2.3. Produktivitas Karyawan
2.3.1. Pengertian Produktivitas Kerja
Secara umum produktivitas diartikan atau dirumuskan sebagai berikut “produktivitas adalah perbandingan antara keluaran output dengan
masukan input. Menurut Blunchor dan Kapustin dalam Hasibuan, 2005 : 126
“Produktivitas kadang-kadang dipandang sebagai penggunaan insentif terhadap sumber-sumber konversi seperti tenaga kerja dan mesin yang diukur
secara tepat dan benar-benar menunjukkan suatu penampilan yang efisiensi”. Dari pandangan di atas tampaknya mereka berpegangan pada pendapat
yang memisahkan produktivitas dari intensitas tenaga kerja, karena ketika produktivitas tenaga kerja mencerminkan manfaat tenaga kerja, intensitas
menunjukkan jumlah atau ketegangan dan dapat dianggap sebagai percepatan kerja.
Produktivitas menurut Hasibuan 2005 : 126 adalah perbandingan antara output hasil dengan input masukan. Jika produktivitas naik ini hanya
dimungkinkan oleh adanya peningkatan efisiensi waktu-bahan-tenaga dan sistem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari
tenaga kerjanya. Sedang mengenai produktivitas per kapita yang dihasilkan oleh setiap
karyawan lebih lanjut dikemukakan oleh Hasibuan 2005 : 127 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
“Produktivitas per capita PPC adalah besarnya produksi yang dihasilkan per jiwa, per satu jam kerja Productivity per man hour”.
Rumusnya sebagai berikut:
PPC =
Pendapatan Individu N x H
atau
Produksi ∶ Hasil N x H
Di mana: N = Jamhari kerja nyata
H = Jumlah tenaga kerja International Labour Organization ILO dalam Hasibuan, 2005 : 127
mengungkapakan bahwa “Produktivitas adalah perbandingan secara ilmu hitung antara jumlah yang dihasilkan dan jumlah setiap sumber yang
dipergunakan selama produksi berlangsung”. Sumber-sumber itu dapat berupa:
1. Tanah 2. Bahan baku dan bahan pembantu
3. Pabrik, mesin-mesin dan alat-alat 4. Tenga kerja manusia.
Jadi secara umum, Menurut Sinungan dalam Hasibuan, 2005 : 127 bahwa pengukuran produktivitas berarti perbandingan yang dapat dibedakan
dalam tiga jenis yang sangat berbeda, yaitu: 1. Perbandingan-peerbandingan antara pelaksana sekarang dengan
pelaksanaan secara historis yang tidak menunjukkan apakah pelakasanaan sekarang ini memuaskan, namun hanya mengetengahkan apakah
meningkat atau berkurang serta tingkatannya.
Universitas Sumatera Utara
2. Perbandingan pelaksanaan antara satu unit perorangan tugas, seksi, proses dengan lainnya. Pengukuran seperti ini menunjukkan pencapaian
secara relative. 3. Perbandingan pelakasanaan sekarang dengan targetnya, dan inilah yang
terbaik, sebab memusatkan perhatian pada sasaran atau tujuan.
2.4. Peneliti Terdahulu