C = faktor relaksasi SH = kehilangan tegangan akibat susut
CR = kehilangan tegangan akibat rangkak ES = kehilangan tegangan akibat perpendekan elastis
c. Kehilangan gaya prategang akibat susut beton SH
Seperti halnya pada rangkak beton, besarnya susut pada beton dipengaruhi oleh bebrapa faktor. Faktor-faktor tersebut meliputi canmpuran, tipe agregat, tipe semen, tipe perawatan,
waktu antara akhir perawatan eksternal dan pemberian prategang, ukuran komponen struktur dan kondisi lingkungan.
Untuk komponen struktur pascatarik, kehilanga prategang akibat susut agak lebih kecil karena sebagian susut telah terjadi sebelum pemberian pasca tarik. Besarnya kehilangan
prategang akibat susut pada beton dapat dihitung dengan rumus : ..............................................................................................................2.11
Dimana : E
s
= modulus elastisitas baja prategang regangan susut sisa total dengan harga :
300 x 10
-6
untuk struktur pratarik untuk struktur pascatarik, dengan t adalah usia beton pada waktu transfer
prategang, dalam hari.
2.2.6 Pembebanan Pada Jembatan
Pembebanan untuk merencanakan jembatan jalan raya merupakan dasar dalam menentukan beban-beban dan gaya-gaya untuk perhitungan tegangantegangan yang terjadi
pada setiap bagian jembatan jalan raya. Penggunaan pembebanan ini dimaksudkan agar dapat mencapai perencanaan yang aman dan ekonomis sesuai dengan kondisi setempat,
Universitas Sumatera Utara
tingkat keperluan, kemampuan pelaksanaan dan syarat teknis lainnya, sehingga proses pelaksanaan dalam perencanaan jembatan menjadi efektif.
Pembebanan berdasarkan pada muatan dan aksi-aksi yang terjadi pada jembatan berdasarkan peraturan yang ada dalam RSNI T-02-2005.
Aksi-aksi beban, perpindahan, dan pengaruh lainnya dikelompokkan menurut sumbernya kedalam bebrapa kelompok, yaitu :
Aksi tetap Aksi lalu-lintas
Aksi lingkungan Aksi-aksi lainnya
Berdasarkan lamanya bekerja, aksi dibedakan menjadi 2, yaitu : 1.
Aksi tetap : aksi yang bekerja sepanjang waktu atau pada jangka waktu yang lama. 2.
Aksi transien : aksi yang bekerja dalam jangka waktu yang pendek.
A. Aksi Tetap 1. Beban mati
Beban mati yang terjadi pada struktur jembatan ada 2 macam, yaitu berat sendiri dan berat mati tambahan.
Beban sendiri jembatan adalah semua beban tetap yang berasal dari berat sendiri jembatan atau bagian jembatan yang ditinjau, termasuk segala unsur tambahan yang dianggap
merupakan satu kesatuan tetap dengannya yang terdiri dari berat masing-masing bagian struktural dan elemen-elemen non-struktural.
Beban mati tambahan adalah berat seluruh bahan yang membentuk elemen non struktural dan menjadi satu beban pada jembatan dan besarnya dapat berubah selama umur jembatan
Universitas Sumatera Utara
Kecuali ditentukan oleh instansi berwenang, semua jembatan harus direncanakan untuk bisa memikul beban tambahan yang berupa aspal beton setebal 50 mm untuk pelapisan
kembali dikemudian hari. Lapisan ini harus ditambahkan pada lapisan permukaan yang tercantum dalam gambar. Pelapisan kembali merupakan beban nominal yang dikaitkan
dengan faktor beban untuk mendapatkan beban rencana. Pengaruh dari alat pelengkap dan sarana umum yang ditempatkan pada jembatan harus
dihitung setepat mungkin. Berat dari pipa untuk saluran air bersih, saluran air kotor dan lainnya harus ditinjau pada keadaan kosong dan penuh sehingga kondisi yang paling
membahayakan dapat diperhitungkan.
2. Pengaruh penyusutan dan rangkak
Pengaruh rangkak dan penyusutan harus diperhitungkan dalam perencanaan jembatan- jembatan beton. Pengaruh ini harus dihitung dengan menggunakan beban mati dari
jembatan. apabila rangkak dan penyusutan bisa mengurangi pengaruh muatan lainnya, maka harga dari rangkak dan penyusutan tersebut harus diambil minimum misalnya pada
waktu transfer dari beton prategang.
3. Pengaruh prategang
Prategang akan menyebabkan pengaruh sekunder pada komponen yang terkekang pada bangunan statis tak tentu. Pengaruh sekunder tersebut harus diperhitungkan baik pada batas
daya layan ataupun batas ultimate. Prategang harus diperhitungkan sebelum selama pelaksanaan dan sesudah kehilangan tegangan dalam kombinasinya dengan beban-beban
lainnya.
B. Aksi Lalu Lintas
Universitas Sumatera Utara