PRIORITAS DAERAH PENGELOLAAN PENDAPATAN

LKPJ 2015 34. Percepatan penyaluran Bantuan Rehab Rekon Rumah Masyarakat Pasca Gempa 30 September 2009 35. Pembinaan dan penyuluhan terhadap pemanfaatan sumber daya alam 36. Penegakan hukum terhadap pelanggaran pemanfaatan sumber daya alam

C. PRIORITAS DAERAH

Rencana Kerja Kegiatan Prioritas merupakan rencana kerja prioritas pembangunan yang dikelompokan dalam 8 delapan prioritas sebagai berikut: Prioritas 1 : Rekonstruksi dampak Bencana Alam Terhadap Infrastruktur sosial dan Perekonomian Prioritas 2 : Peningkatan aksesibilitas dan kualitas Pendidikan serta rekonstruksi infra- struktur pendidikan dan normalisasi proses belajar mengajar; serta Peningkatan aksesibilitas, kualitas, dan pelayanan Kesehatan serta Rekonstruksi Infrastruktur kesehatan; Prioritas 3 : Menekan pertambahan penduduk miskin akibat gempa dan sekaligus me- nekan Angka Kemiskinan melalui penyediaan Kesempatan Kerja pada Program-program Rekonstruksi Dampak Gempa Bumi Prioritas 4 : Peningkatan Ekonomi Kerakyatan dan UMKM dan perkuatan modal usaha dalam peningkatan ekonomi masyarakat Prioritas 5 : Peningkatan Peran Masyarakat dalam Pembangunan Nagari Prioritas 6 : Peningkatan Tatakelola Pemerintah yang Baik dan Bersih Prioritas 7 : Antisipasi Pekat melalui Peningkatan Kehidupan Beragama Prioritas 8 : Peningkatan Iklim Usaha dan Jaminan Investasi LKPJ 2015

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN

KEUANGAN DAERAH Pengelolaan Keuangan Daerah mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjalankan roda pemerintahan, oleh karena itu pengelolaan daerah selalu berkembang sesuai dengan tuntutan publik yang menginginkan pengelolaan keuangan daerah yang makin transparan dan akuntabel, untuk itu pengelolaan keuangan disesuaikan dengan perkembangan program-program Pemerintah Daerah yang sudah ditetapkan menjadi prioritas dalam pembangunan daerah. Disamping itu pengelolaan keuangan daerah selalu disesuaikan dengan arah kebijakan umum maupun prioritas plafon anggaran sementara Kabupaten Padang Pariaman yang telah disepakati dan ditetapkan sebagai bahan untuk menyusun program dan kegiatan guna mencapai sasaran pembangunan daerah.

A. PENGELOLAAN PENDAPATAN

Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas umum daerah yang menambahkan ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan, yang menjadi hak daerah dalam satu tahun anggaran serta tidak perlu dibayar kembali oleh daerah. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004, dinyatakan bahwa sumber penerimaan Pemerintah daerah dapat dikelompokan menjadi 3 tiga jenis penerimaan yaitu 1 penerimaan Pendapatan‘ Asli Daerah PAD yang terdiri dari Pendapatan Pajak Daerah, Hasil Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah, 2 dana Perimbangan yang terdiri dari Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus dan 3 Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah. Jenis Pendapatan Pajak Daerah dan Hasil Retribusi Daerah, dirinci menurut objek pendapatan yang sesuai dengan Undang-Undang tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jenis hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dirinci menurut objek pendapatan yang mencakup : a. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerahBUMD. b. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik pemerintahBUMN c. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik swasta atau kelompok usaha masyarakat. Jenis lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah, disediakan untuk menganggarkan penerimaan daerah yang tidak termasuk dalam jenis pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dirinci menurut objek pendapatan yang mencakup: LKPJ 2015 a. Hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan. b. Penerimaan jasa giro. c. Penerimaan bunga. d. Penerimaan atas tuntutan ganti kerugian daerah. e. Penerimaan komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan danatau pengadaan barang dan atau jasa oleh daerah; f. Penerimaan keuntungan dari selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing; g. Pendapatan denda atas‘ keterlambatan pelaksanaan pekerjaan; h. Pendapatan denda pajak; i. Pendapatan denda retribusi; j. Pendapatan hasil eksekusi atas jaminan; k. Pendapatan dari pengembalian; l. Fasilitas social dan fasilitas umum; m. Pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan; dan n. Pendapatan dari angsurancicilan penjualan Jenis bagi hasil, dirinci menurut objek pendapatan yang mencakup: a. Bagi hasil Pajak b. Bagi hasil bukan pajak Jenis dana alokasi Umum, hanya terdiri atas objek pendapatan dana alokasi umum. Jenis dana alokasi khusus, dirinci menurut objek pendapatan menurut kegiatan yang ditetapkan oleh pemerintah. Jenis dana perimbangan dari provinsi yang terdiri dari dana bagi hasil pajak dari provinsi kepada kabupatenkota dan bantuan keuangan dari provinsi atau darai pemerintah darah lainnya. Kelompok lain-lain pendapatan daerah yang sah, dibagi menurut jenis pendapatan yang mencakup: a. Hibah berasal dari pemerintah, pemerintah daerah lainnya, badan lembagaOrganisasi swasta dalam negeri, kelompok masyarakatperorangan dan lembaga luar negeri yang tidak mengikat; b. Dana darurat dari pemerintah dalam rangka penanggulangan korbankerusakan akibat bencana alam; c. Dana Penyesuaian dan dana otonomi khusus yang ditetapkan oleh pemerintah; Hibah adalah penerimaan daerah berasal dari pemerintah Negara asing, badanlembaga asing, badanlembaga internasional, pemerintah, badanlembaga dalam negeri atau perorangan, baik dalam bentuk devisa, rupiah maupn barang danatau jasa, termasuk tenaga ahli dan pelatihan yang tidak perlu dibayar kembali.

1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah

Intensifikasi Pendapatan Daerah adalah tindakan atau usaha-usaha untuk memperbesar penerimaan dengan cara melakukan pemungutan lebih giat, ketat, dan teliti. Ekstensifikasi Pendapatan daerah adalah usaha-usaha yang menggali sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah PAD yang baru, namun tidak bertentangan dengan kebijakan pokok nasional. Namun demikian peningkatan PAD tersebut diusahakan tetap seimbang dengan perkembangan perekonomian daerah, dengan kata lain keuangan daerah yang mampu meningkatkan penerimaan daerah secara berkesinambungan seiring dengan perkembangan LKPJ 2015 perekonomian tanpa mempeburuk alokasi-alokasi produksi dan keadilan serta dengan sejumlah biaya administrasi tertentu. Langkah-langkah yang diambil Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman yaitu menentukan arah kebijaksanaan yang bersifat makro namun berskala daerah, sehingga tetap bias diukur dengan besaran waktu berkisar antara 2 sampai 5 tahun ke depan. Dengan kebijakan seperti ini, target penerimaan pajakretribusi dapat ditetapkan secara realities. Kebijakan di bidang Pendapatan daerah pada tahun 2015 ini tetap konsisten kepada paradigma Pendapatan Daerah yang diarahkan untuk: a. Menciptakan keseimbangan baru antara peningkatan pendapatan daerah dengan pelayanan masyarakat, karena keduanya merupakan dua sisi mata uang yang saling berkaitan dan ketergantungan; b. Meregulasi dan mendorong berkembangnya kegiatan usaha yang akan berdampak tumbuhnya perekonomian sehingga dalam siklus panjang akan menciptakan potensi pendapatan daerah. Kebijakan pendapatan daerah tersebut diletakan dalam kerangka memberikan dukungan anggaran untuk pelaksanaan berbagai kegiatan untuk mencapai indikator makro pembangunan di Padang Pariaman. Oleh karenanya garis-garis kebijakan Pendapatan Daerah tahun 2015 secara umum diimplementasikan melalui upaya sebagai berikut: a. Peningkatan pendapatan daerah baik melalaui kegiatan yang bersifat intensifikasi maupun ekstensifikasi; b. Peningkatan pelayanan masyarakat; c. Mengembangkan koordinasi secara sinergis dibidang pendapatan daerah d. Pembinaan dan evaluasi pendapatan daerah Program peningkatan kemampuan keuangan daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dan segala upaya meningkatkan pembiayaan pembangunan daerah maka diupayakan peningkatan penerimaan PAD secara dinamis. Program ini meliputi kegiatan: 1. Perbaikan perencanaan alokasi anggran belanja pembangunan daerah antar sector dan antar wilayah terpadu dengan sumber pembiayaan yang berasal dari dana bantuan pemerintah pusat yang disesuaikan dengan misi pembanguan daerah. 2. Peningkatan tabungan pemerintah daerah melalui penerimaan, pendapatan asli Daerah, baik berasal dari pajak dan retribusi daerah maupun dari badan usaha Milik daerah, Penerimaan Dinas dan Penerimaan Asli daerah lainnya dan melalui penghematan belanja rutin dengan tetap memperhatikan azas efesinsi dalampenyelenggaraan tugas- tugas Pemerintah daerah. 3. Pengembangan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak dan Retribusi melalui penerangan dan penyuluhan, pendidikan dan keteladanan yang dipelopori oleh aparatur pemerintah dengan menegakkan sangsi hokum kepada pelanggar ketentuan yang berlaku dalam Pemungutan Pendapatan Asli Daerah. 4. Peningkatan pembiayaan pembangunan yang berasal dari sector swasta dilakukan dengan mendorong pemberian kridit perbankan, lembaga keuangannya,kemitraan usaha, koperasi dan asuransi. LKPJ 2015

2. Target dan Realisasi Pendapatan

Secara totalitas target dan realisasi Pendapatan Daerah menunjukan adanya pelampauan pendapatan walaupun tidak cukup signifikan. Anggaran pendapatan Kabupaten Padang Pariaman mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya dimana pada tahun 2014 sebesar Rp. 1.065.292.271.101,32 menjadi Rp. 1.193.135.975.343,00 pada tahun 2015. Hal tersebut karena semua komponen pendapatan mengalami kenaikan seperti Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan lain-lain Pendapatan yang sah. Begitu juga dengan realisasi pendapatan daerah tersebut melebihi dari targetrencana pendapatan dari tahun sebelumnya. Tahun 2015 realisasi pendapatan dapat tercapai melebihi dari anggaran pendapatan yang direncanakan karena realisasi salah satu sumber pendapatan melebihi dari anggaran pendapatan yang direncanakan yaitu Pendapatan Asli Daerah, sedangkan realisasi Pendapatan Transfer dan pendapatan lain-lain yang sah hampir tercapai dari anggaran pendapatan yang direncanakan. Pada tahun sebelumnya yaitu tahun 2014 realisasi pendapatan juga sudah melebihi target seperti terlihat pada table berikut : Realisasi Total Pendapatan Daerah Kabupaten Padang Pariaman Periode tahun Anggaran 2010-2015 No. Tahun Anggaran Target Rp Realisasi Rp Bertambah Berkurang 1 2010 676.072.458.210,00 664.535.072.392,46 98,29 11.537.385.817 2 2011 754.291.316.171,00 750.863.302.961,57 99,55 3.428.013.210 3 2012 789.590.270.146,00 789.376.633.488,00 99.97 213.636.658 4 2013 958.425.970.761,00 956.684.836.899,21 99,82 1.741.133.861,79 5 2014 1.065.292.271.101,32 1.069.777.598.087 100,4 4.485.326.985,7 6 2015 1.193.135.975.343,00 1.195.807.676.561,00 100,22 2.671.701.218,00 Seperti yang telah diketahui pendapaan daerah dapat diuraikan menurut sumber pendapatan yaitu Pendapatan Asli Daerah PAD, Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah periode 2010-2015 dapat dilihat sebagai berikut : LKPJ 2015 Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Padang Pariaman Periode tahun 2010-2015 No. Tahun Anggaran Target Rp Realisasi Rp Bertambah Berkurang 1 2010 27.429.380.000 24.706.049.065,46 90.25 2.723.330.934,54 2 2011 30.307.412.705 27.073.433.253,57 89.33 3.233.979.451,43 3 2012 34.761.661.791 31.287.086.222,00 90,00 3.474.575.569,00 4 2013 41.427.261.374 42.619.199.169,21 102.88 1.191.937.795,21 5 2014 58.545.854.450 62.821.048.940,10 107,56 4.385.194.490,10 6 2015 65.544.693.445 73.095.148.984,00 111,52 7.550.455.539,00 PAD merupakan gambaran kemampuan daerah dalam menggali potensi daerah yang dimiliki. Dari tabel dapat dilihat bahwa PAD Kabupaten Padang Pariaman selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun dimana kenaikannya dua kali lipat pada tahun 2014 bila dibanding dari pada rencana PAD yang ditargetkan pada tahun 2010. Realisasi PAD pada tahun 2015 tercapai 111,52 . Realisasi PAD cenderung mengalami peningkatan dari 89,33 di tahun 2011 menjadi 90 ditahun 2012, tahun 2013 menjadi 102 dan tahun 2014 menjadi 107,56. LKPJ 2015 Realisasi Dana Perimbangan Kabupaten Padang Pariaman Periode tahun Anggaran 2010-2015 No. Tahun Anggaran Target Rp Realisasi Rp Bertambah Berkurang 1 2010 512.034.586.366 506.992.816.996,00 99.01 5.041.769.370,00 2 2011 573.658.750.226 575.431.428.211,00 100,31 1.772.667.985,00 3 2012 644.179.933.773 648.285.722.300,00 100,64 4.105.788.527,00 4 2013 752.486.816.916 750.828.722.899,00 99,78 1.658.094.017,00 5 2014 806.100.147.113 806.670.092.421,00 100,07 569.945.308 6 2015 1.106.003.193.398 1.101.940.549.377,00 99,63 4.062.644.021 Dana perimbangan merupakan implikasi desentralisasi fiscal dalam system pemerintahan Negara Kesatuan republik Indonesia dalam rangka keseimbangan keuangan pusat dan daerah; dan daerah-daerah di Negara Kesatuan republik Indonesia. Dari table dapat di lihat bahwa dana perimbangan Kabupaten Padang Pariaman selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun walaupun kenaikannya tidak terlalu signifikan dari tahun 2010 ke tahun 2014. Pada tahun 2015 dana perimbangan naik cukup signifikan. Sementara untuk realisasi, tahun 2013 terjadi penurunan realisasi dibandingkan dari tahun 2012. Namun pada tahun 2014 realisasi dana perimbangan kembali mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Tetapi pada tahun 2015 ini realisasinya sedikit mengalami penurunan. Realisasi Dana Lain-Lain Pendapatan Yang Sah Kabupaten Padang Pariaman Periode tahun Anggaran 2010-2015 No. Tahun Anggaran Target Rp Realisasi Rp Bertambah Berkurang 1 2010 136.608.491.844,00 132.836.206.331 97.24 3.772.285.513,00 2 2011 150.325.153.240,00 148.358.441.497 98.69 1.966.711.743,00 3 2012 110.648.674.582,00 109.803.824.966 100,64 844.849.616,00 LKPJ 2015 4 2013 164.511.892.471,00 163.246.377.000 99,23 1.265.515.471,00 5 2014 200.646.269.538,32 200.136.456.726 99,75 509.812.812.32 6 2015 21.588.088.500,00 20.771.978.250,00 96,22 816.110.300 Dana lain-lain Pendapatan Yang sah merupakan sumber pendapatan Daerah selain dari dua komponen pendapatan yaitu Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan. Dari table dapat dilihat bahwa target dana lain-lain Pendapatan yang sah Kabupaten Padang Pariaman selalu mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun selama periode tahun 2010-2015. Seperti tahun 2012 target dana lain-lain pendapatan yang sah mengalami penurunan, dan meningkat lagi pada tahun 2013. Tahun 2014 target dana lain-lain pendapatan yang sah meningkat tajam dan merupakan target tertinggi dari dana lain-lain pendapatan yang sah selama periode anggaran 2010-2015. Dari total realisasi pendapatan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dalam Tahun 2015 sebesar Rp. 1.195.807.676.561,00 konstribusi Pendapatan Asli Daerah masih kecil sekali dibandingkan dengan konstribusi pendapatan transfer atau dana perimbangan dan lain-lain Pendapatan yang sah yang dapat dilihat table berikut: No. Tahun Anggaran PAD Dana Perimbangan Lain-Lain Pendapatan Yang Sah Total 1. 2010 3,72 76,29 19,99 100 2 2011 3,60 76,64 19,76 100 3 2012 4,29 82,04 13,67 100 4 2013 4,45 78,48 17,06 100 5 2014 5,87 75.40 18.72 100 6 2015 6,11 92,15 1,74 100 Dari gambaran tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa ketergantungan pemerintah Kabupaten Padang Pariaman kepada pemerintah pusat cukup tinggi, dimana pendapatan didominasi oleh dana transferDana perimbangan. LKPJ 2015

3. Permasalahan dan Solusi

Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman menyadari bahwa pendapatan daerah Kabupaten Padang Pariaman masih relative rendah, untuk itu melalui berbagai kegiatan terus diupayakan peningkatan walaupun dalam pelaksanaanya masih ditemui berbagai kendala dan kesulitan. Hal ini antara lain di sebabkan masih rendahnya ekonomi secara nasional sebagai akibat belum tuntasnya penyelesaian krisis multi dimensional yang berdampak pada perekonomian Kabupaten Padang Pariaman. Beberapa permasalahan utama pengeloalaan pendapatan daerah antara lain : • Belum tuntasnya pemulihan ekonomi secara Nasional yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi sehingga secara tidak langsung berdampak pada kegiatan dunia usaha. • Potensi Pendapatan daerah sangat rendah. • Masih kurangnya minat investasi di Kabupaten Padang Pariaman. • Dari sumber penerimaan yang ada cakupan potensi masih rendah dan tarif yang dicantumkan dalam perda masih rendah. • Masih lemahnya system pemungutan pendapatan daerah. • Terbatasnya kemampuan Pemerintah daerah dalam pengembangan sumber penerimaan daerah. • Masih rendahnya tingkat kesadaran wajib pajakretribusi ntuk melaksanakan kewajiban. Untuk mengatasi permasalahan tersebut beberapa solusi pada masa yang akan datang antara lain: • Medorong terciptanya perbaikan ekonomi secara nasional. • Melakukan pengkajian terhadap beberapa potensi yang dapat meningkatkan pendapatan daerah. • Fasilitasi Kegiatan investasi di Kabupaten Padang Pariaman • Pengimplementasiaan dan sosialisasi beberapa pPeraturan daerah yang terkait dengan penerimaan pajak dan retribusi. • Meningkatkan partisifasi masyarakat dalam upaya peningkatan pajak dan retribusi khususnya subyek pajak. • Melakukan peubahan strategi terhadap pengelolaan dan system pelaksanaan pajak dan retribusi. • Melakukan penagihan tunggakan dan relokasi daerah secara intensif. LKPJ 2015 B. PENGELOLAAN BELANJA DAERAH Pengelolaan Keuangan Negaradaerah tidak lepas dari aturan lepas dari peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan pemerintah pusat. Pada dasarnya ide munculnya aturan perundang-undangan tersebut tidak lain adalah keinginan untuk mengelola keuangan negaradaerah secara efektif dan efisien termasuk pengelolaan belanja daerah.

1. Kebijakan Umum Keuangan Daerah

Pembiayaan yang bersumber dari lain-lain Pendapatan Asli Daerah antara lain : a. Sisa Lebih Perhitungan Anggran, b. Perimaan pinjaman daerah, c. Dana cadangan daerah, dan d. Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan. Meskipun Pemerintahan Daerah sudah diberi wewenang untuk mencari sumber dana lain berupa pinjaman, obligasi daerah, tetapi didalam implementasinya Pemda masih banyak mengalami kendala. Di sisi lain, hasil penjulan kekayaan Daerah diperkirakan memiliki potensi yang besar sebagai sumber penerimaan daerah kabupaten. Karena itu perlu dilakukan identifikasi secara optimal dan juga perlu di koordinasikan dengan Dewan Perwakilan Rakyat daerah Kabupaten Padang Pariaman. Untuk menyelenggarakan otonomi daerah yang nyata, luas dan bertanggung jawab daerah memiliki kewenangan dan kemampuan untuk menggali sumber keuangan sendiri yang didukung oleh perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan daerah. Pelaksanaan pendapatan daerah diperoleh baik dari kewenangan yang dimiliki daerah sebagai kewenangan daerah otonom untk mengelola Pendapatan Asli Daerah maupun kewenangan lain yang bersumber dari ketentuan perndang-undangan yang berlaku untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan. Pelayanan masyarakat dan Pembangunan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat yang diselenggarakan berdasarkan asas desentralisasi, dekonsentralisasi dan tugas pebantuan yang diatur dengan system perimbangan keuangan anata pusat dan daerah berdasarkan pembagian kewenangan, tugas dan tanggung jawab secara jelas, oeh karenanya kewenangan bidang pendapatan daerah melekat pula pada setiap kewenangan pemerintah yang menjadi kewenangan daerahnya. Arah Kebijakan Umum keuangan daerah di bidang Pengelolaan Keuangan daerah, adalah sebagai berikut; 1. Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah, melalui: a Implementasi paket regulasi tentang pengelolaan keuangan daerah sesuai PP nomor 58 Tahun 2005 dan Permendagri No. 13 tahun 2006 serta revisi permendagri No. 13 tahun 2006. b Peningkatan potensi pedapatan daerah. c Peningkatan pendapatan daerah melalui diversifikasi pendapatan. d Optimalisasi pendapatan dengan dinas penghasil untuk mendukung peningkatan PAD. e Optimalisasi pendapatan dari dana perimbangan dan bagi hasil LKPJ 2015 2. Pengelolaan kekayaan daerah, melalui peningkatn manajemen assetbarang daerah.

2. Target dan Realisasi Belanja

Sesuai Standar Akuntansi Pemerintah SAP, belanja dikelompokan menjadi tiga yaitu: a. Belanja Operasi  Belanja Pegawai  Belanja Barang  Hibah  Bantuan Sosial b. Belanja Modal  Belanja tanah  Belanja Peralatan dan Mesin  Belanja Gedung dan bangunan  Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan  Belanja Aset Tetap Lainnya c. Belanja Tak Terduga Gambaran realisasi Belanja Daerah Kabupaten Padang Pariaman Periode Tahun Anggaran 2010-2015, sebagaimana rincian sebagai berikut: Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Padang Pariaman Periode Tahun Anggaran 2010-2015 No Tahun Anggaran Target Rp Realisasi Rp Bertambah berkurang 1 2010 772.910.738.230,89 709.771.550.331,00 90.19 63.139.183.899,89 2 2011 804.445.669.340,35 737.668.221.629,00 91,83 66.777.447.711,35 3 2012 852.206.816.242,92 815.463.855.401,00 95,69 36.742.960.841,92 4 2013 986.963.511.863,00 917.112.546.413,00 92,92 69.850.965.450,00 5 2014 1.126.346.821.140,45 1.045.817.153.269,00 92.30 86.708.738.248,69_ 6 2015 1.219.712.568.868,42 1.115.703.977.316,00 91,47 104.008.591.552,42 LKPJ 2015 Tahun 2010 target belanja Kabupaten Padang Pariaman secara menyeluruh sebesar Rp.772.910.738.230,89 dan selalu meningkat tiap tahunnya hingga sampai tahun 2015 yang telah mencapai Rp. 1.219.712.568.868,42 dimana peningkatan ini naik cukup signifikan. Rincian dari Realisasi belanja tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

A. BELANJA OPERASI