dengan beton bertulang biasa dan dapat memperkecil berat sendiri dan ukuran dari penampangnya. Tinggi komponen struktur beton prategang berkisar antara 65-80 dari
tinggi komponen beton bertulang pada bentang dan beban yang sama Edward G. Nawy, 2000. Hal ini jelas sangat menguntungkan dunia konstruksi karena dapat mengurangi
volume dari material yang digunakan dan mengurangi beban struktur itu sendiri. Dalam dunia jembatan teknologi beton prategang sangat jelas sekali manfaatnya.
Dalam tugas akhir ini penulis akan merencanakan jembatan dengan menggunakan struktur box girder prestressed segmental. Pemilihan digunakannya profil box girder ini
karena profil ini mempunyai beberapa kelebihan antara lain : Box girder lebih ekonomis untuk bentang yang panjang dan besar
Box girder selain untuk menopang beban luar, interiornya dapat digunakan untuk penggunaan lain seperti jalur pipa gas atau pipa air
Bentuk box girder memiliki nilai estetika yang dapat menambah keindahan struktur itu sendiri
Profil box girder juga terdapat beberapa jenisnya. Tetapi, bentuk box girder yang akan dibahas di dalam tugas akhir ini adalah single twin celullar box girder dan akan
dibandingkan dengan profil box girder dengan tipe single trapezoidal box girder.
1.2 Perumusan Masalah
Struktur jembatan yang akan direncanakan mempunyai panjang total 120 m dengan pier di tengah bentang yang membagi dua bentang sama panjang masing-masing 60 m.
Lebar profil box direncanakan 9 m. Profil memanjang struktur jembatan dapat digambarkan secara sederhana seperti gambar di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1.1 Profil memanjang jembatan yang direncanakan
Struktur diatas direncanakan dengan profil box girder dengan dua tipe profil yaitu: 1. Profil Box jenis Single twin celullar box girder
Gambar 1.2 Penampang profil single twin cellular box girder yang akan direncanakan
2. Profil Box jenis Single Trapezoidal box girder
Gambar 1.3 Penampang profil single trapezoidal box girder yang akan direncanakan
Universitas Sumatera Utara
Permasalahan yang akan ditinjau antara lain : 1.
Menganalisa pembebanan terhadap struktur jembatan 2.
Merencanakan pendimensian profil box girder prestress 3.
Bagaimana menganalisa kehilangan gaya prategang yang terjadi pada balok box girder prestress
4. Mengontrol desain box girder prestress terhadap momen lentur, gaya geser atau
lintang, dan kontrol tegangan profil box girder.
1.3 Pembatasan Masalah
Permasalahan dalam perencanaan jembatan beton prategang begitu kompleks. Oleh karena itu, penulis hanya membatasi masalah yang akan dibahas dalam makalah tugas
akhir ini, antara lain: 1.
Jembatan yang direncanakan adalah jembatan beton prategang dengan bentang 120 m
2. Perencanaan jembatan hanya meliputi struktur atas saja
3. Tidak merencanakan perkerasan dan desain jalan
4. Tidak merencanakan perletakan
5. Tidak meninjau profil sungai yang ada dibawahnya
6. Tidak memperhitungkan analisa biaya konstruksi dan waktu pelaksanaan
7. Mutu baja pratekan digunakan kabel jenis strand seven stress relieved 7 kawat
untaian 8.
Menggunakan mutu beton K-600 atau f‟c = 49,8 Mpa
Universitas Sumatera Utara
1.4 Maksud Dan Tujuan
Tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah untuk menjawab permasalahan yang ada dalam merencanakan sebuah jembatan, antara lain :
1. Merencanakan pendimensian profil box girder prestress
2. Menganalisa pembebanan terhadap struktur jembatan
3. Menganalisa kehilangan gaya prategang yang terjadi pada box girder prestress
4. Menganalisa ketahanan profil box girder prestress terhadap momen lentur dan
geser
1.5 Manfaat