Pola-pola Motivasi Aspek, Pola Dan Tujuan Motivasi .1 Aspek Motivasi

2.1.2.2 Pola-pola Motivasi

David C. Mc. Clelland Mangkunegara, 2005 : 74 mengemukakan pola motivasi sebagai berikut: 1. Achievment Motivation Suatu keinginan untuk mengatasi atau mengalahkan suatu tantangan, untuk kemajuan dan pertumbuhan. 2. Affiliation Motivation Dorongan untuk melakukan hubungan-hubungan dengan orang lain. 3. Competence Motivation Dorongan untuk berprestasi baik dengan melakukan pekerjaan yang bermutu tinggi. 4. Power Motivation Dorongan untuk dapat mengendalikan suatu keadaan dan adanya kecendrungan mengambil resiko dalam menghancurkan rintangan-rintangan yang terjadi. Atas dasar teori Cleland dalam Mangkunegara 2005 : 74 tersebut dapat disimpulkan ada tiga faktor atau dimensi dari motivasi yaitu motif, harapan dan insentif. Ketiga dimensi tersebut diuruaikan secara singkat pada bahasan berikut: a. Motif Motif merupakan suatu perangsang keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja. Setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai, suatu dorongan di dalam diri setiap orang, tingkatan alasan atau motif-motif yang menggerakkan tersebut menggambarkan tingkat untuk menempuh sesuatu. Universitas Sumatera Utara b. Harapan. Harapan merupakan kemungkinan mencapai sesuatu dengan aksi tertentu. Seorang karyawan dimotivasi untuk menjalankan tingkat upaya tinggi bila karyawan meyakini upaya tersebbut akan menghantar ke suatu penilaian kinerja yang baik, suatu penilaian yang baik akan memberikan ganjaran-ganjaran organisasional memberikan harapan kepada karyawan seperti bonus, kenaikan gaji, atau promosi, dan ganjaran ini akan memuaskan tujuan pribadi c. Insentif Insentif yang diberikan kepada karyawan sangat berpengaruh terhadap motivasi dan produktivitas kerja. Edwin Locke dalam Mangkunegara, 2005 : 74 menyimpulkan bahwa insentif berupa uang jika pemberiannya diikat dengan tujuan pelaksanaan tugas sangat berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. Pimpinan perlu membuat perencanaan pemberian insentif dalam bentuk uang yang memadai agar karyawan terpecut motivasi kerjanya dan mampu mencapai produktivitas kerjanya secara optimal.

2.1.2.3 Tujuan Pemberian Motivasi