologis.
3. Bagaimana mahasiswa mengatur anggarannya agar dapat digunakan selama 1 bulan.
4. Sebelum saya berbelanja, saya melakukan survey harga di tempat saya ingin berbelanja.
5. Saya berusaha membuat
pengeluaran lebih kecil dari pemasukan.
6. Terdapat pengeluaran seharusnya tidak dibutuhkan oleh mahasiswa. 7. Dana untuk pengeluaran tidak
terduga saya simpan dalam tabungan.
8. Saya selalu berusaha
mempertahankan nilai pertanggungan asuransi yang
(6)
9. Saya akan tetap membayar pajak, walaupun masyarakat di sekitar saya tidak membayar pajak.
10.Saya membayar tagihan-tagihan rutin seperti : listrik, air dan telepon secara tepat waktu setiap bulan.
FINANCIAL ATTITUDE
STS = Sangat Tidak Setuju Keterangan :
TS = Tidak Setuju KS = Kurang Setuju S = Setuju
SS = Sangat Setuju
PERNYATAAN STS TS KS S SS
7. Saya membeli barang yang saya butuhkan bukan yang saya inginkan.
8. Saya bertindak ekonomis dalam semua aspek keuangan saya. Seperti, bersikap hemat, menentukan skala prioritas, bertindak rasional dalam pengeluaran uang dan patuh pada prinsip biaya dan keuntungan. 9. Saya memiliki catatan untuk
semua pengeluaran-pengeluaran yang saya lakukan.
10.Saya merasa nyaman dengan kondisi keuangan saat ini dan saya dapat mengelola urusan dengan mudah dan cepat.
11.Saya mengelola keuangan tanpa merasa takut dan khawatir.
(7)
12.Dalam pengelolaan keuangan saya tidak melibatkan orang tua.
13.Saya berusaha setiap bulan menghasilkan uang.
14.Saya tidak selalu mengikuti tren atau mode yang sedang digemari, meskipun hal itu akan membuat saya tidak keren dan dijauhi teman-teman.
15.Saya menyisihkan sebagian dari uang saku saya untuk ditabung. 16.Saya melakukan pinjaman karena
(8)
(9)
(10)
(11)
Descriptives BEHAVIOR
N Mean Std. Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound
LAKI-LAKI 51 38.2745 4.57855 .64113 36.9868 39.5622 30.00 50.00
PEREMPUAN 49 38.4490 5.01689 .71670 37.0080 39.8900 29.00 49.00
Total 100 38.3600 4.77477 .47748 37.4126 39.3074 29.00 50.00
Test of Homogeneity of Variances BEHAVIOR
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.406 1 98 .239
ANOVA BEHAVIOR
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups .761 1 .761 .033 .856
Within Groups 2256.279 98 23.023
Total 2257.040 99
Descriptives BEHAVIOR
N Mean Std. Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound
FEB 50 39.0400 5.22537 .73898 37.5550 40.5250 31.00 50.00
NON FEB 50 37.6800 4.22065 .59689 36.4805 38.8795 29.00 47.00
(12)
Test of Homogeneity of Variances BEHAVIOR
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.954 1 98 .089
ANOVA BEHAVIOR
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 46.240 1 46.240 2.050 .005
Within Groups 2210.800 98 22.559
Total 2257.040 99
Descriptives LITERACY
N Mean Std. Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound
LAKI-LAKI 51 74.0000 7.32666 1.02594 71.9393 76.0607 56.00 93.00
PEREMPUAN 49 73.6122 6.57589 .93941 71.7234 75.5011 58.00 95.00
Total 100 73.8100 6.93650 .69365 72.4336 75.1864 56.00 95.00
Test of Homogeneity of Variances LITERACY
Levene Statistic df1 df2 Sig.
(13)
ANOVA LITERACY
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 3.757 1 3.757 .077 .781
Within Groups 4759.633 98 48.568
Total 4763.390 99
Descriptives LITERACY
N Mean Std. Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound
FEB 50 73.8000 8.41039 1.18941 71.4098 76.1902 57.00 95.00
NON FEB 50 73.8200 5.14559 .72770 72.3576 75.2824 56.00 84.00
Total 100 73.8100 6.93650 .69365 72.4336 75.1864 56.00 95.00
Test of Homogeneity of Variances LITERACY
Levene Statistic df1 df2 Sig.
8.291 1 98 .005
ANOVA LITERACY
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups .010 1 .010 .000 .003
Within Groups 4763.380 98 48.606
(14)
Descriptives ATTITUDE
N Mean Std. Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound
LAKI-LAKI 51 39.9216 3.70860 .51931 38.8785 40.9646 31.00 48.00
PEREMPUAN 49 39.0408 4.32030 .61719 37.7999 40.2818 28.00 50.00
Total 100 39.4900 4.02391 .40239 38.6916 40.2884 28.00 50.00
Test of Homogeneity of Variances ATTITUDE
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.060 1 98 .808
ANOVA ATTITUDE
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 19.385 1 19.385 1.200 .072
Within Groups 1583.605 98 16.159
Total 1602.990 99
Descriptives ATTITUDE
N Mean Std. Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound
FEB 50 39.9200 4.09998 .57982 38.7548 41.0852 32.00 50.00
NON FEB 50 39.0600 3.94042 .55726 37.9401 40.1799 28.00 45.00
(15)
Test of Homogeneity of Variances ATTITUDE
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.009 1 98 .923
ANOVA ATTITUDE
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 18.490 1 18.490 1.144 .288
Within Groups 1584.500 98 16.168
(16)
DAFTAR PUSTAKA Buku :
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT. Rineka Cipta: Jakarta.
Cooper, Donald R dan Pamela S. Shindler. Metode Riset Bisnis. PT Media Global Edukasi, Jakarta.
Erlina. 2011. Metodologi Penelitian. USU Press, Medan.
Kasmir. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi ke-9, Rajawali Pers, Jakarta.
. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi ke-14, Rajawali Pers, Jakarta.
Kuncoro. Mudrajad. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga.
Mulyani, Erlina. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. USU Press, Medan.
Murti Sumarni dan Salamah. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Penerbit ANDI: Yogyakarta.
Rochaety, Eti. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS. Edisi Revisi. Penerbit Mitra Wacana Media: Jakarta.
Sarwono, Jonathan. 2006. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS 13. Penerbit ANDI: Yogyakarta.
Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Penerbit Salemba Empat: Jakarta.
(17)
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Binis, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Jurnal dan Artikel:
Alqaydi, F, R., & Ibrahim, M, E. 2013. Financial Literacy, Personal Financial Attitude, and Forms of Personal Debt among Residents of the UAE. International Journal of Economics and Finance, 5: 7
Chen, H., & Volpe, R.P,1998. An Analysis of Personal Financial Literacy Among College Student. Financial Services Review, 7(2), 107-128.
Habshick, Marco, et. all. Survey of Financial Literacy Schemes in the EU27. Hamburg. Financial Services EVERS JUNG Research and Consulting. Keown, L.A. 2011. The financial knowledge of Canadians. Canadian Social
Trends, 11(008), 30-39.
Kompas, 27 Oktober 2015 : Literasi Keuangan Indonesia di bawah Malaysia dan Thailand.
Lusardi, A, Mitchel,O S, & Curto,V. 2009. Financial Literacy Among the Young: Evidence and Implications for Consumer Policy. In Pension Research Working Paper. Pension Research Council, University of Pensylvania.
Lynne, Sun, Joyce, Dawn. 2008. Changing College Students’ Financial Knowledge,Attitudes, and Behavior through Seminar Participation.
29:23–40
Nababan, D, Sadalia, I. 2012. Analisis Personal Financial Literacy dan Financial Behavior Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
(18)
Noor A. S., Nurfadhilah A. H, Ramesh K. M., Mior A. J. 2013. Financial Literacy: a study among the University Students, 5: 2
Marsh B. A. 2006. Examining the Personal Finance Attitudes, Behaviors and Knowledge Levels Of First-Year and Senior Students at Baptist Universities In the State Of Texas.
Pambudhi, A, R., & Margaretha, F. 2015. Tingkat Literasi Keuangan pada
Mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi. Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, 17: 76-85.
Reza A. P & Farah M. 2015. Tingkat Literasi Keuangan pada Mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi. Jurnal Universitas Tri Sakti, 17.1.76–85
Rita, R, M & Ningsih, U, R. 2010. Financial Attitudes dan Komunikasi Keluarga tentang Pengeluaran Uang Saku: ditinjau dari Perbedaan Gender.
Informatics & Business Institute Darmajaya, 8: 2.
Sabri, M, J, A, M., Mohamed, H, M, K, R., Hasan, A, N & Shaari, A, N. 2013.
Financial Literacy: a study among the University students.
Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business, 5: 2. Thomas, J, B & Shetty, S, V. 2015. A study of Financial Literacy amongst the
College students in Mumbai. Tactful Management Research Journal. Wibisono, H, C & Budiono, T. 2014. Keterkaitan Financial Attitude, Financial
Behavior & Financial Knowledge pada Mahasiswa Strata 1 Universitas Atmajaya Yogyakarta.
Wulandari, H, Miftah, D & Muat, S. 2014. Analisis Tingkat Literasi Keuangan dan Dampak terhadap Keputusan Pinjaman Pribadi. Economics and
(19)
Business Research Festival.
Xiao, J. J., S. Shim, B. Barber, and A. Lyons. 2007. Academic Success and Well- Being of College Students: Financial Behaviors Matter. Tucson, AZ: Take Charge American Institute for Consumer Financial Education and
Research, The University of Arizona.
Warsono,. 2010. Prinsip- Prinsip dan Praktek Keuangan Pribadi. Jurnal Salam, 13(2), 137-151.
Waspada, 10 November 2015: Literasi dan Inklusi Keuangan.
William T. S. 2013. Determinants of Financial Literacy of Micro Entrepreneurs in DAVAO city. Vol. 1, No.1
Joo, S. H., Grable, J. E., & Bagwell, D. C. 2003. Credit card attitudes and behaviors of college students. College Student Journal, 37(3), 405-419. Robb, C. A. & James, R. N. 2009. Associations between individual characteristics
and financial knowledge among college students. Journal of Personal Finance, 8, 170-184.
Zahroh, Fatimatus. 2014. Menguji Tingkat Pengetahuan Keuangan, Sikap
Keuangan Pribadi dan Perilaku Keuangan Pribadi Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Semester 3 dan Semester 7 Universitas Diponegoro. Semarang.
Ibrahim, D., Harun, R., & Isa, M.Z. 2009. A Study on Financial Literacy of Malaysian Degree Students. C Vol.5 No.4.
(20)
Internet:
http://encyclopedia.thefreedictionary.com/Financial+literacy
http://www.investopedia.com/terms/f/financial-literacy.asp
http://www.woopidoo.com/glossary/personal-finance/index.htm www.anz.com
www.mas.gov.sg
www.pfrc.bris.ac.uk www.statcan.gc.can www.usu.ac.id
(21)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Jenis Penelitian
Rancangan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah rancangan deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variabel yang bisa dijelaskan baik dengan angka-angka maupun kata-kata. Menurut (Sanusi, 2011) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis tentang informasi ilmiah yang berasal dari subjek atau objek penelitian. Penelitian deskriptif berfokus pada penjelasan sistematis tentang fakta yang diperoleh saat melakukan penelitian.
Penelitian deskriptif bertujuan untuk menjelaskan fenomena atau karakteristik individual, situasi atau kelompok tertentu secara akurat, menemukan makna baru, menjelaskan sebuah kondisi keberadaan, menentukan frekuensi kemunculan sesuatu dan mengkategorikan informasi. Penelitian deskriptif dilakukan dengan memusatkan perhatian kepada aspek-aspek tertentu dan sering menunjukkan hubungan antar berbagai variabel (Wahid, 2013).
3.2Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, Jalan Prof. T. M. Hanafiah, SH Kampus USU Medan – 20155, yang dilakukan mulai Januari sampai dengan Oktober 2016.
3.3Defenisi Operasional
Operasional variabel merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2010: 58). Operasional variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar.
Defenisi operasional variabel bertujuan untuk memberikan tuntunan dalam memenuhi unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel (Nababan and Sadalia, 2012). Dengan defenisi operasional variabel, peneliti dapat mengumpulkan, mengukur, atau menghitung informasi melalui
(22)
logika empiris. Istilah-istilah dalam defenisi operasional harus dapat diuji dan mempunyai rujukan empiris (Erlina dan Sri, 2007). Adapun defenisi operasional variabel dalam penelitian ini antara lain :
a. Financial Literacy
Financial literacy atau pengetahuan keuangan merupakan pemahaman dan pengetahuan yang mendasar yang juga dibutuhkan untuk kebutuhan pengaturan keuangan pribadi yang sukses (Garman dan Forgue, 2000). Pengetahuan yang dimaksud berarti memahami dengan baik kondisi-kondisi, praktik-praktik,
peraturan dan norma-norma yang dibutuhkan untuk melakukan tugas-tugas terkait masalah keuangan. Pengetahuan keuangan meliputi banyak kegiatan yang
berhubungan dengan uang yang termasuk di dalamnya seperti pengetahuan dasar mengenai keuangan pribadi (basic personal finance), manajemen uang (money management), kredit dan utang (credit and debt management), tabungan dan investasi (saving and investment) serta resiko (risk management).
b. Financial Behavior
Financial behavior berhubungan dengan bagaimana seseorang dapat
mengelola dan menggunakan sumber daya keuangan yang ada padanya (Nababan and Sadalia, 2012). Dengan kata lain, financial behavior berkaitan dengan praktek pengelolaan dan penggunaan sumber daya keuangan seseorang, seperti membuat anggaran, menghemat uang dan mengontrol belanja, berinvestasi serta membayar kewajiban tepat waktu.
c. Financial Attitude
Financial attitude didefinisikan sebagai keadaan pikiran, pendapat serta penilaian tentang keuangan (Pankow, 2003). Financial attitude bertujuan untuk membantu setiap individu dalam menentukan sikap dan perilaku dalam hal keuangan, baik dalam hal pengelolaan keuangan, penganggaran keuangan pribadi dan keputusan berinvestasi.
Menurut (Fumham, 1984), terdapat 6 (enam) konsep secara umum yang mencerminkan financial attitude bagi anak muda, yaitu: konsep yang merujuk pada pola pikir dan persepsi seseorang untuk mengelola uang dengan baik
(obsession), konsep yang merujuk pada seseorang yang beranggapan uang dapat menyelesaikan masalah dan mengendalikan orang lain (power), konsep yang merujuk pada seseorang yang merasa pantas memiliki uang dari usaha yang dilakukannya (effort), konsep yang merujuk pada seseorang yang tidak cukup memiliki uang (inadequacy), konsep yang merujuk kepada seseorang yang tidak
(23)
ingin menghabiskan uang (retention) serta konsep yang merujuk kepada seseorang mendapatkan hak untuk mengendalikan uang tanpa campur tangan orang lain (independence).
d. Kategori Responden
Responden dikategorikan menjadi beberapa subgroup untuk mendapatkan penjelasan deskriptif mengenai tingkat personal financial literacy, financial behavior dan financial attitude setiap subgroup.
Tabel 3.1
Kategori Responden berdasarkan Faktor Sosioekonomi dan Sosiodemografi Latar
Belakang
Defenisi Kategori
Jenis Kelamin
Sifat fisik dan spikis yang membedakan antara pria dan wanita
Laki-laki; Perempuan Fakultas Tempat perguruan tinggi yang
didalami responden dalam mengambil program studi
Fakultas Kedokteran; Fakultas Hukum; Fakultas Pertanian;
Fakultas Teknik; Fakultas Ekonomi; Fakultas Kedokteran Gigi; Fakultas Ilmu Budaya; Fakultas Matematika dan Ipa; Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Politik; Fakultas Kesehatan Masyarakat; Fakultas Keperawatan; Fakultas Psikologi; Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi;
(24)
Fakultas Farmasi Stambuk Tahun dimana responden
masuk dan tercatat sebagai mahasiswa di perguruan tinggi
2013;2014;2015
IPK Indeks prestasi kumulatif yang dicapai responden pada saat penelitian berlangsung ≤2,50; 2,50<3,00; ≥3,00 Tempat tinggal/ Residence
Tempat dimana mahasiswa yang menjadi responden menetap selama masa perkuliahan
Tinggal sendiri (kost); Tinggal bersama orang tua
Jumlah Uang Saku per Bulan
Biaya hidup yang diberikan orang tua kepada mahasiswa (responden) setiap bulan
Rp1.000.000<Rp1.500.000; Rp1.500.000<Rp2.000.000; ≥Rp.2.000.000 Tingkat Pendapatan Mahasiswa
Tingkat penghasilan yang diperoleh mahasiswa (responden) selama sebulan baik dari penerimaan gaji, upah, ataupun penerimaan dari hasil usaha
Rp100.000<Rp500.000;
Rp500.000<Rp1.000.000; ≥Rp1.000.000
Sumber: Data diolah, 2016
Tabel 3.2
Defenisi Operasional Variabel Nama
Variabel
Defenisi Sub Variabel Skala
Financial Literacy
Kemampuan seorang individu untuk
mengambil keputusan dalam hal pengaturan keuangan pribadinya
Dasar-dasar Keuangan
Likert Manajemen Uang
Kredit dan Utang Tabungan, Investasi
(25)
dan Asuransi
Resiko dan Asuransi
Financial Behavior
Perilaku yang berkaitan dengan praktek atau aplikasi keuangan
Penyusunan Anggaran
Likert Penghematan Uang
dan Pola Belanja Tabungan dan Investasi Pembayaran Kewajiban Financial Attitude
Aplikasi dari prinsip-prinsip keuangan untuk menciptakan dan mempertahankan nilai melalui pengambilan keputusan yang tepat dan pengelolaan sumber daya Pola pikir pengelolaan uang dengan baik Likert Sikap kepuasan berbelanja Kenyamanan memiliki uang Sikap tidak merasa cukup terhadap pendapatan Sikap tidak ingin menghabiskan uang Kemandirian pengelolaan uang
3.4Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono (2008). Sedangkan
(26)
menurut (Sanusi, 2011) populasi adalah seluruh kumpulan elemen (subjek penelitian) yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat suatu kesimpulan. Kumpulan elemen tersebut menunjukkan jumlah, sedangkan ciri-ciri tertentu menunjukkan karakteristik dari kumpulan itu.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa strata satu (S1) Reguler Universitas Sumatera Utara stambuk 2013 sampai dengan 2015. Untuk mengambil sampel dalam penelitian ini, maka populasi dipisahkan menjadi subpopulasi saling eksklusif atau strata. Berikut data mengenai jumlah mahasiswa S1 Reguler Universitas Sumatera Utara stambuk 2013 sampai dengan 2015 :
Tabel 3.3
Jumlah Mahasiswa S1 Reguler Universitas Sumatera Utara 2015/2016
Fakultas Jumlah Mahasiswa Keterangan
A. Ekonomi 3.062 A : Mahasiswa yang
BELAJAR Manajemen Keuangan dan
Akuntansi
B. Non Ekonomi : B : Mahasiswa yang
TIDAK BELAJAR Manajemen Keuangan
dan Akuntansi
1. Kedokteran 1.028
2. Hukum 2.646
3. Pertanian 1.973
4. Teknik 3.345
5. Kedokteran Gigi 1.026
6. Ilmu Budaya 3.078
7. Matematika dan IPA
(27)
8. Ilmu-ilmu Sosial dan Politik
3.599 9. Kesehatan
Masyarakat
2.650
10.Keperawatan 583
11.Psikologi 579
12.Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
1.350
13.Farmasi 901
Jumlah Non FEB : 23.739 Total Keseluruhan : 26.837
Sumber: http://www.usu.ac.id, Data diolah, 2016
b. Sampel
Menurut (Ginting, 2008) sampel adalah proses pemilihan sejumlah individu untuk suatu penelitian sedemikian rupa sehingga individu-individu tersebut merupakan perwakilan kelompok yang lebih besar pada mana orang itu dipilih. Sedangkan menurut (Sugiyono, 2008) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun pengambilan sampel bertujuan untuk menggunakan sebagian individu-individu yang diselidiki tersebut untuk memperoleh informasi tentang populasi.
Setiap penelitian akan selalu berusaha memperkecil risiko kesalahan dalam penarikan sampel. Hal ini berkaitan dengan cara atau teknik pengambilan sampel yang digunakan. Suatu sampel yang baik harus memenuhi syarat bahwa ukuran atau besarnya memadai untuk dapat meyakinkan kestabilan ciri-cirinya.
Ada 4 (empat) indikator sampel yang ideal yaitu :
1. Sampel dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti.
2. Sampel dapat menentukan presisi dari hasil penelitian dengan menentukan penyimpangan baku dari taksiran yang diperoleh.
(28)
4. Sampel dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya yang serendah-rendahnya.
Perhitungan jumlah sampel secara keseluruhan dihitung dengan menggunakan rumus Slovin yaitu :
n = N
1 + Ne² dimana :
n : jumlah sampel N : ukuran populasi
e : persen toleransi terhadap kesalahan pengambilan
sampel
sehingga jumlah sampel yang didapat dengan standar error 10% adalah :
n = 26.801 1 + 26.801 (0,1)²
n = 99,6 (dibulatkan menjadi)
n = 100
Berdasarkan hasil perhitungan, didapat sampel sebanyak 100 orang mahasiswa. Pengambilan sampel dalam penelitian dilakukan dengan cara
proportionate stratified sampling. Cara ini dipilih karena peneliti ingin melihat karakteristik dalam setiap populasi. Stratifikasi biasanya lebih efisien secara statistik (Cooper, 2006: 130).Dalam pengambilan sampel bertingkat proporsional, setiap strata akan diwakili dengan tepat sehingga ukuran sampel yang ditarik dari stratum proporsional dengan bagian strata dari seluruh populasi dengan kata lain dari jumlah sampel 100 orang mahasiswa kemudian dibagi menjadi 50 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan 50 mahasiswa Non Ekonomi dan Bisnis yang dihitung dengan rumus rata-rata tertimbang dimana hasilnya akan dibagikan dengan 2 (dua) yaitu :
(29)
� = �
� 100%
dimana :
x : jumlah rata-rata tertimbang
a : jumlah mahasiswa per fakultas
b : jumlah mahasiswa FEB
� = �
� 100%
dimana :
x : jumlah rata-rata tertimbang
a : jumlah mahasiswa per fakultas
b : jumlah mahasiswa NON FEB
Tabel 3.4
Jumlah dan Sebaran Sampel Per Strata
Fakultas Jumlah
Mahasiswa Per Fakultas
Jumlah Sampel Jumlah
Rata-rata Tertimbang
L P
A. Ekonomi
Jumlah Mahasiswa FEB :
3.062 50 25 25
B. Non Ekonomi :
(30)
15.Hukum 2.646 6 3 3
16.Pertanian 1.973 4 2 2
17.Teknik 3.345 7 4 3
18.Kedokteran Gigi 1.026 2 1 1
19.Ilmu Budaya 3.078 6 3 3
20.Matematika dan IPA
1.017 2 1 1
21.Ilmu-ilmu Sosial dan Politik
3.599 8 4 4
22.Kesehatan Masyarakat
2.650 6 3 3
23.Keperawatan 583 1 0 1
24.Psikologi 579 1 0 1
25.Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
1.350 3 2 1
26.Farmasi 901 2 1 1
Jumlah Mahasiswa Non FEB :
23.775 50 25 25
Total Keseluruhan : 26.837 100 50 50
Sumber: http://www.usu.ac.id, Data diolah, 2016
Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode accidental sampling. Accidental sampling merupakan suatu metode pemilihan sampel yang mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/accidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2008). Metode accidental sampling dilakukan karena adanya keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga peneliti tidak dapat mengambil sampel yang lebih besar dan jauh. Keuntungan dari accidental sampling terletak pada ketepatan peneliti memilih sumber data sesuai dengan variabel yang diteliti (Arikunto, 2002).
(31)
3.5Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Hal ini disebabkan penelitian ini menggunakan jenis data berbentuk angka (numerik) dan data yang berbentuk tidak angka (non numerik) serta data yang berhubungan dengan kategorisasi. Sedangkan sumber data berasal dari data primer dan sekunder. Data primer berasal dari data yang diperoleh langsung di lapangan oleh peneliti sebagai obyek penelitian, seperti : wawancara/interview, kuisioner, dll, sedangkan data sekunder berasal dari data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada, seperti : studi dokumentasi, media internet, jurnal, buku-buku referensi, surat kabar dan literatur ilmiah pendukung lainnya.
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa tingkat financial literacy,
financial behavior, financial attitude, jenis kelamin, program studi, stambuk, indeks prestasi kumulatif (IPK), jumlah uang saku per bulan serta tingkat pendapatan mahasiswa. Pada tingkat literasi keuangan (financial literacy), data didapatkan dari jawaban responden terhadap 20 pernyataan kuisioner, tingkat
financial behavior didapatkan melalui jawaban responden terhadap 10 pernyataan kuisioner dan tingkat financial attitude didapatkan melalui jawaban responden terhadap 10 pernyataan kuisioner, sehingga jumlah pernyataan kuisioner dari 3 (tiga) variabel tersebut berjumlah 40 pernyataan. Pengukuran yang digunakan pada financial literacy, financial behavior dan financial attitude adalah skoring dengan menggunakan skala bentuk gradasi dari satu jenis kualitas kesetujuan, keseringan dan kesetujuan. Skala ini dikenal dengan skala Likert dengan menggunakan 5 (lima) tingkatan, yang diuraikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.5 Skor Alternatif Jawaban Pernyataan Financial Literacy
Alternatif Jawaban Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Kurang Setuju 3
Tidak Setuju 2
(32)
Tabel 3.6 Skor Alternatif Jawaban Pernyataan Financial Behavior
Alternatif Jawaban Skor
Sangat Sering 5
Sering 4
Biasanya 3
Jarang 2
Tidak Pernah 1
Tabel 3.7 Skor Alternatif Jawaban Pernyataan Financial Attitude
Alternatif Jawaban Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Kurang Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
3.6Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini antara lain : a. Kuisioner (Questionare)
Kuisioner (Questionare) atau angket adalah daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis yang disusun oleh peneliti sebagai alat untuk mengukur variabel yang ada dalam penelitian. Teknik pengumpulan data kuisioner paling efisien karena peneliti tidak perlu mendatangi responden, cukup menyiapkan daftar pertanyaan atau pernyataan secara tertulis yang dikirim kepada responden untuk dijawab. Cara ini sangat sesuai apabila jumlah responden cukup besar atau lokasi mereka tersebar di beberapa wilayah (Murti dan Salamah, 2006). Untuk mempermudah pengumpulan data kuisioner, penulis juga memuat kuisioner ke dalam media sosial seperti : facebook, line dan twitter. Kuisioner dalam penelitian ini diadaptasi dari beberapa penelitian seperti: Bryce L.Jorgensen (2007: 83-91), (Fumham, 1984) yang terdiri dari 20
(33)
pernyataan berkaitan dengan 5 (lima) aspek pengetahuan keuangan (financial literacy), 10 pernyataan yang berkaitan dengan 4 (empat) aspek perilaku keuangan (financial behavior) dan 10 pernyataan yang berkaitan dengan 6 (enam) aspek sikap keuangan (financial attitude).
b. Wawancara (interview)
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian (responden). Pada saat mengajukan pertanyaan, peneliti dapat berbicara berhadapan langsung dengan responden atau melalui alat komunikasi.
c. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan mengadakan pencatatan dan mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti baik untuk mendapatkan landasan teori atau pun untuk memperdalam wawasan peneliti (Nababan dan Sadalia, 2014). Cara dokumentasi biasanya dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber, baik secara pribadi maupun kelembagaan.
3.7Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Menurut (Sugiyono, 2008: 105) metode analisis deskriptif adalah metode penelitian dengan cara mengumpulkan data-data sesuai dengan data yang sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun, diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran-gambaran mengenai masalah yang ada.
Sedangkan menurut menurut (Moh. Nazir, 2005: 54) metode analisis deskriptif ialah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Dengan kata lain penelitian deskriptif merupakan penelitian
(34)
yang memusatkan perhatian kepada masalah-masalah sebagaimana adanya saat penelitian dilaksanakan.
Dalam membuat analisis deskriptif, data terlebih dahulu dikelompokkan kemudian bagian-bagian yang relevan dipisahkan dari seluruh data. Data diatur dan diurutkan serta dimanipulasi, sehingga data tersebut dapat memberikan informasi deskriptif untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam perumusan masalah. Analisis deskriptif bertujuan dalam menyimpulkan data dalam jumlah yang besar agar hasilnya dapat ditafsirkan (Kuncoro, 2009: 192). Metode ini juga berguna untuk menunjukkan pengukuran kondisi atau posisi suatu subjek pada waktu-waktu tertentu serta dapat dimanfaatkan sebagai peramalan.
3.7.1 Uji Instrumen
Uji instrumen bertujuan untuk menganalisis kualitas data penelitian yang meliputi:
1. Uji Validitas
Digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011:52). Teknik pengujian yang digunakan peneliti untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson). Analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan item-item tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap. Ketentuan valid atau tidaknya dapat ditentukan dengan kriteria nilai r.
a. Jika r hitung ≥ r tabel maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid. b. Apabila r hitung ≤ r tabel maka pertanyaan tersebut dinyatakan
tidak valid.
Kuesioner diberikan kepada 30 responden yang diacak secara random
untuk menguji valid atau tidaknya seluruh pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner, yaitu variabel financial literacy, financial behavior dan financial Attitude. Nilai r tabel pada α 0,05 dengan derajat bebas df = n-2 = 28 pada uji dua arah adalah 0,361.
(35)
Tabel 3.8
Validitas FinancialLiteracy
No R hitung R tabel Keterangan
1 0.363 0.361 Valid
2 0.699 0.361 Valid
3 0.454 0.361 Valid
4 0.362 0.361 Valid
5 0.567 0.361 Valid
6 0.458 0.361 Valid
7 0.434 0.361 Valid
8 0.556 0.361 Valid
9 0.367 0.361 Valid
10 0.376 0.361 Valid
11 0.644 0.361 Valid
12 0.376 0.361 Valid
13 0.690 0.361 Valid
14 0.370 0.361 Valid
15 0.405 0.361 Valid
16 0.369 0.361 Valid
17 0.370 0.361 Valid
18 0.435 0.361 Valid
19 0.484 0.361 Valid
(36)
Tabel 3.9
Validitas FinancialBehavior
No R hitung R tabel Keterangan
1 0.738 0.361 Valid
2 0.635 0.361 Valid
3 0.556 0.361 Valid
4 0.633 0.361 Valid
5 0.467 0.361 Valid
6 0.446 0.361 Valid
7 0.495 0.361 Valid
8 0.365 0.361 Valid
9 0.527 0.361 Valid
(37)
Tabel 3.10
Validitas Financial Attitude
No R hitung R tabel Keterangan
1 0.362 0.361 Valid
2 0.438 0.361 Valid
3 0.672 0.361 Valid
4 0.644 0.361 Valid
5 0.375 0.361 Valid
6 0.677 0.361 Valid
7 0.438 0.361 Valid
8 0.445 0.361 Valid
9 0.492 0.361 Valid
10 0.398 0.361 Valid
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu pertanyaan atau pernyataan dikatakan handal atau reliabel jika jawaban responden konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel dikatakan handal jika memiliki Cronbach Alpha > 0,7 (Ghozali, 2011: 47).
Pengukuran reabilitas dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu : a. Repeated Measure (pengukuran ulang).
Dalam hal ini seseorang akan disodorkan dengan pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
b. One Shot (pengukuran sekali saja).
Dalam hal ini pengukuran dilakukan hanya sekali, kemudian hasilnya
(38)
pertanyaan. SPSS memberkan fasilitas untuk mengukur reabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha(α) (Ghozali, 2011: 48).
Tabel 3.11
Realibilitas Financial Literacy
Berdasarkan tabel 3.11 dapat diketahui variabel Financial Literacy
memiliki nilai cronbach alpha sebesar 0,785 atau > 0,7. Hal ini berarti variabel
Financial Literacy memiliki pernyataan yang reliabel ataupun handal.
Tabel 3.12
Realibilitas Financial Behavior
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.882 .690 10
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
(39)
Berdasarkan tabel 3.12 dapat diketahui variabel Financial Behavior
memiliki nilai cronbach alpha sebesar 0,882 atau > 0,7. Hal ini berarti variabel
Financial Behavior memiliki pernyataan yang reliabel ataupun handal.
Tabel 3.13
Realibilitas Financial Attitude
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.886 .610 10
Berdasarkan tabel 3.13 dapat diketahui variabel Financial Attitude
memiliki nilai cronbach alpha sebesar 0,886 atau > 0,7. Hal ini berarti variabel
Financial Attitude memiliki pernyataan yang reliabel ataupun handal.
3.8Analisis Hipotesis
a. Analisis One Way ANNOVA
Teknik analisis data untuk uji beda dalam penelitian ini menggunakan analisis
One Way ANNOVA.One way ANNOVA digunakan untuk menentukan apakah rata- rata dua atau lebih kelompok berbeda secara nyata (C. Trihendradi, 2008). Analisis ini memiliki assumsi bahwa kelompok yang dianalisis memiliki varian yang sama. Data yang digunakan untuk analisis ini adalah data yang berskala ordinal (financial literacy, financial behavior dan financial attitude) dan nominal (jenis kelamin dan fakultas). Pengujian hipotesis dalam penelitian ini berdasarkan ketentuan berikut:
a. Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima. b. Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak.
(40)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1Gambaran Lokasi Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat Universitas Sumatera Utara
Sejarah Universitas Sumatera Utara (USU) dimulai dengan berdirinya Yayasan Universitas Sumatera Utara pada tanggal 4 Juni 1952. Pendirian yayasan dipelopori oleh Gubernur Sumatera Utara untuk memenuhi keinginan masyarakat Sumatera Utara khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya.
Pada zaman pendudukan Jepang, beberapa orang terkemuka di Medan termasuk Dr. Pirngadi dan Dr. T. Mansoer membuat rancangan perguruan tinggi Kedokteran. Setelah kemerdekaan Indonesia, pemerintah mengangkat Dr. Mohd. Djamil di Bukit Tinggi sebagai ketua panitia. Setelah pemulihan kedaulatan akibat clash pada tahun 1947, Gubernur Abdul Hakim mengambil inisiatif menganjurkan kepada rakyat di seluruh Sumatera Utara mengumpulkan uang untuk pendirian sebuah universitas di daerah ini.
Pada tanggal 31 Desember 1951 dibentuk panitia persiapan pendirian perguruan tinggi yang diketuai oleh Dr. Soemarsono yang anggotanya terdiri dari Dr. Ahmad Sofian, Ir. Danunagoro dan sekretaris Mr. Djaidin Purba. Sebagai hasil kerjasama dan bantuan moril dan material dari seluruh masyarakat Sumatera Utara yang pada waktu itu meliputi juga Daerah Istimewa Aceh, pada tanggal 20 Agustus 1952 didirikanlah Fakultas Kedokteran di Jalan Seram dengan 27 orang mahasiswa diantaranya dua orang wanita.
(41)
Kemudian disusul dengan berdirinya Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (1954), Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan (1956),dan Fakultas Pertanian (1956). Pada tanggal 20 November 1957, USU diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Dr. Ir. Soekarno menjadi universitas negeri yang ketujuh di Indonesia.
Pada tahun 1959, dibuka Fakultas Teknik di Medan dan Fakultas Ekonomi di Kutaradja (Banda Aceh) yang diresmikan secara meriah oleh Presiden R.I. kemudian disusul berdirinya Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (1960) di Banda Aceh. Sehingga pada waktu itu, USU terdiri dari lima fakultas di Medan dan dua fakultas di Banda Aceh.
Selanjutnya menyusul berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi (1961), Fakultas Sastra (1965), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (1965),Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (1982), Sekolah Pascasarjana (1992), Fakultas Kesehatan Masyarakat (1993), Fakultas Farmasi (2006), dan Fakultas Psikologi (2007), serta Fakultas Keperawatan (2009).
Pada tahun 2003, USU berubah status dari suatu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menjadi suatu perguruan tinggi Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Perubahan status USU dari PTN menjadi BHMN merupakan yang kelima di Indonesia. Sebelumnya telah berubah status UI, UGM, ITB dan IPB pada tahun 2000. Setelah USU disusul perubahan status UPI (2004) dan UNAIR (2006).
Dalam perkembangannya, beberapa fakultas di lingkungan USU telah menjadi embrio berdirinya tiga perguruan tinggi negeri baru, yaitu Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh, yang embrionya adalah Fakultas Ekonomi dan Fakultas
(42)
Kedokteran Hewan dan Peternakan USU di Banda Aceh. Kemudian disusul berdirinya Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Medan (1964), yang sekarang berubah menjadi Universitas Negeri Medan (UNIMED) yang embrionya adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USU. Setelah itu, berdiri Politeknik Negeri Medan (1999) yang semula adalah Politeknik USU.
Sistem pembelajaran di Universitas Sumatera Utara didukung oleh fasilitas perpustakaan dan lebih dari 200 laboratorium. Perpustakaan menyediakan berbagai jenis sumber belajar baik dalam bentuk cetak maupun elektronik. Perpustakaan USU merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia saat ini. Kampus USU Padang Bulan juga didukung oleh infrastruktur teknologi informasi untuk memfasilitasi akses terhadap berbagai sumber daya informasi dan pengetahuan untuk mendukung proses pembelajaran dan penelitian mahasiswa dan tenaga pendidik.
Universitas Sumatera Utara memiliki 1 (satu) Sekolah Pascasarjana dan 15 Fakultas yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Kedokteran, Kedokteran Gigi, Hukum, Pertanian, Tehnik, Ilmu Budaya, Matematika dan IPA, Ilmu Sosial dan Politik, Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, Psikologi, Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi serta Fakultas Farmasi. Berikut daftar nama - nama pimpinan Universitas Sumatera Utara dari tahun 1958 sampai dengan tahun 2021.
4.1.2 Visi dan Misi Universitas Sumatera Utara Visi Universitas Sumatera Utara memiliki :
(43)
barometer kemajuan ilmu pengetahuan yang mampu bersaing dalam tataran dunia global”.
Misi Universitas Sumatera Utara dapat diuraikan sebagai berikut :
4. Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis otonomi yang menjadi wadah bagi pengembangan karakter dan professionalism sumberdaya manusia yang didasarkan pada pemberdayaan yang mengandung semangat demokratisasi pendidikan yang mengakui keajemukan dengan orientasi pendidikan yang berlandaskan kajian ilmiah, moral dan hati nurani.
5. Menghasilkam lulusan yang menjadi pelaku perubahan sebagai kekuatan modernisasi dalam kehidupan masyarakat luas, yang memiliki kompetensi keilmuan, relevansi dan daya saing yang kuat serta berperilaku kecendiakiawanan yang beretika.
6. Melaksanakan, mengembangkan dan meningkatkan pendidikan, budaya penelitian dan program pengabdian masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas akademik dengan mengembangkan ilmu yang unggul, yang bermanfaat bagi perubahan kehidupan masyarakat luas yang lebih baik.
4.1.3 Keadaan Geografis Universitas Sumatera Utara
Kampus USU berlokasi di Padang Bulan, sebuah area yang hijau dan rindang seluas 120 ha yang terletak di tengah Kota Medan. Zona akademik seluas 90 ha menampung hampir seluruh kegiatan perkuliahan dan praktikum mahasiswa.
(44)
4.2Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di seluruh fakultas Universitas Sumatera Utara. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang aktif pada stambuk 2013 sampai dengan stambuk 2015, sehingga sampel yang terjangkau oleh peneliti yakni 100 orang mahasiswa yang terdiri dari 50 orang mahasiswa laki-laki dan 50 orang mahasiswa perempuan dari fakultas Ekonomi dan Non Ekonomi. Data penelitian ini adalah tentang Financial Literacy, Financial Behavior, Financial Attitude , jumlah mahasiswa Ekonomi dan Non Ekonomi, dan Jenis Kelamin (Gender).
4.2.1 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki – laki 50 orang 50%
Perempuan 50 orang 50%
Total 100 orang 100%
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2016
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa responden penelitian ini terdiri dari 50 orang responden perempuan dan 50 orang responden laki-laki.
4.2.2 Jumlah Responden Berdasarkan Fakultas Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Fakultas
Fakultas Jumlah Persentase
Ekonomi 50 orang 50%
Non Ekonomi 50 orang 50%
Total 100 orang 100%
(45)
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa responden penelitian ini terdiri dari 50 orang responden dari fakultas Ekonomi dan 50 orang responden dari fakultas Non Ekonomi.
4.3Analisis Hasil Penelitian
4.3.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel yang Terkait
Setelah mengetahui karakteristik dari responden, berikut ini akan ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan gambaran dari hasil penelitian berdasarkan jawaban responden mengenai analisa financial literacy,
financial behavior dan financial attitude terhadap mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
1. Variabel Financial Literacy
Pada tabel 4.4 berikut ini akan ditampilkan distribusi jawaban responden terhadap variabel financial literacy :
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Financial Literacy
Sumber : data primer diolah Dimensional
Variabel
No. item
Tanggapan Responden
STS TS KS S SS
F % F % F % F % F %
1. Dasar-dasar Keuangan
1,2,3,4,5,6 20 3,3% 52 8,7% 128 21,3% 305 51% 95 15,7% 2. Manajemen
Uang
7,8,9 11 3,7% 19 6,3% 52 17,3% 145 48,3% 73 24,4%
3. Kredit dan Utang
10,11,12 3 1% 31 10,3% 92 30,7% 138 46% 36 12%
4. Tabungan dan Investasi
13,14,15,16 7 1,8% 26 6,7% 61 15,2% 247 61,8% 59 14,5% 5. Resiko dan
Asuransi
(46)
Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Pada dimensional variabel dasar-dasar keuangan terkandung
pernyataan-pernyataan dengan no item 1,2,3,4,5,6 disertai respon 66,7% responden yang
cenderung setuju bahwa dimensi dasar-dasar keuangan sangat penting untuk
meningkatkan financial literacy, namun masih ada 33,3% responden yang tidak
setuju. Hal ini berarti dimensi dasar-dasar keuangan dapat menjadi faktor yang
berpengaruh pada variabel financial literacy karena tingkat responden yang
memilih setuju lebih besar persentasenya .
2. Pada dimensional variabel manajemen uang terkandung pernyataan-pernyataan
dengan no item 7,8,9 disertai respon 72,7% responden yang cenderung setuju
bahwa dimensi manajemen uang sangat penting untuk meningkatkan financial
literacy, namun masih ada 27,3% responden yang tidak setuju. Hal ini berarti
dimensi manajemen uang dapat menjadi faktor yang berpengaruh pada variabel
financial literacy karena tingkat responden yang memilih setuju lebih besar
persentasenya .
3. Pada dimensional variabel kredit dan utang terkandung pernyataan-pernyataan
dengan no item 10,11,12 disertai respon 58% responden yang cenderung setuju
bahwa dimensi kredit dan utang sangat penting untuk meningkatkan financial
literacy, namun masih ada 42% responden yang tidak setuju. Hal ini berarti
dimensi kredit dan utang dapat menjadi faktor yang berpengaruh pada variabel
financial literacy karena tingkat responden yang memilih setuju lebih besar
persentasenya .
4. Pada dimensional variabel tabungan dan investasi terkandung
(47)
cenderung setuju bahwa dimensi tabungan dan investasi sangat penting untuk
meningkatkan financial literacy, namun masih ada 23,7% responden yang tidak
setuju. Hal ini berarti dimensi tabungan dan investasi dapat menjadi faktor yang
berpengaruh pada variabel financial literacy karena tingkat responden yang
memilih setuju lebih besar persentasenya .
5. Pada dimensional variabel resiko dan asuransi terkandung
pernyataan-pernyataan dengan no item 17,18,19,20 disertai respon 65,2 % responden yang
cenderung setuju bahwa dimensi resiko dan asuransi sangat penting untuk
meningkatkan financial literacy, namun masih ada 34,8% responden yang tidak
setuju. Hal ini berarti dimensi resiko dan asuransi dapat menjadi faktor yang
berpengaruh pada variabel financial literacy karena tingkat responden yang
memilih setuju lebih besar persentasenya .
2. Variabel Financial Behavior
Pada tabel 4.5 berikut ini akan ditampilkan distribusi jawaban responden terhadap variabel financial behavior:
(48)
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Financial Behavior
Sumber : data primer diolah
Berdasarkan Tabel 4.5 diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Pada dimensional variabel penyusunan anggaran terkandung pernyataan-pernyataan dengan no item 1,2,3,4 disertai respon 83,2% responden yang cenderung setuju bahwa dimensi penyusunan anggaran sangat penting untuk meningkatkan financial behavior, namun masih ada 16,8% responden yang tidak setuju. Hal ini berarti dimensi penyusunan anggaran dapat menjadi faktor yang berpengaruh pada variabel financial behavior
karena tingkat responden yang memilih setuju lebih besar persentasenya. 2. Pada dimensional variabel penghematan uang dan pola belanja terkandung
pernyataan-pernyataan dengan no item 5,6 disertai respon 71,5% responden yang cenderung setuju bahwa dimensi penghematan uang dan pola belanja sangat penting untuk meningkatkan financial behavior, namun masih ada 28,5% responden yang tidak setuju. Hal ini berarti Dimensional
Variabel item No.
Tanggapan Responden
STS TS KS S SS
F % F % F % F % F %
1. Penyusunan Anggaran
1,2,3,4, - - 14 3,5% 53 13,3% 253 63,2% 80 20% 2. Penghematan
Uang dan Pola Belanja
5,6 6 3% 19 9,5% 32 16% 94 47% 49 24,5%
3. Tabungan dan Investasi serta Asuransi
7,8 2 1% 9 4,5% 36 18% 117 58,5% 36 18%
4. Pembayaran Kewajiban
(49)
dimensi penghematan uang dan pola belanja dapat menjadi faktor yang berpengaruh pada variabel financial behavior karena tingkat responden yang memilih setuju lebih besar persentasenya.
3. Pada dimensional variabel tabungan dan investasi serta asuransi terkandung pernyataan-pernyataan dengan no item 7,8 disertai respon 76,5% responden yang cenderung setuju bahwa dimensi tabungan dan investasi serta asuransi sangat penting untuk meningkatkan financial behavior, namun masih ada 23,5% responden yang tidak setuju. Hal ini berarti dimensi tabungan dan investasi serta asuransi dapat menjadi faktor yang berpengaruh pada variabel financial behavior karena tingkat responden yang memilih setuju lebih besar persentasenya.
4. Pada dimensional variabel pembayaran kewajiban terkandung pernyataan-pernyataan dengan no item 9,10 disertai respon 85,5% responden yang cenderung setuju bahwa dimensi pembayaran kewajiban sangat penting untuk meningkatkan financial behavior, namun masih ada 14,5% responden yang tidak setuju. Hal ini berarti dimensi pembayaran kewajiban dapat menjadi faktor yang berpengaruh pada variabel financial behavior karena tingkat responden yang memilih setuju lebih besar persentasenya.
5. Variabel Financial Attitude
Pada tabel 4.6 berikut ini akan ditampilkan distribusi jawaban responden terhadap variabel financial attitude :
(50)
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Financial Attitude
Sumber : data primer diolah
Berdasarkan Tabel 4.6 diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Pada dimensional variabel pola pikir pengelolaan uang dengan baik terkandung pernyataan-pernyataan dengan no item 1,2,3 disertai respon 77,3% responden yang cenderung setuju bahwa dimensi pola pikir pengelolaan uang dengan baik sangat penting untuk meningkatkan
financial attitude, namun masih ada 22,7% responden yang tidak setuju. Hal ini berarti dimensi pola pikir pengelolaan uang dengan baik dapat menjadi faktor yang berpengaruh pada variabel financial attitude karena tingkat responden yang memilih setuju lebih besar persentasenya.
Dimensional
Variabel No.item
Tanggapan Responden
STS TS KS S SS
F % F % F % F % F %
1. Pola Pikir
Pengelolaan Uang dengan baik
1,2,3 2 0,7% 9 3% 57 19% 150 50% 82 27,3%
2. Sikap Kepuasan Belanja
4 1 1% 11 11% 16 16% 53 53% 19 19%
3. Kenyamanan memiliki Uang
5,6 6 3% 18 9% 49 24,5% 93 46,5% 34 17%
4. Sikap tidak merasa cukup terhadap Pendapatan
7 2 2% 5 5% 19 19% 56 56% 18 18%
5. Sikap tidak ingin menghabiskan Uang
8,9 2 1% 2 1% 31 15,5% 115 57,5% 50 25%
6. Kemandirian Pengelolaan Uang
(51)
2. Pada dimensional variabel sikap kepuasan belanja terkandung pernyataan-pernyataan dengan no item 4 disertai respon 72% responden yang cenderung setuju bahwa dimensi sikap kepuasan belanja sangat penting untuk meningkatkan financial attitude, namun masih ada 28% responden yang tidak setuju. Hal ini berarti dimensi sikap kepuasan belanja dapat menjadi faktor yang berpengaruh pada variabel financial attitude karena tingkat responden yang memilih setuju lebih besar persentasenya.
3. Pada dimensional variabel kenyamanan memiliki uang terkandung pernyataan-pernyataan dengan no item 5,6 disertai respon 63,5% responden yang cenderung setuju bahwa dimensi kenyamanan memiliki uang sangat penting untuk meningkatkan financial attitude, namun masih ada 36,5% responden yang tidak setuju. Hal ini berarti dimensi kenyamanan memiliki uang dapat menjadi faktor yang berpengaruh pada variabel financial attitude karena tingkat responden yang memilih setuju lebih besar persentasenya.
4. Pada dimensional variabel sikap tidak merasa cukup terhadap pendapatan terkandung pernyataan-pernyataan dengan no item 7 disertai respon 74% responden yang cenderung setuju bahwa dimensi sikap tidak merasa cukup terhadap pendapatan sangat penting untuk meningkatkan financial attitude, namun masih ada 26% responden yang tidak setuju. Hal ini berarti dimensi sikap tidak merasa cukup terhadap pendapatan dapat menjadi faktor yang berpengaruh pada variabel financial attitude karena tingkat responden yang memilih setuju lebih besar persentasenya.
(52)
5. Pada dimensional variabel sikap tidak ingin menghabiskan uang terkandung pernyataan-pernyataan dengan no item 8,9 disertai respon 82,5% responden yang cenderung setuju bahwa dimensi sikap tidak ingin menghabiskan uang sangat penting untuk meningkatkan financial attitude, namun masih ada 17,5% responden yang tidak setuju. Hal ini berarti dimensi sikap tidak ingin menghabiskan uang dapat menjadi faktor yang berpengaruh pada variabel financial attitude karena tingkat responden yang memilih setuju lebih besar persentasenya.
6. Pada dimensional variabel kemandirian pengelolaan uang terkandung pernyataan-pernyataan dengan no item 10 disertai respon 56% responden yang cenderung setuju bahwa dimensi kemandirian pengelolaan uang sangat penting untuk meningkatkan financial attitude, namun masih ada 44% responden yang tidak setuju. Hal ini berarti dimensi kemandirian pengelolaan uang dapat menjadi faktor yang berpengaruh pada variabel
financial attitude karena tingkat responden yang memilih setuju lebih besar persentasenya.
4.4 Hasil Pengujian Hipotesis
4.4.1 Uji Beda ( One Way ANNOVA )
Uji beda One way ANNOVA digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Uji beda t-test dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara dua nilai rata-rata dengan standar error dari perbedaan rata-rata dua sampel, dengan rumus :
(53)
t = Rata-rata sampel pertama – Rata-rata sampel kedua Standar error perbedaan rata-rata kedua sampel
Tujuan uji beda One Way ANNOVA adalah membandingkan rata-rata dua grup yang tidak berhubungan satu dengan yang lain. Apakah kedua grup tersebut mempunyai nilai rata-rata yang sama ataukah tidak sama secara signifikan (Ghozali, 2011: 64).
Dalam penelitian ini, H1, H2 dan H3 merupakan analisis perbedaan berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu sampelnya independen yaitu laki-laki dan perempuan sudah berbeda secara biologis, maka digunakan independen sampel t-test dengan bantuan SPSS.
1.Uji Beda variabel Financial Literacy Berdasarkan Jenis Kelamin
Pada tabel berikut ini akan ditampilkan distribusi hasil uji beda variabel
financial literacy :
Tabel 4.7
Hasil Uji Beda Variabel Financial Literacy Berdasarkan Jenis Kelamin
ANOVA LITERACY
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 3.757 1 3.757 .077 .781
Within Groups 4759.633 98 48.568
Total 4763.390 99
Sumber : Data Diola
Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui nilai probabilitas F sebesar 0.077 dengan sig sebesar 0.789 atau lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti H0 di terima dan H1 ditolak atau dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan
(54)
Financial Literacy pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara berdasarkan jenis kelamin.
2. Uji Beda variabel Financial Behavior Berdasarkan Jenis Kelamin Pada tabel berikut ini akan ditampilkan distribusi hasil uji beda variabel
financial behavior :
Tabel 4.8
Hasil Uji Beda Variabel Financial Behavior Berdasarkan Jenis Kelamin
ANOVA BEHAVIOR
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups .761 1 .761 .033 .856
Within Groups 2256.279 98 23.023
Total 2257.040 99
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui nilai probabilitas F sebesar 0.033 dengan sig sebesar 0.856 atau lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti H0 diterima dan H1 ditolak atau dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan
Financial Behavior pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara berdasarkan jenis kelamin.
3. Uji Beda variabel Financial Attitude Berdasarkan Jenis Kelamin Pada tabel berikut ini akan ditampilkan distribusi hasil uji beda variabel
(55)
Tabel 4.9
Distribusi Hasil Uji Beda Variabel Financial Attitude
Berdasarkan Jenis Kelamin
ANOVA ATTITUDE
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 19.385 1 19.385 1.200 .072
Within Groups 1583.605 98 16.159
Total 1602.990 99
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan Tabel 4.11 diketahui nilai probabilitas F sebesar 1.200 dengan sig sebesar 0.072 atau lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti H0 diterima dan H1 ditolak atau dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan
Financial Attitude pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara berdasarkan jenis kelamin.
4. Uji Beda variabel Financial Literacy Berdasarkan Fakultas
Pada tabel berikut ini akan ditampilkan distribusi hasil uji beda variabel
financial literacy :
Tabel 4.10
Hasil Uji Beda Variabel Financial literacy Berdasarkan Fakultas ANOVA
LITERACY
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups .010 1 .010 .000 .003
Within Groups 4763.380 98 48.606
Total 4763.390 99
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui nilai probabilitas F sebesar 0.000 dengan sig sebesar 0.003 atau lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti H0 di tolak dan
(56)
H1 diterima atau dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
Financial Literacy pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara berdasarkan fakultas.
5. Uji Beda variabel Financial Behavior Berdasarkan Fakultas
Pada tabel berikut ini akan ditampilkan distribusi hasil uji beda variabel
financial behavior :
Tabel 4.11
Hasil Uji Beda Variabel Financial Behavior Berdasarkan Fakultas
ANOVA BEHAVIOR
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 46.240 1 46.240 2.050 .005
Within Groups 2210.800 98 22.559
Total 2257.040 99
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan Tabel 4.11 diketahui nilai probabilitas F sebesar 2.050 dengan sig sebesar 0.005 atau lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti H0 di tolak dan H1 diterima atau dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
Financial Behavior pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara berdasarkan fakultas.
6. Uji Beda variabel Financial Attitude Berdasarkan Fakultas
Pada tabel berikut ini akan ditampilkan distribusi hasil uji beda variabel
(57)
Tabel 4.12
Hasil Uji Beda Variabel Financial Attitude Berdasarkan Fakultas
ANOVA ATTITUDE
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 18.490 1 18.490 1.144 .288
Within Groups 1584.500 98 16.168
Total 1602.990 99
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan Tabel 4.12 diketahui nilai probabilitas F sebesar 1.144 dengan sig sebesar 0.288 atau lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti H0 diterima dan H1 ditolak atau dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan Financial Attitude pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara berdasarkan fakultas.
4.4.2 Rekapitulasi Hasil Pengujian Hipotesis
Pada tabel berikut ini akan ditampilkan rekapitulasi (uraian singkat) mengenai hasil pengujian hipotesis pada masing-masing variabel dengan indikator pembedanya :
Tabel 4.13
Rekapitulasi Hasil Pengujian Hipotesis
Variabel Indikator Pembeda Hasil
Financial Literacy
Jenis Kelamin Tidak terdapat perbedaan Fakultas Terdapat perbedaan
Financial Behavior
Jenis Kelamin Tidak terdapat perbedaan Fakultas Terdapat perbedaan
Financial Attitude
Jenis Kelamin Tidak terdapat perbedaan Fakultas Tidak terdapat perbedaan Sumber : data diolah
(58)
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dijelaskan beberapa rekapitulasi hasil pengujian hipotesis sebagai-berikut :
1. Pada variabel financial literacy dengan indikator pembeda jenis kelamin, hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan financial literacy mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
2. Pada variabel financial literacy dengan indikator pembeda fakultas, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan financial literacy
mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
3. Pada variabel financial behavior dengan indikator pembeda jenis kelamin, hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan financial behavior mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
4. Pada variabel financial behavior dengan indikator pembeda fakultas, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan financial behavior
mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
5. Pada variabel financial attitude dengan indikator pembeda jenis kelamin, hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan financial attitude mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
6. Pada variabel financial attitude dengan indikator pembeda fakultas, hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan financial attitude
mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
(59)
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dari penelitian, maka dapat disimpulkan :
1. Perbedaan Financial Literacy Mahasiswa Universitas Sumatera Utara berdasarkan Jenis Kelamin.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan financial literacy mahasiswa Universitas Sumatera Utara berdasarkan jenis kelamin. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai probabilitas F sebesar 0.077 dengan sig.(2-tailed) sebesar 0.70,781. Hal ini disebabkan kurangnya kemampuan para mahasiswa di Universitas Sumatera Utara tentang cara pengelolaan keuangan secara cerdas dan baik. Gaya hidup mahasiswa yang kekinian membuat mahasiswa lebih banyak menghabiskan uang demi gaya hidup dan pola konsumsi boros yang terkadang tidak dapat dihindari oleh mahasiswa. Selain itu sumber pengetahuan mahasiswa tentang pengelolan keuangan masih lebih banyak berasal dari keluarga (orang tua) dimana dalam pengelolan keuangan pribadi mahasiswa masih berpatokan kepada keluarga (orang tua). Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu dari Dahlan Ibrahim, Rabitah Harun, Mohammed Isa dan Zuraidah (2009) yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan financial literacy pada mahasiswa di Universitas UITM Kedah berdasarkan jenis kelamin. Yang disebabkan karena para mahasiswa di Universitas UITM Kedah memiliki kemampuan yang lemah dalam pengetahuan keuangan dan manajemen keuangan, sekalipun banyak diadakan seminar tentang keuangan namun hanya sedikit yang berpartisipasi. Para mahasiswa disini lebih banyak menghabiskan uang untuk bisnis maupun memenuhi gaya hidup kekinian yang ada di Kedah. Hal ini juga sesuai dengan
(60)
penelitian Sulaeman Rahman Nidar dan Sandi Bestari (2012) yang menghasilkan kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan financial literacy mahasiswa berdasarkan jenis kelamin. Berdasarkan penelitian ini diketahui tidak adanya perbedaan disebabkan oleh faktor – faktor yang berpengaruh terhadap pengetahuan tentang pengelolaan keuangan dari mahasiswa Universitas Padjadjaran adalah pengetahuan orang tua, uang saku / pendapatan, dan pendapatan orang tua. Dari karakteristik responden dapat dilihat bahwa sebagian besar responden dilaporkan memperoleh pengetahuan tentang pengelolaan keuangan pribadi dari rumah atau orang tua, mencapai 247 orang (61,29%). Data ini menunjukkan bahwa keluarga (orang tua) tetap menjadi sumber yang paling penting dari pengetahuan tentang pengelolaan keuangan pribadi, yang berarti keluarga (orang tua) sebagai contoh kepada responden dalam pengelolaan keuangan pribadi.
Namun hasil ini tidak sama dengan 2 (dua) penelitian terdahulu yaitu penelitian Haiyang Chen dan Ronald P. Volpe (1998) yang menyatakan bahwa perbedaan gender berpengaruh secara signifikan setelah mengendalikan faktor lain seperti participant’s major, class rank, work experience and age. Selain itu, pendidikan dan pengalaman dapat berpengaruh signifikan terhadap financial literacy.
2. Perbedaan Financial Behavior Mahasiswa Universitas Sumatera Utara berdasarkan Jenis Kelamin.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan financial behavior mahasiswa Universitas Sumatera Utara berdasarkan jenis kelamin, hal
(61)
ini dapat dibuktikan dengan nilai probabilitas F sebesar 0.033 dengan sig.(2-tailed) sebesar 0.856. Hal ini disebabkan masih kurangnya pembelajaran mengenai perilaku keuangan yang didapat mahasiswa. Selain itu rendahnya tingkat pendapatan menyebabkan kesalahan dalam perilaku keuangan para mahasiswa. Hasil ini tidak sama dengan 3 (tiga) penelitian terdahulu yaitu penelitian Brent A. Marsh (2006), Dahlan Ibrahim, Rabitah Harun, Mohammed Isa dan Zuraidah (2009), dan penelitian Tania (2014) yang menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan financial behavior mahasiswa berdasarkan jenis kelamin.
3. Perbedaan Financial Attitude Mahasiswa Universitas Sumatera Utara berdasarkan Jenis Kelamin.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan financial attitude mahasiswa Universitas Sumatera Utara berdasarkan jenis kelamin, hal ini dapat dibuktikan dengan nilai probabilitas F sebesar 1.200 dengan sig.(2-tailed) sebesar 0.072. Tidak adanya perbedaan financial attitude pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara disebabkan oleh gaya hidup mahasiswa yang semakin boros dan lebih mementingkan gaya hidup mewah agar terkesan kekinian. Hasil ini tidak sama dengan 2 (dua) penelitian terdahulu yaitu penelitian Brent A. Marsh (2006) dan penelitian Retno dan Maria (2010) yang menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan financial attitude mahasiswa berdasarkan jenis kelamin.
4. Perbedaan Financial Literacy Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan Fakultas Non Ekonomi dan Bisnis.
(62)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan financial literacy
antara fakultas ekonomi dan non ekonomi. Hal ini terlihat dari nilai probabilitas F sebesar 0.000 dan sig.(2-tailed) sebesar 0.003. Adanya perbedaan ini disebabkan oleh adanya pembelajaran mengenai penglolaan keuangan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang secara langsung memberikan pengaruh kepada mahasiswa mengenai pengelolaan keuangan secara cerdas. Hasil ini sama dengan 4 (empat) penelitian terdahulu yaitu penelitian Haiyang Chen dan Ronald P. Volpe (1998), Ayu Khrisna, Maya Sari dan Rofi Rofaida (2010), Darman Nababan dan Isfenti Sadalia (2012) dan penelitian Sulaeman Rahman Nidar dan Sandi Bestari (2012) yang menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan financial literacy
antara perbedaan jurusan (participant’s major). Namun,ada 1 (satu) penelitian yang tidak mendukung hasil penelitian ini yakni penelitian Dahlan Ibrahim, Rabitah Harun, Mohammed Isa dan Zuraidah (2009) yang menghasilkan kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan financial literacy antara perbedaan jurusan (participant’s major).
5. Perbedaan Financial Behavior Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan Fakultas Non Ekonomi dan Bisnis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan financial behavior
antara mahasiswa fakultas ekonomi dan fakultas non ekonomi. Hal ini terlihat dari nilai prbabilitas F sebesar 0.050 dan sig.(2-tailed) sebesar 0.005. Hal ini dipengaruhi oleh pengetahuan lebih yang dimiliki oleh Mahasiswa Fakutas Ekonomi dan Bisnis mengenai pengelolaan keuangan sehingga perilaku keuangannya jadi lebih baik. Hasil ini sama dengan penelitian terdahulu yaitu
(63)
penelitian Tania (2014) yang menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan
financial behavior antara perbedaan jurusan (participant’s major).
6. Perbedaan Financial Attitude Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan Fakultas Non Ekonomi dan Bisnis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan financial attitude antara mahasiswa fakultas ekonomi dan fakultas non ekonomi. Hal ini terlihat dari nilai probabilitas F sebesar 1.144 dan sig.(2-tailed) sebesar 0.288. Pengetahuan keuangan dan perilaku keuangan yang dimiliki oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis tidak secara mutlak berpengaruh terhadap financial attitude. Hal ini disebabkan oleh gaya hidup mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis tidak jauh berbeda dengan mahasiswa fakultas lain. Hasil ini tidak sama dengan 2 (dua) penelitian terdahulu yaitu penelitian Retno dan Maria (2010) dan Darman Nababan dan Isfenti Sadalia (2012) yang menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan financial attitude antara perbedaan jurusan (participant’s major).
(64)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab terdahulu maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Tidak terdapat perbedaan financial literacy mahasiswa Universitas Sumatera Utara berdasarkan jenis kelamin. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai F sebesar 0.077 dengan sig.(2-tailed) sebesar 0.781.
2. Tidak terdapat perbedaan financial behavior mahasiswa Universitas Sumatera Utara berdasarkan jenis kelamin, hal ini dapat dibuktikan dengan nilai F sebesar 0.033 dengan sig.(2-tailed) sebesar 0.072.
3. Tidak terdapat perbedaan financial attitude mahasiswa Universitas Sumatera Utara berdasarkan jenis kelamin, hal ini dapat dibuktikan dengan nilai F sebesar 1.200 dengan sig.(2-tailed) sebesar 0.856.
4. Terdapat perbedaan financial literacy antara fakultas ekonomi dan non ekonomi. Hal ini terlihat dari nilai F sebesar 0.000 dan Asymp.sig.(2-tailed) sebesar 0.003.
5. sedangkan dilihat dari variabel financial behavior, disimpulkan bahwa terdapat perbedaan financial behavior antara mahasiswa fakultas ekonomi dan fakultas non ekonomi. Hal ini terlihat dari nilai F sebesar 2.050 Asymp.sig.(2-tailed) sebesar 0.005.
(65)
6. Dan jika dilihat dari variabel financial attitude tidak terdapat perbedaan
financial attitude antara mahasiswa fakultas ekonomi dan fakultas non ekonomi. Hal ini terlihat dari nilai F sebesar 1.144 Asymp.sig.(2-tailed) 7. sebesar 0.288.
5.2Saran
1. Dalam penelitian ini hanya tiga variabel yang digunakan untuk mengetahui tingkatan masing-masing variabel terhadap mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Kemungkinan masih banyak variabel-variabel lainnya yang dapat ditambahkan sebagai variabel yang dapat diuji, sehingga penelitian selanjutnya menjadi lebih menarik dan sempurna
2. Dalam penelitian ini juga masih terdapat kelemahan dalam hal penyebaran kuisioner, pengukuran metode angket dan alat uji yang digunakan, sehingga perlu lebih diperhatikan lagi dalam penyebaran kuisioner, pengukuran metode angket dan alat uji pada penelitian selanjutnya yang dapat menghasilkan hasil penelitian yang lebih akurat.
3. Untuk meningkatkan nilai financial literacy financial behavior dan
financial attitude perlu dilakukan penambahan atau perubahan mata kuliah serta program kampus seperti seminar yang mengarah ke financial literacy financial behavior dan financial attitude di Universitas Sumatera Utara, sehingga para mahasiswa dapat lebih memahami pengetahuan, perilaku dan sikap keuangan.
(66)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Uraian Teoritis 2.1.1 Financial Literacy
2.1.1.1Pengertian Financial Literacy
Literasi keuangan (financial literacy) adalah kemampuan seorang individu untuk mengambil keputusan dalam hal pengaturan keuangan pribadinya. Literasi keuangan atau pengetahuan keuangan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan sehari-hari yang mengarahkan setiap individu dapat menggunakan instrumen-instrumen dan produk-produk keuangan serta mampu membuat keputusan keuangan yang tepat. Literasi keuangan merupakan pemahaman dan pengetahuan yang mendasar yang juga dibutuhkan untuk kebutuhan pengaturan keuangan pribadi yang sukses (Garman dan Forgue, 2000).
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), literasi keuangan merupakan suatu rangkaian proses meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan keyakinan konsumen dan masyarakat agar mampu mengelola keuangan pribadinya dengan baik (Waspada, 27 Oktober 2015). Sehingga dapat diartikan bahwa masyarakat luas tidak hanya mengetahui dan memahami lembaga jasa keuangan serta produk atau jasa keuangan saja, melainkan juga dapat mengubah perilaku masyarakat dalam pengelolaan keuangan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Financial literacy is commonly defined as the ability of individuals to make appropriate decisions in managing their personal finances. More
(1)
16. Buat teman-temanku seperjuangan : Ruslan, Quitsyah, Beatrice, Fitri, Malem, Laura, Selly, Henry, Muchsin, Najmi, Anto, Yeshika, Salsalina, teman-teman dari fakultas ekonomi dan bisnis (HMM dan IMSAL).
Serta teman-teman di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu. Terima kasih atas doa, motivasi, semangat dan perhatian yang telah diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa pembuatan skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena keterbatasan waktu dan pengetahuan penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengaharapkan adanya saran dan kritik yang membangun guna penulisan skripsi selanjutnya. Akhir kata penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti lainnya.
Good Luck for you best.
Medan, November 2016 Penulis
(2)
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI... ... i
DAFTAR TABEL... iv
DAFTAR GAMBAR... v
BAB 1 PENDAHULUAN………....……….. 1
1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Perumusan Masalah………. 13
1.3 Tujuan Penelitian………. 13
1.4 Manfaat Penelitian………... 14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……….... 16
2.1 Uraian Teoritis………. 16
2.1.1 Financial Literacy………... 16
2.1.1.1 Pengertian Financial Literacy………. 16
2.1.1.2 Aspek dalam Financial literacy………….. 17
2.1.1.3 Kategorisasi dalam Financial literacy….... 22
2.1.2 Financial Behavior………... 23
2.1.3 Financial Attitude………. 25
2.2 Penelitian Terdahulu………. 31
2.3 Kerangka Konseptual…...………. 34
(3)
2.3 Hipotesis………...………. 47
BAB III METODE PENELITIAN...……….... 48
3.1 Jenis Penelitian.………. 48
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian.….………. 48
3.3 Batasan Operasional..….………...………...………. 49
3.4 Defenisi Operasional Variabel.….………...………. 49
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian.…...…...………...………. 53
3.6 Jenis Data…….………. 58
3.7 Metode Pengumpulan Data..………. 61
3.7.1 Uji Instrumen………... 62
3.7.2 Analisis Hipotesis………... 66
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...……….... 68
4.1 Gambaran Lokasi Penelitian.………. 68
4.1.1 Sejarah Singkat Universitas Sumatera Utara…... 68
4.1.2 Visi dan Misi Universitas Sumatera Utara ... 70
4.1.3 Keadaan Geografis Universitas Sumatera Utara ... 71
4.2 Deskripsi data ………..….……….72
4.2.1 Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin ... 72
4.2.2 Jumlah responden berdasarkan fakultas……. ... 72
4.3 Analisis Hasil Penelitian..….…………...………...………. 73
(4)
4.4 Hasil Pengujian Hipotesis……… …………... 80
4.4.1 Uji Beda ( One Way ANNOVA )……... 81
4.4.2 Rekapitulasi Hasil Pengujian Hipotesis... 85
4.5 Pembahasan……….…...…...………...………. 86
BAB V KESIMPULAN………...……….... 89
5.1 Kesimpulan………...………. 92
5.2 Saran………. ………..….………. 93
DAFTAR PUSTAKA………...……….... 94
(5)
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
1.1 Dampak dari Kurangnya Financial Literacy…...… 5 2.1 Kerangka Konseptual………... 29
(6)
DAFTAR TABEL
No. Gambar Judul Halaman
1.1 Dampak dari Kurangnya Financial Literacy…...………. 2 1.2 Lembaga-lembaga yang Melakukan Penelitian Financial Literacy di Beberapa Negara.……...…... 5 3.1 Kategori Responden berdasarkan Faktor Sosioekonomi &
Sosiodemografi.……… 34
3.2 Jumlah Mahasiswa D3 Reguler Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU Genap 2015/2016………... 35 3.3 Jumlah Mahasiswa S1 Reguler Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU Genap 2015/2016………... 35 3.4 Jumlah dan Sebaran Sampel Per Diploma...……... 38 3.5 Jumlah dan Sebaran Sampel Per Strata…...……... 38