Pengujian Hipotesis Penelitian 1. Hasil Pengujian Hipotesis I

kerja X 2 dapat menjelaskan variasi dari variable kinerja pegawai Y adalah sebesar 71,6, sisanya sebesar 28,4 dijelaskan oleh variabel independen yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti motivasi dan pelatihan. 4.1.6. Pengujian Hipotesis Penelitian 4.1.6.1. Hasil Pengujian Hipotesis I Hasil pengujian hipotesis I pertama secara simultan Uji-F dilakukan untuk mengetahui pengaruh tingkat signifikan dari disiplin dan semangat kerja terhadap kinerja pegawai. Hasil pengujian hipótesis I pertama secara simultan dapat dilihat pada Tabel 4.11: Tabel 4.11 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan Uji-F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 610.334 2 305.167 141.003 .000 a Residual 242.397 112 2.164 Total 852.730 114 a. Predictors: Constant, SemangatKerja, Disiplin b. Dependent Variable: KinerjaPegawai Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Data diolah Pada Tabel 4.11 diperoleh hasil F Hitung 141,003 sedangkan F Tabel pada α = 0,05 dengan derajat pembilang 2 dan derajat penyebut 112 diperoleh F tabel 3,80 dari hasil ini diketahui F hitung ≥ F tabel, dan signifikansi 0,000 atau lebih kecil dari α = 0,05 jadi posisi titik uji signifikansi berada pada wilayah penolakan H o atau dapat disimpulkan H 1 diterima yang artinya bahwa disiplin dan semangat kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Universitas Sumatera Utara

4.1.6.2. Hasil Pengujian Hipotesis II

Hasil pengujian Hipotesis II kedua secara Parsial Uji-t dapat dilihat pada Tabel 4.12: Tabel 4.12 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji-t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 Constant 2.440 .801 3.048 .003 Disiplin .310 .065 .400 4.752 .000 SemangatKerja .391 .067 .491 5.843 .000 a. Dependent Variable: KinerjaPegawai Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Data diolah Pada Tabel 4.12 Hasil uji hipotesis secara parsial diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Nilai t-hitung untuk disiplin sebesar 4,752 ≥ nilai t-tabel sebesar 1,658 atau nilai sig. t untuk disiplin sebesar 0,000 alpha 0,05. Berdasarkan hasil yang diperoleh secara parsial disiplin berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini memberi arti bahwa dengan diterapkan dan ditegakkannya disiplin sesuai dengan peraturan organisasi bagi setiap pegawai, akan memberikan dampak dalam menyelesaikan pekerjaan yang memberikan kontribusi pada peningkatan kinerja pegawai, sebaliknya jika disiplin tidak diterapkan dan tidak ditegakkan maka akan berdampak terhadap kinerja menurun. Universitas Sumatera Utara 2. Nilai t-hitung untuk semangat kerja sebesar 5,843 ≥ nilai t-tabel sebesar 1,658 atau nilai sig. t untuk semangat kerja sebesar 0,000 alpha 0,05. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka secara parsial semangat kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini memberi arti bahwa dengan adanya semangat kerja yang ada pada diri pegawai akan memberikan dampak pada peningkatan kinerja pegawai, sebaliknya semangat kerja yang menurun akan menyebabkan kinerja pegawai rendah. 3. Variabel yang memberikan pengaruh dominan terhadap kinerja pegawai adalah Semangat kerja X 2 dengan nilai t-hitung sebesar 5,843. Hal ini memberi arti bahwa semangat kerja memberikan kontribusi yang lebih besar dalam meningkatkan kinerja pegawai dan semangat kerja lebih menentukan dalam meningkatkan kinerja pegawai dibandingkan dengan disiplin. 4.2. Pembahasan 4.2.1. Pengaruh Disiplin dan Semangat kerja Terhadap Kinerja Pegawai