4.1.4. Analisis Statistik Inferensial
Analisis statistik Inferensial bertujuan untuk menguji data dan sampel yang ada sudah cukup kuat untuk menggambarkan populasinya dan mengukur
derajat asosiasi antar variabel disiplin dan semangat kerja terhadap kinerja pegawai. Uji hipotesis dilakukan dengan analisis statistik inferensial yang
meliputi : Uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, koefisien determinasi, uji F dan uji t.
4.1.5. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda
4.1.5.1. Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik digunakan untuk mengetahui model regresi linier berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji ini terpenuhi maka alat uji
dimaksud dapat dipergunakan untuk menguji model yang terdiri dari :
a. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebuah regresi telah
berdistribusi normal atau tidak dapat dilihat pada analisis grafik pada diagram pencar hasil olah data SPSS dengan dasar pengambilan keputusan yakni jika data
menyebar disekitar diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Hasil uji normalitas dengan analisis grafik
normal probability plot yang dilakukan ditunjukkan pada Gambar 4.1:
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Data diolah Gambar 4.1
Diagram Pencar Hasil SPSS
Pada Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa data terdistribusi merata di sepanjang garis diagonal. Hal ini membuktikan bahwa data yang dipergunakan
dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas. Selain itu, tampilan grafik Histogram juga memberikan pola distribusi normal karena menyebar secara
merata ke kiri dan ke kanan. Hasil uji normalitas dengan analisis grafik histogram yang dilakukan ditunjukkan pada Gambar 4.2:
Sumber: Hasil penelitian, 2013 Data diolah Gambar 4.3
Grafik Histogram
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Gambar 4.2 terlihat bahwa data menyebar secara merata ke kiri dan ke kanan. Dengan demikian, data yang digunakan dalam penelitian ini
telah memenuhi asumsi normalitas.
b. Hasil Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui korelasi antar variabel disiplin dan semangat kerja. Dan ini dapat dilihat dari Variance Inflation Factor
VIF dengan catatan apabila VIF 10 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas, dan apabila VIF 10 maka tidak terjadi multikolinieritas.
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS dilihat pada Tabel 4.8:
Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Disiplin
.359 2.787
SemangatKerja .359
2.787 a. Dependent Variable: KinerjaPegawai
Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Data diolah
Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui bahwa nilai VIF untuk disiplin dan semangat kerja lebih kecil dari 10 VIF 10, sedangkan nilai tolerance-nya
mendekati 1. Dengan demikian persamaan analisis regresi berganda terbebas dari asumsi multikolinieritas.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas