Berdasarkan peraturan RSNI T-02-2005 pasal 6.9 gambar 10. Pembebanan untuk Pejalan Kaki menyatakan, apabila trotoar dipasang pada bangunan atas jembatan dan luas
area yang dibebani pejalan kaki lebih besar dari 100 m
2
, maka intensitas beban pejalan kaki adalah sebesar 2 kPa. Dalam hal ini, A = 120 m
2
100 m
2
, maka intensitas beban pejalan kaki sebesar 2 kPa. Untuk areal seluas 120 m
2
, akan menghasilkan beban nominal pejalan kaki sebesar 2 kPa = 200 kgm
2
= = 200 kgm.
Beban tersebut akan dibebankan pada gelagar utama jembatan, sebagai beban pejalan kaki.
3.5 PERENCANAAN PROFIL SINGLE TWIN CELLULAR BOX GIRDER
Profil box yang direncanakan menggunakan jenis Single Twin Cellular Box Girder. Output yang didapat dari perencanaan profil ini antara lain; dimensi profil, jumlah tendon
yang digunakan, trase tendon sepanjang bentang, tegangan yang terjadi pada profil, pembesian profil, dan perencanaan tulangan geser dari profil.
3.5.1 PRELIMINARY DESIGN
Perencanaan awal atau preliminary design ini sebagai terkaan awal bagaimana desain jembatan akan dibuat. Hal ini hanya untuk mengimajinasikan, tidak untuk dijadikan
hasil akhir readysolution. Hasil dari preliminary design ini akan dicek, dan jika semuanya memenuhi, maka akan berlanjut ke tahap berikutnya.
A. Perencanaan Dimensi Box Girder
Struktur utama jembatan berupa profil box girder prestress dengan tipe single twin cellular dengan lebar total 9 m, bentang total 120 m yang terbagi menjadi 2 bagian yaitu
60 m masing-masing. Jembatan ini disangga oleh 2 abutment dan 1 pilar ditengahnya.
Universitas Sumatera Utara
Perencanaan profil box girder yang digunakan didapat dari cara trial and error, dan berdasarkan ketentuan peraturan yang ada.
Adapun pedoman dalam pemilihan tampang-tampang melintang gelagar diberikan oleh Podolny Muller, 1982, sebagai berikut :
1. Lebar jembatan dan jarak web
Untuk gelagar kotak ganda, lebar jembatan tidak lebih dari 12 m a.
Jarak web : 4 – 7,5 m b.
Panjang bagian kantilever : sampai dengan ¼ lebar gelagar 2.
Tebal sayap atas Tebal minium untuk sayap atas yang didasarkan pada panjang bentang antar web
adalah :
Tabel 3.2 Ketentuan tebal sayap atas minimum profil box
Bentang antar web Tebal minimum sayap atas
Kurang dari 3 m 175 mm
Antara 3 – 4,5 m
200 mm Antara 4,5
– 7,5 m 250 mm
Lebih dari 7,5 m Digunakan sistem rib atau hollow slab
3. Tebal web
Tebal web minimum adalah sebagai berikut a.
200 mm, jika tidak terdapat tendon pada web b.
250 mm, jika terdapat duct kecil baik vertikal maupun longitudinal c.
300 mm, jika digunakan tendon dengan strand 12,5 mm d.
350 mm jika tendon diangkurkan pada web 4.
Tebal sayap bawah
Universitas Sumatera Utara
a. 175 mm, jika duct tidak diletakkan pada sayap
b. 200 – 250 mm, jika duct diletakkan pada sayap
5. Rasio tinggi terhadap bentang
Rasio tinggi terhadap bentang adalah 115 hL 130 Berdasarkan pedoman di atas maka dipilih potongan melintang gelagar jembatan
seperti gambar berikut
Gambar 3.2 Potongan Melintang Profil Gelagar Jembatan
Data-data penampang box girder tersebut :
Tabel 3.3 Dimensi profil melintang box girder
Slab atas bagian tengah B
1
= 7 m t
1
= 0,4 m Slab bagian tepi
B
2
= 1 m t
2
= 0,3 m Tinggi box girder
H = 2,6 m Dinding tengah
t
3
= 0,4 m Dinding tepi
t
4
= 0,4 m Slab bawah
B
3
= 5 m t
5
= 0,3 m Penebalan pada pertemuan slab dan dinding
x = 0,2 m y = 0,2 m
Universitas Sumatera Utara
B. Perhitungan Section Properties Box Girder Prestress
Gambar 3.3 Section properties gelagar jembatan
Tabel 3.4 Perhitungan section properties profil twin cellular box
No. Dimensi
Shape Factor
Jumlah Tampang
Luas Tampang
A m
2
Jarak terhadap
alas y m
Statis Momen
Ay m
3
Inersia momen
Ay m
4
Inersia momen
I m
4
Lebar m
Tebal m
1 7,00
0,40 1,0
1 2,80
2,40 6,72
16,128 0,03733
2 1,00
0,30 1,0
2 0,60
2,45 1,47
3,6015 0,0045
3 1,00
0,10 0,5
2 0,10
2,27 0,227
0,51529 0,000056 4
1,90 0,40
1,0 2
1,52 1,25
1,90 2,375
0,457267 5
1,90 0,40
1,0 1
0,76 1,25
0,95 1,1875
0,228663 6
5,00 0,30
1,0 1
1,5 0,15
0,225 0,03375
0,01125 7a
0,20 0,20
0,5 4
0,08 2,13
0,1704 0,362952 0,000178
7b 0,20
0,20 0,5
4 0,08
0,37 0,0296
0,010952 0,000178 8
0,30 0,13
0,5 2
0,039 0,2
0,0078 0,00156 0,000195
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan Letak Titik Berat
Tinggi box girder prestress H = 2,6 m Luas penampang box girder prestress A = 7,479 m
2
Letak titik berat :
Y
a
= h – Y
b
= 1,03565
Perhitungan Momen Tahanan
Momen inersia terhadap alas balok : 24,956121 m
4
Momen inersia terhadap titik berat balok : 6,6535 m
4
Tahanan momen sisi atas : 6,42454 m
3
Tahanan momen sisi bawah : 4,2532 m
3
3.5.2 PEMBEBANAN BOX GIRDER PRESTRESS 1. BERAT SENDIRI MS