Tegangan akibat gaya angin Tegangan akibat beban gempa EQ Tegangan akibat beban terbagi rata BTR Tegangan akibat beban garis terpusat BGT Tegangan akibat susut beton Tegangan akibat rangkak beton

4. Tegangan akibat gaya angin

Gambar 3.16 diagram tegangan akibat gaya angin M EW = 802,011 kNm A = 7,479 m 2 W a = 6,42454 m 3 ; W b = 4,2532 m 3 Tegangan di serat atas, ⁄ -124,836 kNm 2 Tegangan di serat bawah, ⁄ 188,566 kNm 2

5. Tegangan akibat beban gempa EQ

Gambar 3.17 diagram tegangan akibat beban gempa M EQ = 9638,071 kNm A = 7,479 m 2 Universitas Sumatera Utara W a = 6,42454 m 3 ; W b = 4,2532 m 3 Tegangan di serat atas, ⁄ - 1500,196 kNm 2 Tegangan di serat bawah, ⁄ 2266,075 kNm 2

6. Tegangan akibat beban terbagi rata BTR

M BTR = 18905,32 kNm A = 7,479 m 2 W a = 6,42454 m 3 ; W b = 4,2532 m 3 Tegangan di serat atas, ⁄ -2942,672 kNm 2 Tegangan di serat bawah, ⁄ 4444,963 kNm 2

7. Tegangan akibat beban garis terpusat BGT

M BGT = 4717,318 kNm A = 7,479 m 2 W a = 6,42454 m 3 ; W b = 4,2532 m 3 Tegangan di serat atas, Universitas Sumatera Utara ⁄ -734,265 kNm 2 Tegangan di serat bawah, ⁄ 1109,122 kNm 2

8. Tegangan akibat susut beton

Gambar 3.18 diagram tegangan akibat susut beton Besar gaya internal akibat susut beton dapat dinyatakan dengan : A plat = B 1 + 2 B 2 x t 1 = 3,6 m 2 E c = modulus elastisitas beton, E c =33167484 kPa e = bilangan natural = 2,7183 regangan dasar susut Menurut RSNI T-12-2004 Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan pasal 4.4.1.8 Tabel 4.4-1, regangan standar susut untuk beton 60 Mpa adalah 0,000153. cf = koefisien rangkak maksimum menurut RSNI T-12-2004 Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan pasal 4.4.1.9 Tabel 4.4-2, koefisien rangkak maksimum untuk beton 60 Mpa adalah 2,0. Maka, gaya internal akibat susut beton adalah Universitas Sumatera Utara 7898,1286 kN Tegangan akibat susut yang terjadi, Tegangan beton di serat atas, 172,03 kPa Tegangan beton di serat bawah. 402,899 kPa

9. Tegangan akibat rangkak beton

Gambar 3.19 diagram tegangan akibat rangkak beton Besarnya tegangan akibat rangkak beton menurut peraturan NAASRA bridge design spesification dapat dihitung dengan persamaan : Dimana : tegangan service akibat berat sendiri saja tegangan service akibat beban mati dan beban mati tambahan koefisien rangkak maksimum = 2,0 e = bilangan natural = 2,7183 tegangan service akibat beban mati dan beban mati tambahan : Universitas Sumatera Utara tegangan beton di serat atas -10677,526 kPa Tegangan beton di serat bawah -3453,2607 kPa Maka, tegangan akibat rangkak beton adalah Tegangan di serat atas, -1694,776 kPa Tegangan di serat bawah, -2561,217 kPa

10. Tegangan akibat prategang