Financial Literacy Uraian Teoritis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Financial Literacy

2.1.1.1 Pengertian

Financial Literacy Literasi keuangan financial literacy adalah kemampuan seorang individu untuk mengambil keputusan dalam hal pengaturan keuangan pribadinya. Literasi keuangan atau pengetahuan keuangan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan sehari-hari yang mengarahkan setiap individu dapat menggunakan instrumen-instrumen dan produk-produk keuangan serta mampu membuat keputusan keuangan yang tepat. Literasi keuangan merupakan pemahaman dan pengetahuan yang mendasar yang juga dibutuhkan untuk kebutuhan pengaturan keuangan pribadi yang sukses Garman dan Forgue, 2000. Menurut Otoritas Jasa Keuangan OJK, literasi keuangan merupakan suatu rangkaian proses meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan keyakinan konsumen dan masyarakat agar mampu mengelola keuangan pribadinya dengan baik Waspada, 27 Oktober 2015. Sehingga dapat diartikan bahwa masyarakat luas tidak hanya mengetahui dan memahami lembaga jasa keuangan serta produk atau jasa keuangan saja, melainkan juga dapat mengubah perilaku masyarakat dalam pengelolaan keuangan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Financial literacy is commonly defined as the ability of individuals to make appropriate decisions in managing their personal finances. More Universitas Sumatera Utara specifically, financial literacy is the ability to understand how money works in the world: how someone manages to earn or make it, how that person manages or invests it, and how that person donates it to help others Deng et. al, 2013”. Sehingga setiap individu mampu memahami peran uang di dunia, mengelola keuangan dengan baik dan mampu menyumbangkan dana untuk membantu orang lain. “Financial literacy is a knowledge of basic financial concepts, such as the working of interest compounding, the difference between nominal and real values and the basic of the risk diversivication Lusardi, 2008”. Dari berbagai defenisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa literasi keuangan financial literacy adalah pengetahuan yang berisikan konsep-konsep dasar keuangan bunga majemuk, perbedaan nilai nominal dan nilai riil, diversifikasi risiko, dan nilai waktu dari uang yang mengarahkan individu untuk mengelola dan mengambil keputusan keuangan yang tepat sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan individu.

2.1.1.2 Aspek dalam

Financial Literacy Pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan pribadi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Literasi keuangan telah berkembang pesat selama beberapa tahun terakhir. Menurut Servon Kaestner 2008, adapun faktor-faktor penyebab semakin berkembangnya literasi keuangan antara lain tingkat bunga tabungan yang rendah, meningkatnya tingkat kebangkrutan dan tingkat hutang serta meningkatnya tanggung jawab individu untuk membuat Universitas Sumatera Utara keputusan yang akan mempengaruhi perekonomian mereka di masa depan. Literasi keuangan financial literacy dapat membantu setiap individu agar terhindar dari masalah keuangan Khrisna et. al, 2010. Masalah keuangan seperti kesulitan keuangan bukan hanya ditimbulkan dari rendahnya pendapatan individu semata, namun juga dapat timbul apabila terjadi kesalahan dalam mengelola keuangan missmanagement seperti kesalahan penggunaan kredit dan tidak adanya perencanaan keuangan Pambudhi dan Margaretha, 2015. Literasi keuangan memiliki 5 lima domain yaitu: 1 Pengetahuan tentang konsep keuangan 2 Kemampuan untuk berkomunikasi tentang konsep keuangan 3 Kemampuan untuk mengelola keuangan pribadi 4 Kemampuan dalam membuat keputusan keuangan 5 Keyakinan untuk membuat perencanaan keuangan masa depan Remund, 2010. Menurut Lusardi 2008, literasi keuangan mencakup 5 lima konsep keuangan, yaitu: 1. Pengetahuan Dasar mengenai Keuangan Pribadi Basic Personal Finance Konsep Basic Personal Finance mencakup berbagai pemahaman seseorang terhadap suatu sistem keuangan perhitungan tingkat bunga sederhana, bunga majemuk, tingkat inflasi, nilai waktu uang, modal kerja dan lain-lain. 2. Pengetahuan mengenai Manajemen Uang Money Management Konsep Money Management mencakup bagaimana setiap individu dapat mengelola dan menganalisis keuangan pribadi mereka. Pemahaman literasi keuangan yang baik memberikan praktek keuangan yang baik pula pada pengelolaan keuangan setiap individu. Dalam hal ini, setiap indvidu juga Universitas Sumatera Utara diarahkan tentang bagaimana menyusun anggaran dan membuat prioritas penggunaan dana yang tepat sasaran. 3. Pengetahuan mengenai Kredit dan Utang Credit and Debt Management Menurut UU No 10 tahun 1998 tentang perubahan atas UU No 7 tahun 1992 tentang perbankan, kredit ialah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antar bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Sedangkan manajemen utang merupakan proses pembayaran utang dengan melibatkan pihak ketiga untuk membantu peminjam utang. Konsep Credit and Debt Management mencakup bagaimana setiap individu dalam memanfaatkan kredit dan utang saat mengalami kekurangan dana. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan hidup setiap individu yang mengakibatkan ketidakseimbangan terhadap pengeluaran dan pendapatan, maka setiap individu dapat menggunakan kredit dan utang sebagai solusi masalah tersebut. Dalam memudahkan proses manajemen utang akan lebih baik jika disertai dengan perencanaan manajemen utang debt management plan. Adapun langkah-langkah debt management plan antara lain wikipedia, 2011: 1. Membuat daftar kreditur dimana seseorang melakukan peminjaman beserta jumlah pinjaman yang telah dilakukan pada masing-masing kreditur. Universitas Sumatera Utara 2. Menggabungkan data-data jumlah utang, jumlah pemasukan dan pengeluaran si peminjam. 3. Pihak ketiga membantu perencanaan utang dan membantu peminjam untuk menentukan jumlah maksimal dari uang yang tersedia untuk pembayaran utang. 4. Pengetahuan mengenai Tabungan dan Investasi Saving and Investment Tabungan merupakan bagian dari pendapatan masyarakat yang tidak dipergunakan untuk kegiatan konsumsi, sedangkan investasi merupakan bagian dari tabungan yang dipergunakan untuk kegiatan ekonomi yang menguntungkan dalam menghasilkan produk berupa barang dan jasa. Dalam konsep tabungan saving ada 6 enam faktor pertimbangan dalam memilih tabungan yaitu : 1 Tingkat pengembalian persentase kenaikan tabungan, 2 Inflasi dipertimbangkan dengan tingkat pengembalian karena dapat mengurangi daya beli, 3 Pertimbangan-pertimbangan pajak, 4 Likuiditas kemudahan dalam menarik dana jangka pendek tanpa kerugian atau dibebani fee 5 keamanan proteksi terhadap kehilangan uang jika bank mengalami kesulitan keuangan dan 6 Pembatasan-pembatasan fee penundaan atas pembayaran bunga yang dimasukkan dalam rekening dan pembebanan fee suatu transaksi tertentu untuk penarikan deposito Kapoor, et.al, 2001: 147. Sedangkan, dalam konsep investasi investment ada 5 lima faktor yang dapat mempengaruhi pilihan berinvestasi yaitu : 1 Keamanan dan risiko, 2 Komponen faktor risiko 3 Pendapatan Investasi 4 Pertumbuhan Investasi 5 Likuiditas Kapoor, et.al, 2001: 414. Universitas Sumatera Utara 5. Pengetahuan mengenai Risiko Risk Management Risiko didefinisikan sebagai ketidakpastian atau kemungkinan adanya kerugian finansial Miller, 1983: 321. Sedangkan manajemen risiko diartikan sebagai pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulangan risiko, terutama risiko yang dihadapi oleh organisasiperusahaan, keluarga dan masyarakat Djojosoedarso, 2003: 4. Hampir setiap individu cenderung menghindari risiko yang timbul dalam kehidupannya, sehingga diperlukan suatu proses yang tepat dan logis untuk menghadapi risiko tersebut. Konsep manajemen risiko terdiri dari 3 tiga proses yaitu : 1. Identifikasi Risiko Proses identifikasi risiko dilakukan dengan menelusuri sumber risiko sampai teradinya peristiwa yang tidak diinginkan. 2. Evaluasi dan Pengukuran Risiko Proses evaluasi risiko dilakukan dengan memahami risiko dengan lebih baik. Adanya pemahaman yang baik tentang risiko dapat membantu seseorang dalam mengendalikan risiko tersebut dengan baik pula. 3. Pengelolaan Risiko Apabila pengelolaan risiko mengalami kegagalan, maka kerugian yang ditimbulkan dari risiko tersebut akan semakin besar. Secara umum, cakupan risiko yang dihadapi oleh setiap individu antara lain : 1. Risiko akibat kematian, kecelakaan ataupun penyakit Risiko Personal. Universitas Sumatera Utara 2. Tanggung jawab terhadap kerugian ekonomi orang lain akibat kelalaian kita Risiko Kewajiban. 3. Risiko atas rusak atau kehilangan aset yang dimiliki Risiko Aset. Cara menangani suatu risiko akan berpengaruh terhadap keamanan finansial di masa yang akan datang. Salah satu cara tepat yang dapat menanggulangi risiko tersebut yaitu dengan mengasuransikan aset ataupun hal-hal beresiko. Literasi keuangan sangat diperlukan dalam memilih asuransi aset sebagai pengelola risiko tersebut dan menghindari risiko tambahan yang mungkin akan terjadi.

2.1.1.3 Kategorisasi

Financial Literacy Dalam penelitian Chen dan Volpe 1998, tingkat financial literacy dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok. Berikut ini daftar kategorisasi untuk mengukur tingkat financial literacy : Tabel 2.1 Kategorisasi Financial Literacy Kategorisasi Tinggi Sedang Rendah Ukuran ≥80 6080 60 Sumber: Chen dan Volpe, 1998 Berdasarkan Tabel 1.3 dapat dijelaskan bahwa jika financial literacy berada di ukuran rata-rata ≥80 berarti tingkat financial literacy tergolong dalam kategori tinggi, selanjutnya jika financial literacy berada di ukuran rata-rata 6080 berarti tingkat financial literacy tergolong dalam kategori sedang, sedangkan jika Universitas Sumatera Utara financial literacy berada di ukuran rata-rata 60 berarti tingkat financial literacy tergolong dalam kategori rendah. Pengkategorian ini didasarkan pada persentase jawaban responden yang benar dari sejumlah pernyataan yang digunakan untuk mengukur literasi keuangan financial literacy. Chen dan Volpe 1998 juga mengkategorikan financial literacy berdasarkan median untuk menganalisis financial behavior berdasarkan tingkat financial literacy yang dimiliki responden. Responden yang memiliki tingkat literasi keuangan dibawah median masuk dalam kategori responden dengan tingkat financial literacy yang relatif rendah, sedangkan responden yang memiliki tingkat literasi keuangan diatas median masuk dalam kategori responden dengan tingkat financial literacy yang relatif tinggi.

2.1.2 Financial Behavior