sirosis berusia antara 40 dan 70 tahun, rata-rata sekitar 70 tahun. Pria pada umumnya lebih banyak terkena, terutama pada bentuk sirosis alkoholik, kriptogenik dan
hemokromatis. Hal ini sesuai dengan penelitian Dermawati 2006 di RSUP H. Adam Malik
tahun 2002-2004 yang menemukan proporsi penderita sirosis hati tertinggi adalah laki-laki yaitu 68. Hasil penelitian Siregar 2008 di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun
2002-2006 menemukan proporsi penderita tertinggi terdapat pada kelompok umur 48-56 yaitu 25,5 . Hal yang sama juga ditemukan oleh Karina 2007 pada
penelitannya di RSUP Kariadi Semarang tahun 2002-2006 dimana proporsi penderita
sirosis hati tertinggi adalah laki-laki yaitu 66,93.
35
6.1.2. Suku
Proporsi penderita sirosis hati berdasarkan suku di RSUD Sidikalang tahun 2007-2011 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 6.2. Proporsi Penderita Sirosis Hati Berdasarkan Suku di RSUD
Sidikalang Tahun 2007-2011
74,8
12,2 4,3
3,5 2,6
2,6 10
20 30
40 50
60 70
80
P rop
or si
Suku Bangsa
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Berdasarkan gambar 6.2 di atas dapat dilihat proporsi tertinggi penderita sirosis hati berdasarkan suku adalah suku Toba yaitu 74,8 dan terendah pada suku
Mandailing dan Jawa masing-masing 2,6. Hal ini kemungkinan disebabkan penderita yang berkunjung ke RSUD Sidikalang adalah mayoritas suku Toba, dan
pada umumnya masyarakat suku Toba di daerah penelitian memiliki kebiasaan mengonsumsi minuman mengandung alkohol, kemungkinan juga dikaitkan dengan
suhu, dimana kebanyakan daerah di kabupaten Dairi bersuhu dingin sehingga masyarakat mengonsumsi minuman mengandung alkohol untuk menghangatkan
badan.
6.1.3. Agama
Proporsi penderita sirosis hati berdasarkan agama di RSUD Sidikalang tahun 2007-2011 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 6.3. Proporsi Penderita Sirosis Hati Berdasarkan Agama di RSUD Sidikalang Tahun 2007-2011
80,9 19,1
Kristen Islam
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Berdasarkan gambar 6.3 di atas dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita sirosis hati berdasarkan agama adalah Kristen yaitu 80,9. Hal ini bukan
berarti agama berpengaruh terhadap kejadian sirosis hati, tetapi karena mayoritas penderita yang datang berkunjung ke RSUD Sidikalang adalah beragama Kristen
dimana sekitar 72,9 penduduk Dairi adalah beragama Kristen. Berdasarkan hasil penelitian Siregar 2008 di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2002-2006, proporsi
penderita tertinggi adalah agama Islam yaitu 68,1.
6.1.4. Pendidikan
Proporsi penderita sirosis hati berdasarkan pendidikan di RSUD Sidikalang tahun 2007-2011 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 6.4. Proporsi Penderita Sirosis Hati Berdasarkan Pendidikan di RSUD
Sidikalang Tahun 2007-2011
Berdasarkan gambar 6.4. di atas dapat dilihat proporsi tertinggi penderita sirosis hati berdasarkan pendidikan adalah SMUsederajat yaitu 35,6 dan terendah
3,5
28,7 12,2
20 35,6
SMUsederajat SDSederajat
SMPsederajat Akademiperguruan tinggi
Tidak tamat SD
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tidak tamat SD yaitu 3,5. Hal ini bukan berarti masyarakat dengan pendidikan SMUsederajat berpengaruh terhadap kejadian sirosis, kemungkinan karena penderita
yang berkunjung kebanyakan berpendidikan SMUsederajat. Hal ini sesuai dengan penelitian Dermawati 2006 di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2002-2004
yang menemukan bahwa proporsi penderita sirosis hati tertinggi terdapat pada penderita yang berpendidikan SMUsederajat yaitu 47,3 . Demikian juga dengan
penelitian Siregar 2008 di RSU Dr. Pirngadi Medan yang menemukan proporsi penderita tertinggi adalah penderita dengan pendidikan SMU yaitu 46,6.
6.1.5. Pekerjaan