Kerangka Konseptual Analisis Financial Literacy dan Financial Behavior serta Financial Attitude Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

2.3 Kerangka Konseptual

Chen dan Volpe 1998 melakukan penelitian berjudul “An Analysis of Personal Financial Literacy Among College Student”. Survei dilakukan terhadap 924 mahasiswa dari 14 universitas di California, Florida, Kentucky, Massachussetts, Ohio, dan Pennsylvania. Penelitian bertujuan untuk melihat gambaran personal financial literacy di kalangan mahasiswa, menganalisa hubungan karakteristik mahasiswa dengan financial literacy, serta menganalisa dampak dari pengetahuan terhadap opini dan keputusan mahasiswa terhadap isu- isu keuangan. Survei menggunakan 36 pertanyaan untuk mengukur tingkat literasi keuangan, delapan pertanyaan untuk melihat opini dan keputusan mahasiswa terhadap isu-isu keuangan dan delapan pertanyaan untuk mendapatkan informasi mengenai latar belakang setiap responden. Variabel dependen adalah financial literacy dan variabel independennya adalah program studi, stambuk, jenis kelamin, ras, kewarganegaraan, pengalaman kerja, usia dan pendapatan. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif, regresi logistik dan ANOVA. Hasil penelitian menunjukan responden memiliki pengetahuan keuangan dengan persentase kemampuan menjawab pertanyaan dengan benar sebesar 53. Mahasiswa dari program studi non-bisnis, perempuan, junior, usia dibawah 30 tahun, dan pengalaman kerja sedikit diasosiasikan dengan tingkat personal financial literacy yang rendah, dan cenderung memiliki opini dan keputusan keuangan yang salah. Brent A. Marsh 2006 melakukan penelitian dalam disertasinya yang berjudul ” Examining the Personal Finance Attitudes, Behavior, and Knowledge Level of Universitas Sumatera Utara First-Year and Senior Students at Baptist Universities in the State of Texas”. Tujuan penelitian yakni meneliti hubungan sikap keuangan pribadi, perilaku keuangan pribadi dan pengetahuan keuangan pribadi terhadap demografi mahasiswa tahun pertama dan tahun akhir di Universitas Baptist Texas dengan menyebarkan kuisioner baik melalui online maupun menyebar secara langsung. Subjek penelitian berjumlah 408 koresponden yang terdiri dari 180 koresponden mahasiswa tahun pertama dan 228 koresponden mahasiswa tahun akhir. Variabel dalam penelitian tersebut adalah personal finance attitudes, behaviour and knowledge dan ketiganya mempunyai indikator. Indikator perilaku keuangan pribadi adalah pengorganisasian, pengeluaran, tabungan, dan pemborosan. Sedangkan indikator sikap keuangan adalah orientasi terhadap keuangan pribadi, filsafat utang, pendekatan terhadap kredit, keamanan keuangan dan menilai keuangan pribadi. Indikator pengetahuan keuangan adalah dasar-dasar keuangan, masalah kredit, faktor utama, dan investasi. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif, t-test statistic dan ANOVA. Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan signifikan pada sikap keuangan pribadi, perilaku keuangan, dan pengetahuan keuangan antara mahasiswa tahun pertama dan mahasiswa tahun akhir, dengan mahasiswa tahun akhir memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi di semua tiga variabel. Dalam sikap keuangan pribadi, mahasiswa tahun akhir M = 49,77, SD = 4.81 mempunyai hasil signifikan yang lebih tinggi daripada mahasiswa tahun pertama M = 46,59, SD = 5.82, t 345 = -5,90, p .001. Dalam variabel perilaku keuangan pribadi, mahasiswa tahun akhir M = 38,74, SD = 6,61 menghasilkan perilaku secara signifikan lebih kuat dari mahasiswa tahun Universitas Sumatera Utara pertama M = 34,12, SD = 8.00, t345 = -6,24, p .001. Kemudian untuk pengetahuan keuangan pribadi, mahasiswa tahun akhir M = 27,25, SD = 10,43 melaporkan pengetahuan secara signifikan lebih besar daripada mahasiswa tahun pertama M = 24,94, SD = 9.48, t 406 = -2,31, p .05, meskipun perbedaan nilai antara pengetahuan tidak ditandai seperti sikap keuangan pribadi dengan perilaku keuangan. Dahlan Ibrahim, Rabitah Harun, Mohammed Isa dan Zuraidah 2009 dalam jurnalnya yang berjudul “A Study on Financial Literacy of Malaysian Degree Students” meneliti tentang literasi mahasiswa Malaysia. Survei dilakukan terhadap 200 mahasiswa di Malaysia. Variabel yang digunakan adalah personal finance dan financial literacy. Metode yang digunakan adalah uji beda t-test dan ANOVA untuk menganalisis perbedaan pengetahuan keuangan, sikap keuangan, dan pengaruh keluarga berdasarkan jenis kelamin, jurusan dan angkatan. Sedangkan analisis chi-square digunakan untuk mencari hubungan signifikan antara literasi keuangan dan gelar mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang ditemukan di tingkat pengetahuan keuangan antara mahasiswa laki-laki dan perempuan. Jurusan juga tidak memiliki signifikan dengan pengetahuan keuangan karena p-value untuk jurusan di 0.073. Tidak ada perbedaan yang ditemukan dalam tingkat pengetahuan keuangan antara bagian semester. Perbedaan yang ditemukan di tingkat sikap keuangan antara pria dan wanita dengan signifikan pada p 0,05. Namun, tidak ada perbedaan yang ditemukan di tingkat sikap keuangan pada program gelar dan tingkat sikap keuangan antara semester. Selanjutnya, tidak ada perbedaan yang ditemukan di Universitas Sumatera Utara tingkat pengaruh keluarga antara pria dan wanita. Program juga tidak memiliki signifikan dengan pengaruh keluarga dengan nilai p untuk program pada 0.10. Tidak ada perbedaan yang ditemukan di tingkat pengaruh keluarga antara bagian semester. Kemudian, mahasiswa yang belajar tentang mengelola uang dari ibu memiliki pengetahuan keuangan lebih tinggi daripada mahasiswa yang belajar tentang pengelolaan uang dari ayah. Namun, perbedaan tidak ditemukan dalam sikap keuangan, pengaruh keluarga berdasarkan tingkat pendidikan orang tua mereka. Mahasiswa jurusan yang memiliki sikap keuangan lebih tinggi memiliki tingkat yang lebih tinggi dari tingkat literasi. Hasil yang dilaporkan dalam penelitian ini menunjukkan mahasiswa yang memiliki tingkat literasi keuangan tinggi dipengaruhi oleh jurusan, jenis kelamin dan latar belakang pendidikan ibu tetapi tidak dengan semester. Selanjutnya, tidak ada hubungan yang signifikan antara sebagian besar jawaban pertanyaan dalam sikap keuangan dengan program sarjana. Ayu Khrisna, Maya Sari dan Rofi Rofaida 2010 melakukan penelitian berjudul “Analisis Tingkat Literasi Keuangan di Kalangan Mahasiswa dan Faktor- faktor yang Mempengaruhinya survei pada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia”. Subjek penelitian adalah mahasiswa UPI yang masih aktif dari angkatan 2006 sampai angkatan 2008. Variabel dalam penelitian tersebut adalah literasi keuangan dan faktor demografis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode srvei dengan menggunakan teknik analisis regresi logistik biner binary logistic regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laki-laki memiliki kemungkinan tingkat literasi keuangan yang lebih rendah daripada Universitas Sumatera Utara perempuan. Perbedaan usia, lama studi, pengalaman kerja tidak memberikan pengaruh yang signifikan tetapi asal pogram studi menunjukkan bahwa mahasiswa dengan latar belakang ekonomi kemungkinan memiliki literasi keuangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan nonekonomi. Retno dan Maria 2010 melakukan penelitian berjudul “Financial Attitude dan Komunikasi Keluarga tentang pengeluaran uang saku : ditinjau dari perbedaan Gender”. Penelitian dilakukan terhadap 302 mahasiswa dan mahasiswi di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana untuk mengetahui pengaruh keragaman financial attitude ditinjau dari perbedaan jenis kelamin gender, mengetahui pengaruh komunikasi keluarga terhadap pengeluaran uang saku, mengetahui pengaruh financial attitude terhadap keterbukaan komunikasi antara mahasiswa dan mahasiswi di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana tentang pengeluaran uang saku kepada orang tua. Variabel dependennya adalah financial attitude dan komunikasi keluarga, sedangkan variabel independennya adalah pengeluaran uang saku dan perbedaan jenis kelamin gender. Penelitian menggunakan beberapa pertanyaan berkaitan financial attitude dan komunikasi keluarga yang dihubungkan dengan pengeluaran uang saku terhadap jenis kelamin gender dan dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif, uji reliabilitas dan validitas. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW memiliki financial attitude yang masih jauh dari optimum bahkan mendekati kategori rendah. Berbeda dengan faktor demografi seperti jenis kelamin, usia, asal program studi dan pengalaman kerja mempengaruhi tingkat Universitas Sumatera Utara literasi finansial responden. Dalam hal ini responden wanita memiliki tingkat literasi finansial yang lebih tinggi dibandingkan pria, mahasiswa program studi ekonomi memiliki tingkat literasi finansial yang lebih tinggi daripada mahasiswa nonekonomi, namun pengalaman bekerja tidak terlalu berpengaruh terhadap tingkat literasi finansial. Mahasiswa dengan tingkat literasi finansial rendah memiliki sikapopini yang tidak tepat dan cenderung memilih keputusan keuangan yang salah dibandingkan mahasiswa dengan tingkat literasi finansial yang tinggi. Nababan and Sadalia 2012 melakukan penelitian berjudul “Analisis Personal Financial Literacy dan Financial Behavior Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”. Survei dilakukan terhadap 97 mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Penelitian bertujuan untuk menganalisis secara deskriptif tingkat personal financial literacy, tingkat financial behavior dan menganalisis secara deskriptif gambaran personal literacy berdasarkan latar belakang sosioekonomi dan sosiodemografi yang terdiri dari jenis kelamin, program studi, stambuk, IPK, residence menetap bersama orangtua atau tinggal sendirikost, tingkat pendidikan orangtua dan pendapatan orangtua. Survei menggunakan 27 pertanyaan pilihan berganda untuk mengukur tingkat personal financial literacy, enam pertanyaan untuk mengukur tingkat financial behavior dan dan beberapa data yang harus diisi mahasiswa sebagai identitaslatar belakang responden. Variabel dependennya adalah personal financial literacy, financial behavior dan, sedangkan variabel independennya adalah kategori responden. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif. Statistik deskriptif yang digunakan adalah Universitas Sumatera Utara rata-rata mean, median dan standar deviasi. Hasil penelitian menunjukkan tingkat personal financial literacy mahasiswa strata 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara termasuk dalam kategori rendah dengan persentase sebesar 56,11 60, karakteristik responden dengan financial literacy relatif tinggi adalah mahasiswa laki-laki ekonomi pembangunan, stambuk 2008, IPK ≥ 3,00 dan tinggal sendiri kost, karakteristik responden dengan financial literacy relatif rendah adalah mahasiswa perempuan manajemen, stambuk 2011, IPK 3,00 dan tinggal bersama orangtua, kecenderungan responden terhadap financial behavior tidak meningkat secara konsisten seiring dengan financial literacy. Sulaeman Rahman Nidar dan Sandi Bestari 2012 melakukan penelitian berjudul “Personal Financial Literacy Among University Students and Analyze Factors that Influence IT”. Survei dilakukan terhadap 400 mahasiswa yang masih aktif pada Universitas Padjadjaran. Variabel dalam penelitian tersebut adalah Personal finance, personal financial literacy, financial education and personal characteristics. Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah deskriptif verifikatif dengan teknik analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan Financial literacy mahasiswa di Universitas Padjadjaran dalam kategori rendah. Tingkat pendidikan, fakultas, pendapatan pribadi, pengetahuan dari orang tua, pendapatan orang tua, dan kepemilikan asuransi memiliki pengaruh signifikan pada financial literacy mahasiswa. Sementara itu, gender, usia, status perkawinan, kelas di perguruan tinggi, kelas IPK, pendidikan orang tua, pendapatan bulanan rata-rata orang tua, tempat tinggal, pengalaman Universitas Sumatera Utara kerja, pengalaman kewirausahaan bisnis, tidak berpengaruh signifikan pada financial literacy pribadi mahasiswa di Universitas Padjadjaran. Fatima dan Muhamed 2013 melakukan penelitian berjudul “Financial Literacy, Personal Financial Attitude and Forms of Personal Debt among Residents of the UAE”. Survei dilakukan terhadap 412 masyarakat yang berada di sekitar UAE, Dubai. Variabel dependennya adalah financial literacy dan personal financial attitude, sedangkan variabel independennya adalah bentuk-bentuk utangpinjaman pribadi personal debtcredit cards. Penelitian menggunakan 50 pertanyaan terkait financial literacy dan financial attitude yang dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif, reliabilitas dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan tingkat financial literacy dan financial attitude masyarakat di UAE termasuk dalam kategori rendah terhadap utang pribadi, khususnya dalam penggunan pinjaman bank dan kartu kredit, namun apabila pemahaman tentang keuangan dapat ditingkatkan melalui pendidikan di UAE, hal ini dapat mengurangi praktek penggunaan kartu kredit yang berlebihan. Tania 2014 melakukan penelitian berjudul “Keterkaitan Financial Attitude, Financial Behavior dan Financial Knowledge pada Mahasiswa Strata 1 Universitas Atmajaya Yogyakarta”. Survei dilakukan terhadap 370 orang mahasiswa strata 1 di Universitas Atmajaya Yogyakarta. Variabel dependen penelitian tersebut yaitu : financial attitude, financial behavior dan financial knowledge, sedangkan variabel independen adalah mahasiswa strata 1 Universitas Atmajaya Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah Universitas Sumatera Utara analisis deskriptif, regresi logistik dan uji one-way ANOVA. Hasil penelitian tersebut menunjukkan antara lain : 1. Terdapat hubungan antara karakteristik yang terdiri dari jenis kelamin, umur, pendapatan, tempat tinggal responden, program studi, tahun angkatan, pekerjaan sampingan, latar belakang pekerjaan kedua orangtua responden, latar pendidikan responden, sumber pembiayaan kuliah responden terhadap financial attitude, financial behavior, topik yang diketahui responden didalam lingkungan keluarga dan sumber peningkatan pengetahuan keuangan. 2. Terdapat hubungan antara financial attitude terhadap financial behavior, topik yang diketahui responden didalam lingkungan keluarga dan sumber peningkatan pengetahuan keuangan. 3. Terdapat hubungan antara financial behavior terhadap topik yang diketahui responden didalam lingkungan keluarga dan sumber peningkatan pengetahuan keuangan. 4. Terdapat hubungan antara sumber pembelajaran pengelolaan keuangan, frekuensi pendiskusian keadaan keuangan, topik yang diketahui didalam lingkungan keluarga, sumber peningkatan pengetahuan keuangan, deskripsi kemampuan keluarga dalam mengelola keuangan dan perbandingan diri dengan kemampuan keluarga dalam mengelola keuangan. 5. Mahasiswa dan mahasiswi Universitas Admajaya Yogyakarta memiliki tingkat pengetahuan keuangan yang rendah dengan persentase sebesar 44,88 persen. Universitas Sumatera Utara 6. Terdapat hubungan antara tingkat financial knowledge terhadap financial attitude, financial behavior, topik yang diketahui responden didalam lingkungan keluarga dan sumber peningkatan pengetahuan keuangan. Berdasarkan tinjauan landasan teori, maka dapat disusun kerangka pemikiran dalam penelitian ini, seperti tersaji dalam gambar dibawah ini. Model tersebut terdiri dari tiga variabel, diantaranya financial literacy, financial behavior dan financial attitude. Sumber: Gallery et. al., 2011, data diolah Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Dimensional Variabel